Liputan6.com, Cilacap - Lembaga Ta’lif wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Cilacap, Jawa Tengah menggelar pelatihan jurnalistik di gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, Jawa tengah, Ahad (27/07/2025).
Ketua LTNNU Cilacap Aryo Subroto mengatakan LLTNNU Cilacap berkomitmen membangun eksistensi gerakan keumatan. "Pelatihan ini sebagai bentuk komitmen LTNNU Cilacap sebagai media center publikasi atau kantor berita keNUan Cilacap dalam mengelola pemberitaan di lingkungan NU Cilacap," katanya.
Peserta pelatihan jurnalistik dan digital marketing ini adalah perwakilan dari Badan Otonom (Banom) NU, seperti Muslimat, Fatayat, IPNU-IPPNU, Ansor, Lesbumi, dan Jayman, serta lembaga- lembaga NU lainnya, yakni Lazisnu-Care, Lakpersdam, LBHNU, dll, dan MWCNU se-Kabupaten Cilacap.
Dia menekankan pentingnya publikasi sebagai bagian dari eksistensi gerakan keumatan. “Apapun yang kita lakukan, tanpa pemberitaan, itu seperti hidup di ruang hampa,” tegasnya.
Aryo yang juga ketua pojok baca Nahdliyin Cilacap juga menyampaikan bahwa LTNNU Cilacap telah mendapatkan hibah peralatan yang akan digunakan untuk produksi konten kreatif berbasis podcast.
“Kami akan membawa podcast ke daerah-daerah, menggali profil dan potensi ulama-ulama lokal agar bisa dikenal luas. Ini bentuk dakwah digital yang menyentuh akar rumput,” ungkapnya.
Menyuarakan NU di Era Digital
Lalu bagaimana menyuarakan suara NU di era digital? Demikian menjadi poin penting dalam pelatihan jurnalistik tersebut.
Pelatihan yang berlangsung di aula Gedung Pusdiklat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap Jl .Kalisabuk KM.15 Cilacap diikuti 50-an jurnalis muda.
Kegiatan dibagi dalam tiga sesi, yakni pengantar jurnalistik oleh redaktur NU Cilacap Online, teknik reportase dan digital marketing. Jurnalis Liputan6.com, Muhamad Ridlo juga menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut. Adapun sesi digital marketing menghadirkan digital marketer Samuel Victor.
Satu hal yang menjadi titik penting pelatihan jurnalistik ini adalah bahwa menulis berita bukanlah hal sulit. Menurut Muhammad Ridlo, generasi kekinian sebenarnya sudah mempraktikkan 'separuh' teknik penulisan dan karya jurnalistik.
Hanya saja, seringkali masih ada sejumlah hal yang dilengkapi. "Tiga alinea jadi berita, lima alinea lebih kaya," ujarnya, seraya menjelaskan teknik mudah menulis berita.
Ridlo juga menekankan pentingnya generasi muda NU (Gen-Z) membuat konten-konten kreatif yang kreatif, menarik dan bermanfaat. Hal itu penting untuk mengabarkan gerakan keumatan sekaligus ekstistensi NU di ruang digital yang makin sesak dengan konten antah berantah.
Redaktur NUCOM Naely Rahcma yang menyajikan topik dasar-dasar jurnalitistik menegaskan, "Bahasa yang digunakan dalam penulisan berita harus singkat, jelas dan sesuai dengan fakta," kata Naely.
Ada pun unsur-Unsur utama dalam berita memuat unsur 5W+1H. "Yang pertama adalah apa atau what, kedua adalah di mana atau where, yang ketiga adalah kapan atau when, yang keempat adalah siapa atau who.dan kelima Mengapa (Why). Lalu 1H itu artinya How atau Bagaimana," ujarnya.
Membangun Ekosistem Jurnalisme NU
Antusiasme para peserta terlihat begitu tinggi terbukti dari banjirnya berbagai pertanyaan peserta dalam sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Neng Aryani Arfacka, Host NUCOM dan anggota LTNNU Cilacap.
Sebelumnya acara kegiatan pelatihan Jurnalistik dibuka oleh wakil Ketua PCNU Cilacap bidang Penyiaran, H Banu Tolib yang menegaskan bahwa ada tindak lanjut dari kegiatan ini,
"Dalam pelatihan harus ada tindak lanjut. Karena itu setelah pelatihan diharapkan para peserta bisa menjadi ujung tombak dalam menyajikan informasi berita dari program maupun kegiatan-kegiatan yang dihelat oleh organisasi di bawah naungan NU, mulai dari MWCNU hingga Ranting, " tegasnya.
Pelatihan Jurnalistik yang juga sekaligus untuk membangun jaringan kontributor di masing-masing lembaga, banom, dan MWCNU itu bertujuan agar setiap kegiatan di semua elemen organisasi bisa terekspose di media yang dikelola LTNNU Cilacap baik website maupun media sosialnya.
Pada sesi diskusi Rencana Tindak Lanjut (RTL) H Aryo Subroto mengungkap, kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis LTNNU Cilacap dalam membangun ekosistem media yang kuat, profesional, dan mampu menjawab tantangan dakwah di era digital.
“Harapan kami teman-teman yang hadir hari ini tidak berhenti di sini, kalian sudah menjadi bagian dari keluarga besar LTNNU Cilacap,” ucapnya.
Akhirnya, hasil diskusi RTL menghasilkan kesepatan bahwa peserta yang hadir hari itu menjadi kontributor untuk NU Cilacap Online, portal media online yang dikelola LTNNU Cilacap.
Adapun tugasnya adalah memback up pemberitaan kegiatan di lingkungan tugasnya masing-masing.
Penulis: Imam Hamidi (IHA), NUCOM (LTNNU) Cilacap