Doa Malam Tirakatan 17 Agustus 2025 Arab, Latin, dan Artinya: Panduan Terlengkap

1 month ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Malam tirakatan digelar menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025. Kegiatan ini menggabungkan nilai-nilai religius dengan semangat nasionalisme.

Doa malam Tirakatan 17 Agustus 2025 menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian kegiatan spiritual yang diselenggarakan pada malam 16 Agustus. Tradisi ini telah mengakar kuat di berbagai daerah, khususnya Jawa, sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan dan penghormatan kepada para pahlawan.

Melansir dari Jurnal Moderasi: the Journal of Ushuluddin and Islamic Thought, tradisi malam tirakatan tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai media untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan semangat kebangsaan.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Sabtu (16/08/2025).

Doa Malam Tirakatan 17 Agustus 2025 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Pembacaan doa merupakan inti dari kegiatan malam tirakatan yang mengandung makna mendalam. Doa-doa ini tidak hanya sebagai bentuk permohonan, tetapi juga refleksi atas perjuangan kemerdekaan dan harapan untuk masa depan bangsa.

1. Doa Pembuka dan Shalawat

Arab: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

Latin: Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahi rabbil 'aalamin. Allahumma sholli wasallim 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala aalihi washohbihi ajma'in.

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya.

2. Doa untuk Kemerdekaan dan Bangsa

Arab: اللَّهُمَّ اجْعَلْ بَلَدَنَا إِنْدُونِيسِيَا بَلَدًا طَيِّبًا، أَمِنًا، مُطْمَئِنًّا، وَبَارِكْ لَنَا فِي اسْتِقْلَالِهَا

Latin: Allahumma ij'al baladana Indonesia baladan thayyiban, aminan, muthma'innan, wa barik lana fi istiqlaaliha.

Artinya: Ya Allah, jadikanlah negeri kami Indonesia sebagai negeri yang baik, aman, tenteram, dan berkahilah kemerdekaan kami.

3. Doa untuk Para Pahlawan

Arab: رَبَّنَا اغْفِرْ لِلشُّهَدَاءِ وَالْمُجَاهِدِينَ وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ

Latin: Rabbanagfir lisy-syuhada'i wal mujaahidiin wa adkhilhum jannaatin na'iim.

Artinya: Ya Tuhan kami, ampunilah para syuhada dan pejuang, serta masukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan.

4. Doa Penutup

Arab: رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin: Rabbana atina fi ad-dunya hasanah, wa fi al-akhirati hasanah, wa qina 'adzaban-nar.

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa api neraka.

Mengutip dari cdn.kemenag.go.id, doa resmi yang digunakan dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan mengandung unsur-unsur permohonan untuk persatuan bangsa, keberkahan pemimpin, dan kemakmuran negeri. Struktur doa ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Makna Malam Tirakatan 17 Agustus

Tirakatan berasal dari kata Arab "thariqah" yang berarti jalan, atau "taraka" yang bermakna meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi. Dalam konteks peringatan kemerdekaan, malam tirakatan mengandung makna spiritual yang mendalam sebagai bentuk introspeksi dan syukur kepada Allah SWT.

Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada malam 16 Agustus menjelang peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus.

Masyarakat berkumpul di masjid, mushalla, atau tempat-tempat ibadah lainnya untuk melakukan kegiatan spiritual bersama. Rangkaian acara meliputi pembacaan Al-Quran, shalawat, tahlil, dan doa-doa khusus untuk bangsa.

Tradisi malam tirakatan memiliki empat dimensi utama yang saling berkaitan.

  1. Pertama, dimensi spiritual sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan rasa syukur atas kemerdekaan.
  2. Kedua, dimensi sosial yang memperkuat ikatan persaudaraan antar warga.
  3. Ketiga, dimensi historis sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan.
  4. Keempat, dimensi nasionalisme yang mengokohkan semangat cinta tanah air.

Menurut penelitian dalam Jurnal Moderasi, tradisi tirakatan mencerminkan Living Quran dan Hadis dalam kehidupan masyarakat. Praktik ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai agama terintegrasi dengan semangat kebangsaan, menciptakan harmonisasi antara dimensi spiritual dan nasional dalam kehidupan berbangsa.

Sejarah dan Tradisi Malam Tirakatan di Indonesia

Tradisi malam tirakatan dalam konteks kemerdekaan Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang, terutama di wilayah Jawa dan sekitarnya. Kegiatan ini berkembang sebagai bentuk adaptasi tradisi spiritual masyarakat terhadap momen-momen penting dalam kehidupan berbangsa.

Pada masa awal kemerdekaan, malam tirakatan menjadi wadah untuk mengekspresikan rasa syukur sekaligus doa agar bangsa Indonesia diberkahi dalam perjalanannya.

Tradisi ini kemudian berkembang menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap menjelang 17 Agustus di berbagai daerah. Setiap daerah memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri dalam pelaksanaannya, namun esensi spiritualnya tetap sama.

Di Yogyakarta, khususnya di daerah Mlangi, tradisi tirakatan memiliki kekhasan tersendiri dengan memadukan pembacaan shalawat dari kitab Syarhul Anam menggunakan irama gamelan Jawa. Kegiatan ini dipimpin oleh "dalang" atau vokalis yang memandu pembacaan shalawat, kemudian diikuti oleh seluruh jamaah.

Aktivitas ini disebut "gladen" yang berasal dari kata "gladi" yang bermakna latihan, karena para pemuda biasa berlatih setiap malam Jumat.

Melansir dari studi yang dilakukan di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, malam tirakatan bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga manifestasi dari nilai-nilai kearifan lokal yang terintegrasi dengan ajaran Islam. Tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia mampu memadukan warisan budaya leluhur dengan nilai-nilai agama dalam konteks kehidupan berbangsa.

Perkembangan tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini, bahkan mengalami adaptasi dengan perkembangan zaman.

Beberapa daerah kini menyelenggarakan tirakatan dengan format yang lebih modern, namun tetap mempertahankan esensi spiritual dan nilai-nilai kebangsaannya. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan relevansi tradisi tirakatan dalam kehidupan masyarakat Indonesia kontemporer.

Tata Cara Pelaksanaan Malam Tirakatan 17 Agustus

Pelaksanaan malam tirakatan mengikuti tata cara tertentu yang telah menjadi tradisi turun-temurun. Kegiatan biasanya dimulai setelah shalat Maghrib dan berlangsung hingga menjelang subuh, dengan berbagai rangkaian acara spiritual yang penuh makna.

1. Persiapan dan Pembukaan

Kegiatan diawali dengan persiapan tempat dan pembacaan basmalah serta shalawat pembuka. Jamaah berkumpul dengan tertib, biasanya para pria di bagian depan dan wanita di belakang atau di tempat terpisah sesuai dengan adab Islam.

2. Pembacaan Al-Quran dan Tafsir

Rangkaian dilanjutkan dengan tilawah Al-Quran, khususnya ayat-ayat yang berkaitan dengan syukur, perjuangan, dan doa untuk bangsa. Terkadang disertai dengan tafsir singkat yang mengaitkan ayat-ayat tersebut dengan kondisi bangsa.

3. Shalawat dan Dzikir Bersama

Pembacaan shalawat menjadi bagian utama dengan berbagai variasi, mulai dari shalawat klasik hingga shalawat khas daerah. Dzikir bersama juga dilakukan dengan lantunan yang khidmat, menciptakan suasana spiritual yang mendalam.

4. Tahlil untuk Para Pahlawan

Pembacaan tahlil khusus dipersembahkan untuk para pahlawan dan pejuang kemerdekaan. Kegiatan ini mencerminkan penghormatan kepada mereka yang telah berkorban untuk bangsa.

5. Doa Bersama dan Penutupan

Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama atau sesepuh masyarakat, diikuti dengan doa penutup dan salam penutup.

Mengutip dari penelitian di Universitas Gadjah Mada, setiap tahapan dalam malam tirakatan memiliki makna filosofis yang mendalam. Kegiatan ini tidak hanya berdimensi vertikal (hubungan dengan Allah), tetapi juga horizontal (hubungan antar sesama manusia dan dengan bangsa).

Daftar Sumber

  • cdn.kemenag.go.id 
  • Syihabuddin, Muhammad. "Malam Tirakatan Peringatan Kemerdekaan Indonesia: Studi Living Qur'an Hadis Masyarakat Mlangi, Yogyakarta." Jurnal Moderasi: the Journal of Ushuluddin and Islamic Thought, and Muslim Societies, Vol. 3. No. 1, Januari-Juni 2022
  • Zunly, Nadia. "Makna Tirakatan bagi Masyarakat Santri Yogyakarta: Studi atas Tradisi Malam Tirakatan dalam rangka memperingati HUT RI pada Masyarakat Kauman dan Mlangi Yogyakarta." Tesis Ilmu Perbandingan Agama: Universitas Gadjah Mada, 2006
  • Kementerian Agama Republik Indonesia. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2019

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu malam tirakatan 17 Agustus?

Malam tirakatan 17 Agustus adalah tradisi spiritual yang dilaksanakan pada malam 16 Agustus menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI. Kegiatan ini berupa rangkaian ibadah seperti pembacaan Al-Quran, shalawat, dzikir, dan doa bersama sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan dan penghormatan kepada para pahlawan.

2. Mengapa doa malam tirakatan 17 Agustus 2025 penting untuk dipahami?

Doa malam tirakatan penting karena menjadi inti dari kegiatan spiritual yang memadukan nilai-nilai religiusitas dan nasionalisme. Memahami makna doa-doa ini membantu peserta untuk lebih khusyuk dalam beribadah dan memperdalam rasa syukur serta cinta tanah air.

3. Bagaimana tata cara pelaksanaan malam tirakatan yang benar?

Malam tirakatan biasanya dimulai setelah Maghrib dengan pembukaan basmalah dan shalawat, dilanjutkan tilawah Al-Quran, pembacaan shalawat dan dzikir, tahlil untuk para pahlawan, dan diakhiri dengan doa bersama. Seluruh rangkaian dilakukan dengan khidmat dan tertib sesuai adab Islam.

4. Apakah malam tirakatan hanya dilakukan di daerah tertentu saja?

Meskipun tradisi ini lebih kuat di Jawa dan beberapa daerah lainnya, namun malam tirakatan kini telah berkembang ke berbagai wilayah Indonesia. Setiap daerah memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri dalam pelaksanaannya, namun esensi spiritualnya tetap sama.

5. Apa manfaat mengikuti malam tirakatan bagi individu dan masyarakat?

Manfaat individu meliputi peningkatan kualitas spiritual, ketenangan jiwa, dan penguatan iman. Bagi masyarakat, kegiatan ini memperkuat persaudaraan, melestarikan budaya, menumbuhkan semangat gotong-royong, dan mempererat ikatan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

6. Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk mengikuti malam tirakatan?

Persiapan meliputi membersihkan diri dengan wudhu, mengenakan pakaian yang sopan dan bersih, membawa Al-Quran dan buku doa jika diperlukan, serta mempersiapkan mental untuk fokus dalam ibadah. Yang terpenting adalah niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengenang jasa para pahlawan.

7. Apakah ada perbedaan doa malam tirakatan dengan doa-doa biasa lainnya?

Doa malam tirakatan memiliki kekhususan karena mengandung permohonan untuk bangsa dan negara, penghormatan kepada para pahlawan, serta ungkapan syukur atas kemerdekaan. Meskipun menggunakan doa-doa dari Al-Quran dan Hadis yang umum, konteks dan niatnya yang membedakan dengan doa-doa dalam keseharian.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |