Liputan6.com, Jakarta Sholat taubat merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki kedudukan penting dalam Islam, khususnya bagi umat Muslim yang ingin kembali ke jalan Allah SWT setelah melakukan kesalahan atau dosa. Ibadah ini menjadi jembatan bagi seorang hamba untuk memohon ampunan dan membersihkan diri dari noda-noda dosa yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Pelaksanaan sholat ini adalah wujud penyesalan tulus dan niat kuat untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut di masa mendatang.
Tujuan utama dari sholat taubat adalah untuk bertaubat atau kembali kepada Allah SWT dengan hati yang bersih dan niat yang sungguh-sungguh. Berbeda dengan sholat fardhu atau sholat sunnah lainnya, sholat taubat secara spesifik ditujukan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa. Oleh karena itu, memahami tata cara sholat taubat yang benar menjadi esensial bagi setiap Muslim yang ingin melaksanakannya.
Sholat taubat menjadi bentuk ibadah sunnah yang ditujukan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Ibadah ini menandakan penyesalan mendalam atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Melansir dari laman resmi Kementrian Agama Republik Indonesia, sholat taubat termasuk dalam amal yang dianjurkan bagi setiap muslim yang ingin kembali ke jalan yang benar.
Berikut Liputan6.com mengulas lengkap tentang tata cara sholat taubat, Rabu (6/8/2025).
Pengertian Sholat Taubat
Sholat taubat adalah salah satu bentuk ibadah sunnah dalam Islam yang dilakukan untuk menunjukkan penyesalan mendalam terhadap dosa-dosa yang telah diperbuat. Kata "taubat" berasal dari bahasa Arab yang berarti kembali, yaitu kembali ke jalan Allah setelah menyadari kesalahan dan dosa. Ibadah ini bertujuan untuk memohon ampunan dan menyatakan niat tulus untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Secara syariat, sholat taubat adalah salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT dengan cara yang Dia ridai. Dalam pelaksanaannya, sholat ini dilakukan secara munfarid (sendiri) dengan minimal dua rakaat dan dilakukan kapan saja kecuali pada waktu yang dilarang untuk sholat. Sholat taubat menjadi momen penting bagi seorang muslim untuk membersihkan diri dari dosa dan memperbaiki kualitas spiritualnya.
Melansir dari Ebook 10 Dosa Besar Jilid IV (2015), disebutkan bahwa sholat taubat menjadi bentuk refleksi diri atas kesalahan masa lalu dan wujud ikhtiar untuk memperbaiki diri. Dengan melaksanakan sholat taubat secara rutin, seorang muslim menunjukkan kesungguhannya dalam mencari ridha Allah.
Sholat taubat adalah sholat sunnah yang dilakukan sebagai bentuk permohonan ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukan. Ibadah ini menjadi manifestasi dari penyesalan seorang hamba dan keinginan kuat untuk kembali kepada fitrah yang suci. Menurut H. Sayuti dalam "Tuntunan Shalat Taubat", sholat ini merupakan salah satu sarana untuk membersihkan diri dari kesalahan masa lalu.
Karakteristik utama sholat taubat terletak pada niat dan tujuannya yang spesifik, yaitu untuk bertaubat. Saiful Hadi El Sutha dalam "Buku Panduan Sholat Lengkap" menjelaskan bahwa sholat ini berbeda dari sholat fardhu atau sunnah lainnya karena fokusnya pada pengampunan dosa. Sholat taubat dilaksanakan secara perorangan atau munfarid, tidak berjamaah, dan dapat dikerjakan kapan saja kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat.
Dalil Sholat Taubat
Sholat taubat memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam, baik dari Al-Qur’an maupun hadis Nabi Muhammad SAW. Dalil paling masyhur adalah hadis riwayat Imam At-Tirmidzi dari Abu Bakar As-Shiddiq, yang menyatakan bahwa Allah SWT akan mengampuni hamba yang bertaubat dengan sungguh-sungguh melalui sholat.
"Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, lalu berdiri untuk melakukan sholat dua rakaat kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya." (HR. At-Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa sholat taubat merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki efek spiritual yang besar bagi pelakunya. Dalam hadis lain, disebutkan pula bahwa Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang bertaubat. Artinya, sholat taubat bukan sekadar ibadah, tetapi juga bentuk cinta dan pengakuan atas kesalahan kepada Sang Pencipta.
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain menyebut bahwa menunda taubat adalah dosa tersendiri. Oleh karena itu, segera melaksanakan sholat taubat setelah menyadari kesalahan merupakan langkah bijak dan penuh berkah.
Tata Cara Sholat Taubat dan Niatnya
Tata cara sholat taubat pada dasarnya mengikuti aturan sholat sunnah dua rakaat. Yang membedakan adalah niat dan fokus utama pelaksanaannya untuk memohon ampunan dari Allah SWT. Ibadah ini menjadi simbol dari tekad dan komitmen untuk tidak kembali pada dosa-dosa yang sama.
Melaksanakan tata cara sholat taubat memerlukan kekhusyukan dan ketulusan hati. Prosesnya dimulai dengan persiapan diri yang matang, memastikan tubuh dan tempat sholat bersih dari hadas dan najis. Berwudu adalah langkah pertama yang wajib dilakukan untuk memastikan kesucian diri dari hadas kecil maupun besar, sebagaimana dijelaskan dalam "Buku Panduan Sholat Lengkap" oleh Saiful Hadi El Sutha.
Setelah berwudu, langkah selanjutnya adalah mengucapkan niat sholat taubat nasuha. Niat ini bisa diucapkan dalam hati atau dilafalkan, yang terpenting adalah kebulatan tekad untuk bertaubat. Berdasarkan Buku Panduan Tata Cara Sholat Taubat Nasuha oleh Mutia Nurul Syahrani (2018), berikut tata cara sholat taubat secara urut:
Rakaat Pertama:
- Takbiratul ihram sambil mengangkat tangan dan mengucapkan 'Allahu Akbar'.
- Membaca doa iftitah (sunnah).
- Membaca surah Al-Fatihah.
- Membaca surah dari Al-Qur'an (dianjurkan surah pendek).
- Rukuk dengan tuma'ninah.
- I'tidal.
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
Rakaat Kedua:
- Berdiri untuk rakaat kedua.
- Membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan salah satu surah Al-Qur'an.
- Rukuk.
- I'tidal.
- Sujud pertama rakaat kedua.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua rakaat kedua.
- Tahiyat akhir.
- Salam.
Setiap gerakan dan bacaan dalam sholat ini harus dilakukan dengan tuma'ninah, yaitu tenang dan tidak terburu-buru, untuk mencapai kekhusyukan yang maksimal. Pastikan seluruh tata cara sholat taubat dilaksanakan dengan benar sesuai tuntunan.
Doa Sholat Taubat
Setelah menyelesaikan tata cara sholat taubat, sangat dianjurkan untuk melanjutkan dengan membaca istighfar dan doa-doa taubat. H. Sayuti dalam "Tuntunan Shalat Taubat" menekankan pentingnya rangkaian dzikir ini sebagai penyempurna ibadah taubat. Membaca istighfar adalah bentuk pengakuan dosa dan permohonan ampunan yang mendalam kepada Allah SWT.
Bacaan istighfar yang dianjurkan setelah sholat taubat adalah: "Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi."
Artinya: “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.” Bacaan ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali, sambil meresapi maknanya dalam hati dengan setulus-tulusnya. Pengulangan ini membantu memperkuat niat taubat dan penyesalan.
Selanjutnya, sangat dianjurkan untuk membaca doa sholat taubat yang dikenal sebagai Sayyidul Istighfar, yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
"Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta."
Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau."
Doa ini merupakan puncak dari permohonan ampunan, menunjukkan kesadaran penuh akan dosa dan niat kuat untuk memperbaiki diri. Dengan mengucapkan doa ini setelah sholat taubat, diharapkan seorang Muslim mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah SWT, serta kekuatan untuk menjauhi dosa di masa mendatang.
Waktu Sholat Taubat
Sholat taubat dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat. Waktu-waktu yang dilarang antara lain:
- Setelah terbit fajar hingga matahari terbit.
- Saat matahari berada di tengah langit.
- Saat menjelang matahari terbenam.
Namun, waktu terbaik melaksanakan sholat taubat adalah sepertiga malam terakhir. Pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Dalam Ihya’ Ulumiddin, Imam Al-Ghazali menyebut bahwa waktu ini adalah saat hati paling tenang dan ikhlas dalam berdoa.
Menurut jurnal el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu (2024), pelaksanaan ibadah pada waktu malam terbukti memberikan pengaruh positif terhadap psikologis dan kestabilan emosi. Ini diperkuat oleh hasil penelitian Journal of Religion and Health oleh Abdullahi (2018), yang menyebutkan bahwa ibadah malam memberi dampak spiritual signifikan.
Keutamaan Sholat Taubat
Melaksanakan sholat taubat memberikan banyak manfaat dan keutamaan. Berikut adalah beberapa keutamaan utama:
- Pengampunan langsung dari AllahSalah satu keutamaan sholat taubat adalah pengampunan langsung dari Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa seseorang yang melakukan sholat taubat dengan tulus.
-
Pembersihan jiwa dan hati
Sholat taubat membersihkan hati dari dosa masa lalu. Memberikan rasa seolah “takhdiran baru,” menepis noda batin. Amalan ini menjadi “reset spiritual” yang menenangkan pikiran dan meningkatkan kualitas rohani.
-
Meningkatkan kesadaran diri dan introspeksi
Sholat taubat memaksa pelakunya untuk merenungkan kesalahannya, Refleksi ini memacu introspeksi dan niat tidak mengulangi dosa. Kita menjadi lebih waspada dan bertanggung jawab terhadap amal harian.
-
Memperkuat hubungan dengan Allah
Menjalani sholat taubat berarti mengakui kelemahan dan bergantung pada pengampunan Allah. Amalan ini mempererat hubungan spiritual, karena disertai dengan permintaan ampun dan komitmen berubah. Allah menjadikan bertaubat sebagai jalan menuju rahmat dan pengkhususan hati kepada-Nya.
-
Memberi ketenangan batin
Selain membersihkan dosa, sholat taubat menghantarkan ketenangan jiwa . Bebas dari rasa bersalah, hati menjadi ringan dan pikiran lebih fokus.Efeknya mirip terapi psikologis: mengurangi stres dan memberi rasa damai.
Dalam Hadis Riwayat At-Tirmidzi, disebutkan bahwa siapa pun yang bertaubat dengan sungguh-sungguh akan diampuni. Bahkan, taubat yang tulus dapat menghapus dosa-dosa besar selama disertai dengan kesungguhan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Syarat Taubat yang Diterima Allah
Agar taubat diterima oleh Allah SWT, seorang hamba harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Dalam skripsi “Taubat Menurut Imam Al-Ghazali” karya Nur Azizah, disebutkan bahwa syarat-syarat taubat nasuha antara lain:
Menyesali atas perbuatannya: Ini adalah inti dari taubat. Penyesalan yang tulus atas dosa yang telah dilakukan.
Mengambil peristiwa buruk sebelumnya sebagai pelajaran: Belajar dari kesalahan masa lalu untuk tidak mengulanginya.
Kembali kepada pelajaran semula (Allah): Bertekad untuk kembali ke jalan yang benar dan diridhai Allah.
Menyegerakan pertaubatan: Tidak menunda-nunda taubat, karena menunda taubat dari suatu kesalahan merupakan dosa tersendiri, sebagaimana dinyatakan Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Nihayatuz Zain.
Meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah untuk selama-lamanya: Berhenti total dari perbuatan dosa dan berkomitmen untuk selalu taat kepada perintah Allah.
Istighfar dengan lisan: Mengucapkan permohonan ampun kepada Allah.
Meninggalkan dosa dengan anggota badan: Menghentikan segala perbuatan dosa yang melibatkan fisik.
Mematahkan niat untuk tidak mengulanginya: Bertekad kuat untuk tidak kembali melakukan dosa yang sama.
Meninggalkan semua teman buruk: Menjauhi lingkungan atau pergaulan yang dapat memicu kembali pada perbuatan dosa.
Jika dosa tersebut menyangkut hak orang lain, maka wajib juga mengembalikan hak tersebut atau meminta maaf. Taubat yang memenuhi semua syarat ini disebut taubat nasuha, yaitu taubat yang tulus dan murni karena Allah.
Taubat nasuha bukan sekadar ucapan atau ibadah lahiriah, melainkan tercermin dari perubahan sikap dan hati. Kesungguhan taubat dapat diukur melalui sejumlah ciri:
Memilih lingkungan yang baik.
Orang yang bertaubat akan menjauhi teman buruk dan mendekat pada lingkungan yang mendorong kebaikan.
Perubahan perilaku.
Terdapat peningkatan akhlak dan kesadaran diri pascataubat.
Meninggalkan dosa, aktif berbuat baik.
Taubat sejati ditandai dengan berhenti dari maksiat dan giat melakukan amal saleh.
Takut azab Allah.
Kecemasan terhadap murka Allah mendorong istighfar dan amal hingga akhir hayat, sebagaimana disebut dalam QS. Fushshilat: 30.
Berorientasi akhirat.
Fokus hidup bergeser dari duniawi menuju ukhrawi.
Hilangnya keinginan berdosa.
Rasa sesal dan takut membuat hati tak lagi condong pada maksiat.
Penyesalan mendalam.
Hati yang luluh dan hancur akibat dosa hanya dialami oleh mereka yang benar-benar tulus dalam bertaubat.
Daftar Sumber:
- Ebook 10 Dosa Besar Jilid IV (2015)
- Buku Panduan Tata Cara Sholat Taubat Nasuha oleh Mutia Nurul Syahrani (2018)
- Tuntunan Shalat Taubat karya H. Sayuti
- Kemenag.go.id
- el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu (2024)
- Ihya’ Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali
- Journal of Religion and Health oleh Abdullahi, S. (2018)
- Skripsi “Taubat Menurut Imam Al-Ghazali” oleh Nur Azizah, UIN Walisongo
FAQ tentang Tata Cara Sholat Taubat
Berapa rakaat sholat taubat?
Dua rakaat, dilakukan sendiri (munfarid) seperti sholat sunnah lainnya.
Kapan waktu terbaik sholat taubat?
Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling utama.
Apakah sholat taubat harus diiringi puasa?
Tidak wajib, namun puasa sunnah sangat dianjurkan untuk memperkuat taubat.
Apakah boleh melafalkan niat sholat taubat?
Boleh dilafalkan, tetapi cukup diniatkan dalam hati pun sah.
Apakah sholat taubat bisa dilakukan setiap hari?
Bisa, bahkan dianjurkan jika seseorang merasa melakukan kesalahan.
Apa bacaan doa setelah sholat taubat?
Istighfar dan doa taubat seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
Apakah wanita haid bisa melakukan sholat taubat?
Tidak bisa sholat, tapi tetap bisa beristighfar dan memohon ampun dalam hati.