Liputan6.com, Jakarta - Mencium istri bukan hanya simbol cinta, tapi juga bisa menjadi momen spiritual penuh keberkahan. Karena itu, doa cium kening istri penting diketahui demi mendapat berkah tersebut.
Dalam Islam, setiap bentuk kasih sayang antara suami istri bisa menjadi ladang pahala jika dilakukan dengan adab dan doa.
Salah satu doa yang dianjurkan ketika seorang suami mencium kening istrinya adalah:
اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Latin: Allahumma inni as'aluka min khairiha wa khairi ma jabaltaha 'alaihi, wa a'udzu bika min syarriha wa syarri ma jabaltaha 'alaihi.
Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau ciptakan padanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang Engkau ciptakan padanya.
Doa cium kening istri jadi wujud kasih sayang sekaligus pengharapan agar keluarga senantiasa diberi ketenangan, rahmat dan keselamatan.
Doa ini tak hanya menunjukkan permohonan kebaikan, tapi juga bentuk kepasrahan kepada Allah agar rumah tangga senantiasa terjaga dari konflik dan keburukan.
Doa dan Adab Mencium Kening Istri
Adab mencium kening istri bukan sembarangan. Ada kelembutan, kehangatan, dan ketulusan yang harus menyertai. Suami dianjurkan melakukannya dengan tenang, sambil memegang ubun-ubun istri sebagai bentuk perlindungan dan penghormatan.
Beberapa ulama bahkan menyebutkan bahwa membaca doa setelah mencium kening adalah bagian dari adab yang bersumber dari kitab Hasyiyah Jamal. Mendoakan pasangan di momen yang sakral ini diyakini akan menguatkan ikatan hati.
Mencium kening juga bisa menjadi momen refleksi bahwa pernikahan bukan sekadar hubungan fisik, tetapi juga spiritual. Suami yang mencium kening istrinya dengan tulus, seakan sedang berkata, "Aku menjaga dan mendoakanmu, dunia dan akhirat."
Selain doa tadi, ada pula doa tambahan yang sangat indah dibaca untuk keluarga
اللّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَهْلِي وَبَارِكْ لِأَهْلِي فِيَّ، وَارْزُقْهُمْ مِنِّي وَارْزُقْنِي مِنْهُمْ، وَاجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ فِي خَيْرٍ، وَفَرِّقْ بَيْنَنَا مَا فَرَّقْتَ فِي خَيْرٍ، بَارَكَ اللهُ لِكُلِّ مِنَّا فِي صَاحِبِهِ
Latin: Allahumma barik li fi ahli wa barik li ahli fiyya, warzuqhum minni warzuqni minhum, wajma' baynana ma jama'ta fi khairin, wa farriq baynana ma farraqta fi khairin, barakallahu likulli minna fi shohibihi.
Artinya: Ya Allah, berkahilah aku pada keluargaku, dan berkahilah keluargaku padaku. Berilah mereka rezeki dariku, dan berilah aku rezeki dari mereka. Satukan kami dalam kebaikan, dan pisahkan kami dalam kebaikan. Semoga Allah memberkahi masing-masing dari kita pada pasangannya.
Doa ini menunjukkan keindahan konsep pernikahan dalam Islam—yaitu saling menguatkan, saling menjadi sumber rezeki, dan tetap menjaga keikhlasan meskipun pada akhirnya Allah menentukan takdir yang lain.
Doa Perlindungan untuk Istri
Ada pula doa perlindungan untuk istri dan keturunannya dari gangguan setan:
اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِهَا وَذُرِّيَّتِهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Latin: Allahumma inni a'udzu biha wa dzurriyyataha minas syaithanir rajim.
Artinya: Ya Allah, aku memohon perlindungan untuknya dan keturunannya dari setan yang terkutuk.
Doa ini dianjurkan dibaca di berbagai momen penting keluarga, termasuk ketika hendak bersama istri secara fisik, sebagai bentuk penjagaan ruhani dalam hubungan suami istri.
Dalam beberapa kitab klasik seperti Al-Iqna’, disebutkan bahwa mencium kening mahram (keluarga) diperbolehkan selama tidak ada kekhawatiran timbulnya fitnah. Hal ini berlaku dalam konteks kasih sayang, bukan syahwat.
Kitab Al-Adab Al-Syar’iyyah juga menguatkan bahwa mencium kepala atau tangan adalah bentuk penghormatan. Ini banyak dilakukan kepada orang tua, guru, atau ulama, sebagai wujud takzim.
Dalam Al-Majmu' dan Hawasyi as-Syarwani, disebutkan bahwa bagian tubuh yang paling utama untuk dicium adalah yang digunakan untuk sujud (dahi), karena bagian itu paling mulia ketika seorang hamba bersujud kepada Allah.
Imam Nawawi dalam Fatawa juga menjelaskan bahwa mencium tangan ulama atau orang sholeh adalah sunnah. Namun jika mencium tangan selain mereka tanpa alasan syar’i, hukumnya makruh.
Maka dalam konteks suami istri, ciuman di kening, kepala, atau tangan bukan sekadar romantis, tetapi juga spiritual. Asalkan dilakukan dengan adab dan tidak membuka celah maksiat, justru menjadi ladang pahala.
Bahkan, dalam kondisi jenazah pun, mencium dahi atau tangan orang yang wafat sebagai bentuk perpisahan terakhir diperbolehkan dalam syariat. Namun tetap harus memperhatikan adab dan tidak berlebihan dalam kesedihan.
Islam sangat menghargai ekspresi kasih sayang selama dibingkai dalam nilai-nilai yang benar. Mencium kening istri bukan hanya soal romantika, tapi juga bentuk doa diam-diam seorang pemimpin rumah tangga kepada makmum yang setia.
People Also Ask
1. Apa makna mencium kening istri dalam Islam?
Mencium kening istri bukan hanya ungkapan cinta, tapi juga momen spiritual yang mengandung keberkahan jika dilakukan dengan adab dan doa.
2. Apakah ada doa khusus saat mencium kening istri?
Ya, salah satu doa yang dianjurkan adalah:
اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Allahumma inni as'aluka min khairiha wa khairi ma jabaltaha 'alaihi, wa a'udzu bika min syarriha wa syarri ma jabaltaha 'alaihi. Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau ciptakan padanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang Engkau ciptakan padanya."
3. Apakah membaca doa ini harus dalam bahasa Arab?
Tidak harus, tetapi lebih utama menggunakan bahasa Arab. Jika belum hafal, bisa dimulai dengan memahami maknanya atau membaca dalam bahasa Indonesia.
4. Apa adab saat mencium kening istri menurut Islam?
Suami dianjurkan mencium kening dengan tenang, penuh kelembutan, dan jika memungkinkan sambil meletakkan tangan di ubun-ubun sebagai simbol perlindungan dan penghormatan.
5. Apakah mencium kening istri bisa menjadi ladang pahala?
Ya, jika dilakukan dengan niat ibadah dan disertai doa, hal tersebut bisa menjadi bentuk ibadah dan mendapatkan pahala.
6. Apakah ada doa tambahan yang bisa dibaca untuk keluarga?
Ada, di antaranya: اللّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَهْلِي ... (Allahumma barik li fi ahli ...) Artinya: "Ya Allah, berkahilah aku pada keluargaku, dan berkahilah keluargaku padaku..." Doa ini menunjukkan harapan keberkahan dan saling menguatkan dalam rumah tangga.
7. Kapan waktu terbaik membaca doa untuk istri?
Tidak ada waktu yang dibatasi, namun sebaiknya dibaca ketika ada momen keintiman seperti mencium kening, setelah shalat, atau saat berdoa secara umum.
8. Apakah ada doa perlindungan untuk istri dan anak?
Ya, salah satunya: اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِهَا وَذُرِّيَّتِهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ Allahumma inni a'udzu biha wa dzurriyyataha minas syaithanir rajim. Artinya: "Ya Allah, aku memohon perlindungan untuknya dan keturunannya dari setan yang terkutuk."
Daftar Sumber:
- An-Nawawi, Imam. Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab. Beirut: Dar al-Fikr, tanpa tahun.
- Muslim bin Hajjaj. Shahih Muslim. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1991.
- Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih al-Bukhari. Beirut: Dar Ibn Katsir, 1987.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul