I'tidal Adalah Gerakan Berdiri Tegak Setelah Rukuk, Begini Bacaan Doanya

1 month ago 15

I'tidal adalah gerakan salat yang tidak dilakukan secara sembarangan. Terdapat beberapa aturan menurut syariat Islam yang menuntun untuk melaksanakan i'tidal dengan tepat. Memahami tata cara ini penting untuk memastikan salat yang sah dan diterima.

Bangkit dari Rukuk dengan Perlahan

Setelah menyelesaikan gerakan rukuk, penting untuk bangkit dengan mengangkat kepala hingga setiap ruas tulang punggung berada di posisinya semula. Langkah ini menegaskan keseimbangan antara gerakan salat sebagaimana makna dari i'tidal itu sendiri, dilakukan secara tenang dan tidak tergesa-gesa.

Berdiri Tegak dan Tenang

Penting untuk berdiri dengan tegak dan tenang setelah bangkit dari rukuk. Postur tubuh yang benar mencerminkan ketaatan dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah salat. Ketika hendak berdiri tegak dan mengangkat tangan, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa berikut ini:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

(Sami Allahu liman hamidah) 

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang-orang yang memuji-Nya," 

Angkat Tangan dengan Tertib

Umat Islam dianjurkan untuk mengangkat tangan dengan tertib. Langkah ini melibatkan mengangkat kedua tangan setinggi telinga untuk laki-laki atau setinggi dada untuk perempuan. Hal ini sesuai dengan tata cara yang diajarkan dalam hadis, menunjukkan tanda keseriusan dan ketaatan dalam melaksanakan i'tidal.

Setelah mengangkat tangan, ada perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai posisi kedua tangan saat gerakan i'tidal dalam salat. Menurut beberapa sumber, Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya hingga setengah dengan kedua pundaknya.

Setelah itu, posisi kedua tangan disunahkan untuk dilepas (irsal) dan tidak diletakkan di bawah dada seperti saat berdiri membaca surat Al-Fatihah. Dalam Madzhab Syafi'i, posisi kedua tangan disunahkan untuk dilepas (irsal).  Di sisi lain, menurut Madzhab Hanafi, kondisi kedua tangan saat i'tidal adalah irsal. Riwayat hadis dari Imam Nasa'i menyebutkan bahwa Wa'il bin Hujr RA mengatakan:

رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ قَائِمًا فِي الصَّلَاةِ قَبَضَ بِيَمِيْنِهِ عَلَى شِمَالِهِ 

Artinya: "Aku melihat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ketika berdiri dalam shalat, beliau menggenggam dengan tangan kanannya pada tangan kirinya." Oleh karena itu, posisi kedua tangan saat gerakan i'tidal dalam salat dapat disesuaikan dengan masing-masing madzhab yang dianut.

Bacalah Doa I'tidal

Selanjutnya, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa i'tidal sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, baik versi pendek maupun panjang. Doa ini menjadi ungkapan syukur dan pengakuan terhadap keagungan Allah SWT, menguatkan koneksi spiritual saat beribadah.

Lakukan Gerakan dengan Tuma'ninah

Dalam melaksanakan i'tidal, penting untuk melibatkan tuma'ninah, yaitu gerakan dengan posisi tubuh yang berdiri tegak dan tetap diam di tempat serta dalam kondisi yang tenang. Dengan melaksanakan i'tidal dengan tuma'ninah dapat menciptakan suasana yang tenang dan khidmat ketika salat, memastikan setiap rukun dilakukan dengan sempurna dan penuh kesadaran.

Dengan mempraktikkan i'tidal sesuai dengan tata cara yang benar, salat yang kita laksanakan diharapkan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT. Ikuti langkah-langkah di atas untuk memastikan pelaksanaan i'tidal dalam ibadah salat sesuai dengan ajaran yang telah ditetapkan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |