Liputan6.com, Jakarta - Secara bahasa, silaturahmi terdiri dari dua kata dalam bahasa Arab: "silah" yang berarti hubungan, dan "rahim" yang berarti kasih sayang. Dalil hadits tentang silaturahmi beserta artinya banyak ditemukan, mencakup pentingnya silaturahmi hingga manfaat luar biasa orang yang menyambung tali silaturahmi.
Melansir uin-alauddin.ac.id, dalam konteks Islam, silaturahmi mengacu pada menjaga hubungan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama manusia, terutama dengan keluarga dan kerabat. Islam sangat menekankan pentingnya silaturahmi.
Dalil silaturahmi termaktub dalam Al-Quran maupun hadis Nabi Muhammad SAW. Berikut dalil hadis tentang silaturahmi, merangkum berbagai referensi.
Dalil Perintah Silaturahmi
Dalil Silaturahmi banyak ditemukan. Berikut ini adalah dalil silaturahmi mencakup perintah silaturahmi hingga manfaat dan keutamannya.
1. Hadis Perintah Silaturahmi
Mengutip Buku Janji Sukses karya Dinil Abrar Sultani Dkk, perintah untuk bersilaturahmi tercantum dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-anshari:
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ، ذَرْهَ
Artinya: "Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orangtua dan saudara." (HR Bukhari).
2. Hadis Menyambung sulaturahmi dan sedekah
صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ
Artinya: “Sambunglah orang yang memutuskan (hubungan dengan)mu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu.” (HR Ahmad).
Hadis Ancaman Memutus Silaturahmi
3. Hadis Ancaman Memutus Silaturahmi
Mereka yang memutus tali silaturahmi juga mendapatkan ancaman dosa. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut:
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا - مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الآخِرَةِ - مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
Artinya: "Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia -bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat- daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi." (HR Abu Daud).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW mengingatkan ancaman bagi pemutus tali silaturahmi. Abu Jabir bin Muth'im meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
4. Memutus Silaturahmi Tidak Masuk Surga
. لَا يَدْخُلُ اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Artinya: "Tidak akan masuk surga orang yang memutus (silaturahmi)." (HR Bukhari dan Muslim).
5. Hadis tentang Silaturahmi dan Ancaman Siksaan
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ
Artinya: “Tidak ada dosa yang Allah SWT lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi.” (HR Tirmidzi).
6. Hadis tentang Silaturahmi dan Ancaman Meninggalkannya
وَعَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رضي الله عنه قالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّه صلى الله عليه و سلم : “لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ” يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Jubair bin Muth‘im ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi.” (Muttafaqun ‘alaih).
Hadis Keutamaan Silaturahmi - 6
6. Hadits Silaturahmi Menyambung Kebaikan
Dikutip dari Ensiklopedia Akhlak Rasulullah, hadits yang berkaitan dengan keutamaan dari silaturahmi, di antaranya hadis riwayat Abdullah bin ’Amr, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
"(Hakikat) orang yang menyambung silaturahmi itu bukan orang yang membalas kebaikan (Dengan kebaikan). Akan tetapi ia yang apabila silaturahminya terputus, bergegas menyambungnya." (HR Bukhari)
Dalam riwayat lain, Aisyah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Kekerabatan itu berada di arsy, ia berkata, 'siapa yang menyambung ku niscaya Allah akan menyambungkan kepadanya (kebaikan), dan siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus darinya (kebaikan).'" (HR Bukhari dan Muslim).
Hadis Keutamaan dan Manfaat Silaturahmi - 7
7. Silaturahmi, Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Menjalin silaturahmi adalah cara untuk memenuhi perintah Allah. Dalam hadits disebutkan:
إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتِ الرَّحِمُ فَقَالَتْ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ الْقَطِيعَةِ قَالَ نَعَمْ أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَذَاكِ لَكِ
“Sesungguhnya Allahﷻ menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu.” (HR Bukhari Muslim).
Hadis Keutamaan dan Manfaat Rezeki - Lanjutan (8-9)
8.Menjadi Makhluk yang Mulia
Menjalin silaturahmi menjadikan seseorang dicintai oleh Allah dan dianggap memiliki akhlak mulia. Hadits menyebutkan:
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَفْضَلِ الْأَخْلَاقِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ وَتُعْطِي مَنْ مَنَعَكَ
Aku berkata kepadamu bahwa sebaik-baik akhlaq di dunia dan akhirat adalah engkau memaafkan orang-orang yang engkau aniaya, dan mendoakan orang-orang yang berbuat aniaya kepadamu, dan memberi dari orang-orang yang engkau miliki.(HR Ibnu majah, at tirmiidzi).
9. Memperpanjang Umur dan Melapangkan Rezeki
Silaturahmi dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Hadits menyebutkan:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia bersilaturahim.” (HR Bukhari – Muslim).
Hadis Keutamaan dan Manfaat Rezeki - Lanjutan (10-13)
10. Mendapatkan Rahmat
Allah memberikan rahmat kepada orang yang menyambung silaturahmi dan memutus rahmat bagi yang memutusnya. Hadits menyebutkan:
الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ
Artinya: Kasih sayang (silaturahim) itu tergantung di Arsy (singgasana Allah). Ia berkata: 'Barang siapa yang menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutuskanku, maka Allah akan memutus hubungan dengannya. (HR Abu Dawud).
12. Masuk Surga
Silaturahmi merupakan salah satu amalan yang membawa pahala besar, termasuk masuk surga. Hadits menyebutkan:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah tali silaturahim, dan shalatlah di waktu malam ketika manusia tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat." (HR Ibnu Majah).
13. Menggugurkan Dosa
Berjabat tangan saat silaturahmi dapat mengampuni dosa sebelum berpisah. Hadits menyebutkan:
إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ فَتَصَافَحَا حُطَّتْ عَنْهُمَا ذُنُوبُهُمَا كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Artinya: "Jika dua orang Muslim bertemu lalu berjabat tangan, maka akan gugur dosa-dosa mereka, sebagaimana gugurnya daun dari pohon.". (HR Abu Daud dan at-Tirmizi)
Implementasi dan Praktik Silaturahmi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Praktik Silaturahmi dalam Lingkungan Keluarga:
1. Mengadakan Pertemuan Keluarga Secara Rutin
Mengadakan pertemuan keluarga secara rutin, seperti makan malam bersama atau kumpul keluarga di akhir pekan, dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga. Pertemuan ini menjadi waktu yang tepat untuk saling berbagi cerita, masalah, dan kebahagiaan.
2. Menjaga Komunikasi yang Baik
Komunikasi adalah kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis. Selalu berbicara dengan sopan dan penuh kasih sayang, serta mendengarkan dengan penuh perhatian, adalah cara untuk memastikan bahwa setiap anggota keluarga merasa dihargai dan dicintai.
3. Mendukung dan Membantu Satu Sama Lain
Anggota keluarga harus saling mendukung dan membantu, baik dalam keadaan suka maupun duka. Ketika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan, bantuan dan dukungan dari keluarga sangat berarti dan dapat menguatkan ikatan keluarga.
4. Memaafkan dan Melupakan Kesalahan
Tidak ada keluarga yang sempurna, dan setiap orang bisa berbuat salah. Memaafkan kesalahan dan melupakan dendam adalah cara yang efektif untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga.
Praktik Silaturahmi dalam Masyarakat
1. Berteman dengan Tetangga
Berteman dan menjalin hubungan baik dengan tetangga adalah langkah pertama dalam menjaga silaturahmi di lingkungan sekitar. Saling menyapa, mengunjungi, dan membantu tetangga dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan aman.
2. Aktif dalam Kegiatan Sosial
Mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, pengajian, dan acara kemasyarakatan lainnya adalah cara untuk mempererat hubungan dengan sesama warga. Aktivitas ini juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas di masyarakat.
3. Menjadi Pendengar yang Baik
Menjadi pendengar yang baik ketika orang lain berbicara adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kita peduli. Mendengarkan dengan empati dapat mempererat hubungan dan menghilangkan perasaan kesepian atau keterasingan yang mungkin dirasakan oleh orang lain.
4. Membantu Mereka yang Membutuhkan
Membantu orang lain, terutama mereka yang sedang dalam kesulitan, adalah bentuk nyata dari silaturahmi. Bantuan bisa berupa materi, tenaga, atau hanya sekadar memberikan dukungan moral. Tindakan ini dapat membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan.
People also Ask:
1. Apa hadist tentang silaturahmi?
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Abu Hurairah). Allah SWT sangat menyukai hambanya yang suka menjaga silaturahmi.
2. Apa 3 manfaat silaturahmi?
Tiga keutamaan utama silaturahmi adalah mempererat tali persaudaraan, memperpanjang umur dan memperlancar rezeki, serta mendapatkan keridaan dan pahala dari Allah SWT termasuk kesempatan masuk surga, sebagaimana dijelaskan dalam hadis dan ayat Al-Qur'an.
3. Apa hukum memutus tali silaturahmi?
Memutuskan tali silaturahmi dalam Islam hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan kerabat dan sesama, dan memutus hubungan tersebut sangat dilarang.
4. Apa beda silaturahmi dan silaturahim?
Perbedaan utama silaturahmi dan silaturahim terletak pada makna dan penulisannya. Silaturahmi adalah istilah yang baku dalam KBBI, merujuk pada arti yang lebih luas tentang menjalin tali persahabatan dan persaudaraan dengan siapa pun, sedangkan silaturahim adalah bentuk tidak baku yang merujuk secara spesifik pada ikatan kekeluargaan dan hubungan darah karena berasal dari kata "rahim" (kandungan).
Sumber Referensi:
- Jurnal Studi Hadis, 'SHILATURRAHIM SEBAGAI UPAYA MENYAMBUNGKANTALI YANG TERPUTUS', STAIN Kudus
- hadits.tazkia.ac.id
- Syarah Sahih Muslim, Imam Nawawi
- uin-alauddin.ac.id
- Buku Janji Sukses, Dinil Abrar Sultani Dkk
- Ensiklopedia Akhlak Rasulullah