Taqobbalallahu Minna Wa Minkum Artinya Doa untuk Sesama Muslim, Ketahui Maknanya

1 month ago 19

Liputan6.com, Jakarta Taqobbalallahu minna wa minkum artinya mengandung makna doa dan harapan yang mendalam bagi sesama Muslim. Kalimat ini memiliki arti, "Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua".

Kalimat taqobbalallahu minna wa minkum menjadi simbol persaudaraan dan kebersamaan dalam Islam. Ucapan ini tidak hanya sekedar sapaan, tetapi juga mengandung nilai spiritual yang tinggi dalam tradisi Islam.

Melansir dari Kitab Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Al Asqalani, ucapan taqobbalallahu minna wa minkum telah menjadi tradisi yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah SAW pada zamannya ketika bertemu di hari raya. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (29/7/2025).

Tulisan Arab dan Cara Pengucapan

Penulisan taqobbalallahu minna wa minkum dalam huruf Arab memiliki beberapa variasi tergantung pada konteks penggunaannya. Bentuk paling umum dari kalimat ini adalah:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ

Cara pengucapannya adalah, "Taqabbalallahu minna wa minkum" dengan penekanan pada suku kata tertentu sesuai dengan kaidah tajwid. Untuk versi yang lebih lengkap, terdapat juga variasi:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ

Yang dibaca, "Taqabbalallahu minna wa minkum wa taqabbal ya kariim" dengan arti "Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita dan kamu semua, dan terimalah ya (Allah) yang Maha Mulia."

Menurut sumber dari Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, pengucapan ini tidak hanya terbatas pada Idul Fitri tetapi juga digunakan pada Idul Adha. Hal ini berdasarkan riwayat dari Jubair bin Nafir yang menyatakan bahwa para sahabat Rasulullah SAW saling mengucapkan kalimat ini ketika bertemu pada hari raya.

Ada juga variasi lengkap yang sering digunakan:

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ وَجْعَلْنَا اللَّهُ وَ اِيَّكُمْ مِنَالْعَائِدِين وَالْفَائِزِين

"Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, wa ja'alana Allah wa iyyakum minal 'aidin wal faizin" 

Artinya: "Semoga Allah menerima puasa kita dan puasa kalian, dan semoga Allah menjadikan kita dan kalian termasuk orang-orang yang kembali (kepada fitrah) dan orang-orang yang menang."

Arti dan Makna Taqobbalallahu Minna Wa Minkum

Secara harfiah, taqobbalallahu minna wa minkum artinya adalah semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua. Kalimat ini terdiri dari beberapa kata dalam bahasa Arab yang memiliki makna mendalam. Kata "taqabbala" berasal dari akar kata "qabila" yang berarti menerima, sementara "minna" berarti dari kami dan "minkum" berarti dari kalian.

Dikutip dari buku Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi terbitan Diva Press, ungkapan taqabbalallahu minna wa minkum bahkan telah dikenal dan masyhur di kalangan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya saling mendoakan dalam Islam.

Makna filosofis dari ucapan ini sangat dalam, karena mengandung harapan agar semua amal ibadah yang telah dilakukan selama bulan Ramadan atau dalam persiapan Idul Adha dapat diterima oleh Allah SWT. Ucapan ini juga mencerminkan sikap rendah hati dan keikhlasan dalam beribadah, karena manusia tidak pernah tahu apakah amal ibadahnya telah diterima atau belum oleh Allah.

Selain itu, kalimat ini juga mengandung nilai sosial yang tinggi karena dengan mengucapkannya, seseorang tidak hanya mendoakan dirinya sendiri tetapi juga mendoakan orang lain. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengutamakan persaudaraan dan kebersamaan antar sesama Muslim.

Sejarah dan Landasan Tradisi dalam Islam

Tradisi mengucapkan taqobbalallahu minna wa minkum memiliki akar sejarah yang mendalam dalam Islam. Berdasarkan riwayat yang dikutip dari Jubair bin Nufair, para sahabat Rasulullah SAW memiliki kebiasaan saling mengucapkan kalimat ini ketika bertemu pada hari raya.

Dalam riwayat tersebut dijelaskan:

فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Yang artinya: "Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah SAW berjumpa dengan hari 'ied (Idul Fitri atau Idul Adha), satu sama lain saling mengucapkan, taqobbalallahu minna wa minkum."

Dikutip dari Kitab Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Al Asqalani, tradisi ini menunjukkan bahwa ucapan taqobbalallahu minna wa minkum artinya sudah menjadi kebiasaan yang mulia sejak zaman generasi terbaik umat Islam. Hal ini memberikan legitimasi kuat bagi umat Muslim untuk meneruskan tradisi ini hingga sekarang.

Meskipun kalimat ini tidak secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur'an atau hadits Nabi Muhammad SAW, namun praktik para sahabat yang merupakan generasi terbaik setelah Nabi memberikan contoh yang baik untuk diikuti. Tradisi ini kemudian menyebar ke seluruh dunia Islam dan menjadi bagian integral dari perayaan hari raya umat Muslim.

Landasan teologis dari ucapan ini juga sejalan dengan ajaran Islam tentang pentingnya saling mendoakan antar sesama Muslim, sebagaimana disebutkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits yang menganjurkan umat Muslim untuk saling berbuat baik dan mendoakan kebaikan untuk saudaranya.

Cara Menjawab dan Etika Penggunaan

Ketika seseorang mengucapkan taqobbalallahu minna wa minkum, terdapat beberapa cara yang baik untuk meresponsnya. Jawaban yang paling umum dan sesuai dengan tradisi adalah dengan mengucapkan kalimat yang sama: "Taqabbalallahu minna wa minkum" yang berarti kita juga mendoakan hal yang sama untuk orang yang mengucapkannya.

Alternatif lain yang dapat digunakan adalah "Amin, wa minkum" yang artinya "Amin, dan dari kalian juga." Respons ini menunjukkan penerimaan doa yang diucapkan sekaligus membalasnya dengan doa yang sama. Beberapa ulama juga menyarankan untuk menambahkan "wa ja'alana Allah wa iyyakum minal 'aidin wal faizin" sebagai pelengkap.

Menurut kajian dalam Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, etika dalam mengucapkan taqobbalallahu minna wa minkum artinya mencakup beberapa aspek penting. Pertama, ucapan ini sebaiknya disampaikan dengan keikhlasan dan bukan sekedar formalitas. Kedua, hendaknya disertai dengan perasaan persaudaraan yang tulus antar sesama Muslim.

Waktu yang tepat untuk mengucapkan kalimat ini adalah pada hari-hari raya Islam, khususnya Idul Fitri dan Idul Adha. Namun, beberapa ulama juga membolehkan penggunaannya pada momen-momen keagamaan lainnya sebagai bentuk doa dan harapan baik. Paling terpenting adalah niat baik dan keikhlasan dalam mengucapkannya, bukan sekedar mengikuti tradisi tanpa memahami maknanya.

Daftar Sumber

  • Al Asqalani, Ibnu Hajar. Kitab Fathul Bari
  • Asy-Syafrowi, Mahmud. Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian. Diva Press
  • Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah
  • Riwayat Jubair bin Nufair tentang tradisi sahabat Rasulullah SAW

FAQ

1. Apa arti taqobbalallahu minna wa minkum?

Artinya adalah "semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua."

2. Kapan waktu yang tepat mengucapkan taqobbalallahu minna wa minkum?

Biasanya diucapkan saat Idul Fitri dan Idul Adha, atau setelah melakukan ibadah bersama.

3. Bagaimana cara menjawab ucapan taqobbalallahu minna wa minkum?

Dapat dijawab dengan kalimat yang sama atau "Amin, wa minkum" (Amin, dan dari kalian juga).

4. Apakah ucapan ini ada dalam Al-Qur'an atau hadits?

Tidak secara eksplisit, tetapi berdasarkan tradisi para sahabat Rasulullah SAW.

5. Bisakah ucapan ini digunakan di luar hari raya?

Ya, dapat digunakan setelah kegiatan ibadah bersama sebagai bentuk doa.

6. Apa perbedaan dengan ucapan "Minal aidin wal faizin"?

Taqobbalallahu minna wa minkum fokus pada doa diterimanya amal, sedangkan minal aidin wal faizin fokus pada harapan kembali ke fitrah.

7. Apakah ada variasi lain dari ucapan ini?

Ya, ada variasi lengkap yang mencakup doa untuk puasa dan menjadi orang-orang yang menang.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |