Liputan6.com, Jakarta - Istilah dukhan artinya berhubungan dengan tanda-tanda akhir zaman dalam Islam. Dukhan, yang secara harfiah berarti asap dalam bahasa Arab, memiliki makna mendalam dalam konteks keagamaan.
Dalam kajian Islam, dukhan artinya tidak sekadar asap biasa yang kita lihat sehari-hari. Menurut Tafsir Al-Qurthubi karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, dukhan merujuk pada fenomena luar biasa yang akan terjadi menjelang hari kiamat sebagai salah satu tanda besar kedatangannya.
Para ulama sepakat pemahaman dukhan artinya sangat penting bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri menghadapi tanda-tanda akhir zaman. Fenomena ini disebutkan secara khusus dalam Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (31/7/2025).
Arti Dukhan dalam Bahasa Arab
Dukhan artinya dalam bahasa Arab adalah asap, kabut, atau uap yang terbentuk dari proses pembakaran atau fenomena alam tertentu. Kata ini berasal dari akar kata (د خ ن) yang mengacu pada zat yang dihasilkan dari pembakaran dan dapat terlihat oleh mata.
Menurut Lisan Al-Arab karya Jamaluddin Muhammad bin Mukarram al-Anshari, dukhan memiliki tiga makna utama.
- Pertama, kabut panas yang disebabkan oleh sinar matahari dan menyebabkan kemarau di bumi.
- Kedua, kabut fatamorgana sebagai gejala optis yang disebabkan oleh permukaan bumi yang panas di waktu paceklik.
- Ketiga, asap hitam yang disebabkan oleh api dan sebagainya.
Dalam konteks keagamaan, dukhan artinya lebih kompleks dari sekadar definisi linguistik. Melansir dari jurnal Makna Dukhan Menurut Para Mufasir yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, dukhan adalah substansi yang sebagian besar materinya berupa gas, sebagian berupa partikel padat, berwarna gelap, dan mengandung panas.
Fenomena dukhan dalam Islam dipahami sebagai sesuatu yang akan mengepung dan memenuhi udara serta membahayakan manusia. Karakteristiknya berupa debu yang beterbangan dari tanah akibat kekeringan berkepanjangan, berwarna hitam dan gelap, serta memiliki dampak berbeda terhadap orang beriman dan kafir.
Dukhan dalam Al-Quran dan Hadis
Penyebutan dukhan dalam Al-Quran terdapat pada dua tempat utama, yaitu Surah Al-Dukhan ayat 10-11 dan Surah Fussilat ayat 11. Kedua ayat ini memberikan gambaran berbeda tentang fenomena dukhan dalam konteks penciptaan dan tanda-tanda akhir zaman.
Dalam Surah Al-Dukhan ayat 10-11, Allah SWT berfirman:
"Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas, yang meliputi manusia. Inilah azab yang sangat pedih." Ayat ini menggambarkan dukhan sebagai fenomena yang akan terjadi menjelang hari kiamat.
Melansir dari Tafsir Quran Kemenag, ayat tersebut menjelaskan perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk bersabar menanti orang-orang kafir Makkah ditimpa kelaparan. Saat itu, mereka akan melihat kabut tebal memenuhi angkasa ketika memandang ke atas.
Hadis yang diriwayatkan Imam Thabrani menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menjelaskan dukhan akan datang bersama bahaya Dabbah dan Dajjal. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya Rabbmu telah memperingatkan kamu dengan tiga hal. Pertama, asap yang akan mengakibatkan kepada orang mukmin seperti demam dan kepada orang kafir sehingga ia melepuh dan keluar asap dari setiap telinganya."
Karakteristik Dukhan dan Dampaknya
Dukhan memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari fenomena asap biasa. Menurut hadis yang diriwayatkan dari Abu Malik Al-Asy'ari, kabut hitam ini akan menyerang kaum mukmin seperti flu biasa, namun berdampak lebih parah pada orang kafir.
Dampak dukhan terhadap orang beriman relatif ringan, hanya berupa gejala seperti flu atau demam. Sebaliknya, orang kafir akan mengalami penderitaan yang lebih berat karena asap akan masuk ke hidung dan keluar dari telinga mereka, menyesakkan pernapasan.
Durasi kemunculan dukhan diprediksi akan berlangsung selama 40 hari. Selama periode ini, kabut hitam akan menyelimuti wilayah antara Timur dan Barat bumi, mempengaruhi seluruh umat manusia dengan intensitas yang berbeda-beda.
Melansir dari buku Fitnah & Petaka Akhir Zaman: Detik-detik Menuju Hari Kehancuran Alam Semesta karya Abu Fatiah al-Adnani, hadis tentang dukhan memiliki sanad jayyid yang menimbulkan keraguan antara shahih dan hasan, namun tetap menjadi rujukan penting dalam memahami tanda-tanda kiamat.
Interpretasi Para Mufasir tentang Dukhan
Para mufasir memiliki pandangan beragam dalam menafsirkan fenomena dukhan. Terdapat tiga pendapat utama yang berkembang di kalangan ulama mengenai waktu dan konteks kemunculan dukhan.
Dukhan adalah tanda kiamat besar
Pendapat pertama menyatakan bahwa dukhan adalah tanda kiamat besar yang belum terjadi. Fenomena ini akan memenuhi langit dan bumi selama 40 hari, menyebabkan orang beriman terkena flu sementara orang kafir mengalami penderitaan lebih berat.
Dukhan telah terjadi pada masa Rasulullah SAW
Pendapat kedua, yang dipegang oleh Ibnu Mas'ud dan beberapa ulama salaf, menyatakan bahwa dukhan telah terjadi pada masa Rasulullah SAW. Mereka mengaitkannya dengan kelaparan yang menimpa orang-orang Quraisy akibat doa Nabi, sehingga mereka melihat seperti kabut di antara langit dan bumi.
Pendapat ketiga menganggap dukhan sebagai debu yang muncul saat penaklukan Makkah, ketika langit tertutup oleh debu akibat pergerakan pasukan. Melansir dari Tafsir Al-Munir karya Wahbah Zuhaili, dukhan dipahami sebagai unsur gas berwarna gelap yang menyerupai asap menurut pandangan mata.
Hubungan Dukhan dengan Tanda-Tanda Kiamat Lainnya
Dukhan merupakan salah satu dari sepuluh tanda besar kiamat yang disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Kemunculannya akan bersamaan atau berdekatan dengan tanda-tanda besar lainnya sepert:
- Dajjal,
- Dabbah, dan
- Ya'juj Ma'juj.
Urutan kemunculan tanda-tanda kiamat menunjukkan bahwa dukhan akan menjadi salah satu peristiwa klimaks sebelum hari kiamat yang sesungguhnya. Fenomena ini akan menjadi ujian terakhir bagi umat manusia untuk membuktikan keimanan mereka.
Menurut hadis yang diriwayatkan Muslim, sepuluh tanda besar kiamat meliputi:
- tiga gempa bumi,
- kemunculan dukhan,
- Dajjal,
- Dabbah,
- Ya'juj Ma'juj,
- terbitnya matahari dari barat, dan
- api yang keluar dari Yaman.
Setiap tanda memiliki karakteristik dan dampak spesifik bagi umat manusia.
Melansir dari buku Ensiklopedia Islam: Menelisik Hakikat Nur hingga Kabut Asap Tanda Kiamat karya Hafidz Muftisany, Al-Qurthubi berpendapat bahwa asap dukhan mungkin telah muncul dalam dua periode berbeda: pertama saat turunnya Nabi Muhammad SAW, dan kedua sebagai tanda besar kiamat.
Daftar Sumber
Berikut adalah sumber-sumber yang digunakan dalam penyusunan artikel ini:
- At-Tadzkirah Jilid 2: Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi - Imam Syamsuddin Al-Qurthubi
- Tafsir Quran Kemenag - Kementerian Agama Republik Indonesia
- Fitnah & Petaka Akhir Zaman: Detik-detik Menuju Hari Kehancuran Alam Semesta - Abu Fatiah al-Adnani
- Ensiklopedia Islam: Menelisik Hakikat Nur hingga Kabut Asap Tanda Kiamat - Hafidz Muftisany
- Tafsir Al-Munir - Wahbah Zuhaili
- Lisan Al-Arab - Jamaluddin Muhammad bin Mukarram al-Anshari
- American Meteor Society - Publikasi Ilmiah
- Jurnal Makna Dukhan Menurut Para Mufasir - UIN Ar-Raniry Banda Aceh
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa yang dimaksud dengan dukhan artinya dalam Islam?
Dukhan artinya dalam Islam adalah asap atau kabut tebal yang akan muncul sebagai salah satu tanda besar kiamat. Fenomena ini disebutkan dalam Al-Quran dan hadis sebagai peristiwa yang akan menyelimuti seluruh bumi selama 40 hari, dengan dampak berbeda pada orang beriman dan kafir.
Waktu pasti terjadinya dukhan hanya diketahui oleh Allah SWT. Para ulama berbeda pendapat, ada yang menganggap telah terjadi pada masa Nabi, ada pula yang meyakini akan terjadi menjelang hari kiamat sebagai tanda besar. Yang pasti, dukhan merupakan bagian dari sepuluh tanda besar kiamat.
3. Bagaimana dampak dukhan terhadap orang beriman dan kafir?
Menurut hadis, dukhan akan berdampak ringan pada orang beriman, hanya seperti flu biasa. Sementara orang kafir akan mengalami penderitaan lebih berat, dengan asap masuk ke hidung dan keluar dari telinga mereka, menyebabkan sesak napas dan penderitaan hebat.
4. Apakah fenomena asap yang terjadi saat ini termasuk dukhan?
Fenomena asap akibat kebakaran hutan, polusi industri, atau letusan gunung berapi yang terjadi saat ini bukanlah dukhan yang dimaksud dalam Al-Quran. Dukhan adalah fenomena global yang akan menyelimuti seluruh bumi dengan karakteristik dan dampak khusus sesuai tingkat keimanan seseorang.
5. Bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi dukhan?
Persiapan utama adalah memperkuat iman melalui ibadah rutin, perbanyak dzikir dan doa, meningkatkan amal saleh, dan mempererat hubungan dengan sesama. Persiapan spiritual jauh lebih penting daripada persiapan fisik karena dampak dukhan bergantung pada tingkat keimanan seseorang.
6. Apa hubungan dukhan dengan tanda-tanda kiamat lainnya?
Dukhan merupakan salah satu dari sepuluh tanda besar kiamat yang akan muncul berdekatan dengan tanda lainnya seperti Dajjal, Dabbah, dan Ya'juj Ma'juj. Kemunculan dukhan menandakan bahwa hari kiamat sudah sangat dekat dan merupakan ujian terakhir bagi keimanan umat manusia.
7. Bagaimana pandangan sains modern tentang kemungkinan terjadinya dukhan?
Sains modern mengaitkan fenomena dukhan dengan kemungkinan hantaman meteor besar atau asteroid ke bumi yang dapat menghasilkan jutaan ton debu di atmosfer. Meskipun demikian, aspek spiritual dan dampak berbeda berdasarkan keimanan tetap menjadi karakteristik unik dukhan yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sains.