Liputan6.com, Jakarta Makhorijul huruf adalah konsep fundamental dalam ilmu tajwid yang harus dikuasai setiap Muslim untuk membaca Al-Quran dengan benar. Pemahaman tentang tempat keluarnya huruf hijaiyah ini sangat penting agar pelafalan tidak mengubah makna ayat.
Menurut Modul Tajwid Al-Qur'an Konten Aplikasi Kampung Mengaji Digital oleh Sutarto Hadi, dkk. (2021), makhorijul huruf terbagi menjadi lima bagian utama yaitu Asy-Syafatain, Al-Jauf, Al-Halq, Al-Lisan, dan Al-Khaisyum. Setiap bagian memiliki karakteristik dan huruf-huruf khusus yang harus dipahami dengan tepat.
Kesalahan dalam pengucapan huruf hijaiyah dapat menyebabkan perubahan makna dalam bacaan Al-Quran yang tentunya harus dihindari. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (6/8/2025).
Pengertian Makhorijul Huruf
Secara etimologi, makhorijul huruf berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yaitu "makhoorij" dan "huruf". Kata "makhoorij" merupakan bentuk jamak dari "makhraj" yang berarti tempat keluar, sedangkan "huruf" berarti huruf atau aksara. Jadi makhorijul huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah ketika dibunyikan.
Menurut istilah dalam ilmu tajwid, makhorijul huruf adalah tempat-tempat atau letak keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya dengan benar. Setiap huruf memiliki tempat keluaran yang spesifik di dalam rongga mulut, tenggorokan, atau hidung yang harus diperhatikan saat pelafalan.
Pemahaman tentang makhorijul huruf sangat krusial bagi umat Muslim yang ingin membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Kesalahan dalam melafalkan huruf dari makhrajnya yang tepat dapat mengubah makna ayat, sehingga bisa menyebabkan kesalahan dalam memahami kandungan Al-Quran.
Jenis Makhorijul Huruf
Dikutip dari Ilmu Tajwid Praktis oleh Muhammad Amri Amir (2019), makhorijul huruf merupakan fondasi dasar dalam mempelajari ilmu tajwid yang harus dikuasai sebelum mempelajari materi tajwid lainnya. Tanpa penguasaan makhraj yang benar, bacaan Al-Quran tidak akan mencapai kualitas yang diharapkan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.
Makhorijul huruf terbagi menjadi lima tempat utama yang masing-masing memiliki karakteristik dan huruf-huruf spesifik. Pembagian ini berdasarkan anatomi organ bicara manusia yang digunakan untuk menghasilkan bunyi huruf hijaiyah. Setiap makhraj memiliki teknik pelafalan yang berbeda dan harus dipahami dengan baik untuk menghasilkan bacaan Al-Quran yang benar.
Menurut Kitab At-Tajwid Al-Muyassar karya Syeikh Abdul Aziz, pembagian makhorijul huruf ini telah disepakati oleh para ulama tajwid dan menjadi standar dalam pembelajaran ilmu tajwid di seluruh dunia. Pemahaman yang mendalam tentang setiap jenis makhraj akan membantu dalam penguasaan bacaan Al-Quran yang fasih dan sesuai kaidah.
1. Asy-Syafatain (Dua Bibir) - 4 Huruf
Asy-Syafatain secara harfiah berarti "dua bibir" yang merujuk pada tempat keluarnya huruf hijaiyah yang melibatkan bibir atas dan bibir bawah. Makhraj ini terdiri dari 4 huruf dengan detail sebagai berikut:
Huruf Fa' (ف):
Huruf ini keluar dari dalam bibir bawah yang menempel dengan ujung dua gigi seri bagian atas. Saat mengucapkan huruf fa', bibir bawah sedikit masuk ke dalam dan menyentuh gigi seri atas, kemudian udara keluar dengan lembut. Posisi ini menciptakan bunyi khas huruf fa' yang berbeda dengan huruf lainnya.
Huruf Wawu (و), Ba' (ب), dan Mim (م):
Ketiga huruf ini keluar dari antara dua bibir (bibir atas dan bawah), namun dengan cara yang berbeda:
- Wawu (و): Diucapkan dengan bibir sedikit membuka membentuk bulatan kecil, udara keluar dengan lembut
- Ba' (ب): Diucapkan dengan bibir tertutup rapat, kemudian terbuka dengan ledakan kecil
- Mim (م): Diucapkan dengan bibir tertutup, suara keluar melalui hidung dengan ghunnah (dengung)
2. Al-Halq (Tenggorokan) - 6 Huruf
Al-Halq adalah rongga tenggorokan yang menjadi tempat keluarnya 6 huruf hijaiyah. Makhraj ini dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan letak anatomisnya:
Asyqal Halqi (Pangkal Tenggorokan):
- Hamzah (ء): Keluar dari pangkal tenggorokan paling dalam, diucapkan dengan menekan pita suaraHa'
- (هـ): Keluar dari pangkal tenggorokan dengan hembusan udara yang lembut
Wasthul Halqi (Tengah Tenggorokan):
- Ha' (ح): Keluar dari tengah tenggorokan dengan hembusan udara yang lebih kuat dari ha''
- Ain (ع): Keluar dari tengah tenggorokan dengan sedikit penekanan pada pita suara
Adnal Halqi (Ujung Tenggorokan):
- Ghain (غ): Keluar dari ujung tenggorokan dengan getaran ringan
- Kha' (خ): Keluar dari ujung tenggorokan dengan hembusan kasar seperti berkumur
3. Al-Lisan (Lidah) - 18 Huruf
Al-Lisan merupakan makhraj paling kompleks karena melibatkan berbagai bagian lidah dan menghasilkan 18 huruf hijaiyah. Lidah dengan fleksibilitasnya dapat menciptakan berbagai posisi untuk menghasilkan bunyi yang berbeda-beda:
a. Tepi Lidah - 1 Huruf:
Dhad (ض): Keluar dari tepi lidah kiri atau kanan yang menempel dengan geraham atas, merupakan huruf yang paling sulit dan khas bahasa Arab
b. Pangkal Lidah - 2 Huruf:
Qaf (ق): Keluar dari pangkal lidah bagian belakang yang menempel dengan langit-langit mulut belakang
Kaf (ك): Keluar dari pangkal lidah bagian depan yang menempel dengan langit-langit mulut tengah
c. Tengah Lidah - 3 Huruf:
Jim (ج): Keluar dari tengah lidah dengan penekanan pada langit-langit mulut
Syin (ش): Keluar dari tengah lidah dengan hembusan udara yang tersebar
Ya' (ي): Keluar dari tengah lidah dengan posisi lidah agak rendah
d. Ujung dan Tepi Lidah - 1 Huruf:
Lam (ل): Keluar dari ujung dan tepi lidah yang menempel dengan langit-langit mulut atas
e. Ujung Lidah - 2 Huruf:
Nun (ن): Keluar dari ujung lidah setelah makhraj lam, dengan ghunnah
Ra' (ر): Keluar dari ujung lidah dengan getaran (takrir)
f. Ujung Lidah dengan Gusi - 6 Huruf:
Terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan posisi tepatnya:
Gusi Atas: Dal (د), Ta' (ت), Tha' (ط) - keluar dari ujung lidah menempel gusi atas
Ujung Gigi Bawah: Shad (ص), Sin (س), Zay (ز) - keluar dari ujung lidah menempel ujung gigi bawah
Ujung Gigi Atas: Zha' (ظ), Tsa' (ث), Dzal (ذ) - keluar dari ujung lidah menempel ujung gigi atas
4. Al-Jauf (Rongga Mulut) - 3 Huruf
Al-Jauf adalah rongga kosong di dalam mulut yang menjadi tempat keluarnya huruf-huruf mad (panjang). Ketiga huruf ini memiliki karakteristik khusus:
Karakteristik Huruf Al-Jauf:
- Alif (ا): Selalu berharakat fathah pada huruf sebelumnya, diucapkan dengan mulut terbuka lebar
- Wawu (و): Berharakat dhammah pada huruf sebelumnya, diucapkan dengan bibir membulat
- Ya' (ي): Berharakat kasrah pada huruf sebelumnya, diucapkan dengan mulut agak tertutup
Huruf-huruf ini disebut "huruf mad" karena dapat dipanjangkan sesuai dengan hukum-hukum mad dalam ilmu tajwid. Bunyi mereka bergema di dalam rongga mulut tanpa ada hambatan dari organ bicara tertentu.
5. Al-Khaisyum (Pangkal Hidung) - Huruf Ghunnah
Al-Khaisyum adalah pangkal hidung yang menjadi jalur keluarnya suara dengung (ghunnah) untuk huruf-huruf tertentu. Makhraj ini bersifat khusus karena tidak menghasilkan huruf tersendiri, melainkan sifat tambahan pada huruf Nun dan Mim:
Kondisi Ghunnah pada Al-Khaisyum:
- Nun Bertasydid (نّ): Dibaca dengan dengung selama 2 harakat
- Mim Bertasydid (مّ): Dibaca dengan dengung selama 2 harakat
- Nun Sukun dengan Idgham Bighunnah: Ketika bertemu Ya' dan Wawu
- Nun Sukun dengan Iqlab: Ketika bertemu Ba' berubah menjadi Mim dengan ghunnah
- Nun Sukun dengan Ikhfa' Haqiqi: Ketika bertemu 15 huruf tertentu
- Mim Sukun dengan Idgham Mitslain: Ketika bertemu Mim
- Mim Sukun dengan Ikhfa' Syafawi: Ketika bertemu Ba'
Pemahaman yang mendalam tentang kelima jenis makhorijul huruf ini merupakan fondasi utama dalam mempelajari ilmu tajwid dan membaca Al-Quran dengan benar sesuai kaidah yang telah ditetapkan.
Pentingnya Mempelajari Makhorijul Huruf
Mempelajari makhorijul huruf memiliki urgensi yang sangat tinggi bagi setiap Muslim yang ingin membaca Al-Quran dengan benar. Kesalahan dalam pelafalan huruf dapat mengubah makna ayat yang dibaca, sehingga pemahaman terhadap kandungan Al-Quran menjadi tidak tepat.
Dalam praktik ibadah sehari-hari, penguasaan makhorijul huruf akan membantu Muslim membaca shalat dengan lebih khusyuk dan benar. Setiap huruf yang diucapkan sesuai makhrajnya akan menghasilkan bacaan yang indah dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Selain itu, pemahaman makhorijul huruf juga menjadi bekal penting bagi mereka yang ingin mengajarkan Al-Quran kepada orang lain. Seorang guru mengaji atau hafizh harus menguasai makhraj dengan sempurna agar dapat memberikan contoh bacaan yang benar kepada murid-muridnya.
Menurut penelitian dalam Jurnal Pendidikan Islam yang diterbitkan Universitas Islam Negeri, penguasaan makhorijul huruf secara benar dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran hingga 85% dibandingkan dengan bacaan tanpa memperhatikan makhraj yang tepat.
Daftar Sumber
- Muhammad Amri Amir. (2019). Ilmu Tajwid Praktis. Pustaka Islamiyah.
- Kitab At-Tajwid Al-Muyassar
- Syeikh Abdul Aziz Abdur Rahman. Kitab At-Tajwid Al-Muyassar. Dar As-Salam.
FAQ
1. Apa yang dimaksud dengan makhorijul huruf?
Makhorijul huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah ketika dibunyikan sesuai kaidah tajwid.
2. Berapa jumlah makhraj dalam huruf hijaiyah?
Secara umum, makhorijul huruf terbagi menjadi 5 tempat utama dengan total 17 makhraj spesifik.
3. Mengapa penting mempelajari makhorijul huruf?
Karena kesalahan makhraj dapat mengubah makna ayat Al-Quran yang dibaca.
4. Makhraj mana yang paling sulit dipelajari?
Al-Lisan (lidah) seringkali dianggap paling sulit karena memiliki 18 huruf dengan 10 makhraj berbeda.
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguasai makhorijul huruf?
Dengan latihan rutin dan bimbingan guru yang baik, umumnya diperlukan 3-6 bulan untuk menguasai dasar-dasarnya.
6. Apakah bisa belajar makhorijul huruf secara otodidak?
Meskipun bisa, sangat disarankan belajar dengan guru untuk mendapatkan koreksi yang tepat.
7. Apa perbedaan antara makhorijul huruf dan sifatul huruf?
Makhorijul huruf adalah tempat keluarnya huruf, sedangkan sifatul huruf adalah karakteristik cara pengucapannya.