Liputan6.com, Jakarta - Nu'aiman sahabat nabi merupakan sosok yang unik dalam sejarah Islam dengan kepribadian jenaka yang membuatnya dikenal luas. Ia adalah sahabat setia Rasulullah SAW yang bernama lengkap Nu'aiman bin Amr bin Rafa'ah dari Bani An-Najjar.
Nu'aiman sahabat nabi dikenal sebagai veteran Perang Badar yang memiliki keberanian tinggi di medan perang namun terkenal dengan sifat humorisnya. Tingkah lakunya yang lucu bahkan sering membuat Rasulullah SAW tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya.
Melansir dari buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga karya H Ahmad Zacky El-Syafa, Nu'aiman dikenal sebagai orang yang jenaka sehingga dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ia akan masuk surga dengan tertawa."
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (06/08/2025).
Mengenal Sosok Nu'aiman Sahabat Nabi
Nu'aiman sahabat nabi adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang memiliki karakter istimewa dalam sejarah Islam. Ia merupakan seorang Anshar dari Bani An-Najjar yang tinggal di Madinah dan termasuk umat Islam golongan awal saat Nabi berada di Madinah.
Mengutip dari jurnal alif.id yang ditulis Antok Agusta (2020), Nu'aiman sahabat nabi diperkirakan wafat pada sekitar tahun 652 Masehi. Nu'aiman merupakan seorang penduduk Madinah dari Kaum Anshor dengan garis keturunan Bani An-Najjar. Ia juga salah satu umat islam golongan awal pada saat nabi di Madinah.
1. Latar Belakang dan Keturunan
Nu'aiman bin Amr bin Rafa'ah berasal dari keluarga terpandang di Madinah. Ia adalah bagian dari suku Bani Najjar yang dikenal sebagai penyambut pertama kedatangan Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Keluarganya memiliki hubungan dekat dengan keluarga Nabi melalui garis keturunan.
2. Peran dalam Komunitas Muslim Awal
Sebagai bagian dari Kaum Anshar, Nu'aiman memiliki peran penting dalam mendukung dakwah Islam di Madinah. Ia aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan selalu hadir dalam majelis-majelis ilmu yang dipimpin Rasulullah SAW.
3. Kepribadian Unik yang Menarik
Nu'aiman dikenal memiliki kepribadian yang ceria dan penuh humor. Sifatnya yang jenaka tidak mengurangi rasa hormatnya kepada Rasulullah SAW, bahkan justru menjadi sumber kebahagiaan bagi Nabi dan para sahabat lainnya.
4. Hubungan Khusus dengan Rasulullah
Rasulullah SAW sangat menyayangi Nu'aiman meskipun tingkah lakunya sering kali usil. Hal ini menunjukkan bahwa Islam memberikan ruang untuk humor dan keceriaan dalam kehidupan sehari-hari asalkan tetap dalam batas kesopanan.
Sifat-Sifat Terpuji Nu'aiman Sahabat Nabi
Nu'aiman sahabat nabi memiliki berbagai sifat terpuji yang membuatnya disayangi oleh Rasulullah SAW dan para sahabat lainnya. Kepribadiannya yang unik menggabungkan antara keberanian, kesetiaan, dan humor yang positif.
Menurut riwayat dalam Kitab Fathul Bari karya Imam Ibnu Hajar, Nu'aiman adalah sosok yang kompleks dengan berbagai dimensi kepribadian yang menarik. Meskipun dikenal jenaka, ia juga memiliki sisi serius ketika menghadapi urusan agama dan peperangan.
1. Keberanian di Medan Perang
Nu'aiman termasuk veteran Perang Badar dan berbagai pertempuran penting lainnya. Keberaniannya di medan perang menunjukkan komitmen tinggi terhadap agama Islam dan loyalitas kepada Rasulullah SAW.
2. Kesetiaan yang Mendalam
Meskipun sering berbuat usil, kesetiaan Nu'aiman kepada Rasulullah tidak pernah diragukan. Ia selalu siap membela Nabi dan ajaran Islam dengan nyawanya sendiri.
3. Humor Positif dan Menghibur
Kemampuan Nu'aiman dalam menghibur orang lain dengan humornya menjadi salah satu sifat yang paling dikenang. Humornya selalu positif dan tidak pernah menyakiti perasaan orang lain.
4. Kejujuran dalam Bertindak
Dalam setiap keusilannya, Nu'aiman selalu jujur ketika diminta pertanggungjawaban. Ia tidak pernah berbohong atau menyembunyikan perbuatannya ketika ditanya oleh Rasulullah SAW.
5. Kasih Sayang kepada Sesama
Di balik sifat jenakanya, Nu'aiman memiliki hati yang penuh kasih sayang. Semua perbuatan usilnya dilakukan tanpa niat jahat dan justru bertujuan membawa kebahagiaan.
Kisah-Kisah Jenaka Nu'aiman Sahabat Nabi
Kisah-kisah jenaka Nu'aiman sahabat nabi telah menjadi bagian dari khazanah sejarah Islam yang penuh hikmah. Setiap tingkah lakunya yang lucu selalu berakhir dengan senyuman dari Rasulullah SAW dan pembelajaran bagi para sahabat lainnya.
1. Kisah Hadiah Buah yang Belum Dibayar
Suatu hari Nu'aiman datang kepada Rasulullah SAW dengan membawa buah-buahan segar. Dengan semangat ia berkata, "Ya Rasulullah, aku membawakan buah ini sebagai hadiah untukmu." Rasulullah menerima hadiah tersebut dengan senang hati dan berterima kasih kepada Nu'aiman.
Tidak lama kemudian, datanglah penjual buah yang mencari Nu'aiman untuk menagih pembayaran. Ternyata Nu'aiman mengambil buah tersebut dengan cara berhutang kepada pedagang. Ketika pedagang menagih kepada Rasulullah, Nu'aiman dengan polos berkata bahwa ia memang ingin memberikan hadiah kepada Nabi tetapi tidak memiliki uang.
2. Menjual Sahabat sebagai Budak
Kisah paling terkenal adalah ketika Nu'aiman ikut dalam perjalanan dagang ke Syam bersama Abu Bakar dan Suwaibith bin Harmalah. Ketika merasa lapar, Nu'aiman meminta makanan kepada Suwaibith yang bertugas menjaga bekal, namun ditolak.
Nu'aiman kemudian pergi ke pasar dan "menjual" Suwaibith kepada pedagang budak dengan harga sepuluh ekor unta. Ia berpesan bahwa budak tersebut akan mengaku sebagai orang merdeka, jadi jangan dipercaya. Ketika Abu Bakar kembali, ia harus menebus Suwaibith dan kejadian ini membuat Rasulullah tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya.
3. Kisah Madu untuk Rasulullah
Pada kesempatan lain, Nu'aiman melihat pedagang madu yang kelelahan. Ia membawa pedagang tersebut ke rumah Rasulullah dan meminta menunggu di luar. Nu'aiman masuk dan memberikan madu kepada Nabi sambil berkata bahwa ia tahu Rasulullah menyukai madu.
Setelah keluar, Nu'aiman mengatakan kepada pedagang bahwa penghuni rumah akan membayar madunya. Ketika pedagang menagih, Rasulullah menyadari ini ulah Nu'aiman lagi dan tetap membayar dengan senyuman.
4. Menyembelih Unta Milik Badui
Nu'aiman pernah menyembelih unta milik seorang Badui atas saran beberapa sahabat yang ingin makan daging. Ketika pemilik unta protes kepada Rasulullah, Nu'aiman ditemukan bersembunyi. Ia menjelaskan bahwa perbuatannya itu atas permintaan sahabat-sahabat lain, dan Rasulullah pun membayar ganti rugi dengan hati lapang.
Peran Nu'aiman dalam Peperangan Islam
Nu'aiman sahabat nabi tidak hanya dikenal karena sifat jenakanya, tetapi juga keberaniannya di medan perang. Ia adalah seorang mujahid sejati yang ikut dalam berbagai pertempuran penting dalam sejarah Islam awal.
Dalam setiap peperangan yang diikutinya, Nu'aiman menunjukkan dedikasi tinggi terhadap perjuangan Islam. Sikapnya yang biasanya jenaka berubah menjadi serius dan penuh konsentrasi ketika menghadapi musuh-musuh Islam di medan pertempuran.
1. Veteran Perang Badar
Nu'aiman tercatat sebagai salah satu veteran Perang Badar, pertempuran pertama yang sangat menentukan dalam sejarah Islam. Keikutsertaannya dalam perang ini menunjukkan komitmen awal terhadap dakwah Islam dan kepercayaan Rasulullah terhadapnya.
2. Partisipasi dalam Perang Uhud
Selain Perang Badar, Nu'aiman juga ikut serta dalam Perang Uhud yang merupakan ujian berat bagi umat Islam. Meskipun perang ini berakhir dengan kekalahan sementara, Nu'aiman tetap bertahan dan tidak meninggalkan barisan.
3. Transformasi Karakter di Medan Perang
Yang menarik dari Nu'aiman adalah kemampuannya mengubah karakter dari jenaka menjadi serius ketika situasi menuntut. Di medan perang, ia menunjukkan sikap profesional sebagai seorang prajurit yang disiplin dan berani.
4. Loyalitas terhadap Komando
Nu'aiman selalu mematuhi perintah Rasulullah dan para panglima perang tanpa reserve. Loyalitasnya ini menunjukkan bahwa sifat jenakanya tidak mengurangi rasa hormat dan kepatuhannya terhadap otoritas dalam Islam.
5. Inspirasi bagi Prajurit Lain
Kehadirannya di medan perang sering kali mengangkat semangat prajurit lain. Kemampuannya mencairkan suasana tegang dengan humor seperlunya membuat moral pasukan tetap tinggi bahkan dalam situasi sulit.
Hikmah dari Kehidupan Nu'aiman Sahabat Nabi
Kehidupan Nu'aiman sahabat nabi memberikan banyak hikmah bagi umat Islam dalam menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat. Sosoknya mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang fleksibel dan memberikan ruang untuk kebahagiaan dalam batas-batas syariat.
Melansir dari repository.radenfatah.ac.id, sosok Nu'aiman menunjukkan bahwa humor dalam Islam memiliki tempat tersendiri asalkan dilakukan dengan niat baik dan tidak menyakiti orang lain. Rasulullah SAW yang selalu menerima tingkah Nu'aiman dengan lapang dada menunjukkan toleransi dan kasih sayang yang tinggi.
1. Pentingnya Keseimbangan dalam Hidup
Nu'aiman mengajarkan bahwa seorang Muslim dapat serius dalam urusan agama namun tetap ceria dalam kehidupan sehari-hari. Keseimbangan ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan spiritual.
2. Humor sebagai Sarana Dakwah
Sifat jenaka Nu'aiman seringkali menjadi jembatan untuk mendekatkan diri kepada orang lain. Humor yang positif dapat menjadi sarana efektif dalam berdakwah dan membangun hubungan sosial yang baik.
3. Kejujuran dalam Segala Situasi
Meskipun sering berbuat usil, Nu'aiman selalu jujur ketika diminta pertanggungjawaban. Ini mengajarkan pentingnya kejujuran bahkan dalam situasi yang mungkin merugikan diri sendiri.
4. Kasih Sayang tanpa Syarat
Sikap Rasulullah yang selalu menerima tingkah Nu'aiman dengan sabar menunjukkan kasih sayang tanpa syarat. Ini menjadi teladan dalam membangun hubungan interpersonal yang harmonis.
Daftar Sumber
- El-Syafa, H Ahmad Zacky. Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga.
- Agusta, Antok. "Nuaiman, Sahabat Rasul yang Bengal." Jurnal Alif.id, 2020.
- Hajar, Ibnu. Kitab Fathul Bari.
- Nasrulloh, Muhammad. Kisah-kisah Inspiratif Sahabat Nabi.
- Hosen, Nardisyah. Saring Sebelum Sharing.
- Su'di, Muhammad Zaid. Merasa Dekat dengan Tuhan itu Godaan yang Berat.
- Hasyimi, Muhammad Ali. Apakah Anda Berkepribadian Muslim?
- Kamandoko, Gamal. 100 Kisah Jenaka untuk Anak Muslim.
- Huda, Sofyan Manarul. Merangkum Semesta.
- Jebara, Mohamad. Muhammad The World Changer.
- Repository.radenfatah.ac.id - Analisis Semiotika Humor Vincent dan Desta.
- Baznas.go.id
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Siapakah Nu'aiman sahabat nabi?
Nu'aiman adalah sahabat Rasulullah SAW yang bernama lengkap Nu'aiman bin Amr bin Rafa'ah dari Bani An-Najjar. Ia dikenal sebagai sosok yang jenaka dan humoris, sekaligus seorang veteran Perang Badar yang berani dan setia kepada Rasulullah SAW.
2. Mengapa Nu'aiman dikenal sebagai sahabat yang jenaka?
Nu'aiman dikenal jenaka karena sering melakukan tingkah laku lucu yang membuat Rasulullah SAW dan para sahabat tertawa. Namun semua keusilannya dilakukan dengan niat baik dan tidak pernah menyakiti orang lain, sehingga justru disenangi oleh semua orang.
3. Apa kisah paling terkenal dari Nu'aiman sahabat nabi?
Kisah paling terkenal adalah ketika Nu'aiman "menjual" sahabatnya Suwaibith sebagai budak kepada pedagang karena tidak diberi makanan. Kejadian ini membuat Rasulullah SAW tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya dan terus menceritakannya selama setahun.
4. Bagaimana sikap Rasulullah terhadap tingkah Nu'aiman?
Rasulullah SAW selalu menerima tingkah Nu'aiman dengan sabar dan penuh kasih sayang. Beliau tidak pernah marah, bahkan sering tertawa dan berkata bahwa Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa karena sering membuat beliau terhibur.
5. Apakah Nu'aiman hanya dikenal karena sifat jenakanya?
Tidak, Nu'aiman juga dikenal sebagai prajurit yang berani dan setia. Ia adalah veteran Perang Badar dan ikut dalam berbagai pertempuran penting dalam sejarah Islam. Keberaniannya di medan perang sama terkenalnya dengan sifat jenakanya.
6. Apa hikmah yang dapat dipetik dari kisah Nu'aiman?
Kisah Nu'aiman mengajarkan bahwa Islam memberikan ruang untuk humor dan keceriaan dalam hidup, asalkan dilakukan dengan niat baik. Humor positif dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan dan menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain.
7. Kapan Nu'aiman sahabat nabi wafat?
Berdasarkan berbagai sumber sejarah, Nu'aiman diperkirakan wafat sekitar tahun 652 Masehi, beberapa tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW. Ia meninggalkan kenangan indah sebagai sahabat yang jenaka namun setia kepada ajaran Islam.