Liputan6.com, Jakarta - Pada pelaksanaan shalat Subuh, terdapat amalan sunnah berupa doa Subuh pendek yang lebih dikenal sebagai qunut untuk menambah kesempurnaan ibadah.
Doa Subuh pendek atau qunut ini memiliki makna permohonan yang tulus kepada Allah untuk mendapatkan petunjuk, keselamatan, dan perlindungan. Banyak umat Islam yang lebih memilih membaca versi pendek karena lebih mudah dihafal dan diamalkan dalam keseharian.
Hukum membaca doa qunut sendiri adalah sunnah muakkad seperti yang dijelaskan oleh Imam Nawawi melalui Kitab al-Adzkar.
Dalil hukum doa qunut subuh merujuk pada hadits dari Anas bin Malik yang menyatakan, "Rasulullah senantiasa membaca qunut ketika sholat Subuh sehingga beliau wafat" (HR Ahmad).
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Minggu (03/8/2025).
Bacaan Doa Subuh Pendek Lengkap
Bacaan doa Subuh pendek yang paling masyhur dan diamalkan oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
Teks Arab:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيَ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Bacaan Latin:
Allaahummah dinii fii man hadaits, wa 'aafinii fii man 'aafaits, wa tawallanii fii man tawallaits, wa baarik lii fii maa a'thaits, wa qi nii syarra maa qadlaits, fa innaka taqdli wa laa yuqdlaa 'alaik, wa innahuu laa yadzillu mau waalaits, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalits.
Artinya:
"Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, berilah kesejahteraan kepadaku di antara orang-orang yang Engkau beri kesejahteraan, tolonglah aku di antara orang-orang yang kau beri pertolongan, berikanlah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang Engkau berikan kepadaku, dan peliharalah aku dari keburukan yang Engkau putuskan, karena sesungguhnya Engkau memutuskan dan tidak diputuskan atas-Mu, dan tiada kehinaan kepada orang yang telah Engkau tolong, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami, lagi Maha Tinggi."
Dikutip dari Pondok Pesantren Gontor, doa qunut pendek ini merupakan versi yang paling mudah dihafal dan sering diamalkan oleh santri dan masyarakat umum dalam shalat Subuh sehari-hari.
Makna Doa Subuh Pendek
Doa Subuh pendek atau yang lebih dikenal dengan qunut merupakan doa khusus yang dibaca dalam shalat Subuh pada rakaat kedua setelah bangun dari rukuk. Qunut sendiri secara bahasa berasal dari kata Arab yang berarti "patuh" atau "tunduk", menggambarkan sikap seorang hamba yang rendah hati di hadapan Allah SWT.
Menurut Kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, qunut Subuh adalah doa yang berisi permohonan petunjuk, kesehatan, perlindungan, dan keberkahan dari Allah SWT. Doa ini mencerminkan ketergantungan total seorang Muslim kepada Tuhannya untuk segala urusan kehidupan dunia dan akhirat.
Dalam tradisi mazhab Syafi'i, membaca qunut pada shalat Subuh merupakan amalan sunnah muakkad yang sangat dianjurkan. Prof. Wahbah Az-Zuhaili melalui bukunya Fiqhul Islam wa Adillatuhu menyebutkan bahwa qunut berfungsi sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat hubungan spiritual antara hamba dengan Khaliq-nya.
Doa Subuh pendek ini memiliki keistimewaan karena dibaca di waktu yang penuh berkah, yaitu saat fajar menyingsing. Waktu ini dianggap sebagai momen yang mustajab untuk berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.
Tata Cara dan Waktu Membaca Doa Subuh Pendek
Pelaksanaan doa Subuh pendek memiliki tata cara yang spesifik sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Berikut adalah panduan lengkap cara membaca qunut dalam shalat Subuh:
- Waktu Pembacaan: Doa qunut dibaca pada rakaat kedua shalat Subuh setelah bangun dari rukuk (i'tidal) dan sebelum sujud.
- Posisi Tangan: Kedua tangan diangkat setinggi dada dengan telapak tangan menghadap ke atas, seperti posisi berdoa pada umumnya.
- Suara Pembacaan: Dalam shalat berjamaah, hanya imam yang membaca qunut dengan suara keras, sedangkan makmum mendengarkan dan mengaminkan. Dalam shalat sendirian, qunut dapat dibaca dengan suara pelan.
- Setelah Qunut: Setelah selesai membaca qunut, langsung melanjutkan dengan sujud tanpa takbir tambahan.
Menurut Fiqih Shalat Terlengkap oleh Abu Abbas Zain Musthofa Al-Basuruwani, terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai waktu pembacaan qunut. Mazhab Syafi'i menganjurkan membaca qunut setelah rukuk, sementara mazhab Hanafi berpendapat bahwa qunut tidak disunnahkan dalam shalat Subuh.
Dalam praktiknya, jika seseorang lupa membaca qunut atau tidak hafal, maka shalat tetap sah dan tidak perlu diulang. Hal ini karena qunut termasuk dalam kategori sunnah, bukan rukun shalat.
Keutamaan dan Manfaat Membaca Doa Subuh Pendek
Membaca doa Subuh pendek memiliki berbagai keutamaan dan manfaat spiritual yang luar biasa bagi kehidupan seorang Muslim. Amalan ini tidak hanya menambah kesempurnaan shalat, tetapi juga membawa berkah dalam aktivitas sehari-hari.
Mendapat petunjuk dan rahmat Allah SWT
Keutamaan pertama adalah mendapat petunjuk dan rahmat Allah SWT. Dalam bacaan qunut, seorang hamba memohon petunjuk untuk selalu berada di jalan yang benar dan mendapat rahmat-Nya dalam setiap langkah kehidupan. Hal ini sesuai dengan makna doa yang mengandung permohonan hidayah dan maghfirah.
Memperoleh perlindungan dari segala keburukan dan musibah
Manfaat kedua adalah memperoleh perlindungan dari segala keburukan dan musibah. Doa Subuh pendek mengandung permohonan agar dijauhkan dari segala macam kejahatan dan cobaan yang dapat merusak kehidupan dunia dan akhirat. Dengan rutin membaca qunut, seorang Muslim berlindung kepada Allah dari hal-hal yang dapat membahayakan dirinya.
Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Keutamaan ketiga adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat ikatan spiritual. Menurut buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh KH. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, membaca qunut merupakan manifestasi dari sikap rendah hati dan ketergantungan total kepada Allah sebagai satu-satunya tempat berlindung dan memohon pertolongan.
Hukum Meninggalkan Doa Subuh Pendek dalam Shalat
Pertanyaan yang sering muncul di kalangan umat Islam adalah apakah shalat Subuh tetap sah jika tidak membaca qunut. Menurut kesepakatan para ulama, meninggalkan doa Subuh pendek tidak membatalkan shalat karena qunut termasuk dalam kategori sunnah, bukan rukun shalat.
Dikutip dari Fiqih Shalat Terlengkap oleh Abu Abbas Zain Musthofa Al-Basuruwani, terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai hukum qunut Subuh. Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad berpendapat bahwa qunut Subuh tidak disunahkan, sementara Imam Malik dan Imam Syafi'i menyebutkan kesunahan dalam membaca doa qunut Subuh.
Berdasarkan perbedaan pendapat tersebut, umat Islam memiliki fleksibilitas dalam mengamalkan qunut sesuai dengan mazhab yang dianutnya. Yang terpenting adalah melaksanakan shalat dengan khusyuk dan memenuhi rukun-rukun shalat yang wajib.
Bagi pengikut mazhab Syafi'i yang meninggalkan qunut, dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi sebagai kompensasi atas kekurangan dalam pelaksanaan sunnah tersebut. Namun, jika tidak melakukan sujud sahwi pun, shalat tetap dianggap sah dan tidak perlu diulang.
Dalam praktik sehari-hari, yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan usaha untuk melaksanakan shalat sesuai dengan kemampuan masing-masing. Allah SWT Maha Pengampun dan selalu memberikan kemudahan bagi hamba-Nya dalam beribadah.
Daftar Sumber
- Kitab al-Adzkar - Imam An-Nawawi
- Fiqih Shalat Terlengkap - Abu Abbas Zain Musthofa Al-Basuruwani
- Fiqhul Islam wa Adillatuhu - Prof. Wahbah Az-Zuhaili
- Panduan Muslim Sehari-hari - KH. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha
- Pondok Pesantren Gontor - Materi Fiqih Ibadah
- HR Ahmad - Hadits tentang Qunut Rasulullah SAW
- HR Abu Daud, Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ad-Darimi
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah wajib membaca doa Subuh pendek dalam shalat?
Tidak, membaca doa Subuh pendek atau qunut hukumnya sunnah, bukan wajib. Shalat tetap sah meskipun tidak membaca qunut, karena qunut termasuk dalam kategori amalan sunnah yang menambah kesempurnaan ibadah.
2. Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa Subuh pendek?
Doa Subuh pendek dibaca pada rakaat kedua shalat Subuh, setelah bangun dari rukuk (i'tidal) dan sebelum melakukan sujud. Posisi tangan diangkat seperti berdoa dengan telapak menghadap ke atas.
3. Bagaimana jika tidak hafal doa Subuh pendek yang lengkap?
Jika belum hafal, boleh menggantinya dengan bacaan yang lebih sederhana seperti "Allahummaghfir lii" atau membaca doa dari Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 201. Yang penting adalah niat berdoa kepada Allah SWT.
4. Apakah boleh membaca doa Subuh pendek dengan suara keras?
Ketika shalat berjamaah, hanya imam yang membaca qunut dengan suara keras, sedangkan makmum mendengarkan dan mengaminkan. Ketika shalat sendirian, boleh dibaca dengan suara pelan atau dalam hati.
5. Mengapa ada perbedaan pendapat ulama tentang qunut Subuh?
Perbedaan pendapat terjadi karena penafsiran yang berbeda terhadap hadits dan praktik ibadah. Mazhab Syafi'i dan Maliki menganggapnya sunnah, sementara mazhab Hanafi dan Hanbali memiliki pandangan berbeda berdasarkan dalil yang mereka gunakan.
6. Apakah ada doa pengganti selain qunut untuk shalat Subuh?
Ya, selain qunut standar, boleh membaca doa-doa lain yang berisi pujian dan permohonan kepada Allah, seperti bacaan tasbih, tahmid, atau ayat-ayat Al-Quran yang mengandung doa, asalkan sesuai dengan adab berdoa dalam Islam.
7. Bagaimana cara mengajarkan doa Subuh pendek kepada anak-anak?
Mulai dengan mengajarkan versi yang paling sederhana dan mudah dihafal, kemudian secara bertahap tingkatkan ke versi lengkap. Gunakan metode pengulangan dan praktik langsung saat shalat bersama agar anak terbiasa dan mudah mengingat.