Liputan6.com, Jakarta - Alam kubur adalah fase kehidupan setelah kematian dan sebelum hari kebangkitan (kiamat), yang disebut juga sebagai alam barzakh. Dalam Islam, alam kubur merupakan tempat sementara bagi ruh manusia setelah meninggal dunia. Kerap menjadi bahan pertanyaan, lama waktu di alam kubur setara berapa tahun di dunia?
Dalam Al-Qur'an dan hadis, waktu di dunia sangat berbeda dengan waktu di alam kubur dan akhirat. Allah SWT berfirman: "Dan mereka berkata: 'Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?' Inilah yang dijanjikan oleh (Allah) Yang Maha Pemurah dan benarlah rasul-rasul(Nya)" (QS. Yasin: 52).
Imam Ibnu Katsir dalam Buku Tafsir Al-Qur'an al-Adzim menjelaskan bahwa perbedaan persepsi waktu ini merupakan salah satu bentuk kekuasaan Allah dan keterbatasan makhluk.
1. Satu Hari di Alam Kubur Setara 1.000 Tahun di Dunia
Merujuk buku Rahasia Ruh dan Kematian karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah bahwa di alam kubur ada dua situasi. Ada ruh yang diazab dan terkekang, ada pula yang diberi nikmat dan kebebasan. Ruh-ruh yang diazab akan disibukkan oleh siksaan yang diterima. Adapun ruh yang saleh akan tetap diberi nikmat.
Terkait dengan waktu, sebagaimana disebutkan Imam Ibnu Katsir, waktu tersebut relatif dipengaruhi oleh apa yang dialami oleh ruh di alam kubur.
Lantas, berapa waktu di alam kubur jika dikonversi di dunia?
Satu Hari di Alam Kubur Setara 1.000 Tahun di Dunia
Dalam hadits dan tafsir, dijelaskan bahwa waktu di alam kubur (barzakh) sangat berbeda dengan waktu di dunia. Rasulullah SAW bersabda, “Orang beriman yang miskin akan masuk Surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Dari hadits ini, setengah hari di alam kubur setara dengan 500 tahun di dunia, sehingga satu hari di alam kubur sama dengan 1.000 tahun waktu dunia.
Hal ini juga diperkuat oleh firman Allah dalam Surat Al-Hajj ayat 47:"...Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu (di dunia)."
Ayat ini menegaskan bahwa perhitungan waktu di sisi Allah dan di alam akhirat, termasuk alam kubur, sangat berbeda dengan waktu dunia.
Menurut Syekh Hamid Az-Zaini, kadar waktu di alam kubur sama dengan satu hari di akhirat, yaitu setara 1.000 tahun di dunia.
2. Sehari Alam Kubur Setara 50 Ribu Tahun di Dunia
Dalam konteks alam kubur, sebagian ulama berpendapat bahwa masa penantian di alam kubur hingga hari kebangkitan juga akan terasa sangat panjang, terutama bagi orang kafir, sebagaimana lamanya hari kiamat.
Namun, tidak ada dalil tegas yang menyatakan bahwa 1 hari di alam kubur = 50.000 tahun di dunia secara mutlak. Penafsiran ini lebih kepada makna kiasan untuk menunjukkan lamanya penantian dan beratnya azab.
Yang menjadi rujukan adalah surah Al-Ma’arij ayat 4, disebutkan bahwa dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. Para ahli tafsir menjelaskan ayat ini khusus untuk orang kafir, sedangkan bagi muslim, satu hari di alam barzakh sama dengan seribu tahun di dunia.
تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Artinya: "Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun." (QS. Al-Ma‘arij: 4).
Ayat ini menunjukkan bahwa ada hari di sisi Allah yang kadarnya seperti lima puluh ribu tahun menurut perhitungan manusia di dunia. Para ulama tafsir menjelaskan bahwa ini adalah gambaran tentang panjang dan beratnya hari kiamat bagi orang-orang kafir, serta menunjukkan perbedaan waktu antara dunia dan akhirat.
Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an juga menyebutkan, hari yang dimaksud adalah hari kiamat, dan 50.000 tahun adalah ukuran waktu yang sangat panjang untuk menggambarkan kedahsyatan dan beratnya hari itu bagi orang kafir. Adapun bagi orang beriman, hari kiamat akan terasa lebih singkat dan ringan.
Satu hari di alam kubur setara dengan seribu tahun di dunia (khususnya bagi kaum muslimin), sedangkan bagi orang kafir, bisa terasa seperti 50.000 tahun di dunia. Ini menunjukkan betapa lamanya waktu penantian di alam kubur dibandingkan dengan waktu yang kita rasakan di dunia.
Amalan yang Membuat Alam Kubur Terasa Singkat dan Ringan
Dalam kehidupan yang serba modern dan dipenuhi teknologi saat ini, banyak manusia yang lalai dan tidak bersyukur atas nikmat Allah. Mereka mudah terbuai oleh kekayaan, kekuasaan, kecerdasan, serta kenikmatan dunia yang sangat singkat. Maka itu penting bagi umat Islam mempersiapkan dirinya untuk akhirat.
Merujuk buku Amalan Penghibur di Alam Kubur' yang ditulis oleh Fahd bin Abdurrahman Asy-Syuwaib, cukup banyak amalan yang menyelamatkan seseorang di alam kubur, sehingga waktu terasa singkat menunggu hari kebangkitan tiba.
Amalan-Amalan yang Membuat Alam Kubur Terasa Singkat dan Ringan
Dalam hadits Rasulullah SAW banyak menyebutkan amalan yang dapat meringankan siksa dan membuat waktu di alam kubur terasa singkat, di antaranya:
1. Sholat
Sholat adalah amalan utama yang akan menjadi cahaya dan pelindung di alam kubur. Selain sholat wajib, umat Islam dianjurkan melaksanakan sholat sunnah. Di antaranya, sholat malam.
Rasulullah SAW bersabda:
تأتي الصَّلاةُ يومَ القيامةِ فتقولُ : يا ربِّ، إنِّي مَنعتُه النَّومَ باللَّيلِ فشفِّعني فيهِ
Artinya:"Sholat akan datang pada hari kiamat lalu berkata: 'Wahai Rabbku, aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, maka izinkan aku memberi syafaat kepadanya.'"(HR. Ahmad dan Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al-Albani)
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menegaskan bahwa sholat yang dilakukan dengan khusyuk dan ikhlas akan menjadi syafaat dan pelindung bagi pelakunya di alam kubur, serta menjadi penolong utama di hari kiamat.
2. Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur'an bisa menjadi amalan yang meringankan di alam kubur, khususnya surat Al-Mulk, sebagaimana sabda Nabi: “Sesungguhnya ada satu surat dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat, yang memberikan syafaat bagi pembacanya hingga dia diampuni, yaitu ‘Tabarakalladzi biyadihil mulk’.” (HR. Tirmidzi).
Imam Al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan, Surat Al-Mulk akan datang pada hari kiamat sebagai pembela bagi pembacanya, dan juga menjadi pelindung dari siksa kubur, sebagaimana disebutkan dalam berbagai riwayat shahih.
3. Sedekah
Sedekah akan menjadi naungan dan pelindung dari azab kubur.
إِنَّ الصَّدَقَةَ تُطْفِئُ حَرَّ الْقُبُورِ عَنْ أَهْلِهَا، وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ
Artinya:"Sesungguhnya sedekah itu memadamkan panasnya kubur bagi pelakunya. Dan sesungguhnya seorang mukmin akan bernaung di bawah naungan sedekahnya pada hari kiamat."(HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, hadits ini dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 873)
4. Menjaga Lisan dan Akhlak
Rasulullah SAW bersabda bahwa kebanyakan siksa kubur berasal dari dosa lisan dan tidak menjaga kebersihan diri dari najis.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ:مَرَّ النَّبِيُّ ﷺ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ:«إِنَّهُمَا يُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ
Artinya: Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Nabi ﷺ melewati dua kuburan kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa karena perkara yang besar menurut mereka. Adapun salah satu dari keduanya, ia tidak menjaga diri dari (percikan) kencingnya. Dan yang satu lagi, ia suka mengadu domba (namimah).” (HR. Bukhari no. 216, Muslim no. 292)
Kebanyakan siksa kubur berasal dari dosa lisan (seperti namimah/adu domba, ghibah, dusta) dan tidak menjaga kebersihan diri dari najis (khususnya air kencing).Hal ini merupakan peringatan agar seorang Muslim selalu menjaga lisan dan memperhatikan kebersihan diri, terutama dalam bersuci.
5. Memperbanyak istighfar dan taubat
Memohon ampunan Allah sebelum wafat akan meringankan perjalanan di alam kubur. Nabi bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا اعْتَرَفَ بِذَنْبِهِ ثُمَّ تَابَ، تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ
Artinya:"Sesungguhnya seorang hamba, jika mengakui dosanya kemudian bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya."(HR. Ahmad dan Ibnu Majah, dinyatakan shahih oleh Al-Albani).
Para ulama menegaskan, memperbanyak istighfar dan bertaubat sebelum wafat akan menghapus dosa-dosa, sehingga seseorang akan selamat dari siksa kubur dan perjalanan akhiratnya menjadi ringan. Taubat yang sungguh-sungguh dan istighfar yang terus-menerus adalah kunci keselamatan di dunia, alam kubur, dan akhirat.
6. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Memperbanyak dzikir dan doa adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dzikir akan menjadi pelindung, penenang, dan cahaya bagi pelakunya, baik di dunia, di alam kubur, maupun di akhirat. Rasulullah ﷺ juga menganjurkan untuk memperbanyak doa memohon perlindungan dari azab kubur.
Al-Ghazali menyatakan bahwa memperbanyak dzikir dan doa akan menjaga hati dari kelalaian, menghapus dosa, dan melindungi diri dari godaan setan serta azab kubur.
Dzikir kepada Allah adalah amalan yang paling utama dan paling mudah dilakukan di segala waktu dan keadaan. Dzikir akan menjadi cahaya di dunia, di alam kubur, dan di akhirat.
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Latin: Latin:Allahumma inni a'udzu bika min 'adzabil qabri
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur." (HR. Bukhari no. 832, Muslim no. 588).
People also Ask:
1. 1 hari di alam kubur berapa hari di dunia?
Satu hari di alam kubur atau alam barzah setara dengan seribu tahun di dunia, berdasarkan hadis dan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an. Konversi ini menunjukkan betapa panjangnya waktu yang akan dialami seseorang di alam kubur, yang merupakan fase sebelum kiamat dan kehidupan akhirat.
2. 1 tahun di dunia berapa tahun di akhirat?
Satu tahun di dunia setara dengan 0,024 jam di akhirat, atau sekitar 1,5 jam, berdasarkan perbandingan 1 hari di akhirat sama dengan 1.000 tahun di dunia seperti tercantum dalam Al-Qur'an dan beberapa hadis. Perhitungan ini menunjukkan betapa singkatnya kehidupan di dunia dibandingkan dengan kehidupan abadi di akhirat.
3. Berapa perbandingan waktu dunia dan akhirat?
Perbandingan waktu dunia dan akhirat berdasarkan Al-Qur'an dan hadis adalah 1 hari di akhirat sama dengan 1.000 tahun di dunia. Dengan perbandingan ini, waktu kehidupan manusia di dunia yang rata-rata sekitar 60-70 tahun setara dengan sekitar 1,5 jam waktu akhirat. Selain itu, ada juga perbandingan lain seperti 1 hari di akhirat setara 50.000 tahun di dunia dalam konteks tertentu seperti kenaikan malaikat dan Jibril kepada Tuhan.
4. Apakah alam kubur sama dengan alam dunia?
Alam barzakh, menurut Buya Yahya, adalah alam kehidupan setelah kematian yang sangat luas, lebih luas dari alam dunia. Seringkali, orang menganggap kubur sebagai alam barzakh, padahal kubur hanya tempat untuk menyimpan jasad orang yang telah meninggal.