Apakah Panas Ekstrem Tanda Kiamat? Simak Penjelasan Menurut Islam dan Sains

7 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Banyak yang bertanya-tanya, apakah panas ekstrem tanda kiamat yang semakin dekat? Fenomena panas ekstrem yang melanda berbagai belahan dunia belakangan ini seringkali memicu pertanyaan mendalam di tengah masyarakat. 

Pertanyaan ini muncul seiring dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim global dan dampaknya yang semakin nyata. Kondisi cuaca yang tidak biasa ini dengan suhu yang terus meningkat, menimbulkan kekhawatiran akan masa depan bumi dan kehidupan di dalamnya. Baik dari sudut pandang agama maupun ilmu pengetahuan, fenomena ini menjadi sorotan utama.

Secara umum, kiamat didefinisikan sebagai kehancuran alam semesta dan seisinya, di mana pemanasan global termasuk salah satu tanda kiamat bagi kehidupan di bumi menurut pandangan sains. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (14/10/2025).

Apakah Panas Ekstrem Tanda Kiamat?

Pertanyaan mengenai apakah panas ekstrem merupakan tanda kiamat telah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan, memadukan kekhawatiran ilmiah dengan keyakinan spiritual. Secara umum, konsep kiamat merujuk pada akhir zaman atau kehancuran total, baik dalam konteks agama maupun metafora ilmiah tentang titik balik ekologis.

Peningkatan suhu global yang signifikan dan frekuensi gelombang panas yang ekstrem telah mendorong banyak orang untuk mencari jawaban atas pertanyaan ini. Dari perspektif umum, panas ekstrem dapat dilihat sebagai indikator adanya perubahan besar yang mengancam keberlangsungan hidup di bumi.

Fenomena ini bukan hanya sekadar ketidaknyamanan, melainkan sebuah manifestasi dari ketidakseimbangan ekosistem yang lebih luas. Banyak ilmuwan dan ulama sepakat bahwa gelombang panas, kekeringan, dan kelaparan yang diakibatkannya merupakan tanda-tanda penting yang perlu diperhatikan.

Meskipun tidak ada yang dapat memastikan kapan hari kiamat akan tiba, baik ajaran agama maupun temuan ilmiah memberikan peringatan. Para cendekiawan dan ilmuwan kini sepakat bahwa tanda-tanda seperti udara yang semakin panas, munculnya semburan asap dari kawah, dan daun-daun yang mengering, merupakan peristiwa besar yang mendahului Hari Penghakiman.

Panas Ekstrem dalam Pandangan Islam

Dalam ajaran Islam, panas ekstrem dan perubahan iklim yang drastis seringkali dikaitkan dengan tanda-tanda akhir zaman atau hari kiamat. Meskipun Al-Qur'an dan Hadis tidak secara spesifik menyebutkan "panas ekstrem" dalam pengertian modern, banyak teks  menggambarkan kondisi bumi yang memburuk, kekeringan, dan peningkatan suhu sebagai bagian dari tanda-tanda kecil maupun besar kiamat.

Salah satu hadis yang sering dikutip adalah tentang panasnya neraka Jahanam yang memengaruhi suhu di dunia. Melansir dari Ensiklopedia Terjemahan Hadis-hadis Nabi, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila cuaca sangat panas, maka akhirkan salat Zuhur sampai waktu dingin, karena panas yang sangat terik itu merupakan hembusan hawa panas neraka Jahanam."

Hadis lain juga menyebutkan bahwa neraka mengadu kepada Rabb-nya dan Allah mengizinkannya memiliki dua embusan: napas di musim panas dan napas di musim dingin, menunjukkan bahwa panas dan dingin ekstrem di dunia adalah bagian kecil dari siksaan neraka. Ini mengindikasikan bahwa peningkatan suhu yang dirasakan manusia di dunia dapat menjadi pengingat akan dahsyatnya panas neraka di akhirat.

Selain itu, beberapa ulama dan ilmuwan sepakat bahwa fenomena seperti El Nino yang menyebabkan kekeringan dan kelaparan, serta udara yang semakin panas, dapat diinterpretasikan sebagai tanda-tanda mendekatnya hari kiamat. Meskipun waktu pasti kiamat adalah rahasia Allah SWT, tanda-tanda ini berfungsi sebagai peringatan bagi umat manusia untuk meningkatkan keimanan dan amal saleh.

Pemanasan Global sebagai Tanda Kiamat Menurut Sains

Dari sudut pandang sains, pemanasan global dan panas ekstrem sering disebut sebagai "kiamat iklim" atau "titik kritis" yang mengancam keberlangsungan hidup di Bumi. Para ilmuwan secara luas sepakat bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama emisi gas rumah kaca.

Fenomena ini telah menyebabkan peningkatan suhu rata-rata global, pencairan es di kutub, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi bencana alam yang lebih sering. Laporan dari berbagai lembaga ilmiah, seperti Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), menunjukkan bahwa jika suhu global meningkat lebih dari 1,5°C di atas tingkat pra-industri, risiko kepunahan spesies dan dampak lingkungan yang tidak dapat diubah akan meningkat secara drastis. 

Kecemasan ilmuwan semakin meningkat karena "tanda-tanda vital" planet ini, seperti konsentrasi karbon dioksida atmosfer dan suhu permukaan terus memburuk. Peningkatan suhu ekstrem ini tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga kehidupan miliaran manusia, terutama di wilayah yang rentan terhadap gelombang panas. Oleh karena itu, dari perspektif sains, panas ekstrem adalah indikator serius dari krisis iklim yang berpotensi membawa dampak katastrofik.

Perbedaan Tanda Kiamat Kecil dan Besar

Para ulama membagi tanda-tanda kiamat menjadi dua kategori besar yang memiliki karakteristik berbeda. Pemahaman tentang perbedaan ini penting agar umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Tanda-Tanda Kiamat Kecil (Kiamat Sugra)

Tanda kiamat kecil merupakan peristiwa yang terjadi secara bertahap dan sudah mulai tampak sejak masa Rasulullah SAW. Tanda-tanda ini bersifat peringatan dan masih membuka kesempatan bagi manusia untuk bertaubat.

Beberapa tanda kiamat kecil sudah terjadi di masa kini, seperti merebaknya perzinaan, minuman keras yang dihalalkan, ilmu agama dianggap tidak penting, dan jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki.

Tanda-Tanda Kiamat Besar (Kiamat Kubra)

Tanda kiamat besar merupakan pertanda yang bersifat luar biasa dan menandakan bahwa kiamat sudah sangat dekat. Ketika satu tanda besar muncul, tanda-tanda lainnya akan mengikuti dengan cepat seperti rangkaian tasbih yang terputus. Tanda-tanda besar meliputi terbitnya matahari dari barat, munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa AS, keluarnya Yakjuj dan Makjuj, serta munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada waktu kemunculan, sifat kejadian, dan konsekuensinya. Tanda kecil datang lebih dahulu dan bersifat biasa, sementara tanda besar bersifat luar biasa dan menandakan tertutupnya pintu taubat.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-A'raf ayat 187, menjelaskan bahwa pengetahuan tentang waktu terjadinya kiamat hanya ada pada sisi Allah, namun tanda-tandanya telah diberitahukan sebagai peringatan bagi manusia.

Dalam berbagai ayat, Al-Quran menggambarkan kondisi manusia di akhir zaman yang semakin jauh dari nilai-nilai ketakwaan. QS At-Takatsur menyebutkan bahwa manusia akan terlena dengan bermegah-megahan dan berlomba-lomba mengumpulkan harta hingga melupakan tujuan sejati penciptaan mereka.

QS Ghafir ayat 16 menegaskan bahwa pada hari kiamat, tidak ada satupun dari keadaan manusia yang tersembunyi bagi Allah. Ayat ini menjadi pengingat bahwa segala yang tersimpan dalam hati, baik kebaikan maupun keburukan, akan diungkapkan dan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah Yang Maha Adil.

FAQ

1. Apakah panas ekstrem tanda kiamat menurut agama Islam? Panas ekstrem termasuk dalam indikasi tanda-tanda kiamat sughra (kiamat kecil) menurut beberapa penafsiran ulama, meskipun masih ada perdebatan tentang intensitas dan maknanya secara pasti.

2. Berapa suhu maksimal yang dapat ditoleransi oleh pohon tropis?  Penelitian menunjukkan pohon tropis dapat berfotosintesis hingga suhu rata-rata sekitar 46,7°C, tetapi melebihi itu dapat menyebabkan kerusakan protein fotosintesis.

3. Apakah panas ekstrem tanda kiamat bagi manusia juga atau hanya untuk alam?  Panas ekstrem berdampak pada manusia melalui gangguan ekosistem, namun manusia memiliki kemampuan adaptasi lebih tinggi dibanding organisme lain, sehingga kerusakan ekosistem menjadi ancaman utama.

4. Berapa lama lagi sampai hutan tropis benar-benar punah akibat panas ekstrem?  Peneliti masih tidak pasti mengenai timeline pasti, tetapi jika tren peningkatan suhu terus berlanjut, ancaman serius bisa terjadi dalam beberapa dekade mendatang.

5. Apa yang bisa dilakukan manusia untuk mencegah panas ekstrem semakin parah?  Mengurangi emisi karbon, transisi ke energi terbarukan, menjaga hutan, dan mengubah pola konsumsi adalah beberapa langkah nyata yang dapat dilakukan secara kolektif.

6. Apakah semua tanda kiamat yang disebut dalam hadis sudah terjadi? Sebagian besar tanda kiamat sughra telah diamati, tetapi para ulama menekankan bahwa kedatangan hari kiamat besar hanya diketahui oleh Allah semata.

7. Bagaimana cara membedakan antara bencana alam biasa dengan tanda kiamat?  Tanda kiamat umumnya bersifat masif, global, dan terjadi secara bersamaan atau dalam interval yang terkait, sementara bencana alam biasa cenderung terlokalisasi dan sporadis.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |