Liputan6.com, Jakarta Surat Yasin merupakan merupakan salah satu ayat yang populer dibaca dalam Al-Qur'an, di dalamnya terdapat ayat yang sangat dahsyat maknanya, yaitu yasin ayat 82. Ayat ini menjelaskan tentang kekuasaan Allah SWT yang mutlak dalam menciptakan segala sesuatu. Cukup dengan mengucapkan “Kun Fayakun” (Jadilah!), maka apa pun yang dikehendaki-Nya akan terwujud.
Dalam buku Kun Fayakun: Selalu Ada Harapan di Tengah Kesulitan, Ustaz Yusuf Mansur secara khusus membahas ayat ini sebagai penguatan spiritual saat menghadapi kesulitan hidup. Ia menjadikan “Kun Fayakun” sebagai titik tumpu untuk membangun harapan dan keyakinan akan jalan keluar dari Allah.
Ayat ini menjadi pengingat bagi manusia akan kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT. Kekuatan kalimat “Kun Fayakun” memberikan harapan dan keyakinan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT.
Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang yasin ayat 82 dan penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/7/2025).
Memahami Makna Mendalam Kun Fayakun Yasin Ayat 82
Jangan juga enggan berzikir dengan alasan hati kita tidak hadir bersama Allah
Ayat 82 Surat Yā Sīn berbunyi:
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Innamā amruhū iżā arāda syai’an an yaqūla lahū kun fa-yakūn.
Artinya: “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ Maka jadilah ia.” (QS. Yā Sīn: 82)
Ayat ini merupakan deklarasi puncak tentang kekuasaan absolut Allah SWT. Para ulama dan mufassir klasik serta kontemporer memberikan penjabaran makna yang sangat dalam atas frasa “Kun Fayakun”, berikut ini pembahasannya:
- Kekuasaan Azali Allah (Al-Fiʻl al-Azalī)
Dalam kitab Tafsir Al-Mukhtashar fi Tafsir al-Qur’an al-Karim karya Syekh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di (Dar Ibn Hazm, 2003), disebutkan bahwa “Kun Fayakun” tidak merujuk pada perintah verbal biasa, tetapi menunjukkan kehendak Allah yang azali. Allah SWT tidak membutuhkan alat bantu, sebab kehendak-Nya adalah perbuatan itu sendiri. Penciptaan, kebangkitan, dan segala bentuk perubahan ada karena dikehendaki oleh-Nya.
- Makna “Kun” Bukan Perintah Harfiah
Dr. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah (Lentera Hati, 2005) menjelaskan bahwa kata “kun” bukan sekadar kata kerja dalam bentuk imperatif, tetapi pernyataan simbolik atas kekuasaan Tuhan. Allah SWT tidak perlu benar-benar mengucapkan “kun” karena penciptaan adalah hasil langsung dari kehendak-Nya. Ini ditegaskan dalam tafsir bahwa Allah SWT menciptakan tanpa waktu, media, maupun sebab.
- Kesatuan Kehendak dan Realisasi
Dalam buku Fi Zhilalil Qur’an karya Sayyid Qutb (Dar Al-Shuruq, 2001), dinyatakan bahwa dalam ayat ini terdapat makna kesatuan kehendak dan realisasi. Tidak ada jeda antara perintah dan penciptaan. Kejadian itu langsung terjadi tanpa melalui proses bertahap. Inilah manifestasi dari sifat Allah Al-Khāliq (Maha Pencipta).
Keutamaan Mengamalkan Kalimat Kun Fayakun Yasin Ayat 82
Kalimat “Kun Fayakun” (كُنْ فَيَكُونُ) dalam QS. Yasin ayat 82 menjadi salah satu dzikir yang sering diamalkan dalam kehidupan umat Islam, khususnya saat menghadapi persoalan hidup yang berat. Ayat ini berbunyi:
"Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: 'Jadilah!' maka jadilah ia." (QS. Yasin: 82)
- Makna “Kun Fayakun” sebagai Kekuatan Ilahi
Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir karya Imam Ismail bin Katsir ad-Dimasyqi, dijelaskan bahwa ayat ini menunjukkan kuasa Allah SWT yang absolut. Ketika Allah SWT menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata "Kun" (jadilah), maka sesuatu itu akan terwujud tanpa proses yang rumit. Kalimat ini menegaskan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT.
- Keutamaan Mengamalkannya dalam Kehidupan
Dalam Kemenag RI, Tafsir Al-Qur'an Tematik, Lajnah Pentashihan Mushaf, 2012 dijelaskan bahwa ayat ini mengajarkan manusia untuk bertawakal penuh kepada Allah SWT. Mengamalkan kalimat “Kun Fayakun” menjadi bentuk dzikir yang dapat menenangkan hati serta memperkuat iman bahwa segala sesuatu berada dalam kehendak dan kekuasaan-Nya.
Tafsir Kun Fayakun Yasin Ayat 82
Berikut tafsir “Kun Fayakun” menurut kitab-kitab tafsir:
- Tafsir Ibnu Katsir
Dalam kitab Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim karya Ibnu Katsir (cet. Dar Thayyibah, 1999), dijelaskan bahwa ayat ini menunjukkan kekuasaan absolut Allah SWT dalam menciptakan segala sesuatu. “Kun Fayakun” menjadi isyarat atas kehendak Allah SWT yang tak membutuhkan sebab atau alat.
Ibnu Katsir menulis:
“Ini adalah pemberitahuan tentang keagungan perintah-Nya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya. Sesungguhnya apabila Allah SWT menghendaki sesuatu, maka Allah SWT hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah', maka jadilah ia.” (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 6, hal. 571, Dar Thayyibah)
- Tafsir As-Sa‘di
Dalam Taisir al-Karim ar-Rahman karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‘di (Dar al-Salam, 2000), dijelaskan bahwa kata “syai’an” (sesuatu) dalam ayat ini bersifat umum. Maka tidak ada satu pun yang luput dari kekuasaan-Nya. Apa pun yang Allah SWT kehendaki akan langsung terjadi.
- Tafsir Al-Misbah
Dalam Tafsir Al-Misbah karya Prof. M. Quraish Shihab (Lentera Hati, 2002), makna “Kun Fayakun” tidak sekadar pernyataan kekuasaan, tetapi juga sarana untuk memperkuat iman. Quraish Shihab menekankan bahwa kekuasaan Allah SWT tak dibatasi hukum sebab-akibat sebagaimana hukum alam biasa.
QnA Seputar Yasin Ayat 82
1. Kenapa ayat ini disebut “Kun Fayakun” padahal lafaz “Kun Fayakun” tidak disebut utuh di Yasin ayat 82?
Karena kandungan ayat ini berbunyi:
“Innamā amruhu idhā arāda syai’an an yaqūla lahu kun fayakūn.”
“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ maka jadilah ia.”
2. Apa contoh nyata “Kun Fayakun” dalam kehidupan kita sehari-hari?
Contoh nyata “Kun Fayakun” bisa terlihat saat:
- Allah SWT mengubah hati seseorang dari keras menjadi lembut.
- Kesembuhan datang tiba-tiba setelah usaha dan doa panjang.
- Rezeki datang dari arah tak terduga.
3. Apakah ayat ini hanya berbicara tentang penciptaan alam saja?
Tidak. Meskipun konteks umum tafsirnya terkait penciptaan makhluk dari ketiadaan, ayat ini juga berlaku pada semua urusan Allah SWT dalam takdir hamba-Nya, termasuk rezeki, kesembuhan, keselamatan, dan perubahan kondisi hidup. Ini menjadi pengingat bahwa Allah SWT mengatur segalanya dengan satu kehendak saja.
4. Bolehkah menjadikan Yasin ayat 82 sebagai amalan dzikir setiap hari?
Tidak ada dalil khusus menjadikannya sebagai dzikir tertentu, namun membaca ayat ini untuk menguatkan keyakinan pada kekuasaan Allah boleh dilakukan, dengan tetap memperhatikan adab dzikir dan tidak menganggapnya sebagai jaminan keinginan langsung terkabul. Yang lebih utama adalah menjadikannya motivasi untuk memperbanyak doa dan usaha.
5. Apa hikmah utama dari Yasin ayat 82 untuk kehidupan kita?
Hikmahnya adalah:
- Membangun keyakinan bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
- Menenangkan hati dalam menghadapi masalah besar, karena Allah mampu mengatasinya dengan mudah.
- Menghindarkan kita dari putus asa saat berdoa dan berusaha.