Liputan6.com, Jakarta - Nifaq adalah sifat yang sangat dikecam dalam Islam. Dalam konteks ini, israq yang berarti melampaui batas dapat diibaratkan sebagai bentuk perilaku melampaui batas kebenaran dengan menyembunyikan kekufuran di balik penampilan iman.
Nifaq atau kemunafikan menjadi ancaman bagi keimanan seseorang karena bertentangan langsung dengan ketulusan hati yang diajarkan agama.
Secara bahasa, nifaq berarti “bersembunyi” atau “berlindung”. Dalam agama, nifaq adalah tindakan menampakkan keislaman secara lahiriah namun menyembunyikan kekufuran di dalam hati. Sifat ini, sama seperti israq yang mengikis keikhlasan, merusak hubungan antara manusia dengan Allah SWT dan sesama.
Nifaq dibagi menjadi dua jenis utama. Pertama, nifaq i’tiqadi atau kemunafikan dalam keyakinan, di mana seseorang mengaku beriman namun sebenarnya kufur di hatinya. Kedua, nifaq amali atau kemunafikan dalam perbuatan, ketika seseorang menampilkan perilaku baik di depan umum namun melanggar ajaran Islam secara tersembunyi.
Contoh nyata nifaq antara lain mengucapkan syahadat tanpa keyakinan, berjanji namun mengingkari, menerima amanah tetapi berkhianat, dan berbicara dusta. Semua tindakan ini menandakan ketidaksesuaian antara ucapan, perbuatan, dan keyakinan.
Secara Tegas Al Qur'an Mengecam SIfat Nifaq Ini
Al-Qur’an secara tegas mengecam sifat nifaq. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 8-16, Allah SWT menjelaskan ciri-ciri orang munafik, di antaranya suka berdusta, berkhianat, dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka menipu manusia dengan penampilan, namun hatinya penuh kebusukan.
Selain itu, Surat An-Nisa ayat 145 menegaskan ancaman keras bagi pelaku nifaq. Orang-orang munafik akan ditempatkan di neraka pada tingkatan yang paling bawah, bahkan lebih buruk dari orang kafir. Ini menunjukkan betapa beratnya dosa nifaq dalam pandangan Allah SWT.
Berikut firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 145:
إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ فِي ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمۡ نَصِيرٗا
Innal munaafiqiina fid-darkil-asfali minan-naari wa lan tajida lahum nashiiraa
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisa: 145)
Sifat Nifaq Bisa Merusak
Sifat nifaq tidak hanya merusak iman pelakunya, tetapi juga menimbulkan dampak sosial yang buruk. Lingkungan yang dipenuhi kemunafikan akan kehilangan rasa saling percaya dan rawan perpecahan.
Para ulama menekankan pentingnya introspeksi diri agar terhindar dari nifaq. Memperbaiki niat, menjaga amanah, berkata jujur, dan menepati janji menjadi langkah utama untuk menjauhi sifat ini.
Perilaku nifaq pada hakikatnya adalah bentuk pengkhianatan terhadap Allah SWT dan umat Islam. Maka, setiap Muslim wajib berusaha membersihkan hati dari sifat ini agar tetap dalam jalan yang diridhai-Nya.
Seperti halnya israq yang membawa kerugian ketika seseorang melampaui batas, nifaq adalah pelanggaran serius yang mengundang murka Allah SWT. Menjaga hati tetap bersih dan jujur menjadi benteng utama untuk menghindarinya.
Daftar Sumber
- Al-Qur’an: Surah Al-Baqarah ayat 8-16, Surah An-Nisaa’ ayat 145, Surah Al-Munafiqun.
- Ibnu Katsir. Tafsir Al-Quran Al-Adhim. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1998.
- Al-Qurthubi. Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an. Kairo: Dar al-Kutub al-Misriyyah.
- Jurnal Syahadah. “Nifaq dalam Perspektif Al-Quran (Kajian Tafsir Tematik)”.
- Repository UIN Suska. “Karakteristik Munafik dalam Surah Al-Baqarah Ayat 8-16”.
- Kitab-kitab hadits tentang tanda-tanda orang munafik (riwayat Imam Bukhari dan Muslim).
- Buku-buku Akidah dan Akhlak Islam yang membahas penyakit hati dan kemunafikan.
People Also Ask
1. Apa itu nifaq dalam Islam?
Nifaq adalah kemunafikan, yaitu menampakkan keimanan secara lahiriah tetapi menyembunyikan kekufuran atau keburukan di dalam hati. Sifat ini dikecam dalam Al-Qur’an dan hadits karena merusak keimanan dan tatanan sosial.
2. Apa saja jenis-jenis nifaq?
Terdapat dua jenis utama nifaq:
Nifaq i’tiqadi (keyakinan), yaitu mengaku beriman namun hatinya kufur.
Nifaq amali (perbuatan), yaitu menampilkan perilaku baik tetapi melanggar ajaran Islam secara tersembunyi.
3. Apa ancaman bagi orang yang memiliki sifat nifaq?
Dalam Surat An-Nisa ayat 145, Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang munafik akan ditempatkan di tingkatan paling bawah neraka, bahkan lebih buruk dari orang kafir, dan tidak akan mendapat penolong.
4. Bagaimana cara menghindari sifat nifaq?
Caranya antara lain dengan memperbaiki niat, menjaga amanah, berkata jujur, menepati janji, dan menghindari sifat israq (melampaui batas) yang dapat mengikis keikhlasan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul