Liputan6.com, Jakarta - Cara mencari nafkah yang berkah sesuai sunnah adalah panduan hidup yang menjadi pijakan bagi setiap Muslim dalam memenuhi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Islam menegaskan bahwa setiap usaha mencari rezeki tidak hanya soal materi, tapi juga ibadah yang bernilai pahala jika dilakukan dengan niat yang benar dan cara yang halal.
Dalam Islam, cara mencari nafkah yang berkah sesuai sunnah menuntut kesungguhan, kejujuran, dan ketakwaan. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa mencari rezeki dengan cara halal adalah bentuk jihad fi sabilillah. Pekerjaan yang halal, sekecil apa pun hasilnya, lebih baik di sisi Allah daripada penghasilan besar yang diperoleh dari cara yang curang.
Islam tidak menolak kekayaan, namun mengatur agar harta yang didapat berasal dari usaha yang bersih. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا
Inna Allāha ṭayyibun lā yaqbalu illā ṭayyiban."Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik." (HR. Muslim)
Artinya, Allah hanya meridhai rezeki yang diperoleh dengan cara yang diridhai-Nya. Maka dari itu, setiap Muslim wajib memastikan pekerjaannya jauh dari unsur riba, penipuan, dan kecurangan.
Niat Ikhlas dan Kejujuran dalam Bekerja
Segala amal tergantung pada niatnya. Begitu pula dalam mencari nafkah. Rasulullah ﷺ bersabda:إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِInnamal a‘mālu bin-niyyāt“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan niat yang ikhlas, bekerja menjadi ibadah. Seorang ayah yang berangkat kerja untuk memberi nafkah kepada keluarganya dengan niat karena Allah, akan mendapatkan pahala sebagaimana orang yang berjuang di jalan Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا
Innaka lan tunfiqa nafaqatan tabtaghī bihā wajh Allāh illā ujirta ‘alaiha
“Sesungguhnya tidaklah engkau menafkahkan sesuatu dengan niat mencari ridha Allah, melainkan engkau akan diberi pahala atasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, bekerja dengan jujur dan menghindari tipu daya adalah bentuk ketakwaan yang akan membuka pintu keberkahan dari Allah.
Menafkahi Keluarga sebagai Sedekah
Dalam Islam, nafkah yang diberikan kepada keluarga dihitung sebagai sedekah. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا أَنْفَقْتَ عَلَى أَهْلِكَ فَهُوَ لَكَ صَدَقَةٌ
Mā anfaqta ‘alā ahlika fahuwa laka ṣadaqah
“Apa yang engkau nafkahkan untuk keluargamu, maka itu bernilai sedekah bagimu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa memberi nafkah bukan hanya kewajiban, melainkan ladang pahala yang besar. Bahkan, satu suapan makanan yang diberikan kepada istri pun bernilai ibadah.
Menafkahi keluarga dengan cara halal dan penuh tanggung jawab mencerminkan cinta sejati. Islam memuliakan laki-laki yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya.
Allah ﷻ berfirman dalam QS. At-Talaq ayat 7:
لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِ
Liyunfiq dhū sa‘atin min sa‘atihī“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya.”
Disiplin, Sabar, dan Tawakal dalam Rezeki
Bekerja dengan disiplin dan sabar adalah bagian dari adab mencari nafkah. Islam melarang seseorang tergesa-gesa ingin kaya dengan jalan haram. Rezeki yang datang perlahan dengan penuh kesabaran lebih berkah dibanding hasil cepat yang menipu.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barang siapa di pagi hari dalam keadaan aman, sehat, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi).
Hadits ini mengajarkan untuk bersyukur atas rezeki kecil yang mencukupi, daripada tamak mengejar harta tanpa batas.
Orang yang bertawakal dan tetap berusaha dalam koridor halal akan disertai keberkahan Allah ﷻ dalam kehidupannya.
Larangan Mencari Nafkah dengan Cara Haram
Islam tegas melarang praktik curang, riba, suap, dan manipulasi dalam bekerja. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَعَنَ اللَّهُ آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ
“Allah melaknat orang yang memakan riba dan yang memberikannya.” (HR. Muslim).
Bekerja dengan cara haram tidak hanya menghilangkan keberkahan, tapi juga mendatangkan murka Allah. Sebaliknya, usaha kecil yang halal akan tumbuh dengan berkah.
Allah ﷻ berfirman dalam QS. Al-Mulk ayat 15:
فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِن رِّزْقِهِ
Famshū fī manākibihā wa kulū min rizqihī“Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah dari rezeki-Nya.”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk bekerja, berusaha, dan menjemput rezeki yang halal.
Dengan demikian, cara mencari nafkah yang berkah sesuai sunnah adalah dengan niat ikhlas, usaha halal, kejujuran, disiplin, dan tawakal kepada Allah. Barang siapa yang menempuh jalan ini, niscaya hidupnya akan dipenuhi ketenangan dan berkah.
Akhirnya, cara mencari nafkah yang berkah sesuai sunnah bukan hanya tentang mencari uang, tapi tentang mencari ridha Allah melalui kerja keras yang halal dan penuh keikhlasan.
People Also Talk
1. Apa yang dimaksud dengan nafkah yang berkah? Nafkah yang berkah adalah rezeki yang diperoleh dengan cara halal, disertai niat ikhlas, dan memberi manfaat bagi keluarga tanpa mengandung unsur haram.
2. Apakah bekerja untuk keluarga termasuk ibadah? Ya, jika diniatkan karena Allah, maka menafkahi keluarga bernilai ibadah dan bahkan lebih utama daripada sedekah di luar rumah.
3. Bagaimana agar pekerjaan kita mendapat keberkahan? Dengan menjaga kejujuran, menghindari kecurangan, dan selalu bersyukur atas hasil yang diperoleh.
4. Apakah rezeki halal selalu banyak? Tidak selalu banyak secara materi, tapi pasti cukup dan membawa ketenangan hati.
5. Apa doa agar diberi rezeki halal dan berkah? اللّهُمَّ ارْزُقْنِي رِزْقًا حَلاَلًا وَاسِعًا مُبَارَكًا فِيهِAllāhumma urzuqnī rizqan halālan wāsi‘an mubārakan fīh“Ya Allah, berilah aku rezeki yang halal, luas, dan penuh berkah.”