Liputan6.com, Jakarta - Sholat hajat adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon kepada Allah atas suatu hajat atau kebutuhan tertentu. Sholat hajat dilakukan minimal 2 rakaat tapi dianjurkan 12 rakaat.
Dasar kesunnahan sholat hajat adalah hadis sahih yang diriwayatkan Ibnu Majah nomor 1.375 dalam Bab Shalat Hajat, yang artinya:
“Dari Usman bin Hunaif (diriwayatkan) bahwasannya seorang lelaki buta datang kepada Nabi saw seraya berkata: Doakanlah aku agar Allah menyembuhkanku. Beliau bersabda: Jika kamu mau, maka aku tangguhkan bagimu dan itu lebih baik, dan jika kamu mau, maka aku akan doakan kamu. Lelaki itu berkata, Doakanlah. Kemudian beliau saw menyuruhnya agar berwudu dan membaguskan wudunya, lalu shalat dua rakaat dan berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dan menghadap kepada-Mu dengan perantaraan Muhammad, Nabi pembawa rahmat. Ya Muhammad, aku telah menghadap dengan perantaraanmu kepada Rabb-ku di dalam hajatku ini agar terpenuhi. Ya Allah, berilah syafaat kepadanya bagi diriku,”. [H.R. Ibnu Majah].
Kemudian ada dua hadis lainnya, meski derajatnya Dhaif. Dengan dalil tiga hadis tersebut, disepakati ulama bahwa hukum sholat hajat adalah masyru’ (disyariatkan).
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menyebutkan bahwa orang yang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk kemaslahatan agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan, hendaklah melakukan shalat hajat.
Saat seseorang memiliki keinginan tertentu atau sedang mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi, sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat hajat sebanyak 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat. Namun demikian, melaksanakan sholat hajat sebanyak 2 rakaat pun dianggap cukup memadai.
Sholat hajat dapat dilakukan pada malam hari, setelah shalat Isya' dan sebelum shalat subuh. Sepertiga malam terakhir adalah yang terbaik. Namun, sholat hajat juga bisa di waktu lainnya yang dianjurkan untuk sholat sunnah.
Berikut ini adalah tata cara sholat hajat 2 rakaat, lengkap bacaan niat dan doanya.
Tata Cara Sholat Hajat 2 Rakaat
Cara melaksanakan shalat hajat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah pada umumnya, namun demikian ada perbedaan yang mendasar yaitu pada niat dan doanya.
Berikut ini adalah tata cara sholat hajat dua rakaat:
Bacaan niat melaksanakan sholat hajat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.
“Aku menyengaja sholat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”
1. Takbiratul Ikhram dan niat dalam hati (melafalkan niat dalam hati).
2. Membaca Surat Al-Fatihah, yang dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek.
3. Rukuk
4. I'tidal
5. Sujud
6. Duduk di antara dua sujud
7. Sujud
8. Rakaat kedua membaca Surat Al-Fatihah dan surat lainnya.
9. Rukuk, i'tidal hingga tasyahud akhir dan salam
Doa setelah Sholat Hajat
Setelah selesai sholat, dianjurkan untuk membaca sholawat dan doa-doa, termasuk apa yang sedang dihajatkan.
Bacaan Sholawat Nabi:
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad.
Bacaan sholawat bisa juga dilengkapi dengan lafadz sholawat lainnya. Misalnya sholawat nariyah, sholawat munjiyat, dan lain sebagainya.
Bacaan Doa setelah Sholat Hajat:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subḫânal-ladzî labisal-‘izza wa qâla bihi. Subḫânal-ladzî ta‘aththafa bil-majdi wa takarrama bihi. Subḫâna dzil-‘izzi wal-kirami, subḫâna dzith-thauli as’aluka bimu‘âqidil-‘izzi min ‘arsyika wa muntahar-raḫmati min kitâbika wa bismikal-a‘dhami wa jaddikal-a‘la wa kalimâtikat-tâmmâtil-‘âmmâtil-latî lâ yujâwizuhunna birrun wa lâ fâjirun an tushalliya ‘ala sayyidinâ Muḫammadin wa ‘ala âli sayyidinâ Muḫammadin.
Artinya: Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”
Bacaan Doa Rasulullah dan Doa Hajat
Setelah itu, dianjurkan juga untuk membaca doa Rasulullah saw sebagaimana riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”
Selanjutnya, orang yang sedang memiliki hajat tertentu bisa melanjutkan bacaan doa Rasulullah SAW riwayat Imam At-Tirmidzi sebagaimana berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.
“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih,”.
Tahapan terakhir adalah memanjatkan doa dengan khusuk memohon kepada Allah agar urusan atau hajat khususnya itu bisa dikabulkan. Doa yang dipanjatkan bisa apa saja asal tidak berlawanan dengan syariat.
Keutamaan Sholat Hajat
- Memperoleh rahmat dan pertolongan dari Allah SWT dalam menghadapi kesulitan dan permasalahan hidup.
- Menjaga dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT karena Sholat Hajat merupakan bentuk ibadah dan dzikir kepada-Nya.
- Menambah keimanan dan ketakwaan karena Sholat Hajat dilakukan dengan penuh keikhlasan dan harapan kepada Allah SWT.
- Menjadikan diri lebih dekat dengan Allah SWT karena Sholat Hajat dilakukan pada waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, yaitu di waktu-waktu sepertiga malam terakhir.
- Membuka pintu-pintu rezeki dan keberkahan hidup karena dengan Sholat Hajat kita memohon kepada Allah SWT untuk memberikan segala kebaikan dan keberkahan hidup.
- Menenangkan hati dan pikiran karena Sholat Hajat memberikan rasa kedamaian dan keyakinan bahwa Allah SWT akan membantu dan menolong hambanya yang beriman dan berdoa dengan sungguh-sungguh.
Demikian semoga bermanfaat. Wallahua'lam.
People also Ask
1. Rakaat ke-2 sholat hajat baca surat apa?
Bacaan: Pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun 3x dan surat Al-Ikhlas 3x. Kemudian pada rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun 3x dan surat Al-Ikhlas 3x juga. Ruku' dan sujud: Setelah membaca bacaan, lakukan ruku' dan sujud seperti dalam shalat pada umumnya.
2. Bagaimana tata cara sholat hajat yang benar?
Tata Cara Sholat HajatTakbiratul ihram dan membaca doa iftitah.Membaca Al-Fatihah, dilanjut dengan surat pendek Al-Quran (disarankan membaca ayat kursi dan surat Al-Ikhlas.Ruku' dengan bacaan doanya.Sujud dengan bacaan doanya.Duduk di antara dua sujud.Sujud kedua.
3. Apa doa sholat hajat agar cepat terkabul?
Salah satu sunnah tersebut adalah membaca Ayat Kursi dan Surah Al-Ikhlas. Dalam riwayat dari Wahib ibn al-Ward, disebutkan bahwa seorang hamba yang mengerjakan sholat Hajat sebanyak 12 rakaat dan membaca Ayat Kursi serta Surah Al-Ikhlas di setiap rakaatnya, maka permintaannya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
4. Zikir apa yang bagus setelah sholat hajat?
Dzikir setelah sholat hajat yang mustajab meliputi membaca istighfar, sholawat, dan doa khusus. Dianjurkan untuk membaca istighfar (Astaghfirullahal 'adzim) sebanyak 100 kali, diikuti dengan membaca sholawat (Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad) juga 100 kali atau minimal 33 kali, dan kemudian membaca doa sholat hajat yang berisi permohonan kepada Allah.
Sumber Referensi:
- Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, Moh Rifa'i
- HR Ibnu Majah
- Nihayaut Zain, Syekh Nawawi al-Bantani
- Muhammadiyah.or.id
- Kemenag.go.id
- HR Bukhari Muslim
- HR At-Tirmidzi

2 months ago
24
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401985/original/063466500_1762233670-ilustrasi_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403562/original/069333200_1762330737-doa_penenang_hati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403290/original/022871300_1762323039-Anjing.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403399/original/043952100_1762326172-membaca_doa_setelah_belajar.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403225/original/009668300_1762321820-Hajar_Aswad.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403116/original/098441200_1762317300-Kakbah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402666/original/070087200_1762259316-Muslim_membaca_sholawat_di_dekat_kaligrafi_bertuliskan_sholawat__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373270/original/044792100_1759817423-Gemini_Generated_Image_b1m0vhb1m0vhb1m0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)






















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)
