Liputan6.com, Jakarta - Astaghfirullah adalah kalimat permohonan ampun yang sangat penting. Astaghfirullah arti secara sederhana adalah “Aku memohon ampun kepada Allah.”
Setiap Muslim perlu memahami Astaghfirullah arti karena manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan. Mengucapkan istighfar adalah cara untuk membersihkan diri dari perbuatan dosa, baik yang disengaja maupun tidak.
Melansir dari Kementerian Agama RI atau Kemenag RI, manusia hendaknya membaca Istighfar. Ini karena Nabi Muhammad SAW di jamin masuk surga karena dalam sehari semalam membaca Istighfar sebanyak 100 kali.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (2/7/2025).
Mutiara Hati Quraish Shihab - Dzikir dan Ketenangan Batin
Astaghfirullah Artinya Permohonan Ampun yang Tulus
Astaghfirullah arti secara bahasa adalah “Aku memohon ampun kepada Allah”. Kalimat ini adalah ungkapan penyesalan atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Mengucapkan Astaghfirullah adalah bentuk pengakuan bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa, serta membutuhkan ampunan dari Sang Pencipta.
Kalimat istighfar sendiri adalah kalimat yang secara khusus ditujukan untuk meminta maaf atau taubat atas kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan karena melanggar larangan Allah SWT. Pengucapan kalimat istighfar harus diikuti dengan bertaubat sebagai suatu tindakan nyata.
Astagfirullahaladzim tidak hanya dilisankan, meskipun dengan mengucap sudah mendatangkan pahala. Namun, harus diiring dengan tindakan penyesalan dan memperbaiki hubungan dengan Allah Swt.
Dalam Islam, Astaghfirullah arti tidak hanya sebatas ucapan di lisan. Lebih dari itu, istighfar harus diiringi dengan kesadaran diri, penyesalan yang mendalam, serta tekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut, ditegaskan dalam buku 8 Kalimat Al-Thayyibah yang ditulis M. Fauzi. Dengan demikian, istighfar menjadi sarana untuk membersihkan hati dan memperbaiki diri.
Mengucapkan Astaghfirullah dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, ada beberapa waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, seperti setelah shalat, sebelum tidur, atau saat merasa melakukan kesalahan. Dengan membiasakan diri beristighfar, seorang Muslim akan senantiasa merasa dekat dengan Allah SWT dan terhindar dari perbuatan dosa.
Astaghfirullah Hal Azim: Mengagungkan Keampunan Allah
Selain Astaghfirullah, terdapat pula kalimat istighfar yang lebih lengkap, yaitu Astaghfirullah Hal Azim. Secara harfiah, Astaghfirullah Hal Azim arti adalah “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung”. Penambahan kata “Al-Azim” (Maha Agung) menunjukkan pengagungan terhadap kebesaran dan keagungan Allah SWT.
Mengucapkan Astaghfirullah Hal Azim berarti mengakui bahwa Allah SWT memiliki sifat Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Sebesar apapun dosa yang telah diperbuat, ampunan Allah SWT jauh lebih besar dan meliputi segala sesuatu. Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah SWT dan senantiasa memohon ampunan-Nya.
Melansir dari antaranews.com, membaca istighfar dapat memberikan ketenangan dan kedamaian dalam hati, mengurangi rasa khawatir dan kegelisahan. Hal ini membuat pikiran lebih jernih dalam menghadapi berbagai kondisi dalam hidup.
Mengamalkan Istighfar dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik. Selalu sadar akan sikap dan perilaku yang salah terhadap sesama manusia dan Allah SWT, membuat kita tidak ingin mengulangi dan memohon ampun. Sehingga kita memiliki sikap rendah hati dan tidak sombong.
Kalimat Astaghfirullah Hal Azim sering diucapkan setelah shalat sebagai bentuk permohonan ampun atas segala kekurangan dan kekhilafan dalam melaksanakan ibadah. Selain itu, kalimat ini juga dapat diucapkan dalam berbagai kesempatan lainnya, seperti saat berdzikir, berdoa, atau saat merasa melakukan kesalahan.
Astaghfirullah wa Atubu Ilaih: Memohon Ampun dan Bertaubat
Kalimat istighfar lainnya yang sering diucapkan adalah Astaghfirullah wa Atubu Ilaih. Astaghfirullah wa Atubu Ilaih arti adalah “Aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya”. Kalimat ini tidak hanya berisi permohonan ampun, tetapi juga pernyataan taubat dan kembali kepada Allah SWT.
Atubu Ilaih berasal dari kata "taubat" yang artinya adalah bertaubat atau kembali kepada Allah SWT. Taubat merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Sebagai umat muslim, kita diajarkan untuk selalu mengamalkan astaghfirullah wa atubu ilaih dalam berbagai kesempatan.
Dalam Islam, taubat memiliki kedudukan yang sangat penting. Taubat adalah syarat untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Taubat yang diterima adalah taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, disertai dengan penyesalan yang mendalam, serta tekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut.
Mengucapkan Astaghfirullah wa Atubu Ilaih adalah bentuk pengakuan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak sempurna. Manusia seringkali melakukan kesalahan dan dosa, baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk senantiasa memohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT.
Keutamaan Istighfar Astaghfirullah: Mendekatkan Diri kepada Allah
Istighfar memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Dengan memahami Astaghfirullah arti dan mengamalkannya, seorang Muslim dapat meraih berbagai manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah beberapa keutamaan istighfar:
Melansir dari lampung.kemenag.go.id, dengan memperbanyak istighfar dan bertobat, Allah akan memberikan kita banyak keberkahan, baik secara jasmani maupun rohani. Memohon ampun kepada Allah bukan hanya tentang menghapus dosa, tetapi juga tentang mengakui kebesaran-Nya dan kerendahan hati kita sebagai hamba-Nya.
Dengan memperbanyak istighfar, kita membersihkan hati dan jiwa kita dari dosa-dosa, membuka pintu keberkahan, dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Pengampunan Dosa: Istighfar adalah cara untuk memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Istighfar menunjukkan kerendahan hati dan ketaatan kepada Allah.
- Ketenangan Hati: Istighfar dapat memberikan ketenangan batin dan mengurangi beban perasaan.
- Kelancaran Rezeki: Istighfar dapat membuka pintu rezeki dan kemudahan dalam hidup.
- Perlindungan dari Dosa: Istighfar dapat menghindarkan seseorang dari perbuatan dosa.
- Mengubah Kejahatan Menjadi Kebaikan: Istighfar yang tulus dapat mengubah perbuatan buruk menjadi kebaikan.
- Menghilangkan Kekhawatiran: Istighfar dapat mengurangi rasa khawatir dan cemas.
- Memperlancar rezeki: Dengan istighfar tidak hanya menenangkan hati, namun dapat memenuhi kebutuhan lain seperti rezeki berupa materi, kesehatan, keselamatan, dan lainnya.
- Menghapus dosa: Memohon dan berharap ridho Allah SWT untuk menghapus dosa dapat mengamalkan Istighfar secara rutin.
- Memperbaiki diri: Mengamalkan Istighfar dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik. Selalu sadar akan sikap dan perilaku yang salah terhadap sesama manusia dan Allah SWT, membuat kita tidak ingin mengulangi dan memohon ampun. Sehingga kita memiliki sikap rendah hati dan tidak sombong.
- Kebahagiaan di dunia dan akhirat: Memperbanyak amalan dzikir istighfar merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Allah SWT akan turunkan keberkahan untuk para umat muslim yang selalu beristighfar.
FAQ: Pertanyaan Seputar Astaghfirullah
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar Astaghfirullah arti dan keutamaannya:
1. Apa arti dari Astaghfirullah?
Astaghfirullah berarti “Aku memohon ampun kepada Allah”. Ini adalah bentuk zikir dan taubat mengakui kesalahan serta meminta pengampunan dari-Nya.
2. Apakah cukup mengucapkan Astaghfirullah satu kali?
Ya, walaupun cukup satu kali, dianjurkan untuk mengulangnya secara rutin—dalam hadits Nabi ﷺ, disebutkan beliau mengucapkannya minimal tiga kali setelah shalat.
3. Kapan waktu terbaik untuk mengucapkan Astaghfirullah?
Bisa dipanjatkan kapan saja: setelah shalat, saat hati merasa bersalah, bahkan saat mendengar berita buruk—karena beristighfar membantu menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah.
4. Apa keutamaan mengucapkan Astaghfirullah?
Keutamaannya beragam: diampuni dosa, hati menjadi tenang, terbukanya pintu rezeki, dan diberi kelapangan dalam kesulitan—berdasarkan ayat‑ayat Al‑Qur’an dan hadits shahih.
5. Apakah beda antara Astaghfirullah dan Astaghfirullahal ‘Adzim?
Ya, Astaghfirullahal‑‘Adzim menambahkan sifat Allah yaitu “yang Maha Agung”, meskipun keduanya sama-sama bermakna permohonan ampunan, penyebutan yang lebih panjang menunjukkan kekhusyukan yang lebih tinggi.
6. Apa dampak psikologis dari beristighfar?
Menurut kajian modern, istighfar berfungsi sebagai metode coping spiritual—membawa ketenangan, mengurangi stres, dan memperkuat mental saat menghadapi masalah.
7. Berapa kali sebaiknya mengulang Astaghfirullah dalam sehari?
Tidak ada batasan resmi, namun Nabi ﷺ menganjurkan minimal 70 kali sehari dan generasi salaf bahkan mengamalkan ratusan kali sebagai bentuk keikhlasan taubat dan penghilangan dosa .