Liputan6.com, Jakarta Syaja'ah merupakan salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki setiap muslim dalam kehidupan sehari-hari. Istilah "berani karena benar, takut karena salah", sangat erat kaitannya dengan konsep syaja'ah dalam Islam.
Menurut buku Aqidah Akhlak karya Fitria Dwi Cahyani & Machunah Ani Zulfah (hal. 70), syaja'ah adalah sikap keberanian yang dibutuhkan dalam kehidupan untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran. Keberanian yang dimaksud dalam syaja'ah bukanlah keberanian sembarangan, melainkan keberanian yang didasarkan pada kebenaran dan keridaan Allah SWT.
Syaja'ah mengajarkan umat Islam untuk berani menegakkan kebenaran dan mencegah kemungkaran dengan penuh perhitungan dan pertimbangan yang matang. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (19/8/2025).
Makna Syaja'ah
Syaja'ah memiliki pengertian yang mendalam baik dari segi bahasa maupun istilah dalam Islam. Memahami definisi syaja'ah sangat penting untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA Kelas XI karya Tim Duta (2018:56), ada dua pengertian syaja'ah yang harus diketahui:
1. Pengertian Secara Bahasa
Kata syaja'ah berasal dari bahasa Arab yang berarti gagah atau berani. Akar kata ini menunjukkan kekuatan dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
2. Pengertian Secara Istilah
Syaja'ah merupakan sikap keteguhan hati, kekuatan pendirian, dan keberanian untuk membela serta mempertahankan kebenaran. Keberanian ini didasarkan pada perhitungan matang dan mengharap ridha Allah Ta'ala.
Mengutip dari cendikia.kemenag.go.id, lawan dari syaja'ah adalah al-jubn yang berarti pengecut. Pengecut merupakan perilaku tercela yang sangat berbahaya, terlebih pengecut dalam berkomitmen terhadap kebenaran karena takut dicela orang lain.
Syaja'ah juga mencakup keberanian untuk istiqamah dan sabar dalam menegakkan kebenaran secara kontinu di jalan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ali-Imran ayat 139: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
Jenis-Jenis Syaja'ah
Dalam Islam, syaja'ah terbagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik dan penerapan berbeda. Pemahaman tentang jenis-jenis syaja'ah akan membantu umat Islam menerapkannya sesuai konteks yang tepat.
1. Syaja'ah Harbiyah: Syaja'ah harbiyah adalah keberanian melawan kemungkaran yang dapat dilihat secara nyata. Jenis syaja'ah ini mencakup keberanian fisik dalam menghadapi musuh atau tantangan yang nyata terlihat.
2. Syaja'ah Nafsiyah: Syaja'ah nafsiyah merupakan keberanian untuk menegakkan kebenaran dan menghadapi bahaya serta penderitaan. Konteks dalam syaja'ah nafsiyah adalah berani menyampaikan kebenaran walau berisiko dibenci orang lain.
3. Syaja'ah dalam Menyampaikan Kebenaran: Keberanian untuk berbicara jujur dan menyampaikan kebenaran meskipun tidak populer atau berisiko mendapat tentangan dari lingkungan sekitar.
4. Syaja'ah dalam Menghadapi Cobaan: Keteguhan hati dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam dan tidak mudah menyerah.
5. Syaja'ah dalam Beramar Ma'ruf Nahi Munkar: Keberanian untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran sesuai dengan kemampuan dan posisi masing-masing individu.
Dasar Hukum Syaja'ah dalam Al-Quran dan Hadits
Al-Quran dan hadits memberikan landasan yang kuat tentang pentingnya memiliki sifat syaja'ah. Dalil-dalil ini menjadi pegangan umat Islam dalam mengembangkan keberanian yang sesuai dengan ajaran agama.
Dalil Al-Quran tentang Syaja'ah:
Allah SWT dalam Q.S. Ali-Imran ayat 139 menegaskan bahwa orang beriman tidak boleh bersikap lemah dan putus asa. Ayat ini menunjukkan bahwa syaja'ah merupakan karakteristik orang beriman yang memiliki derajat tinggi di sisi Allah.
Hadits tentang Keberanian:
Rasulullah SAW bersabda tentang pentingnya keberanian dalam menyampaikan kebenaran dan melawan kezaliman. Hadits-hadits ini menjadi panduan praktis dalam menerapkan syaja'ah.
Menurut Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, syaja'ah dalam Islam bukanlah keberanian buta, melainkan keberanian yang didasarkan pada perhitungan matang dan keyakinan akan kebenaran. Keberanian ini juga harus disertai dengan kebijaksanaan dan hikmah dalam penerapannya.
Prinsip-Prinsip Syaja'ah dalam Islam:
Syaja'ah harus didasarkan pada iman dan takwa kepada Allah SWT, bukan pada ego atau kepentingan pribadi. Keberanian yang benar akan membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain, serta mendapat ridha Allah SWT.
Keutamaan dan Manfaat Syaja'ah
Memiliki sifat syaja'ah memberikan berbagai keutamaan dan manfaat dalam kehidupan seorang muslim. Keutamaan ini tidak hanya dirasakan di dunia, tetapi juga di akhirat.
Keutamaan Syaja'ah di Hadapan Allah:
Orang yang memiliki syaja'ah akan mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah SWT karena keberanian mereka dalam menegakkan kebenaran. Allah mencintai hamba-Nya yang berani membela agama dan kebenaran.
Manfaat Syaja'ah dalam Kehidupan:
Syaja'ah membantu seseorang mempertahankan wibawa, kehormatan, dan kemuliaan diri. Sifat ini menghindarkan dari perilaku buruk seperti ikut-ikutan, tidak memiliki pendirian, atau bersikap plin-plan yang dapat melemahkan karakter.
Berdasarkan penelitian dari Journal of Islamic Psychology, individu yang memiliki syaja'ah cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan kemampuan leadership yang baik dalam berbagai aspek kehidupan.
Dampak Positif Syaja'ah:
- Meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri
- Membangun karakter yang kuat dan tegas
- Mendapat respek dan penghormatan dari orang lain
- Menjadi teladan bagi lingkungan sekitar
- Memperoleh keberkahan dan ridha Allah SWT
Penerapan Syaja'ah dalam Kehidupan Sehari-hari
Syaja'ah dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dengan cara yang praktis dan sesuai dengan ajaran Islam. Penerapan yang benar akan membawa manfaat besar bagi individu dan masyarakat.
1. Syaja'ah dalam Keluarga
- Berani menegakkan aturan dan nilai-nilai Islam dalam keluarga
- Mendidik anak dengan tegas namun penuh kasih sayang
- Mengambil keputusan yang tepat untuk kebaikan keluarga
2. Syaja'ah dalam Pendidikan
- Berani bertanya dan menyampaikan pendapat di kelas
- Tidak menyontek dan berlaku jujur dalam ujian
- Membela teman yang dizalimi atau dibully
3. Syaja'ah dalam Pekerjaan
- Menolak praktik korupsi dan suap
- Menyampaikan ide dan kritik konstruktif kepada atasan
- Bekerja dengan profesional dan bertanggung jawab
4. Syaja'ah dalam Bermasyarakat
- Ikut serta dalam kegiatan sosial dan dakwah
- Melaporkan tindak kejahatan yang disaksikan
- Membantu sesama yang membutuhkan bantuan
Menurut Ensiklopedia Islam terbitan Departemen Agama RI, penerapan syaja'ah harus disesuaikan dengan kemampuan dan posisi masing-masing individu. Tidak semua orang dapat menerapkan syaja'ah dengan cara yang sama, tetapi setiap muslim wajib memiliki keberanian sesuai kapasitasnya.
Daftar Sumber
- Cahyani, Fitria Dwi & Zulfah, Machunah Ani. Aqidah Akhlak. Hal. 70.
- Tim Duta. 2018. Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA Kelas XI. Hal. 56.
- Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah.
- Journal of Islamic Psychology. Penelitian tentang Syaja'ah dan Kepribadian.
FAQ
1. Apa itu syaja'ah dalam Islam? Syaja'ah adalah keberanian yang didasarkan pada kebenaran dan dilakukan untuk mengharap ridha Allah SWT.
2. Apa perbedaan syaja'ah dengan keberanian biasa? Syaja'ah didasarkan pada ajaran Islam dan memiliki batasan syariat, sedangkan keberanian biasa sering didasarkan pada ego.
3. Bagaimana cara mengembangkan sifat syaja'ah? Dengan memperkuat iman, belajar dari teladan nabi, memulai dari hal kecil, dan memperbanyak dzikir.
4. Apakah syaja'ah hanya untuk laki-laki? Tidak, syaja'ah adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan.
5. Apa lawan dari syaja'ah? Lawan dari syaja'ah adalah al-jubn yang berarti pengecut atau takut menegakkan kebenaran.
6. Kapan seseorang harus menunjukkan syaja'ah? Ketika menghadapi kezaliman, kemungkaran, atau situasi yang membutuhkan penegakan kebenaran.
7. Apakah syaja'ah bisa berlebihan? Ya, jika tidak dikendalikan dengan kebijaksanaan dan keikhlasan, syaja'ah bisa menjadi ceroboh dan sombong.