Doa Setelah Baca Al-Qur’an dan Artinya Lengkap Bacaan Arab, Menyempurnakan Ibadah

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Membaca Al-Qur'an adalah ibadah mulia yang membawa banyak keberkahan bagi umat Islam. Setelah menyelesaikan tilawah, terdapat anjuran untuk membaca doa setelah baca Al-Qur’an dan artinya sebagai bentuk syukur dan permohonan.

Memahami doa setelah baca Al-Qur’an dan artinya sangat penting bagi umat Muslim. Ini membantu menyempurnakan ibadah serta memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.

Al-Qur'an merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, menjadi mukjizat terbesar bagi umat Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur'an." 

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (23/9/2025).

Pentingnya Doa Setelah Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, dan merupakan bentuk implementasi dari rukun iman, yaitu mengimani Al-Qur'an. Setelah selesai membaca kitab suci ini, Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk membaca doa sebagai penutup.

Anjuran ini bukan tanpa alasan, melainkan untuk menyempurnakan ibadah dan memohon keberkahan dari setiap huruf yang telah dilantunkan. Doa setelah membaca Al-Qur'an memiliki peran penting dalam mengukuhkan kebaikan yang telah dilakukan dan menghapus potensi kesalahan selama proses membaca.

Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah RA, Rasulullah SAW senantiasa mengakhiri setiap majelis, bacaan Al-Qur'an, atau shalat dengan beberapa kalimat doa. Kalimat-kalimat ini berfungsi untuk mematri amal kebaikan dan menghapus dosa jika ada kejelekan yang terucap.

Mengutip buku Puasanya Orang-Orang Pilihan karya M. Alcaff, disebutkan bahwa untuk menyempurnakan tilawah, setelah membaca Al-Qur'an dianjurkan mengucapkan "Shodaqallahul ‘adziim" yang berarti "Allah Maha Besar dan Maha Agung lagi Maha Tinggi".

Ini menunjukkan bahwa penutup bacaan Al-Qur'an tidak hanya sekadar selesai, tetapi juga diiringi dengan pengakuan kebesaran Allah dan permohonan ampunan.

Doa Penutup Majelis Setelah Membaca Al-Qur'an dan Artinya

Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk dibaca setelah membaca Al-Qur'an adalah doa penutup majelis. Doa ini diriwayatkan oleh An-Nasai dari Aisyah RA, yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah duduk di suatu tempat, membaca Al-Qur'an, atau melaksanakan shalat melainkan beliau mengakhirinya dengan beberapa kalimat.

Ketika Aisyah RA bertanya tentang hal tersebut, Rasulullah SAW menjawab bahwa kalimat-kalimat itu berfungsi untuk mematri kebaikan dan menghapus dosa. Doa ini dikenal sebagai doa kafaratul majelis atau doa penutup majelis, yang sangat dianjurkan untuk dibaca setelah selesai beribadah atau berkumpul.

Berikut adalah bacaan doa setelah baca Al-Qur’an dan artinya untuk penutup majelis:

Arab: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Arab Latin: "Subhanakallahumma wa bihamdika, laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik."

Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu."

Doa ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, dan merupakan salah satu doa yang paling umum dibaca untuk mengakhiri suatu majelis atau aktivitas keagamaan.

Doa Khatam Al-Qur'an dan Artinya

Selain doa penutup majelis, terdapat pula doa khatam Al-Qur'an yang dianjurkan untuk dibaca setelah menyelesaikan seluruh bacaan Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Mengutip buku Ihya' 'Ulumuddin 3 oleh Imam al-Ghazali, doa ini merupakan permohonan agar Al-Qur'an menjadi petunjuk dan rahmat bagi pembacanya.

Tradisi membaca doa khatam Al-Qur'an telah ada sejak zaman sahabat Nabi. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, beliau mengumpulkan istri dan anak-anaknya untuk berdoa setelah khatam Al-Qur'an. Imam Ahmad, seorang ulama Hambali, juga menganjurkan pembacaan doa ini, dan hal tersebut diakui oleh tiga mazhab lainnya dalam Islam.

Meskipun demikian, terdapat perbedaan pandangan mengenai status hadis yang meriwayatkan doa khatam Al-Qur'an ini. Doa ini diriwayatkan oleh Abu Mashur al Muzzaffar ibn al Husain dari jalur Abu Dzar Al Harawi, namun status hadisnya adalah mudhal karena adanya dua rawi yang terputus secara berurutan pada sanadnya, sehingga termasuk hadis dengan sanad yang lemah.

Namun, secara umum, para ulama tetap menganjurkan doa setelah baca Al-Qur’an dan artinya ini sebagai bentuk penghormatan dan permohonan keberkahan setelah menyelesaikan bacaan Al-Qur'an.

Berikut adalah bacaan doa setelah baca Al-Qur’an dan artinya untuk khatam:

Arab: 

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافِ  النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Arab Latin: "Allahummarhamni bil qur'an. Waj'alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rahmah. Allhumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa 'allimnii minhu maa jahiltu warzuqnii tilawatahu aana-allaili wa'atraafan nahaar waj'alhu lii hujjatan yaa rabbal 'alamiin."

Artinya: "Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Qur'an. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum aku ketahui darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai Tuhan semesta alam."

Keutamaan Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an adalah amalan yang sangat mulia dan memiliki banyak keutamaan di sisi Allah SWT. Keutamaan-keutamaan ini mendorong setiap muslim untuk senantiasa berinteraksi dengan kitab suci, baik dengan membaca, memahami, maupun mengamalkannya. Merangkum buku Keutamaan Membaca Al-Qur'an, Berdzikir, Berdo'a dan Bershalawat oleh Imam Nawawi, terdapat beberapa dalil yang menjelaskan keutamaan ini.

  • Termasuk Golongan Orang Baik - Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mau mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain." Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dari Utsman RA, menunjukkan bahwa orang yang berinteraksi aktif dengan Al-Qur'an adalah pribadi yang mulia.
  • Menjadi Syafaat di Hari Kiamat - Dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, sebab kelak pada hari kiamat dia akan datang memberikan syafaat kepada pembacanya." Hadis riwayat Muslim ini menegaskan bahwa Al-Qur'an akan menjadi penolong bagi pembacanya di akhirat.
  • Dikumpulkan Bersama Golongan Orang Mulia - Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang gemar membaca Al-Qur'an dan sudah lihai dalam membacanya kelak akan bersama golongan mereka yang mulia lagi berbakti. Adapun orang yang gemar membaca Al-Qur'an namun dalam pembacaannya masih terbata-bata, maka ia akan mendapat dua pahala." Hadis riwayat Bukhari dan Muslim ini memberikan motivasi bagi semua tingkatan pembaca Al-Qur'an.
  • Dinaungi Para Malaikat - Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, lalu membaca kitab Allah dan mempelajarinya, melainkan akan turun ketenangan kepada mereka. Mereka akan diliputi rahmat, mereka akan dinaungi para malaikat dan Allah akan membanggakan mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya." Hadis Muslim ini menunjukkan kemuliaan majelis Al-Qur'an.
  • Keutamaan Orang yang Menghafal Al-Qur'an - Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak boleh ada iri, kecuali dalam dua hal, yakni terhadap seseorang yang diberi kemampuan menghafal Al-Qur'an, lalu ia baca, baik pada malam hari maupun siang hari dan terhadap seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia infakkan, baik pada malam hari maupun siang hari." Hadis riwayat Bukhari Muslim ini menyoroti keutamaan penghafal Al-Qur'an.

Adab Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an bukan sekadar melafalkan huruf-huruf Arab, melainkan sebuah ibadah yang memerlukan adab dan etika tertentu untuk menghormati kemuliaan firman Allah SWT. Adab ini penting untuk diperhatikan agar pembaca mendapatkan pahala yang sempurna dan keberkahan dari setiap ayat yang dibaca. Mengutip buku 2 Jam Pintar Membaca Al Quran oleh Hasbu Ashidiqy, berikut adalah beberapa adab yang bisa dipraktikkan saat membaca Al-Qur'an.

  1. Membersihkan Mulut dengan Menggosok Gigi: Sebelum memulai membaca Al-Qur'an, dianjurkan untuk membersihkan mulut, misalnya dengan bersiwak atau menggosok gigi. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kalamullah yang akan dilantunkan.
  2. Berwudu Sebelum Menyentuh dan Membaca Al-Qur'an: Kondisi suci dari hadas kecil maupun besar adalah syarat utama untuk menyentuh mushaf Al-Qur'an. Berwudu juga dianjurkan sebelum membaca, meskipun tidak menyentuh mushaf secara langsung.
  3. Menghadap Kiblat: Sebagaimana dalam shalat, menghadap kiblat saat membaca Al-Qur'an adalah adab yang baik, menunjukkan kekhusyukan dan penghormatan kepada Allah SWT.
  4. Mengawali dengan Ta'awudz: Sebelum memulai bacaan, dianjurkan membaca ta'awudz (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ - A'udzubillahiminasyaitonirrojim) untuk memohon perlindungan dari godaan setan.
  5. Membaca Basmalah pada Setiap Awal Surat (Kecuali At-Taubah): Setiap awal surat (kecuali surat At-Taubah) dimulai dengan basmalah (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ - Bismillahirrahmanirrahim).
  6. Membaca dengan Khusyuk dan di Tempat Bersih: Membaca Al-Qur'an hendaknya dilakukan dengan hati yang khusyuk, tenang, dan di tempat yang bersih serta suci, jauh dari gangguan.
  7. Membaca dengan Tenang dan Tidak Terburu-buru: Tilawah Al-Qur'an harus dilakukan dengan tartil, yaitu membaca secara perlahan, jelas, dan tidak terburu-buru, agar dapat meresapi makna ayat-ayatnya.
  8. Membaca dengan Irama yang Indah: Dianjurkan untuk membaca Al-Qur'an dengan suara yang merdu dan irama yang indah, sesuai dengan kaidah tajwid, untuk menambah kekhusyukan dan keindahan bacaan.
  9. Memohon Karunia dan Menangis: Saat membaca ayat-ayat yang berkaitan dengan rahmat Allah, dianjurkan untuk memohon karunia-Nya. Sebaliknya, ketika membaca ayat-ayat tentang azab, dianjurkan untuk merenung dan menangis sebagai bentuk ketakutan dan penyesalan.

Dalil dan Anjuran Terkait Doa Setelah Membaca Al-Qur'an

Anjuran untuk membaca doa setelah baca Al-Qur’an dan artinya memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam, terutama dari praktik Rasulullah SAW dan para sahabat. Dalil utama yang sering dijadikan rujukan adalah hadis dari Aisyah RA, yang menjelaskan kebiasaan Nabi Muhammad SAW dalam mengakhiri setiap aktivitas penting dengan doa.

Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, tidaklah Anda duduk di suatu tempat, membaca Al-Qur'an ataupun mengerjakan sholat melainkan Anda akhiri dengan beberapa kalimat?" Rasulullah SAW menjawab, "Betul, barang siapa yang mengucapkan kebaikan maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dipatri dengan kebaikan. Barang siapa yang mengucapkan kejelekan maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa."

Kalimat yang dimaksud adalah doa "Subhanakallahumma wa bihamdika, laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik."

Mengenai doa khatam Al-Qur'an, terdapat riwayat dari Anas bin Malik yang menunjukkan bahwa beliau mengumpulkan keluarga untuk berdoa setelah khatam Al-Qur'an. Imam Ahmad, salah satu imam mazhab, juga menganjurkan doa ini, dan anjuran tersebut diakui oleh tiga mazhab lainnya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa Imam Malik berpendapat doa khatam Al-Qur'an bukan termasuk sunnah dalam shalat malam Ramadhan, dan beberapa ulama menyebutkan bahwa tidak selayaknya seorang muslim bersikeras keluar dari masjid untuk membaca doa khatam Al-Qur'an secara terpisah dari jamaah.

Mengutip buku 37 Masalah Populer yang ditulis oleh H. Abdul Somad, dijelaskan bahwa meskipun tidak ada nash (teks eksplisit) yang menerangkan doa khatam Al-Qur'an secara spesifik, diperbolehkan berdoa dengan bacaan apa saja yang berkaitan dengan Al-Qur'an atau doa-doa untuk memenuhi hajat. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dalam berdoa setelah khatam, selama niatnya baik dan sesuai syariat.

FAQ

1. Mengapa dianjurkan membaca doa setelah tilawah Al-Qur’an?

Doa setelah tilawah berfungsi untuk menyempurnakan ibadah, memohon ampunan, dan mengharap keberkahan dari Allah SWT.

2. Apa doa penutup majelis setelah membaca Al-Qur’an?

Doanya adalah Subhanakallahumma wa bihamdika, laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.

3. Apa arti doa penutup majelis tersebut?

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Tidak ada sesembahan selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

4. Apakah ada doa khusus setelah khatam Al-Qur’an?

Ya, salah satunya doa khatam Al-Qur’an yang memohon agar Al-Qur’an menjadi cahaya, petunjuk, dan rahmat bagi pembacanya.

5. Apakah doa khatam Al-Qur’an wajib dibaca?

Tidak wajib, namun dianjurkan karena merupakan tradisi yang diwariskan para ulama dan sahabat Nabi.

6. Apa keutamaan membaca Al-Qur’an secara rutin?

Di antaranya mendapat syafaat di akhirat, dinaungi malaikat, digolongkan bersama orang-orang mulia, serta dilipatgandakan pahalanya.

7. Bagaimana adab yang baik sebelum membaca Al-Qur’an?

Berwudu, membersihkan mulut, menghadap kiblat, membaca ta’awudz dan basmalah, serta membacanya dengan tartil dan penuh kekhusyukan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |