Mengetahui Kondisi Bumi Setelah Kiamat dan Fase Kehidupan Setelahnya dalam Islam

7 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Kondisi bumi setelah kiamat digambarkan sebagai kehancuran total peradaban dan kehidupan yang pernah ada. Kiamat merupakan peristiwa dahsyat  menandai berakhirnya kehidupan di alam semesta. 

Melansir dari buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA Kelas XII oleh Tim Ganesha Operation, setelah kehancuran tersebut Allah SWT akan membiarkan keadaan bumi selama 40 tahun sebelum tiupan sangkakala kedua untuk membangkitkan kembali semua manusia. Fase kehidupan setelah kiamat berlanjut dengan serangkaian peristiwa yang menentukan nasib setiap manusia di akhirat.

Dalam perspektif Islam, kondisi bumi setelah kiamat adalah keadaan kehancuran mutlak di mana seluruh alam semesta beserta isinya musnah. Peristiwa ini dimulai dengan tiupan sangkakala pertama yang membuat bumi menjadi gelap gulita dan semua makhluk binasa. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (14/10/2025).

Kondisi Bumi Setelah Kiamat

Kondisi bumi setelah kiamat adalah keadaan kehancuran total yang dimulai ketika Malaikat Israfil meniup sangkakala pertama atas perintah Allah SWT. Tiupan ini menjadi penanda bahwa kiamat telah tiba dan bumi mulai mengalami proses penghancuran  menyeluruh.

Bumi akan menjadi gelap gulita tanpa cahaya sedikitpun. Hanya terdengar suara jeritan dan tangisan ketakutan dari makhluk yang akan binasa. Alam semesta beserta seluruh isinya akan hancur porak poranda tanpa bersisa, tidak ada yang dapat bertahan dari kehancuran ini.

Menurut Alquran surat Al A'raf ayat 187, pengetahuan tentang waktu terjadinya kiamat hanya ada pada sisi Allah dan akan datang secara tiba-tiba. Tidak ada satu orang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Allah SWT, sehingga manusia harus selalu bersiap menghadapi peristiwa tersebut.

Setelah kehancuran sempurna, Allah SWT akan membiarkan keadaan tersebut selama 40 tahun. Dalam periode ini, bumi berada dalam kondisi kosong tanpa kehidupan, menanti tiupan sangkakala kedua yang akan membangkitkan kembali semua manusia untuk menghadapi perhitungan amal perbuatan mereka.

Fase-Fase Kehidupan Setelah Kiamat

Kehidupan setelah kiamat terbagi ke dalam beberapa fase penting yang harus dilalui setiap manusia. Fase-fase ini dimulai dari pembangkitan hingga pembalasan akhir sesuai dengan amal perbuatan masing-masing individu selama hidup di dunia.

1. Yaumul Ba'as (Hari Kebangkitan)

Fase pertama adalah hari dibangkitkannya semua manusia dari kubur masing-masing setelah tiupan sangkakala kedua. Kondisi setiap orang saat dibangkitkan akan berbeda-beda sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Ada yang wajahnya tampan dan cantik karena amal salihnya, namun ada pula yang hitam atau hangus terbakar karena perbuatan buruknya.

2. Yaumul Mahsyar (Hari Pengumpulan)

Setelah dibangkitkan, semua manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menanti keputusan Allah atas semua perbuatannya selama hidup di bumi. Di tempat ini, jarak matahari begitu dekat dengan kepala sehingga panasnya dapat membakar kulit hingga terkelupas.

Manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri dengan tingkat kedalaman yang disesuaikan dengan amalannya, ada yang hanya sebatas mata kaki namun ada pula yang seluruh tubuhnya tenggelam.

3. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan)

Fase ini adalah hari diperhitungkannya semua amal perbuatan manusia selama hidup di dunia. Semua amal akan ditunjukkan kepada mereka masing-masing tanpa ada yang dapat mengelak. Mulut akan dikunci dan hanya anggota tubuh lainnya yang akan berbicara sebagai saksi dari perbuatannya. Manusia juga akan menerima buku catatan amal, dari sebelah kanan berisi kebaikan (Sijjin) atau dari sebelah kiri dan belakang berisi keburukan (Illiyyin).

4. Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

Yaumul Mizan merupakan hari ditimbangnya semua amal perbuatan yang telah dilakukan manusia saat hidup di dunia. Jika amal kebaikannya lebih berat, dia termasuk orang-orang yang beruntung dan akan masuk surga. Sebaliknya, jika timbangan amal buruknya lebih berat, dia termasuk orang yang merugi dan celaka sehingga akan masuk neraka. Penimbangan ini dilakukan dengan sangat adil tanpa ada kesalahan sedikitpun.

5. Melewati Siratal Mustaqim

Siratal Mustaqim adalah jembatan yang tipisnya melebihi sehelai rambut yang dibelah tujuh serta lebih tajam dari pedang. Jembatan ini menghubungkan antara Padang Mahsyar dan surga dengan jurang neraka yang sangat dalam di bawahnya.

Proses melewatinya tergantung pada amal perbuatan di dunia, ada yang langsung terjatuh, ada yang merangkak, berlari, bahkan berjalan secepat kilat. Hanya orang-orang beriman dan bertakwa yang mampu melewati jalur ini dengan selamat.

6. Yaumul Fasl (Hari Perjumpaan)

Ini merupakan hari perjumpaan di mana setiap orang akan bertemu dengan golongannya. Apabila beramal salih selama hidup, ia akan berkumpul dengan sesama orang-orang salih di akhirat kelak. Begitu pun sebaliknya, jika memiliki amal buruk, ia akan dipertemukan dengan orang-orang yang juga buruk dan akan bersama-sama menghadapi pembalasan yang setimpal.

7. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan)

Yaumul Jaza adalah fase terakhir yaitu hari pembalasan bagi setiap manusia sesuai dengan amal perbuatan masing-masing. Jika ia termasuk golongan orang baik, akan ditempatkan di surga yang penuh kenikmatan abadi. Sedangkan apabila ia termasuk ke dalam golongan orang buruk, Allah akan memasukkannya ke dalam neraka yang penuh siksaan dan penderitaan.

Perintah Beriman kepada Hari Kiamat

Umat Muslim diwajibkan beriman dan percaya kepada hari kiamat sebagai salah satu rukun iman. Keimanan ini menjadi dasar bagi setiap Muslim untuk senantiasa berbuat kebaikan dan menjauhi kemaksiatan karena kesadaran akan adanya pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Perintah mempercayai akan adanya hari kiamat telah ditegaskan dalam Alquran surat Al A'raf ayat 187. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa pengetahuan tentang kiamat hanya ada pada sisi Allah dan tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat akan datang dengan tiba-tiba tanpa ada yang dapat memprediksinya.

Mengutip dari Alquran surat Al A'raf ayat 187, disebutkan bahwa kiamat itu amat berat (huru haranya) bagi makhluk yang di langit dan di bumi. Ayat ini menegaskan bahwa peristiwa kiamat adalah sesuatu yang sangat dahsyat dan menakutkan bagi seluruh makhluk ciptaan Allah SWT.

Keimanan kepada hari kiamat mendorong manusia untuk selalu introspeksi diri dan memperbaiki perilaku. Dengan mengingat bahwa setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan kelak, manusia akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan berusaha memperbanyak amal salih. Kesadaran ini menjadi motivasi kuat untuk menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam dan selalu berada di jalan yang diridhai Allah SWT.

FAQ

1. Apa yang terjadi dengan bumi setelah kiamat? Bumi akan hancur total dan menjadi gelap gulita tanpa ada kehidupan yang tersisa selama 40 tahun.

2. Siapa yang meniup sangkakala sebagai tanda kiamat? Malaikat Israfil yang meniup sangkakala sebanyak dua kali atas perintah Allah SWT.

3. Berapa lama kondisi kehancuran bumi berlangsung setelah kiamat? Kondisi kehancuran bumi akan berlangsung selama 40 tahun sebelum tiupan sangkakala kedua.

4. Apa yang terjadi setelah tiupan sangkakala kedua? Semua manusia yang telah mati akan dibangkitkan kembali dari kubur mereka untuk menghadapi perhitungan amal.

5. Apakah ada yang selamat dari kehancuran saat kiamat tiba? Tidak ada satu makhluk pun yang selamat dari kehancuran saat kiamat tiba, semua akan binasa.

6. Bagaimana kondisi manusia saat dibangkitkan setelah kiamat? Kondisi setiap orang berbeda-beda sesuai amalnya, ada yang cantik bercahaya ada yang hitam hangus.

7. Apa tujuan fase-fase kehidupan setelah kiamat? Untuk menghitung, menimbang, dan membalas semua amal perbuatan manusia secara adil sebelum masuk surga atau neraka. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |