Liputan6.com, Jakarta - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di dalamnya terdapat waktu istimewa yang disebut oleh Rasulullah SAW sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun.
Tidak hanya bagi mereka yang melaksanakan ibadah haji, seluruh umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT pada bulan yang dirahmati ini.
Bagi sebagian wanita yang sedang dalam keadaan haid tentunya tidak bisa melaksanakan beberapa ibadah yang dianjurkan seperti puasa sunnah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Di tengah semangat umat Muslim untuk memperbanyak ibadah, bagi wanita haid mungkin merasa terbatas dalam beramal dan takut kehilangan kesempatan meraih keutamaan dan pahala yang melimpah di bulan ini.
Namun tak perlu khawatir, masa haid bukan halangan untuk tetap beribadah. Berikut adalah 4 amalan yang dapat dilakukan oleh wanita saat dalam keadaan haid, dikutip dari laman MUI pada Kamis (29/5/2025).
Saksikan Video Pilihan ini:
Hilang Misterius di Hutan Boja, Nenek 83 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa
1. Memperbanyak Dzikir dan Sholawat
Melantunkan sholawat dan dzikir bukanlah larangan saaat dalam kondisi haid. Dengan memperbanyak dzikir dan sholawat justru akan mendapat ketenangan jiwa dan memperbanyak pahala.
Perempuan bisa mengamalkan sebanyak-banyaknua kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, takbir, dan lainnya sebagi amalan pengganti sholat. Rasulullah SAW bersabda:
: [ يسبح مائة تسبيحة فيكتب له ألف حسنة أو يحط عنه ألف خطيئة ] رواه مسلم
“Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.” (HR Imam Muslim)
2. Murajaah atau Pengulangan Hafalan Al-Qur'an
Hal yang diharamkan saat sedang haid adalah menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur'an. Kendati demikian, larangan perempuan menyentuh mushaf saat haid, tidak menjadikan dirinya terhalang mendapat pahala membaca Al-Qur'an.
Perempuan tetap bisa mendapat pahala membaca Al-Qur'an dengan melakukan murajaah hafalan atau membaca Al-Qur'an terjemah sebagai pengganti amalan membaca Al-Qur'an.
3. Istiqamah Beristighfar
Istighfar merupakan serangkaian amalan yang juga mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Haid tidak menjadikan halangan bagi perempuan untuk terus mengamalkan istighfar.Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menjelaskan 3 keutamaan bagi seseorang yang istiqamah dalam membaca istighfar. Bunyi hadisnya sebagaimana berikut:
من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب
“Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR Imam Abu Dawud).
4. Menjaga Kebersihan
Banyak perempun yang masih lalai dalam menjaga kebersihan tubuhnya selama masa haid. Bahkan beberapa perempuan sampai enggan untuk menyisir rambutnya atau tidak memotong kukunya dengan alasan haram.
Padahal semuanya hanyalah mitos belaka. Islam justru mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan dalam kondisi apapun.
Disebutkan dalam hadis dari A’isyah, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesampainya di Makkah beliau mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:
…..دعي عمرتك وانقضي رأسك وامتشطي
“Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan ber-sisir-lah…” (HR Bukhari 317 & Muslim 1211)