Doa Nurbuat, Amalan Penuh Cahaya Kenabian yang Sarat Keutamaan

1 month ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Doa Nurbuat menjadi salah satu amalan yang dikenal luas di kalangan umat Islam dan diyakini membawa banyak manfaat. Doa ini memiliki sejarah panjang dan kedudukan istimewa di berbagai kitab klasik.

Istilah “Nurbuat” berasal dari kata Arab nurun yang berarti cahaya dan an-nubuwwah yang berarti kenabian. Karena itu, Doa Nurbuat sering diartikan sebagai “cahaya kenabian” atau “Nurun Nubuwa”.

Menurut sejumlah riwayat, doa ini disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT. Jibril berkata, “Aku diutus oleh Allah SWT membawa Doa Nurbuat untuk diserahkan kepadamu.”

Sejak saat itu, doa ini diamalkan oleh umat Muslim sebagai permohonan perlindungan, kesehatan, dan kelancaran rezeki. Banyak ulama menyarankan untuk membacanya secara istiqamah setiap hari.

Bacaan lengkap Doa Nurbuat tercantum dalam berbagai sumber seperti Majmu Syarif, Kanz al-‘Ummal, dan Kitab Mujarrabat Imamiyah.

Bacaan Doa Nurbuat

Bacaan doa ini boleh diamalkan kapan saja karena mengandung makna untuk terhindar dari kesesatan, mendapat perlindungan, dan memperoleh kesejahteraan lahir-batin. Berikut teks Arabnya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ وَعَيْنِ الْجِنِّ الْاِنْسِ وَالشَّيَاطِيْنِ

وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَاهُوَ اِلاَّذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ وَمُسْتَجَابُ اْلقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْدِ

طَوِّلْ عُمْرِيْ وَصَحِّحْ جَسَدِيْ وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ وَحَبِّبْنِيْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ اٰدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِيْنَ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allaahumma dzis-sultaanil 'adziimi wa dzil-mannil qadiimi wa dzil-wajhil-kariimi wa waliyyil-kalimaatit taammati wadda'awaatil mustajaabaati 'aaqilil hasani wal-husaini min anfusil haqqi 'ainil qudrati wan-naaziriina wa 'ainil jinni wal insi wasy-syayaatiin.

Wa iy yakaadulladziina kafaruu layuzliquunaka bi absaarihim lammaa samii'udz-dzikra wa yaquuluuna innahuu lamajnuunuw wa maa huwa illaa dzikrul lil-'aalamiin, wa mustajaabil-qur'aanil-'aziim, wa waritsa sulaimaanu daawuuda 'alaihimas salaam, al-wuduudu dzul 'arsyil-majiid.

Tawwil 'umrii wa shahhih jasadii waqdii haajatii wa aktsir amwaalii wa aulaadii wa habbibnii lin-naasi ajma 'iina wa tabaa 'adil 'adaawata kullahaa mim banii aadama 'alaihissalaamu man kaana hayyaw wa yahiqqal-qaulu 'alal kaafiriina innaka 'alaa kulli syai'in qadiir.

Subhaana rabbika rabbil-'izzati 'ammaa yasifuuna wa salaamun 'alal-mursaliina wal-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin.

Arti Doa Nurbuat

"Ya Allah yang Maha Kuat, yang memiliki anugerah, yang merupakan zat yang Maha Mulia, yang menguasai banyak kalimat sempurna dan doa yang mustajab, penjamin Al Hasan dan Al Husain dari jiwa yang hak, pandangan yang penuh kuasa, serta pandangan para jin, manusia, dan juga setan."

"Sesungguhnya orang yang kafir itu adalah orang yang menjerumuskan kamu dengan pandangan dari mereka, ketika mendengar Alquran dan mereka pun berkata; sesungguhnya Muhammad adalah orang yang gila. Al Quran hanyalah peringatan untuk setiap umat. Wahai Dia yang memperkenankan melalui Al Quran yang sangat agung. Sulaiman dan juga Daud dan Dia yang Maha Pengasih, sebagai Pemilik Arasy yang Mulia."

"Maka panjangkanlah umurku, sehatkanlah tubuhku, tunaikanlah segala yang kuperlukan, dan perbanyakanlah harta dan anakku, jadikanlah aku orang yang terhindar dari segala permusuhan dari anak-anak Adam yang masih hidup. Pastikan ketetapan atau azab untuk orang-orang yang kafir karena sesungguhnya Engkau adalah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."

"Maha suci Tuhanmu, yaitu Maha yang memiliki kebesaran, dari apapun yang (mereka) gambarkan yaitu orang-orang kafir dan melimpahlah kesejahteraan pada para Rasul, segala puji bagi Allah pemilik alam semesta."

Pendapat Para Ulama

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, doa ini disebut ketika membahas Surat Al-Qalam ayat 51–52, yang mengisyaratkan perlindungan Allah dari pandangan jahat orang-orang kafir.

Kitab Kanz al-‘Ummal karya Ali ibn Hisam al-Din al-Hindi juga mencantumkan Doa Nurbuat sebagai bagian dari doa mustajab yang diamalkan ulama salaf.

Sementara Kitab Mujarrabat Imamiyah menjelaskan doa ini sangat bermanfaat jika dibaca dengan penuh keyakinan, terutama untuk keselamatan diri, keluarga, dan harta benda.

Di Indonesia, Doa Nurbuat populer melalui pengajaran pesantren dan majelis taklim, biasanya dibaca pada malam Jumat, acara selamatan, atau wirid pribadi.

Para ulama menegaskan bahwa doa ini termasuk amalan tabarruk (mengharap berkah) yang dianjurkan selama tidak diyakini sebagai syariat yang wajib.

Disarankan membaca Doa Nurbuat dalam keadaan suci, hati khusyuk, dan niat yang tulus. Dengan istiqamah, insya Allah doa ini menjadi benteng dari segala keburukan.

Dengan kandungan makna yang mendalam dan sejarah yang mulia, Doa Nurbuat tetap menjadi amalan yang diwariskan dari generasi ke generasi, membawa cahaya dan perlindungan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Referensi:

Majmu Syarif, penerbit Darul Kutub al-Islamiyah, Bab Doa-Doa Mustajab.

Kanz al-‘Ummal, karya Ali ibn Hisam al-Din al-Hindi, hadis tentang doa perlindungan.

Kitab Mujarrabat Imamiyah, Bab Doa Perlindungan dan Penarik Rezeki.

Tafsir Ibnu Katsir, tafsir Surat Al-Qalam ayat 51–52.

FAQ

1. Apakah Doa Nurbuat ada dalam Al-Qur’an?

Tidak, Doa Nurbuat bukan bagian dari Al-Qur’an. Ia adalah doa yang diajarkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, lalu diamalkan dan diajarkan para ulama.

2. Kapan waktu terbaik membaca Doa Nurbuat?

Bisa dibaca kapan saja, namun dianjurkan membacanya setelah sholat fardu, di waktu sahur, atau malam Jumat untuk memperoleh keberkahan.

3. Apakah Doa Nurbuat wajib diamalkan?

Tidak wajib. Doa ini termasuk amalan sunnah atau tabarruk (mengharap berkah). Mengamalkannya dianjurkan, namun tidak ada dosa bila tidak membacanya.

4. Apakah Doa Nurbuat bisa dibaca tanpa hafalan?

Bisa. Bagi yang belum hafal, boleh membacanya dari teks tertulis, baik dari buku, kitab, atau media digital, asalkan dibaca dengan penuh keyakinan dan khusyuk.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |