Bolehkah Puasa Senin di Tanggal 11 Muharram 2025 setelah Tasu’a dan Asyura?

2 months ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Puasa di bulan Muharram adalah salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan. Dalam sebuah riwayat hadis, puasa Muharram termasuk puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. 

"Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan sholat paling afdhal setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Mushannaf Abdurrazzaq no. 7839, Ath-Thahawi 2/78, dan Al-Baihaqi 4/287 dari Ibnu Juraij, dari Atha', dari Ibnu Abbas dengan sanad shahih) 

Puasa Muharram dapat dilakukan kapan saja selama masih bulan tersebut. Namun, ada puasa yang memiliki keutamaan khusus di bulan tersebut. Adalah puasa Tasu’a dan Asyura.

Puasa Tasu’a dilaksanakan pada 9 Muharram dan puasa Asyura pada 10 Muharram. Keutamaan khusus puasa Asyura adalah menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan setahun sebelumnya. Adapun puasa Tasu’a adalah puasa pendamping Asyura agar tidak menyerupai kaum Yahudi.

Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah boleh melaksanakan puasa 11 Muharram setelah Tasu’a dan Asyura yang tahun ini bertepatan pada Senin, 7 Juli 2025? Simak jawabannya di halaman berikutnya.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lakalantas: Pajero Seruduk Truk Box di Banyumas

Penjelasan Puasa setelah Tasu’a dan Asyura

Umat Islam boleh melaksanakan puasa 11 Muharram, terlebih jika tidak melaksanakan puasa Tasu’a. Dalam hadis diterangkan bahwa berpuasalah pada sehari sebelum atau sehari setelah Asyura agar tidak menyerupai kaum Yahudi.

   عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)   

Artinya, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullah bersabda), ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad)

Dari hadis di atas dapat kita ketahui bahwa puasa sehari setelah Asyura memang ada anjurannya dan diperbolehkan. Terlebih tanggal 11 Muharram 1447 H bertepatan pada Senin yang merupakan salah satu hari baik untuk berpuasa.

Terkait keutamaan puasa Senin telah diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ   

Artinya, “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa.” (HR Tirmidzi).

Niat Puasa 11 Muharram atau Puasa Senin

Umat Islam dapat memasang niat puasa 11 Muharram maupun puasa Senin, keduanya sama-sama sunnah. Berikut lafal niatnya.

Niat Puasa Mutlak Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”

Puasa Senin 

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى    

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."  

Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |