Liputan6.com, Jakarta Puasa Asyura sering disebut sebagai puasa sunah yang penuh keberkahan dan keutamaan. Namun tak sedikit umat Islam yang belum memahami secara mendalam apa makna dan sejarah di balik puasa ini. Padahal, pelaksanaannya hanya sekali dalam setahun, tepatnya di bulan Muharram, bulan yang disucikan dalam Islam.
Menariknya, puasa ini tidak hanya dianjurkan oleh Rasulullah SAW, tetapi juga memiliki latar belakang sejarah penting yang turut memperkuat keutamaannya. Di balik anjuran itu, terdapat dalil dan peristiwa yang berkaitan erat dengan Nabi Musa AS, hingga praktik puasa umat sebelum Islam. Bahkan, puasa ini juga disebutkan oleh Rasulullah seperti termuat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : كَانُوا يَصُومُونَ عَاشُورَاءَ قَبْلَ أَنْ يُفْرَضَ رَمَضَانُ وَكَانَ يَوْمًا تُسْتَرُ فِيهِ الْكَعْبَةُ فَلَمَّا فَرَضَ اللَّهُ رَمَضَانَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ شَاءَ أَنْ يَصُومَهُ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ شَاءَ أَنْ يَتْرُكَهُ فَلْيَتْرُكْهُ
Disampaikan ‘Aisyah radliallahu ‘anha: “Orang-orang melaksanakan shaum hari kesepuluh bulan Muharam (‘Asyura’) sebelum diwajibkan shaum Ramadhan. Hari itu adalah ketika Ka’bah ditutup dengan kain (kiswah). Ketika Allah subhanahu wata’ala telah mewajibkan shaum Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsipa yang mau shaum hari ‘Asyura’ laksanakanlah dan siapa yang tidak mau tinggalkanlah!” (HR Bukhari).
Sebelum melaksanakannya, penting untuk mengetahui dasar, waktu, tingkatan hingga keutamaan puasa Asyura secara lengkap. Berikut penjabaran mendalamnya, dirangkum Liputan6, sabtu (28/6).
Apa Itu Amalan Puasa Asyura?
Puasa Asyura adalah ibadah sunah yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Secara bahasa, “Asyura” berasal dari kata ‘asyarah’ yang berarti sepuluh, merujuk langsung pada tanggal pelaksanaannya. Bulan ini menjadi salah satu bulan haram atau bulan baik (istilah "haram" di sini merujuk pada larangan untuk melakukan perbuatan dosa atau kekerasan) sehingga amalan sunnah banyak dikerjakan oleh umat muslim, salah satunya puasa.
Dalam laman Nu Online, disebutkan bahwa di Al Quran surat At Taubah ayat 36, menjelaskan bahwa ada empat bulan yang dianggap mulia dari 12 bulan dalam setahun dan tiga di antaranya berturut-turut, yaitu Dzul Qa’dah, Dzuhijjah, Muharram, dan Rajab.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
inna ‘iddatasy-syuhûri ‘indallâhitsnâ ‘asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba‘atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa‘lamû annallâha ma‘al-muttaqîn
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Kapan Dilaksanakan Amalan Puasa Asyura?
Puasa Asyura dilakukan setiap tanggal 10 Muharram. Pada tahun 1447 H/2025 M, 10 Muharram jatuh pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Tanggal ini ditetapkan berdasarkan hisab dan kalender resmi Kementerian Agama RI. Penetapan waktu ini penting agar umat Islam dapat mempersiapkan diri secara matang.
Mengutip laman Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM Jateng) selain tanggal 10, dalam HR Muslim dan Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah SAW juga menganjurkan puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu’a). Hal ini berdasarkan rencana Rasulullah yang akan menambahkan puasa sehari sebelumnya agar berbeda dengan kaum Yahudi.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ[رواه مسلم وأبو داود]وَفِي لَفْظٍ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَئِنْ بَقِيْتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُوْمَنَّ التَّاسِعَ يَعْنِي يَوْمَ عَاشُورَاءَ[رواه أحمد و مسلم]وقَالَ أَبُو عَلِيٍّ رَوَاهُ أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ زَادَ فِيهِ مَخَافَةَ أَنْ يَفُوتَهُ عَاشُورَاءُ[انظر سنن ابن ماجه]
Dari Ibnu Abbas r.a. menjelaskan bahwa ketika Rasulullah saw berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para sahabatnya untuk berpuasa juga, para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Rasulullah saw kemudian bersabda, “Jika saya panjang umur sampai tahun depan, niscaya saya akan berpuasa pada hari kesembilan,” yakni hari Tasu’a. Namun, sebelum tahun depan datang, Rasulullah saw telah wafat (HR Muslim dan Abu Dawud).
Tiga Tingkatan dalam Amalan Puasa Asyura
Kementerian Agama RI melalui situs resmi Bimas Islam menjelaskan bahwa terdapat tiga tingkatan pelaksanaan puasa Asyura yang bisa dipilih oleh umat Islam sesuai kemampuannya. Tingkatan ini menunjukkan fleksibilitas dalam beribadah, namun tetap memberikan keutamaan besar bagi yang menjalankannya.
Tingkatan pertama yang paling sempurna adalah puasa selama tiga hari berturut-turut, yakni 9, 10, dan 11 Muharram. Ini adalah bentuk ikhtiar untuk menyelisihi kaum Yahudi sekaligus menambah keberkahan. Tingkatan ini dianjurkan bagi mereka yang mampu dan tidak memiliki uzur.
Tingkatan kedua adalah puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Inilah yang paling umum dilaksanakan oleh umat Islam karena mengikuti langsung sunnah Nabi SAW. Terakhir, tingkatan ketiga adalah hanya pada tanggal 10 Muharram. Meskipun tidak lengkap, tetap sah dan berpahala karena termasuk sunah muakkadah, sesuai pernyataan Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Zadul Ma’ad berikut:
"Adapun tingkatan puasa Asyura ada tiga; Yang paling sempurna adalah didahului puasa di hari sebelumnya dan diiringi puasa di hari setelahnya. Lalu diikuti dengan puasa di tanggal 9 dan 10 (Muharram) saja, dan ini yang banyak disebut dalam hadis. Kemudian diikuti dengan hanya berpuasa di tanggal 10 (Muharram) saja."
Dalil Tentang Amalan Puasa Asyura, Ini Hadis yang Menguatkannya
Mengutip "Hadis-Hadis Tentang Puasa Asyura" yang ditulis mahasiswa Pascasarjana UIN Alauddin Makassar mendapati sejumlah dalil tentang puasa Asyura terdapat dalam sejumlah hadis sahih. Salah satu di antaranya diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, disebutkan bahwa Nabi SAW ketika tiba di Madinah melihat kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura.
Di sana dijelaskan bahwa Rasulullah sempat bertanya, dan mereka menjawab bahwa itu hari kemenangan Musa AS atas Fir’aun. Lalu Nabi bersabda bahwa beliau lebih berhak terhadap Musa, dan beliau pun berpuasa serta memerintahkan umatnya untuk ikut.
>ٓ ُججَِٓ َص ِؼِ١ذ ْثٟ َػ ْٓ ا ْثُّٛ ُة اٌ هض ْخزَ١ِبُِّٔ٠ََٕب أَ١ب ُْ َحذهثََٕب ُصفْٟ ْث ُٓ َػْجِذ هَّللاِ َحذهثََُّٕب َػٍِ١ْ َحذهث ٍش َهٌََُّه١ْ ِٗ َٚ َصٍهٝ هَّللاُ َػٍَِ هٟ َصٍهْ إٌهجََُّٙب أِٓ َػجهب ٍس َس ِض َٟ هَّللاُ َػْٕ١ِ ِٗ َػ ْٓ ا ْثثََ َػ ْٓ أِذَب لََٛ َ٠ ْٛ ٌَ َٔ هجٌَُُُٝ٘ٚٛا َ٘زَا َ٠ ْٛ ٌَ َػ ِظ١َء فَمَبٌُْ َ٠ ُصٛ ُِٛ َْ َ٠ ْٛ ًِب َ٠ ْؼِٕٟ َػب ُشٛ َساَٚ َجذََُِّ٘ذَٕ٠خَْاٌِ ُّٛ َصٌَْٝٝٚ ثََٔب أَِ فَمَب َي أَ ُِٛ َصٝ ُش ْىًشا ِّلِلهَصبَْغ َش َق آ َي فِ ْش َػْٛ َْ فََهَّللاُ ف١ِ ِٗ ُِٛ َصٝ َٚأََٚأََُِٗصبُُْٙ فَِ ِِ ِصَ١ب .ِِِٗ )سٚاٖ اٌجخبسٜ( ََِْٕش ث.5
Artinya:
"Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, telah menceritakankepada kami Ayyub Sakhtiyaniy dari Ibn Said bin Jubair dari ayahnyadari Ibn ‘Abbas ra. berkata: Sesungguhnya pada saat Rasulullah saw sampai di Madinah dia mendapati orang Yahudi dan Nasrani berpuasapada hari itu, yakni hari ‘asyura. mereka berkata ini adalah hari yangdiagungkan yaitu Allah swt. telah melepaskan Musa dan umatnya padahari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasapada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah swt. Nabi saw.bersabda: Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka. Maka Nabi punberpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasajuga‛. (HR Bukhari).
Keutamaan Amalan Puasa Asyura: Mampu Hapuskan Dosa Selama Setahun
Mengutip HR. Muslim, No: 1977, disebutkan bahwa puasa Asyura memiliki keutamaan yang sayang untuk dilewatkan, yakni penghapusan dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya. Hal ini ditegaskan dalam hadis Nabi SAW yang menyebutkan:
سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: “Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu."
Selain nilai spiritual dan keutamaan pahala, puasa Asyura juga menguatkan solidaritas umat Islam terhadap nilai sejarah dan perjuangan nabi terdahulu. Dengan memahami latar belakangnya, umat Islam tidak hanya melaksanakan ibadah secara ritual, tetapi juga secara historis dan spiritual.
Tanya Jawab Seputar Puasa Asyura (People Also Ask)
1. Apakah Puasa Asyura Wajib?
Tidak. Puasa Asyura adalah puasa sunah muakkadah, sangat dianjurkan namun tidak wajib.
2. Bolehkah Puasa Hanya di Tanggal 10 Muharram?
Boleh. Namun lebih utama jika ditambah tanggal 9 (Tasu’a) untuk menyelisihi kaum Yahudi.
3. Apa Bedanya Puasa Asyura dan Puasa Tasua?
Puasa Tasu’a dilakukan pada 9 Muharram sebagai pendamping puasa Asyura pada 10 Muharram.
4. Apa Hikmah Puasa Asyura?
Selain menghapus dosa setahun lalu, hikmahnya juga meneladani perjuangan Nabi Musa AS.
5. Apakah Perlu Niat Khusus untuk Puasa Asyura?
Ya. Seperti puasa sunah lainnya, niat cukup di dalam hati sebelum fajar.