Doa Rabithah Lengkap Arab, Latin, dan Terjemah: Ketahui Sejarah dan Keutamaannya

2 months ago 27

Liputan6.com, Jakarta Doa rabithah merupakan salah satu amalan penting dalam tradisi Islam yang memiliki makna mendalam untuk memperkuat ikatan persaudaraan sesama Muslim. Bacaan ini disusun oleh Imam Syahid Hasan Al Banna dari Mesir dan biasanya dibaca setelah dzikir Al-Matsura pada waktu pagi dan petang.

Melansir dari buku 27 Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid karya Myr Raswad, doa rabithah memiliki kedudukan istimewa dalam tradisi dzikir Islam karena kandungan maknanya yang mengajak umat untuk bersatu dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Kata rabithah berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti "terhubung" atau "mengikat", menunjukkan tujuan utama doa ini untuk mempererat tali silaturahmi. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (14/8/2025).

Bacaan Doa Rabithah Arab, Latin, dan Terjemah

Doa rabithah memiliki bacaan yang indah dalam bahasa Arab dengan terjemahan yang penuh makna. Berikut adalah teks lengkap doa tersebut beserta transliterasi latinnya untuk memudahkan pembacaan.

Melansir dari buku 27 Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid karya Myr Raswad, berikut adalah bacaan lengkap doa rabithah yang biasanya dibaca setelah melaksanakan shalat fardhu Subuh dan Ashar:

 اَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعلَمُ اَنَّ هَذه الْقُلُوبَ قَد اجْتَمَعَتْ عَلَى مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحْدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيعَتِكَ فَوِّتْقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأُهَا بِنُورِكَ الَّذِي لَا يَخْبُو وَاشْرَحْ صُدُورَهَا بِفَيْضِ الأيمَان بِكَ وَجَمِيلَ التَّوَكُل عَلَيْكَ وَأَحْيهَا بِمَعْرِفَتكَ وَأَمَتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِي سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَ نِعْمَ النَّصِيرُ, اللهم آمين.

Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil quluuba qadij tama'at 'alaa mahabbatika waltaqat 'alaa thaa'atika wa tawahadat 'alaa da'watika wa ta'aahadat 'alaa nushrati syarii'atika fa waththiq allahumma raabithahaa wa adim wuddahaa wahdihaa subulahaa wamla'haa bi nurikalladzii laa yakhbuu wasyroh shuduurohaa bi faydhil iimani bika wa jamiilittawakkuli 'alayka wa ahyihaa bi ma'rifatika wa amithaa 'alasysyahadati fii sabiilika innaka ni'mal mawlaa wa ni'man nashiiru. Allahumma aamiin.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu; bertemu atas dasar taat pada-Mu; bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu; dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah ya Allah, ikatan pertaliannya; lestarikanlah kasih sayangnya; tunjukkanlah jalannya; dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman pada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu. Hidupkanlah ia dengan makrifat kepada-Mu; dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin ya Allah.

Makna dan Filosofi Doa Rabithah

Doa rabithah mengandung makna mendalam tentang persatuan hati umat Muslim dalam cinta kepada Allah SWT. Kata "rabithah" sendiri secara etimologi berasal dari kata "rabath" yang bermakna mengikat atau menghubungkan, sehingga doa ini memiliki fungsi spiritual untuk menyatukan hati para Muslim.

Doa ini sering digunakan untuk mengakhiri sebuah acara, kegiatan atau dijadikan sebagai doa pengikat hati khususnya untuk hati yang dekat dalam keimanan Islam karena memiliki makna berkait, bertali atau berhubungan. Dalam konteks yang lebih luas, doa rabithah mencerminkan ikrar persaudaraan dan komitmen bersama dalam menjalankan ajaran Islam.

Filosofi di balik doa ini adalah penyatuan hati yang tidak hanya sekedar berkumpul secara fisik, namun juga spiritual dalam mencintai Allah, menaati-Nya, mendakwahkan ajaran-Nya, dan membela syariat-Nya. Doa rabithah mengajarkan pentingnya solidaritas umat dalam mencapai tujuan bersama yakni ridha Allah SWT.

Sejarah dan Latar Belakang Doa Rabithah

Doa rabithah tidak terlepas dari sosok penyusunnya, Imam Syahid Hasan Al Banna yang merupakan pendiri organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir. Beliau menyusun doa ini sebagai bagian dari wirid Al-Ma'tsurat yang berisi kumpulan zikir dan doa pilihan untuk diamalkan setiap hari.

Doa rabithah pertama kali disusun oleh ulama besar Hasan Al banna. Isi dari doa tersebut sangat indah yang tersusun dalam rangkaian wirid Al Ma'tsurat. Latar belakang penyusunan doa ini adalah kebutuhan spiritual para aktivis dakwah untuk memiliki ikatan batin yang kuat dalam menjalankan misi perjuangan Islam.

Hasan Al Banna menyadari pentingnya aspek spiritual dalam gerakan dakwah, sehingga beliau menyusun berbagai amalan wirid termasuk doa rabithah ini. Doa tersebut dimaksudkan untuk memperkuat ikatan persaudaraan di antara para anggota organisasi dan umat Muslim pada umumnya agar tetap solid dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Waktu dan Tata Cara Membaca Doa Rabithah

Doa rabithah memiliki waktu-waktu mustajab untuk dibacakan agar mendapatkan keberkahan maksimal. Secara umum, doa ini dapat dibaca kapan saja, namun terdapat waktu-waktu yang lebih dianjurkan berdasarkan tradisi yang dikembangkan oleh para ulama.

Setelah Shalat Fardhu

Waktu paling utama membaca doa rabithah adalah setelah melaksanakan shalat fardhu, terutama Subuh dan Ashar. Hal ini sejalan dengan anjuran berdzikir pagi dan petang sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 41-42.

Di Akhir Pengajian atau Acara Keagamaan

Doa rabithah sering dibacakan untuk menutup acara-acara keagamaan sebagai doa penutup yang menyatukan hati para peserta.

Dalam Majelis Ta'lim

Banyak majelis ta'lim yang menggunakan doa rabithah sebagai penutup kajian untuk mempererat ikatan silaturahmi antar jamaah.

Sebelum Memulai Aktivitas Bersama

Kelompok atau organisasi Islam kerap membaca doa ini sebelum memulai kegiatan bersama untuk menyatukan niat dan tujuan.

Lima Keutamaan Membaca Doa Rabithah

Membaca doa rabithah secara rutin memberikan berbagai keutamaan bagi kehidupan spiritual dan sosial seorang Muslim. Berdasarkan kajian para ulama dan pengalaman umat, terdapat lima keutamaan utama yang dapat diperoleh.

Melansir dari buku Antologi Resepsi Karya Sastra oleh Ilyashidayah dkk, lima keutamaan membaca doa rabithah adalah:

  • Membantu menyelesaikan pertikaian: Doa ini membantu seseorang menyelesaikan pertikaian dengan saudara sendiri maupun sesama Muslim melalui pendekatan spiritual yang menenangkan hati.
  • Menyempurnakan keimanan: Bacaan doa rabithah secara konsisten dapat membantu menyempurnakan keimanan seseorang dengan memperkuat ikatan spiritual kepada Allah SWT.
  • Melembutkan hati Muslim: Doa ini memiliki kekuatan untuk melembutkan hati seorang Muslim, artinya ikut merasakan dan bersimpati terhadap apa yang terjadi pada sesama.
  • Mempererat ukhuwah islamiyah: Keutamaan utama adalah mempererat ukhuwah islamiyah di antara sesama Muslim dan ciptaan Allah lainnya agar silaturahmi terjaga dan saling berbuat kebaikan.
  • Menyambung rasa persaudaraan: Doa rabithah berfungsi menyambung rasa persaudaraan sesama Muslim sehingga tercipta harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

Doa rabithah memiliki kedudukan khusus dalam tradisi Islam, meskipun bukan bagian dari Al-Quran atau Hadits Nabi. Doa ini termasuk dalam kategori doa yang disusun oleh ulama berdasarkan inspirasi ajaran Islam yang mendalam dan pengalaman spiritual yang tinggi.

Daftar Sumber

  • Myr Raswad. 27 Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid. (Buku)
  • Ilyashidayah dkk. Antologi Resepsi Karya Sastra. (Buku)
  • ALMA'TSURAT Ruqiyah Syar'iyyah ASMAUL HUSNA (2015). (Buku)

FAQ

1. Apa itu doa rabithah? Doa rabithah adalah bacaan yang disusun oleh Imam Hasan Al Banna untuk memperkuat ikatan persaudaraan dan spiritualitas umat Muslim.

2. Siapa penyusun doa rabithah? Doa rabithah disusun oleh Imam Syahid Hasan Al Banna, pendiri organisasi Ikhwanul Muslimin dari Mesir.

3. Kapan waktu yang tepat membaca doa rabithah? Doa rabithah dapat dibaca kapan saja, terutama setelah shalat fardhu Subuh dan Ashar atau di akhir acara keagamaan.

4. Apa makna kata "rabithah"? Rabithah berasal dari kata Arab "rabath" yang berarti mengikat atau menghubungkan, merujuk pada ikatan persaudaraan.

5. Apakah doa rabithah wajib dibaca? Doa rabithah bukan kewajiban melainkan sunnah yang dianjurkan untuk memperkuat ikatan spiritualitas umat.

6. Apa keutamaan utama membaca doa rabithah? Keutamaan utamanya adalah mempererat ukhuwah islamiyah dan menyempurnakan keimanan seseorang.

7. Bisakah doa rabithah dibaca sendirian? Ya, doa rabithah dapat dibaca baik secara berjamaah maupun sendirian sesuai kebutuhan dan kondisi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |