Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, bacaan "Shallallahu ala Muhammad" kerap kali terdengar, baik saat shalat, dzikir, atau saat menyebut nama Rasulullah SAW. Ungkapan sholawat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan ungkapan cinta, penghormatan, dan harapan akan syafa’at dari Nabi Muhammad SAW. Di balik kalimat pendek ini, tersimpan makna mendalam yang berkaitan langsung dengan keimanan dan kecintaan seorang hamba kepada Rasulullah.
Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah langsung dari Allah SWT dalam Al-Qur’an. Dalam surat Al-Ahzab ayat 56, Allah menyerukan kepada kaum mukminin untuk bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi SAW. Perintah ini bukan semata bentuk ibadah, namun juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya.
Salah satu bentuk sholawat yang paling dikenal dan banyak diamalkan adalah Sholawat Jibril, dengan redaksi "Shallallahu ala Muhammad". Meskipun terdengar singkat, sholawat ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Liputan6.com akan menguraikan makna, bentuk bacaan, dan keutamaannya, Senin (14/7/2025).
Ini adalah lagu sholawat Padng Bulan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.
Makna Shallallahu ala Muhammad
صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
Shallallahu ala Muhammad
Terjemahan: Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.
Sholawat ini adalah permohonan kepada Allah agar mencurahkan rahmat, kedudukan mulia, dan pujian-Nya kepada Nabi Muhammad SAW di sisi para malaikat dan seluruh makhluk-Nya. Menurut Abul ‘Aliyah, seperti dikutip oleh Imam Bukhari, sholawat dari Allah berarti pujian dari Allah di hadapan para malaikat-Nya.
Dalam buku Kita Harus Bershalawat yang ditulis Dian Erwanto dijelaskan, sholawat ini dikenal sebagai Sholawat Jibril karena diyakini pertama kali diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Adam AS. Meski pendapat ini tidak disandarkan pada hadits shahih, namun telah menjadi bagian dari khazanah tradisi umat Islam (Dian Erwanto, Kita Harus Bershalawat).
Sholawat Jibril Versi Panjang
Selain lafadz Shallallahu ala Muhammad versi pendek, ada sholawat jibril versi panjang yang juga bisa diamalkan.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Allahumma shalli 'alâ sayyidinâ muhammad wa'alâ aali sayyidinaa muhammad wasallim tasliima.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Keutamaan Membaca Sholawat Jibril
Berdasarkan penjelasan dalam buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat oleh M. Syukron Maksum dan A. Fathoni el Kaysi, keutamaan membaca Sholawat Jibril sangatlah besar, antara lain:
- Melancarkan Rezeki: Sholawat ini diyakini sebagai sarana pelancar rezeki jika diamalkan secara rutin dan diiringi dengan memperbanyak istighfar, terutama di pagi dan siang hari.
- Mendapatkan Cinta dari Sesama: Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Sya’rani, Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang membaca "Shallallahu ala Muhammad" akan dibukakan 70 pintu rahmat dan dititipkan cinta di hati manusia, kecuali bagi yang menyimpan kemunafikan.
- Menghapus Dosa dan Meningkatkan Derajat: Dalam hadits shahih, Rasulullah SAW bersabda bahwa satu kali sholawat akan dibalas Allah dengan sepuluh kali sholawat kepada pembacanya, diampuni sepuluh dosa, dan diangkat sepuluh derajatnya (HR. Muslim).
- Mendapatkan Syafa’at: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku di pagi dan petang sebanyak sepuluh kali, maka ia akan mendapatkan syafa’at dariku di hari kiamat.” (HR. Thabrani)
- Menghidupkan Hati dan Meningkatkan Kecintaan: Ibnul Qoyyim dalam Jalaul Afham menyebutkan bahwa memperbanyak sholawat akan menghidupkan hati, menghilangkan kelalaian, serta meningkatkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
Waktu dan Kondisi Terbaik untuk Mengamalkan Sholawat Jibril
Sholawat Jibril merupakan bentuk dzikir yang sangat pendek namun penuh keutamaan. Berdasarkan keterangan dari sejumlah kitab dan buku amalan, berikut adalah waktu-waktu terbaik untuk mengamalkannya:
a. Setelah Sholat Fardhu – Untuk Mengabulkan Hajat
Menurut buku “Lidah Ikut Kata - Hati Ikut Rasa (Amalan Istimewa)” karya Abu Nur Ahmad al-Khafi Anwar dan Shabri Shaleh Anwar bin Anwar Bujang, sholawat Jibril dianjurkan dibaca sebanyak 1.000 kali setiap selesai melaksanakan sholat fardhu.
Setelah selesai membaca sholawat, dianjurkan pula untuk melanjutkannya dengan doa tawasul kepada Nabi Muhammad SAW dengan menyebutkan hajat secara khusus:
Doa Tawasul:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْئَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَة يَا سَيِّدِيْ يَا مُحَمّد . إِنِّي أَتَوَسَّلُ بِكَ إِلَى رَبِّي فَشَفِّعْهُ فِي لِقَضَاءِ حَاجَا تِي وَهِيَ ... (sebutkan hajatnya)
Latin: Allahumma innii as-aluka wa atawajjahu ilaika binabiyyika Muhammadin nabiyyir rahmah yaa sayyidii yaa Muhammad. Innii atawassalu bika ilaa Rabbi fasyaffi’hu fī liqadhā’i ḥājātī, wa hiya... (sebutkan hajat)
Doa ini merupakan bentuk tawasul dengan perantara Rasulullah untuk memohon agar hajat dikabulkan. Pelaksanaannya sebaiknya dilakukan secara rutin setiap hari agar membentuk kesinambungan spiritual dan keyakinan penuh terhadap pertolongan Allah SWT.
b. Setiap Pagi dan Petang – Untuk Membuka Pintu Rezeki
Dalam buku “Rahasia Sehat Berkah Shalawat” karya M. Syukron Maksum dan A. Fathoni el-Kaysi, disampaikan bahwa Habib Umar bin Hafidz dari Yaman menganjurkan amalan sholawat Jibril sebanyak 500 kali pada waktu pagi dan 500 kali pada waktu petang untuk membuka pintu rezeki dari segala arah.
Namun, amalan ini harus didahului dengan istighfar sebanyak 100 kali. Ini sejalan dengan konsep dalam Islam bahwa memohon ampun atas dosa menjadi pembuka segala pintu kebaikan, termasuk pintu rezeki.
Tata Cara:
- Waktu: Pagi (setelah Subuh atau sebelum Dhuha) dan petang (setelah Ashar atau sebelum Maghrib)
-
Amalan:
- Istighfar: Astaghfirullah sebanyak 100 kali
- Dilanjutkan dengan Sholawat Jibril: Shallallahu ‘ala Muhammad sebanyak 500 kali
FAQ Seputar Shallallahu ala Muhammad
1. Apakah sholawat "Shallallahu ala Muhammad" harus dibaca dalam jumlah tertentu?
Tidak ada batasan baku dalam jumlah membacanya. Namun, semakin banyak dibaca, semakin besar pula keutamaannya. Beberapa amalan menyarankan membaca hingga 5.000 kali setelah dhuha untuk kemudahan rezeki.
2. Kapan waktu yang paling utama untuk membaca sholawat ini?
Waktu yang dianjurkan antara lain: hari Jumat, setelah adzan, sebelum dan sesudah doa, serta saat menyebut nama Nabi SAW.
3. Apa bedanya Sholawat Jibril pendek dan panjang?
Sholawat pendek berbunyi "Shallallahu ala Muhammad". Sedangkan versi panjang mencakup tambahan doa dan pujian kepada keluarga Nabi, seperti:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا
4. Apakah membaca sholawat dapat menggugurkan dosa?
Ya. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang bershalawat sekali, Allah akan mengampuni sepuluh dosa dan mengangkat sepuluh derajatnya (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim).
5. Bagaimana jika lupa bersholawat saat menyebut nama Nabi SAW?
Hadits menyebut bahwa celakalah orang yang mendengar nama Nabi disebutkan, namun tidak bershalawat. Oleh karena itu, sebaiknya segera membaca sholawat ketika menyadarinya.