Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan seorang Muslim, mengingat Allah SWT melalui dzikir menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan. Dzikir merupakan bentuk penyucian hati, pengingat akan keagungan Sang Pencipta, serta jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Salah satu dzikir yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW untuk diamalkan secara rutin adalah dzikir: Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim.
Dzikir ini tampak ringan diucapkan, namun mengandung makna yang sangat dalam dan berdampak besar dalam kehidupan seorang Muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Dzikir ini bahkan disebut oleh Rasulullah SAW sebagai kalimat yang paling dicintai oleh Allah SWT. Lalu, bagaimana makna, keutamaan, serta waktu terbaik untuk mengamalkannya? Berikut ulasan Liputan6.com, Senin (14/7/2025).
Peringatan 17 tahun tsunami di Aceh, warga dan keluarga korban mengadakan doa dan zikir bersama di Masjid Rahmatullah. Ustaz Abdul Somad ajak warga untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Makna Dzikir Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Subhanallah wabihamdihi, Subhanallahil ‘azhim
Terjemahan: Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.
Makna dzikir ini mengandung dua bentuk pujian yang sangat agung kepada Allah SWT. “Subhanallah” berarti menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan cela, sedangkan “wabihamdihi” berarti segala puji hanya bagi-Nya. Kalimat “Subhanallahil Azim” menunjukkan pujian kepada Allah dengan mengakui kebesaran dan keagungan-Nya.
Dalam Kitab adz-Dzikru wa ad-Du‘a fi Dhau‘il Kitab wa as-Sunnah, Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menjelaskan bahwa Allah sangat menyukai puji-pujian dari hamba-Nya. Dengan berdzikir menggunakan kalimat ini, seorang Muslim secara tidak langsung menunjukkan ketundukannya kepada Allah SWT, serta mengakui segala nikmat yang telah diberikan-Nya.
Dzikir yang Ringan Tapi Berat dalam Timbangan
Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ “Ada dua kalimat yang ringan di lisan, tetapi berat di timbangan (amal), dan dicintai oleh Ar-Rahman: Subhanallah wabihamdihi, Subhanallahil Azim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini juga dikutip oleh Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin dan Kitab al-Adzkar, yang menunjukkan kuatnya sanad dan pentingnya dzikir ini dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
Keutamaan Dzikir Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim
Dzikir ini memiliki berbagai keutamaan sebagaimana tercantum dalam berbagai kitab dan hadis. Beberapa di antaranya:
1. Menghapus Dosa Sebanyak Buih di Lautan
Dalam riwayat Bukhari, Muslim, dan Malik, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membaca Subhanallah wa bihamdihi dalam sehari sebanyak seratus kali, maka dosa-dosanya akan diampuni, walaupun sebanyak buih di lautan.”
2. Dicintai oleh Allah SWT
Rasulullah bersabda: “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang kalam yang paling disukai oleh Allah? Sesungguhnya kalam yang paling disukai oleh Allah ialah, 'Subhanallah wa bihamdihi’.” (HR Muslim)
3. Melapangkan Rezeki
Sebagaimana dijelaskan dalam Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa karya Ust. Ahmad Zacky El-Syafa, dzikir ini dapat menjadi sebab terbukanya pintu rezeki bagi yang melantunkannya secara istiqamah.
4. Terapi Penyakit dan Penolak Bala
Dalam sebuah hadis disebutkan, orang yang membaca dzikir ini akan diselamatkan dari penyakit gila, kusta, buta, dan penyakit kulit lainnya. (HR. Bukhari)
5. Memperoleh Banyak Kebaikan
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengucapkannya satu kali, tertulis baginya sepuluh kebaikan. Seratus kali, seribu kebaikan. Jika ditambah lagi, maka Allah pun akan menambahkannya.” (HR. Ibnu Umar)
Anjuran Mengamalkan Dzikir Ini
Imam Al-Ghazali dalam pandangannya menjelaskan bahwa dzikir adalah amalan yang tidak dibatasi pahalanya. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 41:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya."
Dari ayat ini, para ulama menganjurkan agar dzikir dilakukan setiap saat, tidak hanya setelah shalat, tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari. Kalimat Subhanallah wabihamdihi Subhanallahil Adzim sangat cocok diamalkan karena singkat, mudah, namun memiliki makna dan keutamaan besar.
Taufiq FR dalam bukunya Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki, menyarankan bacaan dzikir ini dilakukan di antara dua rakaat shalat subuh, atau bisa menjadi wirid setelah shalat Dhuha.
FAQ Seputar Dzikir Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim
1. Kapan waktu terbaik untuk membaca dzikir ini?
Dzikir ini bisa dibaca kapan saja, baik setelah shalat wajib, shalat sunnah, di waktu pagi dan petang, bahkan saat beraktivitas harian. Namun, waktu paling utama adalah pagi dan sore hari.
2. Apakah harus membaca seratus kali?
Tidak wajib, tapi dianjurkan seratus kali dalam sehari sebagaimana disebut dalam hadis. Namun, jika hanya mampu beberapa kali, tetap berpahala.
3. Apakah dzikir ini bisa dibaca tanpa wudhu?
Ya, dzikir ini boleh dibaca meski tidak dalam keadaan berwudhu, selama dalam keadaan suci dari hadas besar.
4. Apakah dzikir ini hanya untuk laki-laki?
Tidak. Dzikir ini dianjurkan untuk seluruh umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan.
5. Apakah bisa dijadikan wirid setelah shalat?
Sangat dianjurkan. Dzikir ini bisa dijadikan wirid setelah shalat sebagai bentuk penyucian dan pujian kepada Allah SWT.