11 Peristiwa di Padang Mahsyar, Matahari Hanya 1 Mil hingga Manusia Lupa Keluarga

3 weeks ago 18

Liputan6.com, Jakarta - Seluruh manusia, jin, dan makhluk lainnya akan dikumpulkan di Padang Mahsyar, setelah kebangkitan dari kubur pada hari kiamat. Terjadi runtutan peristiwa di Padang Mahsyar di mana manusia menunggu proses hisab (perhitungan amal) dengan berbagai keadaan yang berbeda.

Berdasar nash Al-Qur'an dan hadis, Ibnu Katsir dalam Buku Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim menjelaskan bahwa Padang Mahsyar adalah tempat yang datar, putih, dan luas, tanpa tanda atau batas. Di sana, manusia digiring dalam berbagai kondisi sesuai amalnya: ada yang berjalan, ada yang berkendaraan, dan ada pula yang diseret di atas wajahnya.

Mengutip Buku Petaka Padang Mahsyar karya Dr. Mahir Ahmad Ash-Shufi, sebuah petaka maha dahsyat akan benar-benar terjadi. "Bayangkan, tatkala matahari yang ukurannya jutaan kali besarnya dari matahari dunia dengan kadar kekuatan panasnya sepuluh tahun didekatkan ke kepala manusia," demikian tertulis dalam buku tersebut.

Di waktu menunggu hisab ini, terjadi berbagai peristiwa di Padang Mahsyar yang dialami oleh manusia dan makhluk lainnya.

1. Dibangkitkan dan Dikumpulkan di Padang Mahsyar

Merujuk Buku Prahara Padang Mahsyar, Penulis Dr. Ahmad Musthafa Mutawalli, terjadi berbagai peristiwa di Padang Mahsyar. Selain dalil-dalil shahih, dalam buku ini juga ditambahkan penjelasan ulama ternama dan mulia.

Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa di Padang Mahsyar, merujuk sumber di atas dan dari sumber lain berdasar Al-Qur'an, hadis, dan penjelasan ulama:

Dibangkitkan dan Dikumpulkan di Padang Mahsyar

Semua manusia dibangkitkan dari kubur, lalu digiring menuju satu tempat luas bernama Padang Mahsyar yang tanahnya datar dan tanpa batas.

Allah berfirman: “Dan bumi (Padang Mahsyar) menjadi terang dengan cahaya Tuhannya, dan kitab (catatan amal) pun diletakkan...” (QS Az-Zumar: 69)

Imam Al-Qurthubi  dalam At-Tadzkirah menjelaskan, ini adalah fase pertama setelah kebangkitan (ba’ts), di mana semua makhluk dikumpulkan untuk menunggu hisab.

2. Manusia Dikumpulkan dalam Keadaan Telanjang, Tidak Beralas Kaki, dan Belum Dikhitan

Setiap manusia dibangkitkan tanpa pakaian, tanpa alas kaki, dan belum disunat, tanpa membawa apa pun dari dunia.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum disunat.” (HR. Muslim)

Ibnu Katsir menjelaskan, manusia dibangkitkan sebagaimana pertama kali diciptakan, tanpa perlengkapan dunia (Tafsir Al-Anbiya: 104): Tidak ada rasa malu karena kedahsyatan hari kiamat, semua sibuk dengan urusannya sendiri (QS. ‘Abasa: 37).

3. Pemberian Pakaian, Dimulai dari Nabi Ibrahim AS

Setelah dikumpulkan, manusia akhirnya diberi pakaian, dan orang pertama yang diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim.

“Sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari Kiamat adalah Nabi Ibrahim.” (HR. Bukhari)

Ibnu Hajar Al-Asqalani  dalam Fathul Bari menunjukkan pemberian pakaian adalah bentuk kemuliaan bagi Nabi Ibrahim. Pemberian pakaian untuk menutupi aurat dan menunjukkan kemuliaan di sisi Allah.

4. Manusia Digiring dengan Berbagai Kondisi

Manusia datang ke Padang Mahsyar dengan cara berbeda-beda: Orang saleh berjalan atau menunggang kendaraan cahaya. Orang fasik berjalan kaki dalam kepayahan. Orang kafir diseret di atas wajahnya.

“Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam tiga golongan: berjalan kaki, berkendaraan, dan diseret di atas wajahnya.” (HR. Ahmad)

Ibnu Katsir menjelaskan, orang beriman digiring dengan mulia, orang kafir dengan hina (QS. Al-An’am: 71). Bahkan ada pula yang diseret di wajah sebagai bentuk kehinaan terbesar.

5. Panas Matahari dan Keringat Sesuai Amal

Di Padang Mahsyar, matahari didekatkan hingga jarak satu mil di atas kepala manusia. Setiap orang berkeringat sesuai kadar amalnya, hingga ada yang tenggelam dalam keringat.

“Matahari didekatkan kepada manusia hingga jarak satu mil, maka mereka berkeringat sesuai amalnya...” (HR. Muslim)

Al-Qurthubi menjelaskan, keringat manusia berbeda sesuai amalnya. Ini bentuk ujian dan kesulitan sebelum keputusan Allah.

6. Penantian yang Sangat Panjang

Manusia berdiri sangat lama di Padang Mahsyar, dalam keadaan lapar, haus, dan penuh ketakutan. Lamanya penantian disebutkan 50.000 tahun menurut perhitungan dunia.

“Malaikat dan ruh naik kepada-Nya dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al-Ma’arij: 4)

Menurut Ibnu Katsir, penantian ini menunjukkan dahsyatnya hari itu bagi orang kafir, sedangkan bagi orang beriman terasa ringan.

7. Manusia Lupa Keluarga dan Kerabat

Setiap orang hanya memikirkan nasib dirinya sendiri, tidak ada ayah, ibu, anak, atau saudara yang saling menolong.

“(Yaitu) pada hari ketika seseorang lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya.” (QS ‘Abasa: 34–36)

Al-Qurthubi menjelaskan, rasa takut dan penyesalan sangat besar hingga kasih sayang pun sirna.

8. Tidak Ada yang Dapat Berbicara Tanpa Izin Allah

Semua manusia terdiam menunggu keputusan Allah. Hanya yang diizinkan yang boleh berbicara.

“Pada hari itu mereka tidak dapat berbicara, dan tidak diizinkan meminta maaf.” (QS Al-Mursalat: 35–36)

Semua makhluk diam menunggu keputusan, hanya para nabi dan yang diizinkan Allah yang boleh berbicara.

9. Ada Golongan yang Mendapat Naungan Allah

Di tengah panas dan kesulitan, ada tujuh golongan manusia yang mendapat naungan Allah.

Nabi SAW bersabda; “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya...” (HR. Bukhari & Muslim)

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan, naungan ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang bertakwa. Ini adalah kehormatan khusus bagi yang memiliki amal istimewa.

10. Hewan pun Dikumpulkan untuk Dihisab

Bahkan hewan dikumpulkan untuk mendapat keadilan, lalu menjadi tanah kembali.

Soal ini dalam Al-Qur'an disebut, “Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS At-Takwir: 5), dan hadis: “Semua makhluk akan dikumpulkan... hingga kambing bertanduk akan diqishash terhadap kambing yang tidak bertanduk.” (HR. Muslim)

11. Syafaat Para Nabi dan Dimulainya Hisab

Setelah penantian panjang, manusia memohon syafaat kepada para nabi. Nabi Muhammad ﷺ akhirnya diberi izin untuk memberi syafaat, lalu pengadilan (hisab) dimulai.

Allah berfirman: “Pada hari itu tidak berguna syafaat kecuali bagi orang yang diizinkan oleh Allah.” (QS Thaha: 109)

Menurut Ibnu Katsir, inilah yang disebut sebagai “asy-syafā‘ah al-‘udzmā” (syafaat agung) milik Rasulullah ﷺ yang membuka perhitungan amal. Syafaat terjadi setelah manusia mengalami kesulitan luar biasa di Padang Mahsyar.

Hikmah Mengetahui Berbagai Peristiwa di Padang Mahsyar

Berikut ini adalah berbagai hikmah yang diperoleh muslim mengetahui dan memahami berbagai peristiwa yang terjadi di Padang Mahsyar:

1. Menumbuhkan Rasa Takut dan Harap kepada Allah 

Dengan memahami betapa dahsyat, berat, dan adilnya peristiwa di Padang Mahsyar, seorang Muslim akan semakin takut berbuat dosa dan berharap kepada rahmat Allah. Pengetahuan ini menanamkan rasa pengawasan (muraqabah) bahwa setiap amal sekecil apa pun pasti akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah (QS. Az-Zalzalah: 7-8).

2. Memotivasi untuk Beramal Saleh dan Meninggalkan Maksiat 

Kesadaran akan adanya hisab, balasan, dan perbedaan nasib di Padang Mahsyar mendorong seseorang untuk memperbanyak amal saleh dan menjauhi maksiat. Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang cerdas adalah yang mampu menahan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.” (HR. Tirmidzi). Dengan demikian, pengetahuan tentang Padang Mahsyar menjadi pendorong utama untuk memperbaiki diri.

3. Meningkatkan Keteguhan Iman dan Kesabaran 

Orang yang memahami peristiwa Padang Mahsyar akan lebih sabar menghadapi ujian hidup, karena ia yakin bahwa keadilan Allah akan ditegakkan di akhirat, termasuk bagi mereka yang terzalimi di dunia. Ini memberikan kekuatan batin untuk tetap istiqamah dan tidak mudah putus asa.

4. Membangun Kepedulian Sosial dan Kejujuran 

Kesadaran bahwa segala amal, termasuk perbuatan terhadap sesama, akan diperhitungkan di Padang Mahsyar, menumbuhkan semangat kejujuran, amanah, dan kepedulian sosial. Seseorang akan berhati-hati dalam bermuamalah, karena yakin tidak ada yang luput dari pengawasan Allah.

5. Membentuk Sikap Tawakal dan Tidak Terpukau Dunia 

Pengetahuan tentang Padang Mahsyar membuat seseorang tidak silau dengan gemerlap dunia, karena ia tahu kehidupan dunia hanyalah sementara dan kehidupan akhirat adalah yang kekal. Hal ini membentuk sikap tawakal, zuhud, dan fokus pada tujuan akhir kehidupan.

People Also Ask

1. Apa saja peristiwa yang terjadi dalam Padang Mahsyar?

Peristiwa yang Terjadi di Padang Mahsyar

Artinya: "Pada saat hari ketika mereka dibangkitkan oleh Allah semuanya, lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."

2. Apa yang akan terjadi pada manusia di Padang Mahsyar?

Di Padang Mahsyar, manusia akan mengalami penantian panjang di bawah teriknya matahari yang sangat dekat, kebingungan dan keheningan karena tidak bisa berbicara sepatah kata pun, serta keterbatasan pakaian yang menyebabkan mereka telanjang. Mereka juga akan mengalami kehausan dan terendam keringat sesuai dengan amal perbuatan mereka, dan akan diajukan pertanyaan serta dihisab atas seluruh perbuatan di dunia.

3. Berapa lama 1 hari di Padang Mahsyar?

Ada sebuah riwayat mengatakan bahwasanya 1 hari di Padang Mahsyar sama dengan 50.000 tahun di dunia. Manusia disana dalam keadaan telanjang dan tidak berkhitan, namun mereka tidak saling melihat karena sibuk dengan urusan masing-masing.

4. Apa gambaran Padang Mahsyar?

Padang Mahsyar adalah tempat di mana seluruh umat manusia akan dikumpulkan dan dibangkitkan kembali setelah hari kiamat untuk menunggu hisab (perhitungan amal). Gambaran umumnya adalah tanah datar berwarna putih yang luas, tanpa ada tanda atau pohon.

Di sana, matahari akan sangat dekat dengan kepala sehingga manusia akan berkeringat hebat sesuai kadar dosa dan amal mereka, bahkan ada yang sampai tenggelam dalam keringatnya sendiri.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |