10 Cara Simpel Menyulap Ruang Tamu yang Estetik dengan Sentuhan Islami

Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya tempat menerima tamu, ruang tamu bagi sebagian besar keluarga muslim Indonesia adalah ruang utama yang mencerminkan kehangatan, nilai-nilai kekeluargaan, dan bahkan menjadi tempat berkumpul selepas sholat berjamaah atau kajian rutin. Oleh karena itu, tampilan ruang tamu idealnya nyaman sekaligus estetis.

Seringkali orang mengira bahwa mendesain ruang tamu estetik membutuhkan dana besar. Padahal, dengan beberapa perubahan kecil dan strategi dekorasi yang tepat, kita bisa menyulap ruang sederhana menjadi tempat yang menyenangkan bagi keluarga maupun tamu.

Tren desain ruang kini juga semakin mengarah pada kesan bersih, tenang, dan fungsional. Ini sangat selaras dengan prinsip-prinsip keindahan dalam Islam—yakni kesederhanaan, keteraturan, serta kebersihan yang menjadi bagian dari iman.

Menariknya, kita tidak harus meniru gaya Barat atau mengikuti tren mahal. Sebaliknya, desain ruang tamu yang memadukan kesan natural, fungsionalitas, dan nilai spiritual justru memberikan kesan mendalam dan awet.

Sebagai referensi terkait penataan ruang tamu yang estetis, nyaman dan islami, Liputan6.com susun artikel ini Minggu (15/06/2025). Simak selengkapnya.

Kapal Kilat Maju Jaya-7 Hilang Kontak di Samudra Hindia, 10 ABK dalam Pencarian

1. Pilih Warna Netral dan Menenangkan

Warna seperti putih, krem, abu, atau hijau lembut bukan hanya enak dipandang tetapi juga membawa nuansa ketenangan dalam rumah. Dalam Islam, warna juga memiliki makna simbolik, seperti hijau yang diasosiasikan dengan surga dan kesejukan hati.

2. Gunakan Sofa yang Nyaman dan Fungsional

Sofa menjadi titik pusat ruang tamu. Pilih yang tidak hanya enak dipandang, tetapi juga nyaman digunakan untuk duduk lama saat menerima tamu, berdiskusi, atau bahkan membaca Al-Qur’an bersama keluarga.

3. Tambahkan Meja Multifungsi

Meja di ruang tamu sebaiknya punya fungsi ganda: tempat menaruh makanan ringan, buku, atau sajadah kecil. Pilih yang mudah dibersihkan dan tidak menyita banyak ruang agar suasana tetap lapang.

4. Optimalkan Pencahayaan Alami dan Lembut

Salah satu anjuran dalam Islam adalah memaksimalkan cahaya alami. Bukalah tirai pada siang hari dan biarkan sinar matahari masuk. Saat malam, gunakan lampu berwarna hangat agar suasana lebih syahdu.

5. Padukan Tekstur agar Tidak Membosankan

Tambahkan karpet lembut, bantal kecil, atau gorden dengan tekstur natural agar ruang tamu tidak terasa kaku. Perpaduan tekstur ini juga bisa membangkitkan suasana akrab dan bersahabat.

6. Sisipkan Dekorasi Islami yang Sederhana

Kaligrafi ayat suci Al-Qur’an atau kutipan bijak dari para ulama bisa menjadi elemen dekorasi yang memperindah sekaligus membawa nilai ibadah ke dalam ruangan. Namun, pastikan ukurannya proporsional dan tidak berlebihan.

7. Tanaman Hias untuk Nuansa Segar

Nabi Muhammad SAW sangat mencintai kebersihan dan keindahan alam. Menempatkan tanaman dalam pot kecil di sudut ruang bisa membuat udara lebih segar dan menambah sentuhan alami tanpa perlu perawatan sulit.

8. Rak Buku dan Koleksi Islami

Ruang tamu juga bisa menjadi tempat belajar bersama. Tambahkan rak buku berisi kitab-kitab, tafsir, dan literatur Islam yang mudah dijangkau. Ini akan mendorong budaya membaca dan diskusi dalam keluarga.

9. Tempat Duduk Tambahan untuk Tamu

Sediakan bangku kecil, puff, atau tikar cantik sebagai alternatif tempat duduk tambahan. Hal ini akan sangat membantu saat menerima tamu dalam jumlah banyak, tanpa membuat ruangan terlihat sempit.

10. Hindari Dekorasi Berlebihan

Sesuai ajaran Islam, kesederhanaan dalam hidup lebih utama daripada kemewahan. Maka dari itu, hindari penumpukan dekorasi yang membuat ruangan terlihat ramai dan justru menghilangkan kenyamanan.

Ruang tamu yang nyaman bukan semata-mata hasil dari barang mewah, tapi dari niat baik, tata yang tepat, dan keselarasan fungsi serta estetika. Dengan memperhatikan elemen dasar dan prinsip islami, ruang tamu bisa menjadi tempat yang diberkahi dan menyenangkan untuk semua.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul