Doa Sholat Ghaib untuk Jenazah yang Tidak Ada di Tempat, Ketahui Tata Caranya

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta Sholat ghaib merupakan ibadah sunnah yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim. Ibadah ini dilaksanakan untuk mendoakan jenazah yang tidak berada di hadapan kita, baik karena jarak yang jauh maupun keberadaan yang tidak diketahui. Melalui doa sholat ghaib, kita dapat tetap menyampaikan penghormatan dan permohonan ampunan bagi saudara seiman yang telah berpulang.

Pelaksanaan sholat ghaib menjadi bentuk kepedulian dan solidaritas antar sesama Muslim. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa setiap Muslim yang meninggal dunia mendapatkan haknya untuk didoakan, terlepas dari lokasi jenazahnya. Dengan memahami tata cara dan doa sholat ghaib, umat Muslim dapat menjalankan ibadah ini dengan benar dan khusyuk.

Sholat ghaib adalah sholat yang dilakukan dengan maksud dan tujuan yang sama seperti sholat jenazah, namun tanpa kehadiran jenazah di tempat sholat.  Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (29/7/2025).

Niat Sholat Ghaib

Perbedaan utama antara sholat ghaib dan sholat jenazah terletak pada niat yang dibacakan. Niat sholat ghaib dibedakan menjadi dua jenis, yaitu untuk jenazah yang sudah diketahui identitasnya dan yang belum diketahui. Penyesuaian niat ini penting untuk keabsahan ibadah.

Berikut adalah niat-niat tersebut:

  • Niat Sholat Ghaib untuk Jenazah yang Diketahui Identitasnya

    أصلى على ميت (فلان) الغائب اربع تكبيرات فرض الكفاية لله تعالى

    Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala

    Artinya: "Saya niat salat gaib atas mayat (sebutkan nama jenazah) empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah Ta’ala."

  • Niat Sholat Ghaib untuk Jenazah yang Belum Diketahui Identitasnya

    أُصَلِّيْ عَلَى المَيِّتِ الغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلهِ تَعَالَى

    Ushalli ‘alāl mayyitil ghā’ibi arba‘a takbīrātin fardha kifāyatin lillāhi ta‘ālā.

    Artinya: “Aku menyengaja sembahyang jenazah gaib empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT.”

Tata Cara Sholat Ghaib

Tata cara sholat ghaib pada dasarnya mirip dengan sholat jenazah biasa, namun tanpa kehadiran fisik jenazah. Sholat ini terdiri dari empat takbir tanpa rukuk dan sujud, menjadikannya ibadah yang ringkas namun penuh makna.

Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan sholat ghaib:

  1. Membaca Niat: Niat sholat ghaib dibaca dalam hati sesuai dengan kondisi jenazah (diketahui atau tidak diketahui identitasnya).
  2. Takbir Pertama: Setelah takbiratul ihram, membaca Surat Al-Fatihah.
  3. Takbir Kedua: Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  4. Takbir Ketiga: Membaca doa untuk jenazah.
  5. Takbir Keempat: Dianjurkan untuk membaca doa sebelum salam.
  6. Mengucap Salam: Mengucapkan salam dua kali, ke kanan dan ke kiri.

Setiap tahapan ini memiliki posisi dan bacaan spesifik yang harus diikuti untuk memastikan sholat sah dan diterima oleh Allah SWT.

Doa-doa dalam Sholat Ghaib

Setiap takbir dalam sholat ghaib memiliki bacaan doa sholat ghaib khusus yang harus dilafalkan. Doa-doa ini merupakan inti dari permohonan kita kepada Allah SWT untuk jenazah, memohon ampunan dan rahmat-Nya.

Berikut adalah rincian doa-doa tersebut:

  1. Setelah Takbir Pertama: Membaca Surat Al-Fatihah.

    بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙصِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ

    Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i). Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a). Ar-raḥmānir-raḥīm(i). Māliki yaumid-dīn(i). Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u), Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm(a), Ṣirāṭal-lażīna an‘amta ‘alaihim, gairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn(a).

    Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.”

  2. Setelah Takbir Kedua: Membaca sholawat Ibrahimiyah.

    اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ

    Allāhumma shalli 'alā sayyidinā Muhammadin, wa 'alā āli sayyidinā Muhammadin kama shallaita 'alā Ibrāhīma, wa 'alā āli Ibrāhīma, innaka hamīdun majīdun, wa barīk 'alā sayyidinā Muhammadin, wa 'alā āli sayyidinā Muhammadin kama baarakta 'alā Ibrāhīma, wa 'alā āli Ibrāhīma, fī al-'ālamīn

    Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, dan kepada keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Nabi Ibrahim AS, dan kepada keluarga Nabi Ibrahim AS. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Dan berilah keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, dan kepada keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim AS, dan kepada keluarga Nabi Ibrahim AS, di seluruh alam semesta."

  3. Setelah Takbir Ketiga: Membaca doa untuk jenazah.
    • Untuk jenazah laki-laki:

      اللَّهمَّ اغفرْ لهُم وارحمهُم ، وعافِهم واعفُ عنهم ، وأكْرِم نُزَلَهُم ، ووسِّع مُدَخلَهم ، واغسلْهم بالماءِ والثَّلجِ والبَردِ ، ونقِّهِم منَ الخطايا كما نقَّيتَ الثَّوبَ الأبيضَ منَ الدَّنسِ ، وأبدِلهُم دارًا خَيرًا مِن دارِهِم ، وأهلًا خَيرًا مِن أهلِهِم ، وزَوجًا خَيرًا مِن زَوجِهِم ، وأدخِلهُم الجنَّةَ ونجِّهم منَ النَّارِ ـ: وأَعِذْهُم مِن عذابِ القبرِ أَوْ مِن عَذَابِ النَّارِ

      Allāhummaghfir lahum warhamhum, wa 'āfihim wa'fu 'anhum, wa akrim nuzulahum, wa wassi' madkhalahum, waghsilhum bilmāi wats-tsalji walbaradi, wanaqqihim minal khathāyā kamā yunaqqats tsaubu abyadlu minaddanasi, wa abdilhum dāran khairan min dārihim, wa ahlan khairan min ahlihim, wazaujan khairan min zaujihim, wa adkhilhulhum jannata wa najjihim minan nāri waa’izzuhum min ‘azabil qabri au min ‘azabi annār.

      Artinya: "Ya Allah, ampunilah mereka, kasihanilah mereka, lindungilah mereka, dan maafkanlah mereka. Muliakanlah tempat tinggal mereka, luaskanlah pintu masuk mereka, basuhlah mereka dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah mereka dari dosa-dosa, sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran. Gantikanlah mereka dengan rumah yang lebih baik dari rumah mereka, keluarga yang lebih baik dari keluarga mereka, dan pasangan yang lebih baik dari pasangan mereka. Masukkanlah mereka ke dalam surga dan selamatkanlah mereka dari neraka."

  4. Setelah Takbir Keempat: Membaca doa sebelum salam.

    اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُم وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُم وَ اغْفِرْ لَنَا و لهم وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ࣖ

    Allahumma lā tahrimnā ajrahum wa lā taftinā ba'dahum wa ighfir lanā wa lahum wa liikhwānina alladzīna sabaqūna bil-īmān wa lā taj'al fi qulūbinā ghillan lilladzīna āmanū rabbanā innaka raūfun rakhīm.

    Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau menghalangi kami dari pahala mereka dan janganlah Engkau beri kami fitnah setelah mereka. Ampunilah kami dan mereka, dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam iman. Dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kebencian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih, Maha Penyayang."

  5. Mengucap Salam: Mengucapkan salam dua kali, ke kanan dan ke kiri.

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

    Assalāmu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakātuh.

Contoh Penerapan Sholat Ghaib

Sholat ghaib seringkali dilaksanakan dalam skala yang lebih luas, terutama untuk mendoakan korban bencana atau konflik di wilayah yang jauh. Praktik ini menunjukkan kepedulian kolektif umat Islam terhadap sesama yang tertimpa musibah.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah menyarankan umat Islam untuk melaksanakan sholat ghaib berjamaah bagi korban meninggal dunia akibat konflik di Palestina. Ini adalah contoh nyata bagaimana sholat ghaib menjadi sarana solidaritas global.

Untuk pelaksanaan sholat ghaib bagi jenazah dalam jumlah banyak, terutama yang tidak diketahui identitasnya secara spesifik, niatnya dapat disesuaikan. Berikut adalah niat sholat ghaib untuk jenazah laki-laki dan perempuan dalam jumlah banyak:

أُصَلِّي عَلَى جَمِيعِ مَوْتَى قَرْيَةِ كَذَا الْغَائِبِينَ الْمُسْلِمِينَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامَا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî ‘alâ jamî’i mautâ qaryati kadzâl ghaibînal muslimîna arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya menyalati seluruh umat muslim yang jadi korban di negara ‘......’ (sebutkan nama negara Palestina) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”

Hukum Sholat Ghaib

Hukum sholat ghaib adalah fardhu kifayah. Ini berarti bahwa kewajiban sholat ghaib gugur apabila sudah ada sebagian Muslim yang melaksanakannya. Namun, jika tidak ada seorang pun yang melaksanakannya, maka seluruh Muslim di wilayah tersebut akan berdosa.

Dasar hukum pelaksanaan sholat ghaib salah satunya adalah hadis yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah melaksanakan sholat ghaib saat meninggalnya Raja Najasyi. Diceritakan dalam sebuah hadis:

“Rasulullah SAW mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari kematiannya. Kemudian Rasul keluar menuju tempat shalat lalu membariskan shaf kemudian bertakbir empat kali,” (HR Bukhari).

Sholat ghaib dapat dilaksanakan secara berjamaah maupun sendiri di rumah masing-masing. Fleksibilitas ini memudahkan umat Islam untuk memenuhi kewajiban fardhu kifayah ini, baik secara kolektif maupun individual.

Sumber Informasi

FAQ

1. Apa itu sholat ghaib?

Sholat ghaib adalah sholat jenazah yang dilakukan saat jenazah tidak berada di lokasi pelaksanaan sholat.

2. Kapan sholat ghaib dilakukan?

Sholat ini dilakukan setelah mendengar kabar wafatnya seseorang yang jenazahnya tidak bisa dishalatkan secara langsung.

3. Berapa rakaat sholat ghaib?

Sholat ghaib terdiri dari empat takbir tanpa ruku dan sujud seperti sholat biasa.

4. Apa saja bacaan doa dalam sholat ghaib?

Bacaan doa meliputi Al-Fatihah, shalawat atas Nabi, doa untuk jenazah, dan doa penutup.

5. Apakah sholat ghaib bisa dilakukan sendiri?

Ya, sholat ghaib boleh dilakukan secara sendirian maupun berjamaah.

6. Siapa saja yang boleh melaksanakan sholat ghaib?

Siapa pun umat Islam yang mengetahui kabar kematian dan ingin mendoakan jenazahnya.

7. Bagaimana tata cara sholat ghaib secara ringkas?

Niat, berdiri tanpa rukuk dan sujud, membaca empat takbir, dan membaca doa khusus setelah setiap takbir.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |