Liputan6.com, Jakarta - Shalat Subuh merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tepat waktu oleh setiap Muslim. Namun, terkadang karena berbagai sebab seperti ketiduran atau lupa, waktu shalat Subuh bisa terlewat hingga matahari terbit.
Pertanyaan yang sering muncul adalah qadha shalat Subuh jam berapa yang masih diperbolehkan dalam Islam. Secara umum, qadha shalat Subuh dapat dilaksanakan kapan saja setelah seseorang tersadar bahwa telah melewatkan waktu shalat, tanpa menunggu waktu tertentu.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang terlewat shalat karena tidur atau karena lupa, maka ia wajib shalat ketika ingat." Hadis ini menunjukkan qadha shalat Subuh jam berapa pun tidak menjadi masalah selama dilakukan sesegera mungkin.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (06/08/2025).
Ketentuan Qadha Shalat Subuh
Qadha shalat Subuh adalah melaksanakan shalat Subuh di luar waktu yang telah ditentukan untuk menggantikan shalat yang terlewat. Dalam konteks qadha shalat Subuh jam berapa, Islam memberikan kemudahan bagi umat Muslim yang terlewat menjalankan kewajiban ini.
Berdasarkan pemahaman fiqh Islam, qadha shalat Subuh wajib dilaksanakan segera setelah seseorang tersadar atau teringat. Tidak ada batasan waktu khusus, sehingga pertanyaan qadha shalat Subuh jam berapa dapat dijawab bahwa boleh dilakukan jam 7, 8, 9 pagi atau kapan saja sepanjang hari.
Melansir dari Antara News, cara qadha shalat Subuh yang terlewat sama dengan shalat fardhu lainnya, yaitu melaksanakan dua rakaat dengan tata cara dan bacaan niat yang benar. Terpenting adalah niat qadha dan kesegeraan dalam melaksanakannya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan bahwa jika shalat yang terlewat lebih dari satu, maka dikerjakan semuanya sekaligus tanpa menunda. Hal ini berlaku juga untuk qadha shalat Subuh jam berapa pun, harus segera dilaksanakan begitu tersadar.
Hukum Qadha Shalat Subuh Berdasarkan Penyebab
Hukum qadha shalat Subuh berbeda tergantung pada penyebab terlewatnya shalat tersebut. Untuk menjawab qadha shalat Subuh jam berapa yang diperbolehkan, perlu dipahami konteks penyebabnya.
Terlewat Tanpa Sengaja (Lupa, Ketiduran)
- Tidak berdosa karena bukan kelalaian yang disengaja
- Wajib qadha segera setelah tersadar
- Qadha shalat Subuh jam berapa pun diperbolehkan
- Mendapat pahala meski tidak sepenuh shalat tepat waktu
Terlewat Karena Sengaja
- Ada unsur dosa karena kelalaian yang disengaja
- Tetap wajib qadha dan bertaubat kepada Allah
- Harus berusaha tidak mengulangi kelalaian serupa
- Qadha shalat Subuh jam berapa tetap sah dengan syarat taubat
Karena Uzur Syar'i
- Seperti sakit, bepergian jauh, atau kondisi darurat
- Tidak berdosa dan wajib qadha setelah uzur hilang
- Qadha shalat Subuh jam berapa sesuai kemampuan
Mengutip dari zakat.or.id, Ustadz H. Ahmad Fauzi Qosim menjelaskan bahwa yang terpenting adalah segera melaksanakan qadha tanpa menunda-nunda, terlepas dari jam berapa qadha tersebut dilakukan.
Tata Cara dan Niat Qadha Shalat Subuh
Pelaksanaan qadha shalat Subuh memiliki tata cara khusus yang perlu dipahami untuk menjawab pertanyaan qadha shalat Subuh jam berapa dengan benar. Prosedur ini sama seperti shalat Subuh biasa, namun dengan niat qadha.
Niat Qadha Shalat Subuh:
أُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ قَضَاءً للهِ تَعَالَى
"Usholli fardhos subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati qadhaan lillahi ta'ala" Artinya: "Saya niat mengqadha shalat Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
Langkah-langkah Qadha:
- Berwudhu terlebih dahulu
- Menghadap kiblat di tempat yang bersih
- Membaca niat qadha dalam hati
- Melaksanakan shalat dua rakaat seperti shalat Subuh biasa
- Membaca tahiyyat akhir dan salam
Mengenai qadha shalat Subuh jam berapa, tidak ada batasan waktu terlarang untuk melaksanakannya. Melansir dari Jurnal Mengqadha Shalat dalam Perspektif Fiqh Volume 7 No. 2, qadha dapat dilakukan kapan saja karena sifatnya sebagai pengganti kewajiban yang terlewat.
Hal yang perlu diperhatikan adalah kesegeraan dalam melaksanakan qadha. Jangan menunda-nunda hanya karena menunggu waktu tertentu untuk qadha shalat Subuh jam berapa yang dianggap lebih baik.
Situasi Khusus dalam Qadha Shalat Subuh
Ada beberapa situasi khusus yang perlu dipahami terkait qadha shalat Subuh jam berapa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan dalam kondisi tertentu.
Waktu-Waktu Terlarang:
Meskipun qadha umumnya boleh kapan saja, ada beberapa waktu yang sebaiknya dihindari:
- Saat matahari tepat di atas kepala (istiwa)
- Saat matahari sedang terbit (sampai setinggi tombak)
- Saat matahari akan tenggelam
Qadha Beberapa Shalat Sekaligus:
Jika seseorang melewatkan beberapa waktu shalat, termasuk Subuh, maka qadha shalat Subuh jam berapa pun harus dilakukan berurutan sesuai waktu yang terlewat. Contoh: jika terlewat Subuh dan Dhuhur, maka qadha Subuh dulu, baru Dhuhur.
Qadha untuk Wanita Haid/Nifas:
Wanita yang sedang haid atau nifas tidak wajib mengqadha shalat yang terlewat selama masa tersebut. Namun jika haid/nifas berhenti di waktu Subuh, maka qadha shalat Subuh jam berapa yang sebelumnya terlewat (bukan karena haid) tetap wajib.
Mengutip dari Jurnal Mengqadha Shalat dalam Perspektif Fiqh, syarat sahnya qadha adalah shalat yang hendak diqadha merupakan shalat muaqqat (yang telah ditentukan waktunya secara syar'i).
Daftar Sumber
- muslim.or.id
- zakat.or.id
- antaranews.com
- Jurnal "Mengqadha Shalat dalam Perspektif Fiqh" Volume 7, No. 2, Mei 2020 oleh Kholid Saifulloh
- Kitab Al-Muhalla karya Ibnu Hazm Al-Andalusi
- Al-Mulakhash Al-Fiqhi karya Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
- Al-Baihaqi dalam Ma'rifat As-Sunan wa Al-Atsar
FAQ
1. Qadha shalat Subuh jam berapa yang paling baik?
Qadha shalat Subuh sebaiknya dilakukan segera setelah tersadar atau teringat, tanpa menunggu waktu tertentu. Yang terpenting adalah tidak menunda-nunda pelaksanaannya.
2. Apakah qadha shalat Subuh jam 7 atau 8 pagi masih sah?
Ya, qadha shalat Subuh jam 7, 8, atau kapan pun tetap sah. Islam memberikan kemudahan bagi umat yang terlewat melaksanakan shalat karena alasan yang tidak disengaja seperti ketiduran atau lupa.
3. Bagaimana niat qadha shalat Subuh yang benar?
Niat qadha shalat Subuh adalah "Usholli fardhos subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati qadhaan lillahi ta'ala" yang artinya "Saya niat mengqadha shalat Subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
4. Apakah pahala qadha shalat Subuh sama dengan shalat tepat waktu?
Tidak sama. Meskipun qadha shalat Subuh tetap mendapat pahala, namun tidak sepenuh shalat yang dilaksanakan tepat waktu. Oleh karena itu, sebaiknya berusaha shalat sesuai waktunya.
5. Bolehkah melakukan qadha shalat Subuh saat waktu terlarang?
Sebaiknya dihindari pada waktu-waktu terlarang seperti saat matahari tepat di atas kepala atau sedang terbit. Namun jika terpaksa, qadha tetap sah karena sifatnya mengganti kewajiban yang terlewat.
6. Bagaimana jika terlewat beberapa shalat termasuk Subuh?
Qadha harus dilakukan berurutan sesuai waktu yang terlewat. Jika terlewat Subuh dan Dhuhur, maka qadha Subuh terlebih dahulu, baru kemudian Dhuhur, tanpa harus menunggu waktu-waktu tertentu.
7. Apakah qadha shalat Subuh karena sengaja tetap sah?
Menurut jumhur ulama, qadha shalat Subuh tetap sah meski ditinggalkan karena sengaja, namun pelakunya berdosa dan wajib bertaubat. Yang penting adalah segera melaksanakan qadha dan berkomitmen tidak mengulangi kelalaian tersebut.