Liputan6.com, Jakarta Nama kucing Nabi Muhammad SAW adalah Muezza atau Mu’izza. Nama tersebut berasal dari bahasa Arab dengan artinya 'yang tersayang' atau 'yang paling berharga', mencerminkan betapa besar kasih sayang Rasulullah kepada kucing tersebut.
Melansir dari berbagai sumber, Muezza adalah kucing yang dirawat layaknya anggota keluarga sendiri oleh Rasulullah. Kisah tentang Muezza ini menjadi bukti nyata betapa Rasulullah sangat menyayangi hewan dan memperlakukannya dengan penuh perhatian.
Kisah ini menunjukkan betapa sayangnya Rasulullah SAW terhadap peliharaannya, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari rasul. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (31/7/2025).
Kisah Rasulullah SAW dan Muezza: Kasih Sayang yang Mendalam
Kisah Nabi Muhammad SAW dan kucing kesayangannya, Muezza, mengajarkan banyak pelajaran tentang kasih sayang terhadap hewan. Ini adalah salah satu kisah yang paling sering diceritakan untuk menggambarkan kelembutan Rasulullah.
Suatu hari, ketika Rasulullah hendak mengambil jubahnya, ia melihat Muezza tidur di atas jubah tersebut. Tidak ingin mengganggu tidur kucingnya, Rasulullah memotong belahan lengan jubahnya. Peristiwa ini menunjukkan betapa Rasulullah sangat menghargai kenyamanan dan istirahat Muezza, bahkan rela mengorbankan sebagian jubahnya sendiri.
Kisah ini dikutip dalam Bahan Ajar BIPA Tingkat 6 oleh Krishandini dan kawan-kawan, yang menggambarkan betapa lembut dan penuh perhatian Rasulullah terhadap hewan peliharaannya. Setelah Nabi kembali dari bepergian, Muezza merunduk sujud di hadapan Rasulullah dan beliau pun selalu mengelus badan kucingnya sebagai bentuk kasih sayang.
Fakta Menarik tentang Muezza, Kucing Kesayangan Nabi
Muezza memiliki beberapa fakta menarik yang menjadikannya istimewa di mata Rasulullah SAW dan umat Islam. Fakta-fakta ini menambah kekaguman kita pada nama kucing Nabi Muhammad dan kisah di baliknya.
Pertama, arti namanya, Muezza atau Mu’izza (معزة) dalam Bahasa Arab berarti "yang tersayang" atau "yang paling berharga", menegaskan posisi istimewanya. Kedua, beberapa sumber menyebut kucing peliharaan Nabi Muhammad berasal dari ras anggora dan berjenis kelamin betina. Kucing anggora berasal dari Turki dan merupakan salah satu ras kucing tertua di dunia.
Ketiga, Muezza memiliki kebiasaan unik, yaitu mengeong setiap kali azan berkumandang seolah-olah sedang menjawab panggilan sholat tersebut. Keempat, Muezza dikisahkan sebagai kucing yang manja dan penurut, sering duduk di pangkuan Nabi Muhammad.
Kelima, Muezza mulai dipelihara oleh Rasulullah SAW sejak dimulainya perang Uhud, yaitu pada 15 Syawal 3 Hijriah atau sekitar 625 Masehi. Ini menunjukkan bahwa Muezza telah lama mendampingi beliau.
Interaksi Rasulullah dengan Kucing
Nama kucing Nabi Muhammad, Muezza, juga sering disebut dalam kisah-kisah yang menggambarkan bagaimana Rasulullah memperlakukan hewan peliharaannya. Interaksi ini menjadi teladan bagi umat Islam.
Dikisahkan bahwa setiap kali Rasulullah kedatangan tamu di rumahnya, beliau selalu menggendong Muezza dan meletakkannya di atas paha. Hal ini menunjukkan betapa besar cinta Rasulullah terhadap hewan, hingga kucing kesayangannya selalu berada di dekatnya dalam berbagai kesempatan.
Seperti yang tercatat dalam buku Ta'lim Muta'alim, kasih sayang Rasulullah kepada kucing mencerminkan kepeduliannya terhadap semua makhluk. Beliau tidak pernah membedakan perlakuan antara manusia dan hewan dalam hal kasih sayang.
Rasulullah SAW juga disebut tidak keberatan untuk berwudu dari air bekas minum kucing. Hal ini dikarenakan kucing merupakan hewan yang bersih dan dapat membersihkan diri, sehingga air tersebut dianggap tidak najis.
Orang-Orang Terdekat Nabi pun Menyukai Kucing
Kasih sayang terhadap kucing tidak hanya ada pada diri Rasulullah SAW, tetapi juga pada orang-orang terdekatnya. Ini menunjukkan bahwa kecintaan terhadap hewan adalah nilai yang ditanamkan dalam komunitas Muslim awal. Istri Rasulullah, Aisyah RA, dikenal sebagai pecinta kucing. Menurut riwayat, Aisyah sering merasa sedih jika kucingnya hilang atau pergi menunjukkan ikatan emosional yang kuat.
Selain itu, sahabat nabi Abu Hurairah RA, juga merupakan pecinta kucing sejati. Abu Hurairah bahkan mendapat julukan 'bapak kucing' karena kecintaannya terhadap hewan ini. Nama "Abu Hurairah" sendiri berarti "bapaknya kucing kecil", julukan yang didapatkan karena ia selalu membawa kucing kecilnya ke mana pun ia pergi.
Rasulullah SAW selalu menekankan pentingnya menyayangi hewan, termasuk kucing. Beliau mengajarkan umatnya untuk memperlakukan kucing dengan baik, memberi mereka makan, minum, serta tempat tinggal yang layak. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, disebutkan bahwa Rasulullah memperingatkan umatnya tentang bahaya memperlakukan kucing dengan buruk.
Seorang wanita diceritakan masuk neraka karena tidak memberikan makan kepada kucingnya, bahkan mengurungnya hingga mati kelaparan. Ini adalah peringatan keras tentang konsekuensi perbuatan tidak baik terhadap hewan. Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu merawat hewan peliharaan dengan baik.
Keistimewaan Kucing dalam Islam
Dalam Islam, kucing memiliki posisi istimewa dan dianggap sebagai hewan yang bersih. Ini adalah salah satu aspek unik dalam pandangan Islam terhadap hewan. Kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas sisa makanan, serta air liurnya adalah suci. Air liurnya bahkan bersifat membersihkan. Hidupnya lebih bersih dari manusia.
Hadits ini diriwayatkan oleh Malik, yang menggarisbawahi kesucian kucing dalam syariat Islam. Oleh karena itu, kucing diperbolehkan masuk ke dalam rumah dan masjid termasuk Masjid al-Haram. Keistimewaan ini menjadikan kucing sebagai salah satu hewan yang paling dihormati dan diterima dalam lingkungan Muslim.
Manfaat Memelihara Kucing Menurut Islam
Memelihara kucing dalam Islam tidak hanya menunjukkan kasih sayang, tetapi juga memiliki beberapa manfaat dan keutamaan. Manfaat ini mencakup aspek spiritual dan psikologis. Memiliki hewan peliharaan seperti kucing dapat menumbuhkan rasa empati yang tinggi.
Interaksi dengan kucing dapat melatih seseorang untuk lebih peka terhadap kebutuhan makhluk lain. Selain itu, memelihara kucing dapat melatih tanggung jawab, mengajarkan sedekah dan bahkan mendatangkan pahala serta ampunan dari Allah SWT.
Ini adalah bentuk ibadah yang seringkali terabaikan. Manfaat-manfaat ini menggarisbawahi bahwa memelihara kucing bukan hanya hobi, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengembangkan sifat-sifat mulia.
Daftar Sumber
- BAZNAS. "Nama Kucing Nabi Muhammad: Kisah Cinta Rasul kepada Hewan". 2024-10-01. baznas.go.id.
- Wikipedia Bahasa Melayu. "Muizzah". Editor Wikipedia. Tidak diketahui. ms.wikipedia.org.
FAQ
1. Siapa nama kucing kesayangan Nabi Muhammad SAW?
Nama kucing kesayangan Nabi Muhammad SAW adalah Muezza.
2. Apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat Muezza tidur di jubahnya?
Nabi memotong bagian jubahnya agar tidak mengganggu tidur Muezza.
3. Mengapa Nabi Muhammad SAW menyayangi kucing?
Karena kucing adalah hewan yang bersih dan tidak najis dalam Islam.
4. Apakah Rasulullah melarang umatnya menyakiti kucing?
Ya, beliau sangat menentang perlakuan kasar terhadap kucing.
5. Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi dan Muezza?
Kita diajarkan untuk berbelas kasih terhadap hewan.
6. Apakah Nabi Muhammad SAW memelihara hewan lain selain kucing?
Ya, beliau juga memiliki unta, kuda, dan keledai.
7. Apakah ada dalil yang mendukung kasih sayang Nabi terhadap kucing?
Beberapa hadits menunjukkan bahwa Nabi memperlakukan kucing dengan lembut.