Kumpulan Doa agar Penagih Utang Tidak Datang ke Rumah Teks Arab, Latin, dan Artinya

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Lilitan utang seringkali menjadi beban berat yang menimbulkan kecemasan dan ketidaknyamanan dalam hidup. Banyak orang mencari ketenangan agar penagih utang tidak datang ke rumah terlebih dahulu.

Memanjatkan doa agar penagih utang tidak datang ke rumah merupakan upaya spiritual untuk memohon pertolongan Allah SWT. Ini adalah bentuk tawakal setelah melakukan berbagai usaha lahiriah untuk melunasi kewajiban.

Islam mengajarkan bahwa setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya, dan doa adalah kunci untuk membuka pintu pertolongan tersebut.

Melansir dari BAZNAS, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk tidak pernah kehilangan harapan dan selalu percaya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar terbaik dari setiap masalah yang dihadapi. 

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (22/9/2025).

Kumpulan Doa agar Penagih Utang Tidak Datang ke Rumah (Arab, Latin, dan Artinya)

Dalam menghadapi lilitan utang, Rasulullah SAW telah mengajarkan beberapa doa yang dapat diamalkan untuk memohon pertolongan dan kemudahan dari Allah SWT. Doa-doa ini tidak hanya bertujuan untuk melunasi utang, tetapi juga untuk memberikan ketenangan hati dan perlindungan dari kesulitan.

Berikut beberapa doa agar penagih utang tidak datang ke rumah dan dimudahkan pelunasannya:

  1. Doa Berlindung dari Kebingungan, Kesedihan, dan Lilitan Hutang: Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa ini kepada sahabat Anshar bernama Abu Umamah yang sedang dilanda kebingungan dan utang. Abu Umamah mengeluhkan kebingungan dan utangnya kepada Rasulullah, lalu beliau mengajarkan doa ini.

    اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

    Arab latin: Allâhumma innî a'ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'ûdzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'ûdzu bika min gholabatid daini wa qahrir rijâl.

    Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang."

  2. Membaca Surat Ali Imran: Ayat 26-27: Amalan ini diajarkan Rasulullah SAW kepada sahabat Mu'adz bin Jabal yang sedang bersembunyi karena lilitan utang. Nabi Muhammad SAW mengajari Mu'adz untuk membaca Surat Ali Imran ayat 26-27 agar terbebas dari lilitan utang tersebut, seperti yang disebutkan dalam Almanhaj.

    قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الۡمُلۡكِ تُؤۡتِى الۡمُلۡكَ مَنۡ تَشَآءُ وَتَنۡزِعُ الۡمُلۡكَ مِمَّنۡ تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَنۡ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنۡ تَشَآءُؕ بِيَدِكَ الۡخَيۡرُؕ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ‏ ٢٦ تُوۡلِجُ الَّيۡلَ فِى النَّهَارِ وَتُوۡلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيۡلِ وَتُخۡرِجُ الۡحَـىَّ مِنَ الۡمَيِّتِ وَتُخۡرِجُ الۡمَيِّتَ مِنَ الۡحَـىِّ وَتَرۡزُقُ مَنۡ تَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ‏ ٢٧

    Arab latin: 26) Qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi'ul-mulka mim man tasyā`u wa tu'izzu man tasyā`u wa tużillu man tasyā`, biyadikal-khaīr, innaka 'alā kulli syai`ing qadīr. 27) Tụlijul-laila fin-nahāri wa tụlijun-nahāra fil-laili wa tukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa tukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa tarzuqu man tasyā`u bigairi ḥisāb.

    Artinya: "26) Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. 27) Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan."

    Di akhir riwayat tersebut, Nabi SAW memberi penegasan: "Andaikan kamu punya utang emas sepenuh bumi, niscaya Allah akan melunasinya darimu." (Ja'far bin Muhammad al-Mustaghfiri, Fadhâ'ilul Qur'ân, Beirut, Dârul Kutubil 'Ilmiyah).

  3. Doa Saat Terdesak dan Terlilit Hutang: Masih terkait kisah Mu'adz bin Jabal, ada riwayat lain yang menyebutkan doa ini. Nabi Muhammad mengajarkan amalan lain agar Mu'adz terbebas dari lilitan utang.

    اَللَّهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ وَكَاشِفَ الْكَرْبِ مُجِيبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ، رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَرَحِيْمَهُمَا، اِرْحَمْنِي فِي قَضَاءِ دَيْنِي رَحْمَةً تُغْنِينِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ

    Arab latin: Allahumma faarijal hammi wa kaasyifil karbi da'watil mudhthori. rohmanaddunya wal akhiroti wa rohiimahuma. Irhamni fii qodhooi daynii rohmatan taghniinii biha 'an rohmati man siwaaka.

    Artinya: "Ya Allah Zat yang membukakan (solusi) keprihatinan, yang membukakan (solusi) kesusahan, yang mengabulkan doa orang yang terdesak, Zat yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan di akhirat, belas kasihanilah aku dalam melunasi hutangku, dengan belas kasih yang dengannya aku tidak membutuhkan belas kasih selain dari-Mu."

    Di akhir riwayat, Mu'adz mengaku utangnya kemudian lunas. Dia berkata: "Lalu aku terus-menerus membaca doa itu, kemudian lunaslah utangku." (Muhammad bin Abdullah al-Jardani, al-Jawâhir al-Lu'lû'iyyah fi Syarhil Arba'în an-Nawawiyyah, Manshurah, Maktabah al-Îman).

  4. Doa Kecukupan Rezeki yang Halal: Doa ini diajarkan oleh Imam Ali RA kepada seorang budak yang sedang mengangsur pembebasan dirinya, yang didapatkan dari ajaran Rasulullah SAW. Mengutip dari buku Doa-doa Rasulullah oleh Ibnu Taimiyah, doa ini memohon kecukupan rezeki halal.

    اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأغْنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

    Arab latin: Allahummakfinii bihalaalika 'an haraamika wa aghnii bifadhlika 'amman siwaak.

    Artinya: "Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang rezeki-Mu yang halal daripada yang haram dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu daripada selain Engkau." (HR Tirmidzi).

  5. Doa Agar Dibebaskan dari Hutang: Doa ini memohon agar dibebaskan dari utang dan dicukupkan dari kemelaratan. Memanjatkan doa ini merupakan salah satu ikhtiar agar penagih utang tidak datang ke rumah, karena Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam melunasi kewajiban.

    اللَّهُمَّ فَالِقَ الْإِصْبَاحِ، وَجَاعِلَ اللَّيْلَ سَكَنًا، وَالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ حُسْبَانًا اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ، وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ، وَامْتَعْنَا بِسَمْعِ وَبَصَرِنَا، وَقُوَّتِنَا فِي سَبِيلِكَ

    Arab latin: Allaahumma faaliqul ishbaahi wa ja'alal laili sakanan, wasy syamsi wal qamari husbaanan iqdhii annid daina, wa aghnini minal faqri, wa amti'nii bisam'ii basharii wa quwwatii fii sabiilika.

    Artinya: "Ya Allah, Zat yang menampakkan cahaya subuh, yang menjadikan malam sebagai waktu tenang, dan (yang menjadikan) matahari dan rembulan berjalan dengan hitungan tertentu, bebaskanlah utang dari diriku, cukupkanlah aku dari kemelaratan, dan bahagiakan aku dengan pendengaranku, pandanganku, dan kekuatanku dalam jalan-Mu."

  6. Doa Minta Rezeki yang Luas dan Baik: Doa ini memohon rezeki yang melimpah tanpa kesulitan. Mengutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki oleh KH Sulaeman Bin Muhammad Bahri, doa ini dianjurkan agar utang segera dapat lunas.

    اَللَّهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

    Arab latin: Allaahumma innii as'aluka an tarzuqanii rizqan waasi'an thayyiban min ghairi ta'abin, innaka a'laa kulli sya'in qadiirun.

    Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk berkenan memberiku rezeki yang luas serta baik, tanpa payah. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu."

  7. Doa Minta Perlindungan dari Hutang: Doa ini memohon perlindungan dari berbuat dosa dan terlilit utang. Seperti yang dikutip dari situs Muhammadiyah, doa ini diajarkan Rasulullah SAW.

    اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

    Arab latin: Allahuma innii a'uudzubika minal ma'tsami wal maghram.

    Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang."

    Hadits dari 'Urwah mengabarkan bahwa 'Aisyah RA menyebutkan Rasulullah SAW banyak meminta perlindungan dari hutang karena seseorang yang berhutang cenderung berdusta dan tidak menepati janji (HR Bukhari).

Amalan Pendukung agar Doa Terkabul dan Utang Cepat Lunas

Selain memanjatkan doa, terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan doa dikabulkan oleh Allah SWT dan mempercepat pelunasan utang. Amalan-amalan ini merupakan bentuk ikhtiar dan tawakal seorang hamba.

Mengutip dari Buku Pintar Doa dan Zikir Rasulullah oleh Abdullah Zaedan, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar doa terkabul:

  1. Ikhlas hanya karena Allah SWT: Niat yang tulus dan ikhlas dalam berdoa adalah kunci utama.
  2. Berdoa menghadap kiblat: Menghadap kiblat saat berdoa dapat membuat doa lebih mustajab.
  3. Mengangkat kedua tangan seraya memanjatkan doa: Ini adalah adab berdoa yang dicontohkan Rasulullah SAW.
  4. Mengawali doa dengan pujian terhadap Allah kemudian membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW: Memuji Allah dan berselawat kepada Nabi sebelum berdoa dapat meningkatkan peluang doa dikabulkan.
  5. Bersungguh-sungguh saat memanjatkan doa: Keyakinan penuh bahwa Allah akan mengabulkan doa adalah penting.
  6. Tidak terburu-buru dalam berdoa: Kesabaran dan ketekunan dalam berdoa sangat dianjurkan.
  7. Senantiasa berdoa dalam keadaan lapang maupun susah: Doa adalah bentuk komunikasi yang berkelanjutan dengan Allah SWT.
  8. Tidak mendoakan keburukan bagi orang lain: Doa harus berisi kebaikan dan permohonan yang positif.
  9. Merendahkan suara saat memanjatkan doa: Berdoa dengan suara yang lembut dan rendah hati adalah adab yang baik.
  10. Mengakui dosa yang pernah diperbuat lalu meminta ampunan: Memperbanyak istighfar dan taubat dapat menghilangkan penghalang terkabulnya doa.
  11. Berdoa secara khusyuk dan penuh harap: Kekhusyukan dan harapan yang kuat kepada Allah SWT sangat dianjurkan.
  12. Melaksanakan Sholat Dhuha, Tahajud, dan Hajat: Sholat-solat sunnah ini memiliki keutamaan besar dalam mengabulkan hajat.
  13. Memperbanyak Dzikir: Dzikir adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  14. Berdoa di waktu-waktu mustajab: Waktu-waktu seperti sepertiga malam terakhir, antara azan dan iqamah, saat sujud, ketika hujan turun, dan hari Jumat, adalah waktu yang diyakini lebih mudah dikabulkan doanya.

Hukum Utang dalam Islam dan Kewajiban Melunasinya

Dalam ajaran Islam, utang piutang adalah suatu hal yang diperbolehkan dan bahkan dianjurkan sebagai bentuk tolong-menolong antar sesama Muslim. Akad utang piutang ini disebut sebagai akad ta'awun (tolong menolong).

Namun, meskipun diperbolehkan, Islam sangat menekankan pentingnya tanggung jawab dan kewajiban untuk melunasi utang tersebut.

Hukum membayar utang dalam Islam adalah wajib dan tidak boleh menunda-nunda pelunasannya jika sudah memiliki kemampuan. Orang yang berutang wajib memiliki niat kuat untuk mengembalikannya. Menunda pembayaran utang bagi orang yang mampu adalah suatu kezaliman dan hukumnya haram.

Allah SWT telah menerangkan secara gamblang mengenai bab berhutang dalam Al-Qur'an. Salah satunya adalah QS. Al-Baqarah: 283 yang berbunyi:

وَإِن كُنتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا۟ كَاتِبًا فَرِهَٰنٌ مَّقْبُوضَةٌ ۖ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ ٱلَّذِى ٱؤْتُمِنَ أَمَٰنَتَهُۥ وَلْيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُۥ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ ۚ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُۥٓ ءَاثِمٌ قَلْبُهُۥ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Arab latin: Wa ing kuntum 'alā safariw wa lam tajidụ kātiban fa rihānum maqbụḍah, fa in amina ba'ḍukum ba'ḍan falyu`addillażi`tumina amānatahụ walyattaqillāha rabbah, wa lā taktumusy-syahādah, wa may yaktum-hā fa innahū āṡimung qalbuh, wallāhu bimā ta'malụna 'alīm.

Artinya: "Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Selain itu, dalam QS. Al-Baqarah: 282, Allah SWT juga memerintahkan untuk mencatat transaksi utang piutang sebagai bentuk jaminan dan bukti konkret, serta untuk menghindari masalah di kemudian hari.

Jika seseorang tidak mampu melunasi utang sesuai batas waktu yang dijanjikan, sebaiknya dilakukan musyawarah untuk mencari jalan tengah, guna meminimalisir konflik antara pihak yang berutang dan pemberi utang, seperti yang dijelaskan oleh Dompet Dhuafa.

Dampak Tidak Membayar Utang bagi Umat Muslim

Tidak melunasi utang memiliki konsekuensi serius dalam Islam, baik di dunia maupun di akhirat. Umat Islam yang tidak berusaha melunasi utang-utangnya tidak hanya mendapatkan dosa, melainkan juga azab dari Allah SWT. ANTARA News menjelaskan bahwa konsekuensi ini bisa sangat memberatkan.

  1. Tidak Masuk Surga: Orang yang wafat namun meninggalkan utang tidak akan masuk surga hingga utangnya dilunasi. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa disaat ruhnya berpisah dengan jasadnya ia terbebas dari tiga hal maka ia akan masuk surga, yaitu; sombong, mencuri ghanimah sebelum dibagi dan utang." (HR. Ibnu Majah).
  2. Orang yang Berutang Jiwanya Masih Tergantung: Jiwa seorang Muslim yang masih memiliki utang saat meninggal akan tertahan atau menggantung perjalanannya ke tempat mulia hingga hutangnya dibayarkan. Hadits dari Abu Hurairah menyebutkan: "Jiwa seorang mukmin itu bergantung dengan utangnya hingga terbayar." (HR. Ibnu Majah).
  3. Pahalanya Diambil untuk Bayar Utang: Pahala orang yang meninggal akan diambil jika masih memiliki utang duniawi. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa meninggal sementara ia mempunyai tanggungan utang satu dinar atau satu dirham, maka akan diganti dari pahala kebaikannya pada hari yang dinar dan dirham tidak berguna lagi." (HR. Ibnu Majah).
  4. Dianggap sebagai Pencuri jika Tidak Berniat Membayar: Orang yang berutang tanpa niat untuk melunasinya akan dianggap sebagai pencuri di hadapan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berutang, lalu ia berniat tidak membayarnya, maka dia akan bertemu dengan Allah pada hari kiamat sebagai pencuri." (HR. Ibnu Majah).

FAQ

1. Apakah doa bisa membantu agar penagih utang tidak datang ke rumah?

Ya, doa adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon pertolongan Allah SWT sekaligus menenangkan hati.

2. Apakah cukup dengan doa tanpa usaha melunasi utang?

Tidak. Doa harus disertai ikhtiar nyata untuk melunasi utang, karena membayar utang hukumnya wajib.

3. Doa apa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk menghadapi lilitan utang?

Salah satunya doa perlindungan dari kebingungan, kesedihan, dan lilitan utang yang diajarkan kepada Abu Umamah.

4. Apakah ada ayat Al-Qur’an yang bisa dibaca agar dimudahkan melunasi utang?

Ya, di antaranya Surat Ali Imran ayat 26–27 yang diajarkan Nabi SAW kepada Mu’adz bin Jabal.

5. Apa amalan pendukung agar doa cepat terkabul?

Antara lain berdoa dengan ikhlas, bershalawat, khusyuk, memperbanyak istighfar, serta melaksanakan sholat sunnah seperti Tahajud dan Hajat.

6. Bagaimana hukum utang dalam Islam?

Utang diperbolehkan sebagai bentuk tolong-menolong, tetapi wajib dilunasi sesuai kesepakatan.

7. Apa konsekuensi jika seorang Muslim tidak melunasi utangnya?

Jiwanya bisa tertahan setelah wafat, pahalanya dipakai untuk membayar utang, bahkan dianggap zalim bila tidak berniat membayar.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |