Doa saat Turun Hujan Agar Dikabulkan, Waktu Mustajab yang Dianjurkan Rasulullah SAW

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta Memanjatkan doa saat turun hujan agar dikabulkan merupakan salah satu bentuk penghambaan kepada Allah SWT, sebagai penguasa alam semesta. Waktu turunnya hujan dianggap sebagai salah satu momen mustajab, di mana doa-doa memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan Allah SWT.

Oleh karena itu, umat Muslim sangat dianjurkan memanfaatkan waktu ini dengan memperbanyak doa dan memohon kebaikan. Kebiasaan ini juga merupakan teladan dari Rasulullah SAW yang senantiasa berdoa ketika melihat awan mendung dan hujan turun.

Memahami dan mengamalkan doa saat turun hujan agar dikabulkan adalah bagian dari meneladani sunnah Rasulullah. Ini juga menjadi cara untuk meningkatkan rasa syukur atas nikmat hujan yang membawa keberkahan, sekaligus memohon perlindungan dari potensi bahaya yang menyertainya. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (29/7/2025).

Doa Saat Turun Hujan Agar Dikabulkan

Ketika hujan turun, terdapat beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk dipanjatkan dengan harapan agar hujan tersebut membawa manfaat dan keberkahan. Salah satu doa utama yang sering dibaca adalah permohonan agar hujan menjadi bermanfaat.

Rasulullah SAW apabila melihat hujan beliau berdoa: ‘Allahumma shayyiban naafi’aa.’ (HR. Al-Bukhari). Doa ini merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT agar curahan hujan yang turun membawa kebaikan dan keberkahan bagi seluruh makhluk.

Ada pula doa dengan versi lebih lengkap:

اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

Allahumma shayyiban haniyyaa wa sayyiban naafi’aa

Artinya: "Ya Allah, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat."  

Doa Saat Hujan Deras Agar Tidak Terjadi Bencana

Hujan deras terkadang dapat menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bencana seperti banjir atau tanah longsor. Dalam kondisi hujan yang sangat lebat, Rasulullah SAW juga mengajarkan sebuah doa khusus untuk memohon agar hujan tersebut tidak membawa mudarat, melainkan dialihkan ke tempat-tempat yang lebih membutuhkan.

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا. اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ، وَالظِّرَابِ، وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal-aakaami wal-jibaali, waz-zhiraabi, wa buthuunil-awdiyati, wa manaabitisy-syajari

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon."

Kisah diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, sekelompok orang datang kepada Rasulullah SAW dan meminta agar beliau berdoa supaya hujan berhenti. Hujan tersebut telah berlangsung selama satu minggu sehingga hewan ternak terancam mati dan jalanan pun terputus.

Rasulullah SAW lalu berdoa dengan doa ini dan hujan pun berhenti (HR Bukhari no. 1014). Kisah ini menunjukkan bahwa doa ini sangat efektif dalam memohon pengalihan hujan deras yang berpotensi menimbulkan bahaya. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah juga menuliskan doa ini, menegaskan pentingnya memohon perlindungan saat hujan lebat.

Doa saat Hujan Disertai Petir

"سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ"

Subhaanalladzii yusabbihur ro'du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.

Artinya: "Maha Suci Allah yang dengan memuji-Nya halilintar bertasbih, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya."

Menurut Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi, umat Islam yang melafalkan doa ini akan terlindung dari petir dan gemuruhnya. Anjuran doa ini datang dari Abdullah bin Zubair RA, yang mengutip sabda Nabi SAW.

Doa saat Awan Mendung

اللهُمَّ سَيْبَ رَحْمَةٍ وَلَا سَيْبَ عَذَابٍ

Allahumma saiba rahmatin wa lâ saiba ‘adzâbin

Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat dan jangan berikan azab."

Doa Setelah Turun Hujan

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللـهِ ورَحْمَتِهِ

Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatihi

Artinya: "Kami diturunkan hujan berkat rahmat dan anugrah dari Allah SWT."

Ketika sedang turun hujan dan setelah hujan berhenti, dapat membaca doa-doa tersebut seraya memanjatkan doa hajat kita. Doa ketika hujan memiliki keutamaan waktu terbaik untuk terkabulnya segala doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT.

Keutamaan Berdoa Saat Turun Hujan

Berdoa saat hujan turun memiliki banyak keutamaan yang menjadikan momen ini sangat istimewa bagi umat Muslim. Keutamaan-keutamaan ini mendorong kita untuk lebih semangat dalam mengamalkan doa-doa yang diajarkan.

  • Waktu Mustajab untuk Berdoa: Menurut beberapa hadis seperti riwayat Imam Malik dan Tirmidzi, waktu hujan turun termasuk momen mustajab di mana doa-doa lebih besar peluangnya untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Ini adalah kesempatan emas bagi seorang Muslim untuk memanjatkan segala hajat dan permohonan kepada-Nya.
  • Meningkatkan Rasa Syukur: Hujan adalah rahmat dari Allah SWT yang membawa kehidupan dan keberkahan bagi alam semesta. Berdoa saat hujan mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa bersyukur atas nikmat ini, meskipun terkadang hujan dapat menimbulkan tantangan seperti kemacetan atau genangan air.
  • Menghindarkan dari Marabahaya dan Bencana: Memanjatkan doa saat hujan juga merupakan ikhtiar untuk memohon perlindungan kepada Allah dari segala bahaya yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, badai, atau kerusakan lainnya. Ini adalah bentuk tawakal dan penyerahan diri kepada Sang Pencipta.
  • Penghapus Dosa: Hujan seringkali disimbolkan sebagai penyucian. Dalam beberapa riwayat, saat hujan, langit dan rahmat Allah dipercaya terbuka lebar. Dengan memohon ampunan saat hujan, seorang Muslim berharap dosa-dosanya dapat dibersihkan.
  • Menyelaraskan dengan Sunnah Nabi: Berdoa saat hujan adalah amalan yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dengan melakukannya, seorang Muslim berarti telah mengamalkan sunnah Nabi dan akan mendapatkan pahala, yang membawa keberkahan dalam hidup.

Kumpulan Dalil Keistimewaan Hujan dalam Al-Qur'an

Dalam ajaran Islam, hujan tidak hanya dipandang sebagai fenomena alam biasa, melainkan juga sebagai tanda kebesaran dan rahmat Allah SWT. Al-Qur'an banyak menyebutkan tentang hujan dengan berbagai keistimewaannya. 

Berikut adalah beberapa dalil dari Al-Qur'an yang menjelaskan keistimewaan hujan:

QS. Az-Zukhruf ayat 11

وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًاۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ ۝١١

Artinya: "Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)."

Ayat ini menunjukkan bahwa hujan turun dengan takaran yang sempurna, menghidupkan bumi yang mati, dan menjadi perumpamaan bagi kebangkitan manusia dari kubur.

QS. An-Nahl ayat 10

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ ۝١٠

Artinya: "Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu."

Ayat ini menjelaskan fungsi hujan sebagai sumber air minum dan penyubur tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan.

QS. Asy-Syura ayat 28

وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗۗ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ ۝٢٨

Artinya: "Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan (Dia pula yang) menyebarkan rahmat-Nya. Dialah Maha Pelindung lagi Maha Terpuji."

Ayat ini menegaskan bahwa hujan adalah bentuk rahmat Allah yang diturunkan bahkan setelah manusia berputus asa.

QS. Al-A’raf ayat 57

وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًا ۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Artinya: "Dialah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan) sehingga apabila (angin itu) telah memikul awan yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus); lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati agar kamu selalu ingat."

Ayat ini menjelaskan proses datangnya hujan yang diawali oleh angin sebagai pembawa kabar gembira.

QS. Ar-Rum ayat 48

اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ ۝٤٨

Artinya: "Allah lah yang mengirim angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan, kemudian Dia membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, seketika itu pula mereka bergembira."

Ayat ini menggambarkan secara detail proses terbentuknya dan turunnya hujan sebagai tanda kekuasaan Allah.

FAQ

1. Kapan waktu terbaik berdoa saat hujan menurut Islam?

Saat hujan turun adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa, sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

2. Apakah ada doa khusus yang dibaca ketika hujan turun?

Ya, salah satunya adalah “Allahumma sayyiban nafi’an” yang artinya "Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat."

3. Mengapa hujan dianggap sebagai waktu mustajab untuk berdoa?

Karena Rasulullah SAW menyebutkan bahwa doa saat hujan termasuk doa yang tidak tertolak.

4. Apakah boleh meminta hajat dunia saat hujan turun?

Boleh, umat Islam dianjurkan memohon apa pun yang baik saat hujan karena saat itu doa lebih mudah dikabulkan.

5. Bagaimana cara memperkuat doa saat hujan?

Sertakan rasa khusyuk, yakin akan dikabulkan, dan mulailah dengan pujian kepada Allah serta salawat kepada Nabi.

6. Apakah doa saat gerimis juga termasuk mustajab?

Ya, meskipun hujan ringan, tetap termasuk dalam waktu yang dianjurkan untuk berdoa.

7. Apakah ada adab khusus ketika berdoa saat hujan?

Disunnahkan mengangkat tangan, tidak tergesa-gesa, dan menghindari tempat najis saat berdoa.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |