Liputan6.com, Jakarta Kedutan mata kanan atas sering menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, terutama terkait dengan makna atau pertanda tertentu. Banyak orang yang penasaran tentang apa arti mata kanan atas kedutan menurut islam dan penjelasan medisnya.
Fenomena kedutan mata merupakan kondisi munculnya kontraksi berulang pada kelopak mata yang terjadi secara spontan dan di luar kendali manusia. Hampir setiap orang pernah mengalami kedutan mata, baik di bagian atas maupun bawah kelopak mata. Memahami apa arti mata kanan atas kedutan menurut islam dan perspektif medis menjadi penting agar tidak terjebak dalam mitos yang tidak berdasar.
Melansir dari berbagai sumber ilmiah dan referensi keislaman, kedutan mata sebenarnya memiliki penjelasan yang rasional baik dari sisi agama maupun kesehatan.Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (24/10/2025).
Apa Arti Mata Kanan Atas Kedutan Menurut Islam
Islam memberikan pandangan yang jelas dan tegas mengenai fenomena kedutan mata. Dalam ajaran Islam, kedutan mata kanan atas atau bagian tubuh lainnya bukanlah merupakan pertanda atau ramalan apapun. Hal ini karena segala sesuatu yang bersifat ghaib dan masa depan hanya diketahui oleh Allah SWT semata.
Mengutip dari Al-Quran Surah An-Naml ayat 65, Allah SWT berfirman: "Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah." Ayat ini menegaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui hal-hal ghaib, termasuk kejadian yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu, menghubungkan kedutan mata dengan ramalan masa depan bertentangan dengan aqidah Islam.
Nabi Muhammad SAW juga secara tegas melarang umatnya untuk percaya pada ramalan atau perdukunan dalam bentuk apapun. Beliau mengajarkan agar umat Islam hanya bergantung kepada Allah dan tidak mempercayai takhayul yang bersumber dari makhluk. Larangan ini mencakup kepercayaan terhadap berbagai mitos, termasuk mitos tentang arti kedutan mata.
Kedutan mata dalam pandangan Islam adalah peristiwa biologis yang wajar dan lumrah terjadi pada tubuh manusia. Kondisi ini tidak memiliki hubungan dengan nasib, rezeki, atau kejadian yang akan datang. Islam mengajarkan umatnya untuk berpikir rasional dan tidak mudah percaya pada hal-hal yang tidak memiliki dasar syar'i.
Para ulama sepakat bahwa tidak ada dalil shahih dalam Al-Quran maupun hadits yang menjelaskan bahwa kedutan mata merupakan pertanda sesuatu. Justru Islam mengajarkan untuk bertawakal kepada Allah dalam menghadapi segala urusan, bukan mengandalkan ramalan atau tanda-tanda yang tidak jelas kebenarannya.
Kedutan Mata dalam Perspektif Medis
Secara medis, kedutan mata dikenal dengan istilah miokimia atau myokymia. Kondisi ini merupakan sensasi berdenyut atau bergetar yang terjadi di area kelopak mata, bawah mata, hingga alis mata. Sensasi tersebut muncul secara berulang dan tidak dapat dikendalikan oleh penderitanya.
Melansir dari American Academy of Ophthalmology, kedutan mata bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang umumnya tidak berbahaya. Kedutan terjadi karena saraf kelopak mata mengalami ketegangan dan kejang sehingga menyebabkan otot kelopak mata berkontraksi secara spontan. Kondisi ini dapat terjadi pada mata kanan maupun kiri dengan penyebab dan cara penanganan yang sama.
Kedutan mata yang terjadi di sebelah kanan atau kiri umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan bukan merupakan kondisi yang berbahaya. Namun, kedutan mata dapat sangat mengganggu aktivitas karena menyebabkan kelopak mata menutup dan membuka kembali dengan sendirinya. Dalam kebanyakan kasus, kedutan mata akan hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, kedutan mata yang berlangsung terus-menerus atau disertai gejala lain perlu mendapat perhatian medis. Kedutan yang bersifat kronis bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan yang lebih serius dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis mata atau neurologis.
Penyebab Kedutan Mata Kanan Atas
Melansir dari buku Gangguan dan Kesehatan Mata (2012:40) berkata bahwa kedutan merupakan aktivitas normal pada mata sebagai respons terhadap kelelahan, konsumsi kafein terlalu banyak, hingga ketegangan mata akibat terlalu lama membaca.
Kedutan mata terjadi karena aktivitas listrik di dalam otak yang merangsang sel saraf mengirimkan sinyal ke otot, sehingga menyebabkan kontraksi berulang. Terdapat berbagai faktor yang dapat memicu terjadinya kedutan mata:
1. Kelelahan dan Kurang Tidur
Kelelahan menjadi salah satu penyebab paling umum dari kedutan mata. Kurang tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk dapat menyebabkan berbagai gangguan mata, termasuk kantung mata membesar dan kedutan. Tubuh yang lelah mempengaruhi kerja saraf, termasuk saraf di area mata.
2. Konsumsi Kafein Berlebihan
Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, atau minuman energi dapat mengurangi rasa kantuk. Namun, konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan seseorang kekurangan tidur dan memicu ketegangan pada otot mata. Hal ini kemudian dapat menyebabkan kedutan pada kelopak mata.
3. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
Senyawa dalam rokok dan minuman beralkohol dapat merangsang otot pada tubuh untuk menegang. Paparan asap rokok dan konsumsi alkohol kemungkinan besar dapat memicu mata menjadi tegang dan mengalami kedutan. Kedua kebiasaan ini juga dapat memperburuk kondisi mata secara keseluruhan.
4. Menatap Layar Gadget Terlalu Lama
Kelelahan mata tidak hanya disebabkan oleh kurangnya jam tidur. Menatap layar komputer, smartphone, atau gadget lainnya dalam waktu lama tanpa istirahat akan menyebabkan mata kelelahan dan dapat memicu kedutan. Kondisi ini dikenal dengan istilah computer vision syndrome.
5. Stres dan Gangguan Kecemasan
Stres emosional dan gangguan kecemasan dapat mempengaruhi sistem saraf, termasuk saraf yang mengontrol otot mata. Ketika seseorang mengalami stres berlebihan, tubuh akan melepaskan hormon yang dapat memicu ketegangan otot dan menyebabkan kedutan mata.
6. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Miokimia juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu. Obat antiepileptik dan antipsikotik dapat memengaruhi kerja saraf dan otot, sehingga memicu terjadinya kedutan. Jika mengalami kedutan setelah mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
7. Kondisi Mata Lainnya
Beberapa kondisi mata seperti mata kering, iritasi mata, sensitivitas berlebih terhadap cahaya, peradangan pada kelopak mata, dan konjungtivitis juga dapat menyebabkan kedutan. Kondisi-kondisi ini perlu mendapat penanganan yang tepat untuk mengatasi kedutan yang terjadi.
FAQ
1. Apakah kedutan mata kanan atas menurut Islam merupakan pertanda baik?
Tidak, dalam Islam kedutan mata bukan pertanda apapun karena hanya Allah yang mengetahui hal-hal ghaib dan masa depan.
2. Apakah kedutan mata termasuk penyakit?
Tidak, kedutan mata bukanlah penyakit melainkan gejala yang umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
3. Berapa lama kedutan mata biasanya berlangsung?
Kedutan mata ringan biasanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, dan jarang berlangsung lebih dari beberapa hari.
4. Apakah boleh dalam Islam mempercayai mitos kedutan mata?
Tidak boleh, karena Islam melarang umatnya percaya pada ramalan dan takhayul yang tidak memiliki dasar syar'i.
5. Kapan harus ke dokter untuk kedutan mata?
Segera ke dokter jika kedutan berlangsung lebih dari beberapa minggu, semakin parah, atau disertai gejala lain seperti mata merah atau bengkak.
6. Apakah stres bisa menyebabkan kedutan mata?
Ya, stres dapat mempengaruhi sistem saraf dan memicu ketegangan otot yang menyebabkan kedutan mata.
7. Bagaimana cara mencegah kedutan mata?
Cara mencegahnya adalah dengan istirahat cukup, kurangi kafein, kelola stres, batasi waktu menatap layar, dan jaga kesehatan mata secara keseluruhan.

2 days ago
7
:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082269/original/032884500_1736233897-1736231251952_flexing-itu-apa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433074/original/r-view-beautiful-asian-muslim-woman-wearing-white-sleepwear-stretching-her-arms-after-getting-up-morning-sunrise-cute-young-girl-with-blue-hijab-standing-relaxing-while-looking-away_44289-1276__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4628436/original/095598200_1698637528-8712637.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3954600/original/001373400_1646637027-3110.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169862/original/050122900_1742550938-pexels-shukran-2103130.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5142778/original/047144800_1740471441-pexels-mikhail-nilov-9783906.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365524/original/054763800_1759199598-Wanita_muslim_membaca_buku_di_kasur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365523/original/042845000_1759199598-Dua_wanita_muslimah_membaca_buku.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5391374/original/020932200_1761311781-pant4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975694/original/033193500_1729565937-nama-wali-songo.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930714/original/070224300_1437079645-sunan-giri.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4787028/original/057370300_1711568364-WhatsApp_Image_2024-03-28_at_02.38.08.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930718/original/070650000_1437079645-sunan-muria-kabarmakkah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1935315/original/054978200_1519567737-Topeng_Losari_Berusia_Ratusan_Tahun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1634728/original/051392600_1498556758-1__rain-316580_960_720__Pixabay.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/930720/original/2cda8888ff3dd5f06447f220aa1aec02-desabebel.jpg)





























