Liputan6.com, Jakarta - Huruf Izhar Syafawi merupakan salah satu hukum bacaan penting dalam ilmu tajwid yang harus dipahami setiap muslim. Hukum ini berkaitan dengan cara membaca mim mati ketika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu.
Mempelajari huruf Izhar Syafawi sangat fundamental dalam membaca Al-Qur'an dengan benar dan sesuai kaidah. Pemahaman yang tepat tentang hukum bacaan ini akan membantu menjaga kemurnian lafaz Al-Qur'an saat dibaca.
Mengutip dari buku Ilmu Tajwid karya Samsul Amin, S.Pd, izhar secara bahasa memiliki arti jelas, sedangkan syafawi artinya bibir. Menurut istilah, izhar syafawi adalah apabila mim sukun bertemu dengan semua huruf hijaiyyah selain mim dan ba, maka dinamakan izhar syafawi.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (30/7/2025).
Daftar Lengkap Huruf Izhar Syafawi
Huruf izhar syafawi mencakup hampir seluruh huruf hijaiyah dengan pengecualian dua huruf saja. Berikut adalah daftar lengkap huruf yang termasuk dalam kategori izhar syafawi:
- Alif (ا)
- Ta (ت)
- Tsa (ث)
- Jim (ج)
- Ha (ح)
- Kho (خ)
- Dal (د)
- Dzal (ذ)
- Ra (ر)
- Zai (ز)
- Sin (س)
- Syin (ش)
- Shad (ص)
- Dhad (ض)
- Tha (ط)
- Zha (ظ)
- Ain (ع)
- Ghain (غ)
- Fa (ف)
- Qaf (ق)
- Kaf (ك)
- Lam (ل)
- Nun (ن)
- Ha (هـ)
- Waw (و)
- Ya (ي)
Mengutip jurnal yang dipublikasikan di KUMARA CENDEKIA Vol. 9 No. 2 Juni 2021, huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf tunggal atau 30 jika memasukkan huruf rangkap lam-alif dan hamzah sebagai huruf yang berdiri sendiri. Dari keseluruhan huruf hijaiyah tersebut, hanya dua huruf yang tidak termasuk dalam kategori huruf izhar syafawi, yaitu mim dan ba.
Definisi Huruf Izhar Syafawi
Izhar syafawi adalah hukum bacaan dalam ilmu tajwid yang berkaitan dengan mim mati atau mim sukun. Secara etimologi, kata "izhar" berarti jelas atau terang, sementara "syafawi" berasal dari kata "syafah" yang berarti bibir.
Menurut terminologi ilmu tajwid, izhar syafawi didefinisikan sebagai hukum bacaan ketika mim sukun bertemu dengan semua huruf hijaiyah kecuali huruf mim dan ba. Dalam kondisi ini, mim sukun harus dibaca dengan jelas tanpa ada unsur samar atau dengung.
Dikutip dari buku Panduan Dasar Tajwid Metode An-Nuur oleh Arif Budi Nurrofiq, S.Pd.I, izhar syafawi adalah bagian dari ilmu tajwid yakni ketika mim sukun bertemu semua huruf hijaiyah kecuali mim dan ba. Penamaan izhar syafawi disebabkan oleh dua faktor: pertama, izhar karena mim sukun dibaca dengan jelas, dan kedua, syafawi karena huruf mim keluar dari asy-syafatan atau dua bibir.
Cara membaca izhar syafawi harus jelas dan terang, yaitu pada saat melafalkan huruf mim dengan cara merapatkan bibir. Kejelasan pengucapannya cukup satu ketukan, tidak boleh lebih, karena apabila berlebihan dikhawatirkan akan berubah menjadi ikhfa atau ghunnah.
Cara Membaca dan Aturan Izhar Syafawi
Teknik membaca izhar syafawi memiliki aturan khusus yang harus diperhatikan dengan seksama. Mim sukun harus dilafalkan dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut secara sempurna.
Aturan pembacaan izhar syafawi adalah sebagai berikut:
- Kejelasan Pelafalan: Mim sukun harus dibaca terang dan jelas tanpa ada unsur samar
- Tanpa Dengung: Tidak boleh ada ghunnah atau dengung saat membaca
- Durasi Tepat: Pengucapan cukup satu ketukan, tidak boleh dipanjangkan
- Posisi Bibir: Bibir harus tertutup rapat saat melafalkan mim
- Tidak Berubah: Sifat asli huruf mim tetap dipertahankan
Dikutip dari jurnal berjudul Program Bengkel Mengaji (Upaya Peningkatan Kemampuan Tahsin Al-Qur'an Mahasiswa PAI), membaca Al-Qur'an dengan kaidah ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu 'ain. Oleh karena itu, mempelajari tajwid termasuk hukum izhar syafawi adalah kewajiban individual bagi setiap muslim.
Contoh Penerapan Izhar Syafawi dalam Al-Qur'an
Penerapan hukum izhar syafawi dapat ditemukan di berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Berikut adalah beberapa contoh konkret yang menunjukkan bagaimana huruf izhar syafawi diterapkan:
اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ dibaca "Annahum Ilaa Robbihim"
Mim sukun bertemu dengan alif, sehingga dibaca jelas
اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ dibaca "Am Lam Tundzirhum"
Mim sukun bertemu dengan lam, diterapkan hukum izhar syafawi
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (Al-Ikhlas ayat 3)
Huruf ya dibaca jelas setelah mim sukun
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (Al-Kafirun ayat 3)
Mim sukun pada kata "antum" bertemu dengan 'ain
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْف (Al-Quraisy ayat 2)
Huruf ra dibaca jelas setelah mim sukun
Mengutip buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid karya Marzuki dan Sun Choirul Ummah, ilmu tajwid memiliki tujuan untuk menjaga kemurnian Al-Qur'an, terutama dalam pembacaannya, dari terjadinya perubahan dan kesalahan dalam pengucapan huruf Arab.
Perbedaan Izhar Syafawi dengan Hukum Mim Mati Lainnya
Dalam ilmu tajwid, mim mati memiliki tiga hukum bacaan yang berbeda tergantung huruf yang mengikutinya. Selain izhar syafawi, terdapat dua hukum lainnya yang perlu dipahami perbedaannya.
Ikhfa Syafawi
Ikhfa Syafawi terjadi ketika mim sukun bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya adalah samar-samar pada bibir dengan disertai dengung atau ghunnah. Berbeda dengan izhar syafawi yang dibaca jelas, ikhfa syafawi justru dibaca dengan cara menyamarkan.
Idgham Mimi
Idgham Mimi atau idgham mutamatsilain berlaku ketika mim sukun bertemu dengan huruf mim lainnya. Cara melafalkannya adalah dengan membaca huruf mim rangkap secara mendengung, sehingga terdengar seperti satu huruf mim yang dipanjangkan.
Sementara itu, huruf izhar syafawi mencakup 26 huruf hijaiyah lainnya selain mim dan ba. Pembacaannya harus jelas, terang, dan tanpa dengung, dengan menjaga sifat asli huruf mim tetap utuh.
Mengutip dari Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021, orang yang pertama kali menyusun huruf hijaiyah secara berurutan mulai dari alif sampai ya adalah Nashr Bin 'Ashim Al-Laitsi. Susunan huruf ini kemudian menjadi dasar dalam mempelajari berbagai hukum tajwid termasuk izhar syafawi.
Kesalahan Umum dalam Membaca Izhar Syafawi
Dalam praktik membaca izhar syafawi, terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pemula. Mengenali kesalahan-kesalahan ini penting agar dapat dihindari dan diperbaiki.
Kesalahan yang Sering Terjadi:
Menambahkan Dengung: Membaca mim sukun dengan ghunnah padahal seharusnya jelas tanpa dengung
- Pelafalan Terlalu Panjang: Memperpanjang bacaan mim melebihi satu ketukan
- Bibir Tidak Tertutup Sempurna: Tidak menutup bibir dengan rapat saat melafalkan mim
- Mencampurkan dengan Ikhfa: Membaca izhar syafawi dengan cara samar seperti ikhfa syafawi
- Tidak Jelas: Membaca mim sukun dengan suara yang tidak terang dan jelas
Cara Mengatasi Kesalahan:
- Perbanyak latihan dengan bimbingan guru yang kompeten
- Gunakan aplikasi atau audio pembelajaran tajwid sebagai referensi
- Berlatihlah di depan cermin untuk memperhatikan gerakan bibir
- Rekam bacaan dan minta koreksi dari yang lebih ahli
Perbaikan kesalahan ini memerlukan kesabaran dan latihan yang konsisten. Yang terpenting adalah niat untuk memperbaiki bacaan demi menjaga kemurnian Al-Qur'an.
Daftar Sumber
- Amin, Samsul. Ilmu Tajwid.
- Nurrofiq, Arif Budi. Panduan Dasar Tajwid Metode An-Nuur.
- Al Mahfani, M. Khalilurrahman. Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya. 2008.
- Marzuki dan Sun Choirul Ummah. Dasar-Dasar Ilmu Tajwid.
- Jurnal Program Bengkel Mengaji (Upaya Peningkatan Kemampuan Tahsin Al-Qur'an Mahasiswa PAI).
- KUMARA CENDEKIA Vol. 9 No. 2 Juni 2021.
- Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa yang dimaksud dengan huruf Izhar Syafawi?
Huruf Izhar Syafawi adalah 26 huruf hijaiyah yang menyebabkan mim sukun dibaca jelas ketika bertemu dengannya. Huruf-huruf ini mencakup semua huruf hijaiyah kecuali mim dan ba, seperti alif, ta, tsa, jim, dan seterusnya.
2. Bagaimana cara membaca Izhar Syafawi yang benar?
Izhar Syafawi dibaca dengan jelas dan terang tanpa dengung. Mim sukun harus dilafalkan dengan bibir tertutup rapat, suara jelas, dan durasi satu ketukan saja tanpa diperpanjang agar tidak berubah menjadi hukum bacaan lain.
3. Apa perbedaan Izhar Syafawi dengan Ikhfa Syafawi?
Perbedaan utamanya terletak pada cara pembacaan dan huruf yang menyebabkannya. Izhar Syafawi dibaca jelas tanpa dengung ketika mim sukun bertemu 26 huruf hijaiyah, sedangkan Ikhfa Syafawi dibaca samar dengan dengung ketika mim sukun bertemu huruf ba.
4. Mengapa penting mempelajari hukum Izhar Syafawi?
Mempelajari Izhar Syafawi penting untuk menjaga kemurnian lafaz Al-Qur'an saat dibaca. Hal ini juga merupakan bagian dari kewajiban mempelajari tajwid yang hukumnya fardhu 'ain bagi setiap muslim agar dapat membaca Al-Qur'an dengan benar.
5. Dimana saja bisa ditemukan contoh Izhar Syafawi dalam Al-Qur'an?
Contoh Izhar Syafawi dapat ditemukan di berbagai surat dalam Al-Qur'an, seperti dalam surat Al-Ikhlas ayat 3-4, Al-Kafirun ayat 3, Al-Quraisy ayat 2, dan Al-Lahab ayat 4, dimana terdapat mim sukun yang bertemu dengan huruf-huruf izhar syafawi.
6. Apa kesalahan yang sering dilakukan saat membaca Izhar Syafawi?
Kesalahan yang sering terjadi antara lain menambahkan dengung pada mim sukun, memperpanjang bacaan melebihi satu ketukan, tidak menutup bibir dengan sempurna, atau membaca dengan suara yang tidak jelas dan terang.
7. Bagaimana tips efektif untuk menguasai Izhar Syafawi?
Tips efektif meliputi menghafal ke-26 huruf izhar syafawi, berlatih pelafalan mim dengan bibir tertutup rapat, mencari contoh dalam Al-Qur'an, merekam bacaan untuk evaluasi, dan melakukan latihan rutin minimal 15 menit setiap hari dengan bimbingan guru yang kompeten.