Liputan6.com, Jakarta Dalam ajaran Islam, sosok raja iblis dikenal sebagai makhluk yang paling durhaka dan terkutuk di hadapan Allah SWT. Penolakan untuk bersujud kepada Nabi Adam AS menjadi sebab terkutuk dan terbuangnya dari surga hingga akhir zaman.
Namun sebelum menjadi pemimpin para iblis seperti yang dikenal saat ini, sosok raja iblis memiliki nama dan kedudukan yang sangat mulia pada masanya. Ia pernah menjadi penghulu malaikat dan bendaharawan surga selama ribuan tahun sebelum akhirnya membangkang.
Mengutip dari buku Eksistensi Dunia Roh karya Sudiyono, raja iblis dalam Islam dikenal dengan nama Azazil atau Izazil sebelum menjadi makhluk terkutuk. Nama ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan kedudukan mulianya di masa lalu sebelum jatuh dalam kemaksiatan dan kesombongan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (25/8/2025).
Asal Muasal Raja Iblis Azazil
Raja iblis dalam Islam merujuk pada sosok Azazil yang menjadi pemimpin seluruh iblis dan syaitan dari kalangan jin maupun manusia. Sebelum menjadi makhluk terkutuk, Azazil memiliki kedudukan yang sangat mulia sebagai penghulu malaikat dan bendaharawan surga.
Nama Azazil berasal dari bahasa Arab Kuno yang terdiri dari dua bagian penting. Bagian pertama "Aziz" memiliki arti terhormat, kuat, dan berharga, sementara "Eil" merujuk pada penamaan Allah SWT di zaman Arab Kuno. Secara keseluruhan, Azazil berarti makhluk yang dihormati dan kuat di hadapan Allah SWT.
Menurut buku Eksistensi Dunia Roh karya Sudiyono, Azazil juga dapat dipahami dari pembentukan kata "al-azaz" yang berarti hamba, dan "al-il" yang merujuk pada Allah SWT. Kata "al-Azaz" berasal dari "al-'Izzah" yang bermakna kebanggaan atau kesombongan, menunjukkan bahwa Azazil adalah makhluk yang membawa sifat kesombongan.
Raja iblis Azazil diciptakan dari unsur api, berbeda dengan malaikat yang diciptakan dari cahaya dan manusia dari tanah. Meskipun ada pendapat lain yang menyebutkan nama asli iblis adalah al-Harits, namun mayoritas ulama sepakat bahwa Azazil adalah nama yang paling tepat untuk menyebut sosok raja iblis dalam tradisi Islam.
Kedudukan Mulia Azazil Sebelum Menjadi Raja Iblis
Sebelum diciptakannya Nabi Adam AS, Azazil memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan mulia di sisi Allah SWT. Ia menjabat sebagai Sayyid al-Malaikat (pemimpin para malaikat) dan Khazin al-Jannah (bendaharawan surga) selama puluhan ribu tahun.
Penampilan dan Karakteristik Fisik
Azazil memiliki penampilan yang sangat rupawan dengan wajah bersinar cemerlang serta memiliki empat sayap. Allah SWT memberikan kepadanya sayap yang terbuat dari manik-manik hijau sebagai tanda kemuliaan.
Kepemimpinan Spiritual
Ia memimpin kelompok malaikat yang disebut karubiyyuun dan dikenal karena ilmunya yang luas serta kerajinannya dalam beribadah. Azazil menjadi kebanggaan para malaikat karena dedikasinya yang luar biasa.
Perjalanan Ibadah Antar Langit
Azazil beribadah dengan tekun selama seribu tahun di setiap lapisan langit, mulai dari langit kedua hingga mencapai langit ketujuh dengan izin Allah SWT.
Masa Pengabdian yang Panjang
Sebagai Sayyidul Malaikat dan Khazinul Jannah, ia mengabdi selama tujuh ribu tahun lamanya dalam beribadah sebelum memohon untuk turun ke langit yang lebih rendah.
Melansir dari buku Manusia (Purba) Sebelum Adam karya Arjuno Resowiredjo, dijelaskan bahwa masa keemasan Azazil ini berlangsung sangat lama sebelum akhirnya ia jatuh dalam kesombongan dan pembangkangan terhadap perintah Allah SWT.
Proses Turunnya Azazil ke Bumi
Raja iblis Azazil memiliki perjalanan panjang dari langit hingga akhirnya turun ke bumi untuk beribadah. Proses ini dimulai dengan permohonannya kepada Allah SWT untuk turun dari langit ketujuh ke langit yang lebih rendah secara bertahap.
Setelah beribadah selama tujuh ribu tahun di langit ketujuh, Azazil mengajukan permohonan kepada Allah SWT dengan berkata, "Ya Tuhanku, tujuh ribu tahun hamba-Mu ini berbuat kebaikan pada-Mu dalam tujuh lapis langit ini. Jikalau dianugerahkan oleh-Mu, hamba-Mu mohon hendak turun ke bawah ke langit keenam, berbuat kebaikan kepada-Mu."
Allah SWT mengabulkan permohonannya dan Azazil bersama 700 malaikat pengikutnya turun ke langit keenam. Begitu seterusnya, ia terus memohon untuk diturunkan ke langit yang lebih rendah hingga akhirnya sampai di langit dunia. Di langit dunia, raja iblis ini kembali mengajukan permohonan untuk turun ke bumi.
Permohonan terakhir Azazil adalah, "Ya Tuhanku, hambamu hendak memohon turun ke bumi dengan para malaikat. Bahwasanya hamba-Mu hendak beribadah kepadamu di bumi itu. Ya Tuhanku, betapa Bananul Janna telah banyak berbuat kerusakan di muka bumi. Anugerahkanlah atas hamba-Mu ini bersama para malaikat berbuat kebaikan ke hadirat-Mu di muka bumi itu."
Allah SWT mengabulkan permohonan tersebut dan menurunkan Azazil beserta tujuh ratus malaikat pengiringnya ke bumi untuk beribadah, setelah bangsa Banunal Janna dihancurkan karena kerusakan yang ditimbulkannya. Setelah beribadah selama 8.000 tahun di bumi, Azazil mengungkapkan bahwa bumi adalah tempat yang paling membuatnya betah dibanding tempat lainnya.
Kisah Penolakan Sujud kepada Nabi Adam AS
Titik balik dalam kehidupan Azazil terjadi ketika Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dan memerintahkan seluruh malaikat untuk bersujud kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Peristiwa ini menjadi momen paling krusial yang mengubah status raja iblis dari makhluk mulia menjadi makhluk terkutuk.
Ketika perintah sujud disampaikan, seluruh malaikat mematuhi perintah Allah SWT dengan penuh ketaatan. Namun Azazil menolak dengan keras untuk bersujud kepada Nabi Adam AS dengan alasan bahwa ia diciptakan dari api yang dianggapnya lebih mulia daripada tanah yang menjadi bahan penciptaan manusia.
Penolakan ini bukan sekedar ketidakpatuhan biasa, melainkan bentuk kesombongan dan pembangkangan yang sangat besar terhadap perintah langsung dari Allah SWT. Sifat sombong yang telah tertanam dalam diri Azazil akhirnya mencapai puncaknya pada momen ini.
Akibat penolakan tersebut, Allah SWT melaknat Azazil dan mengubah namanya menjadi Iblis yang berasal dari kata "ablasa" dalam bahasa Arab yang bermakna berputus asa atau terkutuk. Sejak saat itu, ia dikeluarkan dari surga dan kehilangan seluruh kedudukan mulia yang pernah dimilikinya.
Menurut tafsir para ulama yang dikutip dari berbagai sumber klasik Islam, peristiwa ini menjadi pelajaran penting tentang bahaya kesombongan dan pentingnya ketaatan mutlak kepada Allah SWT, bahkan bagi makhluk yang memiliki kedudukan setinggi Azazil sekalipun.
Mengutip dari buku Setan, Skak Mat! Strategi Menghadapi Setan oleh Suhendi Abiraja, kisah Azazil mengajarkan bahwa tidak ada yang dapat menjamin keselamatan iman seseorang kecuali istiqamah dan tawadhu kepada Allah SWT hingga akhir hayat.
Transformasi dari Azazil Menjadi Raja Iblis
Setelah dilaknat dan dikeluarkan dari surga, Azazil bertransformasi menjadi sosok yang dikenal sebagai Iblis atau raja iblis. Perubahan ini tidak hanya menyangkut nama, tetapi juga seluruh eksistensi dan tujuan hidupnya di alam semesta.
Transformasi ini melibatkan perubahan fisik yang drastis dari sosok yang dulu rupawan menjadi makhluk yang menakutkan. Empat sayap indah yang dulu dimilikinya hilang, wajah yang bersinar cemerlang menjadi gelap, dan seluruh kemuliaan yang pernah dimilikinya sirna selamanya.
Sebagai raja iblis, ia kini memiliki misi untuk menyesatkan seluruh umat manusia hingga hari kiamat. Allah SWT memberikan izin kepadanya untuk menggoda dan menyesatkan manusia sebagai ujian bagi keimanan dan ketakwaan mereka. Namun kekuasaannya terbatas dan tidak berlaku bagi hamba-hamba Allah yang benar-benar beriman dan bertakwa.
Raja iblis Azazil kini memimpin pasukan iblis dan syaitan yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Mereka bekerja secara terorganisir untuk menjauhkan manusia dari jalan yang lurus dan menjerumuskan mereka ke dalam kemaksiatan dan kekufuran.
Melansir dari berbagai kitab tafsir klasik, meskipun menjadi raja iblis, Azazil tetap merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang tunduk pada kehendak dan kekuasaan-Nya. Ia tidak memiliki kekuatan untuk memaksa manusia berbuat dosa, melainkan hanya bisa menggoda dan membujuk melalui bisikan-bisikan yang menyesatkan.
Menurut para ulama yang dikutip dari kitab Talbis Iblis karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, raja iblis juga menggunakan strategi memanfaatkan lingkungan sosial dan pergaulan buruk untuk mempengaruhi manusia. Ia bekerja melalui orang-orang terdekat untuk menyebarkan pengaruh negatif dan menjauhkan dari kebenaran.
Cara Melindungi Diri dari Godaan Raja Iblis
Islam memberikan tuntunan lengkap tentang cara melindungi diri dari godaan raja iblis dan pasukannya. Perlindungan ini meliputi aspek spiritual, mental, dan praktis yang harus diamalkan oleh setiap muslim dalam kehidupan sehari-hari.
Memperkuat Iman dan Takwa
Fondasi utama perlindungan adalah iman yang kuat kepada Allah SWT dan ketakwaan yang konsisten dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Rajin Berdzikir dan Membaca Al-Quran
Dzikir kepada Allah SWT dan tilawah Al-Quran merupakan benteng spiritual yang sangat ampuh untuk mengusir godaan raja iblis dan pasukannya.
Melaksanakan Shalat dengan Khusyu
Shalat yang dilakukan dengan khusyu dan penuh penghayatan menjadi sarana komunikasi langsung dengan Allah SWT dan perlindungan dari bisikan-bisikan jahat.
Menjaga Pergaulan dan Lingkungan
Memilih teman dan lingkungan yang baik serta menghindari tempat-tempat dan situasi yang dapat membuka pintu godaan dari raja iblis.
Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Senantiasa memohon ampun kepada Allah SWT dan segera bertaubat ketika melakukan kesalahan agar tidak memberikan celah bagi raja iblis untuk masuk.
Menuntut Ilmu Agama
Mempelajari ilmu agama dengan sungguh-sungguh untuk memahami strategi raja iblis dan cara menghadapinya sesuai tuntunan syariat Islam.
Menurut hadits yang diriwayatkan dalam Sahih al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda bahwa raja iblis tidak akan mampu menyesatkan orang yang senantiasa mengingat Allah SWT dan menjaga dirinya dengan amalan-amalan sunnah yang telah diajarkan.
Melansir dari tafsir Ibnu Katsir, para ulama menegaskan bahwa meskipun raja iblis memiliki kekuatan untuk menggoda, namun kekuasaannya sangat terbatas. Ia tidak bisa memaksa manusia untuk berbuat dosa, melainkan hanya bisa membujuk dan menggoda. Keputusan akhir tetap berada di tangan manusia sendiri, dan Allah SWT akan memberikan balasan yang adil sesuai dengan pilihan masing-masing.
Daftar Sumber
- Sudiyono. Eksistensi Dunia Roh.
- Arjuno Resowiredjo. Manusia (Purba) Sebelum Adam.
- Suhendi Abiraja (2008). Setan, Skak Mat! Strategi Menghadapi Setan. Pen/erbit: Mizan Pustaka.
- Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. Talbis Iblis.
- Tafsir Ibnu Katsir.
FAQ
1. Siapa raja iblis dalam Islam? Raja iblis dalam Islam adalah Azazil yang menjadi pemimpin seluruh iblis dan syaitan setelah menolak bersujud kepada Nabi Adam AS.
2. Apa nama asli raja iblis sebelum menjadi makhluk terkutuk? Nama asli raja iblis adalah Azazil atau Izazil yang memiliki makna makhluk yang dihormati dan kuat di hadapan Allah SWT.
3. Mengapa Azazil disebut sebagai raja iblis? Azazil disebut raja iblis karena ia menjadi pemimpin dan penguasa seluruh pasukan iblis dan syaitan di alam semesta.
4. Apa kedudukan Azazil sebelum menjadi iblis? Sebelum menjadi iblis, Azazil menjabat sebagai Sayyid al-Malaikat (pemimpin malaikat) dan Khazin al-Jannah (bendaharawan surga).
5. Bagaimana cara melindungi diri dari godaan raja iblis? Melindungi diri dengan memperkuat iman, rajin berdzikir, shalat khusyu, menjaga pergaulan, dan memperbanyak istighfar.
6. Apakah raja iblis bisa memaksa manusia berbuat dosa? Tidak, raja iblis hanya bisa menggoda dan membujuk manusia, namun tidak bisa memaksa karena manusia memiliki kebebasan memilih.
7. Apa hikmah keberadaan raja iblis bagi manusia? Keberadaan raja iblis berfungsi sebagai ujian keimanan, pembeda orang beriman sejati, dan pengingat untuk selalu waspada dan memohon perlindungan Allah SWT.