Liputan6.com, Jakarta - Setiap hari, kita melaksanakan wudhu berkali-kali. Sebelum sholat, sebelum mengaji, bahkan kadang hanya untuk menyegarkan diri. Tapi, seiring rutinitas itu berjalan, pernahkah kita berfikir apakah wudhu yang dilakukan sudah benar-benar sempurna?
Penting untuk disadari, setiap kali berwudhu kita sebenarnya sedang diberi kesempatan untuk membersihkan diri, bukan hanya fisik, tapi juga sebagai penggugur dosa-dosa.
Wudhu juga bisa membantu menenangkan hati dan mempersiapkan diri sebelum menjalankan sholat. Namun karena sering dilakukan, banyak orang yang berwudhu secara terburu-buru.
Padahal sebenarnya, ada banyak sunnah yang menjadikan wudhu lebih sempurna. Sunnah ini tidak berat dilakukan, justru akan terasa ringan jika sudah menjadi kebiasaan.
Lalu, apa saja sunnah-sunnah yang perlu kita biasakan saat berwudhu? Berikut uraiannya dikutip dari laman NU Online pada Jumat (20/6/2025).
Saksikan Video Pilihan ini:
Pesona Batik Nusakambangan Berpewarna Alami dari Laguna Segara Anakan Cilacap
1. Membaca Basmalah
Nampaknya kelalaian membaca basmallah sebelum berwudhu bukanlah hal yang baru. Rasulullah SAW sendiri pernah mengingatkan sahabatnya untuk membaca basmallah ketika hendak berwudhu, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadis:
روي أنه صلى الله عليه وسلم وضع يده فى إناء وقال لأصحابه توضئوا باسم الله
Dengan demikian bacaan basmallah dalam wudhu hukumnya sunnah muakkad. Bahkan Imam Ahmad menyatakan bahwa membaca basmillah untuk berwudhu hukumnya wajib. Barang siapa yang lupa membaca bismillah, maka hendaknya menyusulinya ketika teringat kembali.
Sebagaimana seseorang lupa membaca basmillah ketika hendak makan. Walaupun melewatkan membaca bismillah tidak mengugurkan kesahihan berwudhu, tetapi meninggalkan basmallah ketika berwudhu mengurangi nilai wudhu itu sendiri. Sebuah hadits menerangkan:
من توضأ وذكر اسم الله كان طهورا لجميع بدنه وإن لم يذكراسم الله تعالى كان طهورا لأعضاء وضوئه
Barang siapa berwudhu dengan membaca basmallah maka sucilah seluruh anggota badannya. Dan barang siapa berwudhu tanpa membaca basmallah maka suci anggota wudhunya saja.
2. Membasuh Kedua Telapak Tangan Sebelum Memulai Berwudhu
Telapak tangan adalah tempat memindahkan air ke anggota-anggota wudhu. Jadi kesuciannya harus diutamakan terlebih dahulu. Terutama ketika baru bangun tidur, karena ketika tidur tidak seorang pun tahu ke mana tangannya diarahkan dan najis yang telah menempelinya. Hadis Rasulullah SAW menjelaskan:
إذا قام أحدكم من نومه فليغسل يديه قبل أن يدخلهما فى إناء ثلاثا فإنه لايدرى أين باتت يده
Apabila seseorang bangun tidur, maka hendaklah membasuh kedua tangannya tiga kali terlebih dahulu seselum mengambil air wudhu. Karena sesungguhnya ia tidak tahu kemana tangan tersebut ia letakkan waktu ia tidur.
3. Berkumur dan Menghisap Air dengan Hidung
Memulai dengan berkumur dan menghisap air dengan hidung (istinsyaq) sebelum membasuh wajah dengan bersungguh-sungguh, ketika sedang tidak berpuasa.
Makna bersungguh-sungguh dalam berkumur adalah mengelilingkan air pada seluruh mulutnya dan bersungguh-sungguh dalam beristinsyaq adalah menghirup air hingga pangkal hidung.
4. Menyela-nyela Janggut dengan Air
Di antara sunnah-sunnah wudhu adalah menyela-nyela janggut (jenggot) yang tebal dengan air sehingga sampai ke bagian dalam. Sebagaimana cara wudhu yang dipraktikkan Rasulullah SAW yang tergambar dalam hadisnya:
روي عن ابن عباس رضي الله عنهما : أنه عليه الصلاة والسلام كان إذا توضأ شبك لحيته الكريمة بأصابعه من تحتها
Bahwasannya Rasulullah SAW ketika berwudhu selalu menyela-nyela janggut dengan jari-jemarinya dari arah bawah.
5. Menyela-nyela Jari-jemari Tangan dan Kaki
Ini sebagai penjagaan jikalau terdapat kotoran atau najis yang terselip diantara jari-jari. Demikian pula yang dilakukan dan diperintahkan Rasulullah SAW:
عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إذا توضأت فخلل أصابع يديك ورجليك
Apabila kamu berwudhu maka sela-selailah jari-jemari kedua tangan dan kakimu
Adapun kesunnahan yang lainnya seperti mendahulukan anggota yang kanan, mengulangi tindakan wudhu sebanyak tiga kali dan menggosok-gosok anggota wudhu jarang sekali terlupakan, sehingga banyak orang yang tidak mengerti menganggapnya sebagai fardhunya wudhu.