Liputan6.com, Jakarta Dalam hidup, kita tidak selalu berada dalam kondisi yang menyenangkan. Saat bahagia maupun saat diuji, seorang Muslim dianjurkan untuk tetap bersyukur. Alhamdulillah ala kulli hal artinya adalah pujian kepada Allah dalam segala keadaan.
Ungkapan ini mengajarkan kita untuk ikhlas menerima takdir, apapun bentuknya. Alhamdulillah ala kulli hal artinya bukan hanya ucapan, tapi wujud keimanan dan ketundukan terhadap kehendak Allah.
Dengan membiasakan diri mengucapkannya, kita belajar melihat hikmah di balik setiap peristiwa. Alhamdulillah ala kulli hal artinya menjadi pengingat bahwa selalu ada alasan untuk bersyukur, bahkan dalam situasi sulit.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang alhamdulillah ala kulli hal artinya, Kamis (3/7/2025).
Kumpulan doa Ramadan hari ini berisi doa yang kita baca ketika sedang turun hujan.
Arti Alhamdulillah Ala Kulli Hal
Dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim sering mendengar dan mengucapkan kalimat "Alhamdulillah ala kulli hal." Namun, mungkin tidak semua memahami sepenuhnya makna di balik ungkapan tersebut. Lantas, alhamdulillah ala kulli hal artinya apa? Kalimat ini bukan sekadar rangkaian kata yang diucapkan saat menghadapi peristiwa tertentu, melainkan sebuah zikir penuh makna yang mencerminkan ketundukan, rasa syukur, dan kepasrahan seorang hamba kepada Tuhannya dalam segala situasi yang ia alami.
Secara bahasa, "Alhamdulillah ala kulli hal" artinya adalah "Segala puji bagi Allah atas segala keadaan." Ini berarti kita diajak untuk tetap memuji dan bersyukur kepada Allah SWT, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, saat senang maupun sedih. Makna yang terkandung di dalamnya mencakup seluruh aspek kehidupan, sebagai bentuk pengakuan bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari ketetapan Allah, yang pasti mengandung hikmah meski belum selalu bisa kita pahami secara langsung.
Mengucapkan kalimat ini juga merupakan latihan spiritual yang mendidik hati untuk bersikap tawakal dan tidak mudah berkeluh kesah. Bahkan, Rasulullah SAW sendiri mengajarkan doa yang mencakup zikir ini, sebagai bentuk kesadaran bahwa setiap keadaan—baik yang menyenangkan maupun yang tampak berat—selalu berada dalam kendali Allah SWT.
Makna Mendalam Alhamdulillah Ala Kulli Hal
Kalimat "Alhamdulillah ala kulli hal" bukan hanya sekadar ungkapan terima kasih biasa, melainkan zikir yang sarat makna dan mencerminkan kedalaman keimanan seorang Muslim. Kalimat ini menunjukkan sikap hati yang penuh kesadaran bahwa segala sesuatu—baik menyenangkan maupun menyulitkan—datang dari Allah SWT dan patut disyukuri. Terkandung beberapa nilai penting yang dapat memperkuat hubungan seorang hamba dengan Tuhannya di balik ucapan singkat ini.
1. Pengakuan Keesaan Allah
Ucapan ini menjadi bentuk pengakuan bahwa hanya Allah-lah yang layak menerima segala pujian dalam setiap keadaan. Tidak ada kekuatan lain yang mampu mengatur hidup dan takdir manusia selain Dia. Dengan mengucapkan "Alhamdulillah ala kulli hal", seseorang menegaskan bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari ketentuan Allah yang Maha Bijaksana.
2. Ekspresi Syukur Total
Kalimat ini juga merupakan wujud syukur yang menyeluruh. Tidak hanya saat memperoleh nikmat atau kebahagiaan, tetapi juga ketika menghadapi ujian dan kesulitan. Seorang mukmin yang benar-benar memahami makna "Alhamdulillah ala kulli hal" akan tetap bersyukur meski sedang dalam kondisi tidak ideal, karena ia yakin bahwa di balik setiap peristiwa pasti ada hikmah.
Menurut Saputra dkk., (2021) sebagaimana dikutip dari kajian yang dipublikasikan di Jurnal Studia Insania Vol. 11, No. 1 dijelaskan sikap syukur dalam Islam memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentangbagaimana individu dapat mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari.
Masih dari sumber yang sama, dalam Al-Quran, syukur disebutkan dalam berbagai ayat. Contohnya, dalam SurahAl-Baqarah (2:152), Allah SWT berfirman, "Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamumengingkari (nikmat)-Ku."
3. Penerimaan Takdir dengan Lapang Dada
Selain itu, ucapan ini mencerminkan ketundukan dan penerimaan terhadap takdir. Dalam Islam, menerima qada dan qadar adalah bagian dari rukun iman. Dengan mengucapkan kalimat ini, seorang hamba menunjukkan keikhlasan menerima segala ketentuan Allah, tanpa mengeluh, dan dengan keyakinan bahwa segala sesuatu yang ditetapkan-Nya adalah yang terbaik.
Mengutip buku berjudul Suramnya Surga Indahnya Neraka (2010) oleh Muhammad Syukron Maksum dijelaskan sebagai hamba Allah, kita harus ikhlas menerima takdir-Nya, bagaimana pun keadaannya. Mengapa? Pertama, agar kita dapat memusatkan seluruh perhatian untuk beribadah. Sebab seseorang yang ikhlas (rela) menerima takdir Allah hatinya akan selalu diliputi kesedihan. Kedua, ikhlas menerima takdir Allah. Ikhlas menerima takdir Allah berarti tidak mengeluh menerima takdir.
Waktu yang Tepat Mengucapkan Alhamdulillah Ala Kulli Hal
Tidak ada ketentuan waktu yang mengikat untuk mengucapkan "Alhamdulillah ala kulli hal." Kalimat ini bisa diamalkan kapan saja, karena hakikatnya adalah bentuk zikir dan ungkapan hati yang terus mengingat Allah dalam berbagai kondisi. Namun, terdapat beberapa momen istimewa di mana kalimat ini sangat dianjurkan untuk diamalkan, agar hati semakin kuat dan jiwa lebih tenang dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
1. Saat Menghadapi Kesulitan
Dalam keadaan sulit, kalimat ini menjadi penyejuk hati dan penguat iman. Mengucapkan "Alhamdulillah ala kulli hal" di tengah ujian mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya, dan segala ujian pasti membawa hikmah. Zikir ini membantu menumbuhkan rasa sabar, tawakal, dan keyakinan bahwa semua akan berlalu atas izin-Nya.
2. Saat Menerima Nikmat
Ketika berada dalam kelapangan rezeki, kesehatan, atau keberhasilan, kalimat ini menjadi bentuk syukur yang utuh. Dengan mengatakan "Alhamdulillah ala kulli hal," kita tidak hanya mensyukuri nikmat yang tampak besar, tapi juga yang sering terlewatkan. Ini mengajarkan kita untuk tetap rendah hati dan sadar bahwa semua karunia berasal dari Allah SWT.
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3, 2023 dijelaskan, dalam kitab suci Al-Qur'an, istilah "nikmat" digunakan untuk mengacu pada berbagai macam anugerahdan karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Nikmat-nikmat ini dapat bersifat materiilmaupun spiritual, baik yang diterima di dunia maupun yang akan diterima di akhirat. Nikmat yang diberikanAllah kepada manusia tak terhitung, bahkan hidup, bernafas dan dapat beraktifitas juga merupakan nikmatyang diberikan Allah kepada mahluk.
3. Saat Merasa Gundah atau Bingung
Saat hati terasa gelisah dan pikiran tidak menentu, kalimat ini menjadi pelipur lara. Dengan mengucapkannya, fokus kita akan kembali tertuju kepada Allah, sumber segala ketenangan. Zikir ini mengajarkan bahwa dalam kebingungan sekalipun, masih ada alasan untuk bersyukur dan menyerahkan segala urusan kepada Sang Pengatur hidup.
Variasi Ungkapan Alhamdulillah dalam Islam
Selain "Alhamdulillah ala kulli hal," terdapat berbagai variasi ungkapan Alhamdulillah lainnya yang diajarkan dalam Islam. Setiap kalimat pujian ini memiliki makna, keutamaan, dan konteks penggunaan yang berbeda-beda, namun semuanya bertujuan untuk menanamkan rasa syukur yang tulus dan kesadaran akan kebesaran Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. Berikut ini ungkapan Alhamdulillah lainnya dalam Islam :
1. Alhamdulillāhi ‘adada khalqihi wa ridhā nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midāda kalimātih
Artinya: "Segala puji bagi Allah sebanyak makhluk-Nya, seridha diri-Nya, seberat ‘Arsy-Nya, dan sebanyak tinta (untuk menulis) kalimat-Nya."
Ungkapan ini menunjukkan keluasan pujian kepada Allah, mencakup seluruh makhluk dan ciptaan-Nya. Zikir ini diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada istrinya, Juwayriyah binti al-Harits, sebagai bentuk dzikir yang mengandung pujian dalam jumlah tak terbatas, mencerminkan kebesaran dan kemuliaan Allah yang tak terhingga.
2. Alhamdulillāhilladzī hadānā lihādzā wa mā kunnā linahtadiya lau lā an hadānallāh
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami petunjuk ke jalan ini, dan kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak memberi kami petunjuk."
Kalimat ini diambil dari Al-Qur'an, surat Al-A'raf ayat 43, dan biasa dibaca sebagai bentuk syukur atas hidayah iman dan Islam. Ini merupakan pengingat bahwa segala bentuk kebaikan dan petunjuk yang kita miliki bersumber dari rahmat Allah semata, bukan karena kehebatan atau kecerdasan kita sendiri.
3. Alhamdulillāhi ‘alā ni’matil Islām wa kafā bihā ni’mah
Artinya: "Segala puji bagi Allah atas nikmat Islam, dan cukuplah itu sebagai nikmat."
Zikir ini menegaskan bahwa di antara semua nikmat yang ada, nikmat Islam adalah yang paling utama. Karena dengan Islam, seseorang memiliki pedoman hidup, arah yang benar, dan harapan akan keselamatan di dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, seorang Muslim sepatutnya menjadikan nikmat ini sebagai alasan utama untuk bersyukur setiap saat.
Q & A Seputar Topik
Apa arti dari kalimat “Alhamdulillah ala kulli hal”?
Secara harfiah, “Alhamdulillah ala kulli hal” artinya adalah “Segala puji bagi Allah atas segala keadaan.” Ungkapan ini mencerminkan sikap syukur dan kepasrahan seorang Muslim terhadap semua takdir Allah, baik dalam keadaan senang maupun sulit.
Apa makna mendalam dari kalimat ini dalam konteks keimanan?
Makna mendalam dari kalimat ini adalah pengakuan bahwa setiap peristiwa dalam hidup terjadi atas kehendak Allah dan selalu mengandung hikmah. Dengan mengucapkannya, seorang Muslim menunjukkan keikhlasan menerima takdir dan kepercayaan bahwa semua yang Allah tetapkan pasti membawa kebaikan, meskipun belum selalu terlihat secara langsung.
Kapan waktu yang dianjurkan untuk mengucapkan “Alhamdulillah ala kulli hal”?
Tidak ada batasan waktu khusus, namun sangat dianjurkan di saat:
- Menghadapi musibah atau kesulitan, sebagai bentuk kesabaran dan tawakal.
- Menerima nikmat, untuk menegaskan syukur atas karunia Allah.
- Merasa sedih, bingung, atau gelisah, sebagai pengingat bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya.
Apakah ada keutamaan khusus dari mengucapkan “Alhamdulillah ala kulli hal”?
Ya, zikir ini termasuk bentuk ibadah hati yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW mengajarkan kalimat ini sebagai bagian dari adab bersyukur dalam semua keadaan. Keutamaannya antara lain: memperkuat keimanan, menenangkan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bagaimana cara mengamalkan kalimat ini dalam kehidupan sehari-hari?
Cara mengamalkannya bisa dengan membiasakan diri mengucapkannya dalam berbagai situasi, baik saat gembira maupun saat menghadapi ujian. Selain itu, maknanya juga harus diresapi dalam sikap hidup: menerima takdir dengan ikhlas, menghindari keluhan, dan terus bersyukur dalam lisan, hati, serta perbuatan.