Adab Mengucap 'Assalamualaikum ya Ahli Kubur' saat Berziarah, Ketahui Makna Filosofinya

4 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Assalamualaikum ya ahli kubur menjadi salam utama yang diucapkan saat berziarah kubur, bertujuan menyampaikan doa, penghormatan, dan permohonan ampun bagi penghuni makam.

Ucapan assalamualaikum ya ahli kubur bermakna kosmologis dan spiritual: ia bukan sekadar kata, melainkan doa agar Allah SWT merahmati dan mengampuni dosa-dosa mereka serta mengingatkan yang hidup tentang kefanaan.

Secara praktis, ziarah kubur dimulai dengan wudhu jika perlu, menata diri dengan khusyuk, lalu berdiri atau duduk di dekat makam sambil mengucap salam dan membaca doa-doa yang dianjurkan.

Di antara bacaan yang sering dibacakan adalah: “Assalamu 'alaikum yaa hadratal marhum… wa nas'alullahal 'afiyata lanaa wa lakum,” yang menggabungkan salam dan permohonan keselamatan bagi kedua belah pihak.

Tata Cara dan Adab Ziarah Kubur

Saat ziarah, disunahkan menghadap ke jenazah, menahan diri dari tindakan berlebihan, tidak menaiki kuburan, serta mengutamakan doa ketimbang ritual yang tidak berdasar.

Doa setelah salam umumnya berisi permohonan maghfirah, keberkahan, dan keringanan hisab; ziarah juga menjadi momentum introspeksi agar hidup lebih banyak beramal baik.

Untuk anak-anak atau orang yang baru belajar adab ziarah, cukup mengucap salam singkat, membaca Al-Fatihah, dan mendoakan secara sederhana namun tulus.

Bentuk Penghormatan

Beberapa kitab hadis dan fikih seperti Shahih Muslim, Sunan Tirmidzi, Musnad Ahmad, serta kitab fikih klasik membahas praktik salam kepada ahli kubur dan adab ziarah secara rinci.

Kajian modern dari para ulama dan buku panduan ziarah kubur menekankan bahwa inti ziarah adalah doa dan pengingat diri, bukan prasyarat ritual yang memberatkan keluarga yang berduka.

Di lapangan, tradisi baca tahlil atau Yasin di lingkungan masyarakat kerap dipadukan dengan ziarah; para ulama menasihati agar semua amalan disesuaikan dengan dalil dan tidak menimbulkan fitnah.

Sebagai penutup, mengucap assalamualaikum ya ahli kubur adalah bentuk penghormatan dan doa yang singkat namun sarat makna — lakukan dengan niat tulus, doa yang jelas, dan sikap rendah hati.

Daftar sumber:

Shahih Muslim

Sunan at-Tirmidzi

Musnad Ahmad

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Ar-Ruh

Imam Nawawi, Al-Adzkar

Buku panduan: Yaasin & Tahlil, Dilengkapi Talqin, Panduan Ziarah Kubur (Ustadz Imam Mubarok bin Ali)

People Also Talk

1. Apakah harus mengucap "assalamualaikum ya ahli kubur" persis seperti itu?

Bentuk salam bisa beragam; yang penting niat menyampaikan salam dan mendoakan penghuni kubur dengan bahasa yang dipahami dan tulus.

2. Bolehkah membaca doa lain selain teks sunnah saat ziarah?

Boleh, selama doa tersebut tidak bertentangan dengan syariat; yang utama adalah memohon ampunan dan rahmat bagi mayit.

3. Apakah ziarah kubur harus dilakukan berjamaah?

Ziarah biasanya dilakukan individu atau keluarga; berjamaah tidak wajib dan terkadang tidak praktis—intinya adalah doa yang tulus.

4. Apakah boleh membawa bunga atau menabur sesuatu di atas kubur?

Kebiasaan membawa bunga ada di beberapa budaya; pastikan tidak melanggar aturan setempat dan tidak menimbulkan bentuk-kultus atau penyembahan.

5. Kalau anggota keluarga meninggal, apakah cukup hanya ziarah sekali?

Ziarah boleh dilakukan berkala; tidak ada batasan wajib, tetapi konsistensi doa dan amal jariyah untuk almarhum lebih dianjurkan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |