Lafadz Adzan Subuh Arab, Latin, dan Artinya: Lengkap Cara Menjawab

2 months ago 30

Liputan6.com, Jakarta - Adzan subuh memiliki kekhususan tersendiri dibandingkan adzan waktu salat lainnya. Lafadz adzan subuh mengandung seruan yang tidak hanya mengajak untuk salat, tetapi juga mengingatkan bahwa salat lebih baik daripada tidur.

Dalam tradisi Islam, adzan subuh dikumandangkan dengan penambahan kalimat khusus yang dikenal sebagai "tatswib". Kalimat ini menjadi pembeda utama antara adzan subuh dengan adzan waktu salat lainnya, memberikan karakteristik unik dalam panggilan ibadah di awal hari.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (14/08/2025).

Bacaan Lafadz Adzan Subuh Lengkap dengan Latin dan Artinya

Lafadz adzan subuh memiliki struktur yang hampir sama dengan adzan pada umumnya, namun terdapat penambahan khusus yang membuatnya berbeda.

Menurut Buku Saku Dirasat Islamiyah Madrasah Ibtidaiyah Nuruk Huda karya KH Mahir M Soleh, LC, dkk. (2022), adzan secara bahasa berarti pemberitahuan atau seruan, sebagaimana Allah berfirman dalam surat At-Taubah Ayat 3.

Bacaan Adzan Subuh dalam Bahasa Arab:

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر

أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ، اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر

لاَ إِلَهَ إِلاَّالله

Lafadz Adzan Subuh dalam Latin:

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar

Asyhadu allaa ilaaha illallah, Asyhadu allaa ilaaha illallah

Asyhadu anna muhammadar rasuulullah, Asyhadu anna muhammadar rasuulullah

Hayya 'alash shalaah, Hayya 'alash shalaah

Hayya 'alal falaah, Hayya 'alal falaah

Ash-Shalaatu khairum-minannaum, Ash-Shalaatu khairum-minannaum

Allahu akbar, Allahu akbar

Laa ilaaha illallah

Arti dan Makna Adzan Subuh:

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah

Aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah

Marilah melaksanakan salat

Marilah menuju kejayaan

Salat lebih baik daripada tidur

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

Tiada Tuhan selain Allah

Dasar Hukum Tatswib dalam Adzan Subuh

Penambahan kalimat "Ash-Shalaatu khairum-minannaum" dalam adzan subuh memiliki landasan historis yang kuat dalam hadis-hadis Rasulullah SAW.

Melansir dari Buku Pintar Shalat karya M. Khalilurrahman Al Mahfani (2008), tatswib merupakan kalimat tambahan yang khusus dibaca pada adzan subuh sebagai pengingat bahwa salat lebih baik daripada tidur.

Ibnu Umar RA berkata: "Pada adzan subuh yang pertama terdapat bacaan Ash-Shalaatu Khairun min An-Naum (salat lebih baik daripada tidur) dua kali." (HR Baihaqi)

Abu Mahdzurah menuturkan: "Saya pernah beradzan untuk Rasulullah. Saat adzan Fajar yang pertama saya membaca: hayya alal falah, ash-salatu khairun minan naum, ash-salatu khairun minan naum, Allahu akbar Allahu akbar, la ilaha illallah."

Menurut buku Sulitkah Shalat Subuh Tepat Waktu? tulisan Samir Al-Qarny bin Muhammad Riziq, kalimat tambahan ini dikenal dengan istilah tatswib dan hanya diizinkan pada saat adzan Fajar.

Perbedaan Adzan Subuh dengan Adzan Waktu Lainnya

Adzan subuh memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari adzan waktu salat lainnya, terutama dalam hal penambahan kalimat tatswib.

Perbedaan utama terletak pada kalimat "Ash-Shalaatu khairum-minannaum" yang dibaca dua kali setelah "Hayya 'alal falaah" dan sebelum takbir penutup.

Karakteristik khusus adzan subuh meliputi:

  • Penambahan kalimat tatswib yang tidak ada pada adzan lainnya
  • Waktu pelaksanaan yang berbeda (sebelum terbit fajar)
  • Fungsi sebagai pengingat untuk bangun dari tidur

Dikutip dari Al-Adzkar Imam An-Nawawi: "Tatswib hukumnya sunnah yaitu bacaan (muadzin), ash-salatu khairun minan naûm, setelah membaca hayya alal falah pada waktu mengumandangkan adzan salat Subuh."

Cara Menjawab Adzan Subuh yang Benar

Ketika mendengar adzan subuh, umat Islam disunahkan untuk menjawab setiap kalimat yang diucapkan muadzin dengan ketentuan khusus.

Menurut Buku Pintar Shalat karya M. Khalilurrahman Al Mahfani (2008), cara menjawab adzan pada dasarnya sama dengan yang diucapkan muadzin, namun ada pengecualian khusus.

Ketentuan menjawab adzan subuh:

  • Jawab sama seperti yang diucapkan muadzin untuk takbir dan syahadat
  • Untuk "Hayya 'alash shalaah" dan "Hayya 'alal falaah" dijawab: "Laa haula wa laa quwwata illaa billaah"
  • Untuk kalimat tatswib "Ash-shalaatu khairum minan nauum" dijawab: "Shadaqta wa bararta wa anaa 'alaa dzaalika minasy-syaahidiin"
  • Penutup dijawab sama seperti yang diucapkan muadzin

Dikutip dari Pedoman Praktis dan Lengkap Shalat Khusus Wanita karya Abu Muhammad Badruz-Zaman al-Faraby, jawaban untuk tatswib adalah:

صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ وَأَنَا عَلَى ذَالِكَ مِنَ الشَّاهِدِينَ

"Shadaqta wa bararta wa ana 'ala dzaalika minasy-syaahidiin"

Artinya: "Engkau benar dan engkau baik, dan aku terhadap yang demikian adalah termasuk orang-orang yang menjadi saksi."

Hikmah dan Keutamaan Adzan Subuh

Adzan subuh mengandung hikmah mendalam yang berkaitan dengan spiritual, psikologis, dan sosial umat Islam dalam memulai aktivitas harian.

Berdasarkan Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 6, No. 2 (2021) dari Institut Agama Islam Negeri Pekalongan, adzan memiliki fungsi sebagai syiar Islam dan dakwah untuk mengajak umat melaksanakan perintah Allah.

Hikmah adzan subuh meliputi:

  • Pengingat prioritas spiritual di awal hari
  • Pembangkit kesadaran tentang keutamaan salat atas tidur
  • Sarana syiar Islam yang menguatkan identitas umat
  • Media dakwah yang menyampaikan pesan tauhid
  • Penanda waktu yang membantu mengatur ritme kehidupan
  • Penguat ikatan komunitas Muslim dalam ibadah berjamaah

Melansir dari Fikih Ibadah karya Hasan Ayyub, adzan juga berfungsi sebagai pengusir setan dan memberikan berkah bagi yang mendengarkannya dengan penuh khidmat.

Adab dan Etika Mengumandangkan Adzan Subuh

Mengumandangkan adzan subuh memiliki adab dan etika khusus yang harus dipahami oleh setiap muadzin untuk mencapai kesempurnaan ibadah.

Berdasarkan Buku Saku Dirasat Islamiyah Madrasah Ibtidaiyah Nuruk Huda karya KH Mahir M Soleh, LC, dkk. (2022), terdapat syarat dan adab yang harus dipenuhi muadzin.

Syarat muadzin meliputi:

  1. Muslim yang beriman dan bertakwa
  2. Ikhlas mengharap ridha Allah semata
  3. Adil dan amanah dalam menjalankan tugas
  4. Memiliki suara yang bagus dan merdu
  5. Mengetahui waktu masuk salat dengan tepat
  6. Memahami bacaan adzan dengan benar

Adab yang dianjurkan:

  1. Dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar
  2. Berdiri menghadap kiblat saat mengumandangkan adzan
  3. Memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga
  4. Menyambung setiap dua takbir dengan suara yang merdu
  5. Menolehkan kepala ke kanan saat "hayya 'alas shalah"
  6. Menolehkan kepala ke kiri saat "hayya 'alal falah"
  7. Menambahkan tatswib pada adzan subuh dengan khusyuk

Daftar Sumber

  • KH Mahir M Soleh, LC, dkk. Buku Saku Dirasat Islamiyah Madrasah Ibtidaiyah Nuruk Huda. 2022.
  • M. Khalilurrahman Al Mahfani. Buku Pintar Shalat. 2008.
  • Tim Gema Insani. Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap. 2020.
  • Samir Al-Qarny bin Muhammad Riziq. Sulitkah Shalat Subuh Tepat Waktu?
  • Abu Muhammad Badruz-Zaman al-Faraby. Pedoman Praktis dan Lengkap Shalat Khusus Wanita.
  • Hasan Ayyub. Fikih Ibadah.
  • Ridho Riyadi, M. Adin Setyawan. Legalitas Azan Di Al-Quran (Studi Tafsir Maudhui). AL-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 6, No. 2, 2021.
  • Muhammad Nailul Ma'arif. Hadis Tentang Tambahan Lafal Azan Untuk Salat Di Rumah. Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2024.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan tatswib dalam lafadz adzan subuh?

Tatswib adalah kalimat tambahan "Ash-Shalaatu khairum-minannaum" yang dibaca dua kali dalam adzan subuh setelah "Hayya 'alal falah". Kalimat ini bermakna "salat lebih baik daripada tidur" dan hanya terdapat dalam adzan subuh sebagai pengingat khusus di awal hari.

2. Mengapa hanya adzan subuh yang memiliki kalimat tambahan tatswib?

Berdasarkan hadis, tatswib ditambahkan khusus untuk adzan subuh karena waktu tersebut adalah saat orang masih tidur. Kalimat ini berfungsi membangunkan orang yang masih tertidur dan mengingatkan bahwa salat lebih utama daripada melanjutkan tidur.

3. Bagaimana cara menjawab kalimat tatswib saat mendengar adzan subuh?

Ketika mendengar "Ash-shalaatu khairum minan nauum", hendaknya dijawab dengan "Shadaqta wa bararta wa anaa 'alaa dzaalika minasy-syaahidiin" yang berarti "Engkau benar dan engkau baik, dan aku terhadap yang demikian adalah termasuk orang-orang yang menjadi saksi."

4. Apakah boleh tidak menambahkan tatswib dalam adzan subuh?

Menurut para ulama, tatswib hukumnya sunnah muakkad untuk adzan subuh. Jika tidak ditambahkan, adzan tetap sah namun meninggalkan yang utama. Sebaiknya muadzin selalu menambahkan tatswib untuk menyempurnakan adzan subuh.

5. Kapan waktu yang tepat untuk mengumandangkan adzan subuh?

Adzan subuh dikumandangkan ketika masuk waktu subuh (fajar shadiq). Namun pada masa Rasulullah, terdapat tradisi adzan subuh pertama sebelum waktu subuh masuk yang bertujuan membangunkan orang dan adzan kedua saat waktu subuh benar-benar masuk.

6. Apa perbedaan utama lafadz adzan subuh dengan adzan waktu lainnya?

Perbedaan utama terletak pada penambahan kalimat "Ash-Shalaatu khairum-minannaum" (salat lebih baik daripada tidur) yang dibaca dua kali. Selain itu, struktur dan urutan bacaan lainnya sama dengan adzan pada waktu salat yang lain.

7. Siapa yang pertama kali mengumandangkan tatswib dalam adzan subuh?

Berdasarkan riwayat, Bilal bin Rabah adalah orang pertama yang mengumandangkan tatswib dalam adzan subuh atas perintah Rasulullah SAW. Hal ini menjadi tradisi yang terus dilanjutkan hingga saat ini sebagai bagian dari sunnah dalam mengumandangkan adzan subuh.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |