Liputan6.com, Jakarta - Barangkali masih ada yang bertanya, sholat Idul Adha berapa rakaat? Pertanyaan ini lazim bagi awam. Sebab, banyak sholat-sholat sunnah lain yang seringkali dianjurkan lebih dari dua rakaat.
Sebelum itu, mari membahas hukum sholat Idul Adha terlebih dahulu.
Dalil anjuran sholat Idul Adha ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Kaustar:
Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah) (QS Al-Kautsar [108]: 1-2).
Syekh Musthafa al-Bugha dalam Kitab al-Fiqhul Manhaji ‘ala Mazhabil Imam asy-Syafi’i mengungkapkan, yang dimaksud dengan sholat pada ayat ini adalah shalat sunnah Idul Adha. Karena itu, sholat yang satu ini sangat dianjurkan dan tidak seharusnya ditinggalkan oleh umat Islam. (Syekh Musthafa al-Bugha, dkk, al-Fiqhul Manhaji ‘ala Mazhabil Imam asy-Syafi’i, [Damaskus, Darul Qalam: 1992], juz I, halaman 221).
Abu Abdillah Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabi dalam Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib (Fathul Qarib), Bab Sholat Hari Raya menjelaskan, hukum sholat Idul Adha adalah sunnah muakad (muakadah).
"Sholat dua hari raya, yaitu hari raya Idul Fitri dan Idul Adlha hukumnya adalah sunnah muakkad," jelasnya, dikutip dari Kitab Fathul Qarib, Minggu (10/5/2025).
Sholat Idul Adha adalah dua rakaat. "Sholat ied adalah sholat dua rakaat, yaitu melakukan takbiratul ihram dua rakaat tersebut dengan niat sholat idul Fitri atau idul Adha dan membaca do’a iftitah," demikian jelas Abu Abdillah.
Setelah mengetahui hukum dan jumlah rakaat sholat Idul Adha, berikut ini adalah bacaan niat dan tata cara sholat Idul Adha.
Niat Sholat Idul Adha dan Tata Caranya
Bacaan niat sholat Idul Adha berjamaah:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
“Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini” lillahi ta’ala."
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Jika shalat dilaksanakan sendirian, tidak perlu menambah kata di dalam kurung (imaman atau makmuman). Namun, ketika menjadi imam, perlu ditambah “imâman”, sedang ketika menjadi makmun perlu ditambah “makmûman” sebagaimana termaktub di atas.
Dengan demikian maka bacaan niatnya menjadi seperti ini:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَـــالَى
“Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini” lillahi ta’ala."
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Tata Cara Sholat Idul Adha
1. Membaca Niat Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha ini diawali dengan niat. Niat ini sunnah untuk dilafalkan untuk membimbing hati membaca niat yang sama. Sedangkan niat paling hakiki adalah di dalam hati dan pikiran.
Bacaan niat sholat Idul Adha berjamaah:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
“Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini” lillahi ta’ala."
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Bacaan niat sholat Idul Adha sendirian
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَـــالَى
“Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini” lillahi ta’ala."
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram dibarengi dengan niat di dalam hati. Kemudian, membaca iftitah.
Setelah membaca iftirah, takbir dengan mengangkat tangan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama.
Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca lafal berikut.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila
Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ.
5. Selanjutnya, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
6. Rakaat Kedua
Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.
Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga tasyahud akhir.
7. Salam
Sebagaimana sholat wajib dan sunnah lainnya, sholat Idul Adha diakhiri dengan salam.
Setelah salam, jamaah tak disarankan terburu-buru pulang. Jamaah mendengarkan khutbah Idul Adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila sholat Idul Adha dilakukan sendirian.
Sunnah di Hari Raya Idul Adha
Amalan utama pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah adalah berkurban. Hukum asalnya adalah sunnah muakadah.
Selain itu, ada berbagai amalan sunnah selain sholat Idul Adha yang dianjurkan dilakukan pada Hari Raya Idul Adha. Berikut ini adalah 10 amalan sunnah.
Berikut 11 sunnah di Hari Raya Idul Adha:
1. Mengumandangkan Takbir
2. Mandi Besar Sebelum Sholat Id
3. Kenakan Pakaian Terbaik untuk Sholat Id
4. Memakai Wewangian
5. Tidak Makan atau Puasa Sebelum Sholat Id
6. Berangkat Lebih Awal
7. Jalan Kaki Menuju Tempat Sholat Id
8. Melewati Jalan Berbeda Saat Pulang dan Pergi
9. Mengajak Wanita atau Anak-Anak ke Tempat Sholat Id
10. Pererat Silaturahmi
11. Tunjukkan Keceriaan dan Kebahagiaan
People Also Ask
1. 7 kali takbir sholat Idul Adha baca apa?
Saat melaksanakan sholat Idul Adha, pada rakaat pertama, disunnahkan untuk membaca takbir sebanyak tujuh kali. Di antara setiap takbir, disunnahkan membaca bacaan tasbih:
"Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar" (سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ).
2. Bagaimana tata cara sholat Idul Adha?
Sholat Idul Adha dilaksanakan dua rakaat dengan beberapa perbedaan dari sholat biasa, terutama pada jumlah takbir dan bacaan setelah takbiratul ihram.
Sholat ini diawali dengan niat, dilanjutkan takbiratul ihram, kemudian takbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua, dengan diselingi bacaan tasbih di antara takbir.
Setelah itu, dilanjutkan dengan bacaan Al-Fatihah dan surat pendek, serta gerakan sholat seperti biasa (rukuk, i'tidal, sujud, dll.).
Setelah salam, dilanjutkan dengan khutbah Idul Adha.
3. Saat takbir 5 kali membaca apa?
Takbir 5 kali untuk RAKA'AT KEDUA
Setiap kali setelah bertakbir membaca tasbih yaitu: SUBHANALLOH… WAL HAMDU LILLAH… WA LAA ILAAHA ILLALLOH… WALLOHU AKBAR.
4. Shalat Idul Adha apakah harus keramas?
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sholat Idul Adha tidak wajib keramas. Namun, disunahkan untuk mandi sebagai bentuk kebersihan dan penghormatan terhadap hari besar Islam.
Sumber Referensi
- Al-Qur’an surah Al-Kaustar
- Kitab Al-Fiqhul Manhaji ‘ala Mazhabil Imam asy-Syafi’i, Syekh Musthafa al-Bugha, dkk.
- Fathul Qarib Al-Mujib fi Syarhi Alfazh Al-Taqrib (Fathul Qarib), Abu Abdillah Muhammad bin Qasim bin Muhammad Al-Ghazi ibn Al-Gharabi dalam
- nu.or.id
- Muhammadiyah.or.id