Doa Qunut Arab Latin dan Artinya, Simak Versi Panjang dan Pendek

15 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Qunut merupakan salah satu ritual khusus dalam sholat. Tak sedikit orang yang mencari dalil dan sumber tata cara qunut yang benar. Qunut oleh Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mengamalkannya selama satu bulan. 

Dalam buku Sifat Wudu dan Shalat Nabi ala Mazhab Syafi`i karya Sulthan Ada · 2019, halaman 84, doa Qunut Subuh, dalil sahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Ad-Daruqutni dan Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang sahih.

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو عَلَيْهِمْ ثُمَّ تَرَكَهَ فَأَمَّا فِي الصُّبْحِ فَلَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا

Dari sahabat Anas radhiyallahu anhu bahwa Nabi Muhammad membaca doa qunut selama satu bulan untuk mendoakan kejelekan kepada suatu kaum, kemudian beliau meninggalkannya. 

Doa qunut juga ada versi panjang dan pendek yang diamalkan pada waktu tertentu.

Doa Qunut Arab Latin dan Artinya Versi Pendek

Doa qunut ini dipaparkan dalam buku Fiqih Puasa karangan Hasyim Ritonga, 2024, halaman 273, doa qunut ini diucapkan saat sholat subuh: 

Arab

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرِّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّد النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Latin

Allahummah dini fi man hadait, wa 'afini fiman 'afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barik li fi ma a'thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha 'alaik, wa innahu la yazillu man wa lait, wa la ya'izzu man 'adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakal hamdu a'la ma qa-dhait, wa astagfiruka wa atubu ilaik, wa shallallahu 'ala say-yidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shah-bihi wa sallam.

Artinya

"Ya Allah tunjukanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Beri-kanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau beri-kan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Mahasuci Engkau wahai Tuhan kami dan Mahatinggi Engkau. Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya"

Doa Qunut Arab Latin dan Artinya Versi Panjang 

Dalam buku yang sama, doa qunut versi panjang ini diriwayatkan oleh Ummar bin Khottob.

Arab

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَتَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا تَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقِّ, اللَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِكِ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّكَ وَرَسُولِك وأوزعهم أن يُوفُوا بِعَهْدِكَ الَّذِي عَاهَدْتهم عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ وَعَدُوكَ إِلَهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Latin

Allahumma innanasta’inuka wa nastaghfiruka, wa nastahdiika wanu’minu bika, wa tatawakkalu alaika, wa nutsnii alaikal khoiro kullahu nasykurka walaa tak furuka wa nakhla’u wa natruku mayyafrujuka. Allahumma iyyaka nabudu laka wanushollii wa nasjudu wailaika nas’aa, wa nahfidu narju rohmataka wa nakhsya adzaa bika inna adzaabakal jidda bilkuffari muhaqq. Allahumma addzibil kafarata wal musyrikiina a’daa addiini lladziina yashudduuna an sabiilika, wayukaddzibuna rusulaka wa yuqaatiluna auliyaaka Allahummagghfir lil  mu’minina wal mu’minat wal muslimina wal muslimat al ahyaai minhum wal amwaat innaka qariibun mujiibu da’waat.  Allahummashlih lii dzaata bainihim alif baina quluubihim waj al fii quluubihim al iimaana wal hikmata wa tsabbithum alaa millati nabiika warasulika wa au zi ‘aihim yufuu biahdii aa hadtum alaihi wan shurhum alaa aduwwihim wa aduwwuka ilaihi lhaqqi wajalnaa minhum washollallau alaa sayyidina muhammadin waalaa alihi washohbihi wasallam. 

Artinya

"Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir. Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat. Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kau ikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu. Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallama, keluarga, dan para sahabatnya."

Tata Cara Qunut

1. Mengankat kedua tangan

2. Membaca Sirr saat sholat dhuhur dan ashar, jarh saat subuh magrib isya dan sholat berjamaah.

3. Dilakukan saat sholat subuh rakaat terakhir setelah rukuk

4. Bagi imam yang membaca qunut bisa menggunakan kata ganti orang banyak.

5. Doa qunut bisa kondisional disesuaikan dengan kondisi musibah yang menimpa.

6. Mengusap Wajah

Membahas Perbedaan Pendapat Pengamalan Qunut

Persoalan Qunut hingga saat ini masih menjadi khilafiyah di kalangan Islam. Jika ditelusuri, doa qunut ini ada yang mengamalkan dan ada yang menolaknya. 

Menolak Qunut

Riwayat Qunut yang paling populer ialah saat Rasulullah bersedih mendengar kabar 70 sahabat terbaik, hafiz Quran untuk keluar Madinah menuju daerah bernama Nejd dibantai Bani Ushayyah, Ri'l, Lahyan, dan Dzakwan. 

Menurut buku Percikan-Percikan Hikmah Sejarah Nabi Oleh Fajar Kurnianto · 2013, halaman 147, tepatnya di Birr Al Maunah, musuh Islam membantai habis habisan utusan nabi tersebut. Namun ada seorang sahabat yang selamat dan berhasil menyampaikan kabar tersebut kepada Rasulullah. 

Tak berselang lama, Rasulullah SAW mengirimkan pasukan untuk menyeru warga Nejd masuk Islam. Namun mereka juga dibantai tak tersisa satu orangpun. Dua pembantaian inilah yang membuat Rasulullah mengangkat tangannya saat sholat melakukan qunut. 

Merujuk hadist di awal pembahasan, ada penekanan hadist tersebut sahih yang menjelaskan Rasulullah SAW melakukan qunut selama 1 bulan penuh kemudian meninggalkannya. Dasar penekanan meninggalkan qunut inilah yang dijadikan pedoman umat Islam yang tidak melakukan qunut atau dinasakh (dihapus).

Selain itu juga hadits lain yang menguatkan tentang beberapa sahabat utama seperti Abu Bakar, Utsman dan Alibin Abi Thalib dalam Hadist riwayat At Tirmidzi dan Annasa’i, mereka tidak melakukan doa qunut shalat shubuh.

عَنْ أَبِي مَالِكِ سَعْدِ بْنِ طَارِقِ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ : قُلْتُ لِأَبِي : يَا أَبَتِ إِنَّكَ قَدْ صَلَّيْتَ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٌّ هَاهُنَا بِالْكُوفَةِ نَحْوًا مِنْ خَمْسٍ سِنِينَ أَكَانُوا يَقْتُتُونَ ؟ قَالَ : أَيْ بُنَيَّ مُحْدَتْ ، وَفِي لَفْظ : يَا بُنَيَّ إِنَّهَا بِدْعَة

Dari Abi Malik Saad bin Thariq Al-Asyja'ie berkata, "Aku tanya kepada Ayahku Wahai Ayahanda, Anda pernah shalat di belakang Rasulullah SAW, Abu Bakar, Utsman dan Ali disini di Kufah, selama lima tahun, apakah mereka membaca doa qunut?". Ayahku menjawab, "Wahai anakku, muhdats (hal baru yang diada-adakan)". Dalam lain riwayat: wahai anakku, qunut itu bid'ah". (HR. At-Tirmizy dan An-Nasa'i)

Melaksanakan Qunut

Sedangkan umat Islam yang melaksanakan qunut terbagi menjadi 3 pendapat seperti dipaparkan dalam buku  Seri Fiqih Kehidupan 3 : Shalat oleh Ahmad Sarwat · 2017 halaman 992.

1. Mustahab

Hal ini dipaparkan dalam kitab Al-Qawanin Al-Fiqhiyah hal. 66, Mawahibul Jalil jilid 1 hal. 539, bahwa qunut subuh hukumnya mustahab (dicintai). Selain itu qunut juga menjadi keutamaan atau fadhilah tersendir lewat madzhab Maliki.

2. Sunnah Muakkadah

Sedangkan Mahdzab Syafiiyyah qunut merupakan amalan yang sunnah muakkad. Atau hampir mendekati wajib. Seperti dijelaskan dalam kitab Al-Imam An-Nawawi, Al-Adzkar hal. 86

3. Wajib

Dalam kitab Hasyiyatu Al-Banani 'ala Az-Zarqani jilid 1 hal. 212, Pendapat melafadzkan doa qunut pada shalat shubuh hukumnya wajib adalah Ali bin Ziyad. Bahwa orang yang pada waktu shalat shubuh tidak membaca qunut, maka shalatnya tidak sah alias batal.  

Dalil yang mereka gunakan antara lain: 

Dasar pendapat mereka adalah bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan qunut pada shalat shubuh sebagaimana yang diklaim pendapat sebelumnya. Mereka mempunyai dasar hadits yang menegaskan bahwa Rasulullah SAW melakukan qunut pada shalat shubuh hingga akhir hayat beliau yang disebutkan dalam Al-Imam Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kubra, jilid 2 hal. 201.

مَا زَالَ رَسُول اللَّهِ يَقْتُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا

Rasulullah SAW tetap melakukan qunut pada shalat fajr (shubuh) hingga beliau meninggal dunia. (HR. Ahmad). Dalam 219 Al-Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad, jilid 2 hal. 215

على الله عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو عَلَيْهِمْ ثُمَّ تَرَكَهَ فَأَمَّا فِي الصُّبْحِ فَلَمْ يَزَلْ يَقْتُتُ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا

Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu bahwa Nabi SAW melakukan doa qunut selama sebulan mendoakan keburukan untuk mereka, kemudian meninggalkannya. Sedangkan pada waktu shubuh, beliau tetap melakukan qunut hingga meninggal dunia. (HR. Al-Baihaqi)

QNA Seputar Qunut

Jika tidak hafal qunut, baca apa

tidak tersedia untuk penelusuran iniTidak dapat membuat ringkasan dengan AI saat ini. Coba lagi nanti.Ringkasan AI Jika tidak hafal doa qunut, Anda bisa menggantinya dengan doa lain yang Anda hafal, seperti doa sapu jagat (\(Rabbanaatinafiddunyahasanah\)). Pilihan lain adalah membaca doa pendek yang berisi doa dan pujian, misalnya: $"Allahummaghfir lii yaa Ghafuur". Atau, jika salat berjamaah, bisa mengikuti bacaan imam yang membaca doa qunut. 

Bagaimana jika saat sholat subuh lupa baca doa qunut?

Muslim yang lupa membaca doa qunut saat menunaikan sholat Subuh bisa menggantinya dengan sujud sahwi

Kenapa Muhammadiyah tidak qunut?

Muhammadiyah tidak mengamalkan qunut Subuh karena menganggap dalil yang mendasarinya lemah. Menurut pandangan Majelis Tarjih, qunut yang ada berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad SAW adalah qunut nazilah, yaitu qunut yang dilakukan saat umat Islam tertimpa musibah besar, dan itu pun dilakukan hanya selama satu bulan.

Apakah Nabi Muhammad shalat subuh pakai qunut?

Ya, Nabi Muhammad SAW pernah shalat Subuh menggunakan doa qunut, tetapi juga ada riwayat yang menyebutkan beliau tidak membiasakannya. Hal ini menjadi dasar perbedaan pendapat ulama mengenai hukum qunut Subuh. Sebagian riwayat dari sahabat seperti Anas bin Malik mengatakan Nabi tidak membiasakannya, sementara riwayat lain dari sahabat seperti Barra' bin 'Azib mengatakan beliau pernah membacanya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |