Liputan6.com, Jakarta Fadilah puasa Suro atau Asyura merupakan ganjaran besar yang diberikan Allah SWT kepada umat muslim. Setiap tanggal 10 Suro atau 10 Muharram, yang dikenal sebagai hari Asyura, umat Islam memiliki kesempatan istimewa untuk menunaikan ibadah puasa. Tidak sekadar tradisi, puasa ini menyimpan banyak keutamaan yang dijanjikan langsung oleh Rasulullah SAW. Salah satunya adalah penghapusan dosa selama satu tahun yang lalu.
Puasa Asyura tidak berdiri sendiri. Ia sering dilengkapi dengan puasa Tasu’a (9 Muharram atau 9 Suro) dan puasa tanggal 11 Muharram atau 11 Suro sebagai pembeda dari tradisi kaum Yahudi. Tiga hari ini menjadi momentum spiritual penting dalam kalender hijriah yang sering kali dilupakan oleh sebagian umat Muslim.
Liputan6 akan membahas fadilah puasa Suro atau Asyura berdasarkan hadis sahih, kutipan kitab klasik, serta referensi dari berbagai sumber.
Fadilah Puasa Suro sesuai Syariat Islam
Fadilah puasa Suro memiliki banyak keutamaan dalam syariat Islam. Puasa ini merupakan sunnah mu’akkad yang sangat dianjurkan karena dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu, sebagaimana dijelaskan dalam hadis sahih.
Puasa Asyura sudah dikenal sejak zaman Nabi Musa AS. Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah dan melihat kaum Yahudi berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk syukur atas selamatnya Musa dari Fir’aun, beliau bersabda:
"نَحْنُ أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْهُمْ"
Naḥnu aḥaqqu bi-Mūsā minhum
"Kami lebih berhak terhadap Musa dibanding mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Kitab Fath al-Bari, Ibnu Hajar al-Asqalani menegaskan:
"وَفِي هَذَا دَلِيلٌ عَلَى مَشْرُوعِيَّةِ صِيَامِ عَاشُورَاءَ، وَأَنَّهُ كَانَ مَعْرُوفًا بَيْنَ الْأُمَمِ السَّابِقَةِ"
Wa fī hādzā dalīlun ‘alā masyrū‘iyyati ṣiyāmi ‘Āsyūrā’, wa annahu kāna ma‘rūfan bayna al-umam as-sābiqah
“Hadis ini menunjukkan disyariatkannya puasa Asyura dan bahwa hari itu telah dikenal di kalangan umat-umat terdahulu.”
(Fath al-Bari, Jilid 4, hal. 245)
Setelah puasa Ramadhan diwajibkan, puasa Asyura tetap dipertahankan sebagai ibadah sunnah mu’akkad.
Fadilah Puasa Suro dan Keutamaan yang Menyertai
Puasa Asyura memiliki keutamaan besar yakni menghapus dosa setahun sebelumnya.
"صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ"
Ṣiyāmu yaumi ‘Āsyūrā’ aḥtasibu ‘alallāhi an yukaffira as-sanata allātī qablah
“Puasa Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu.”
(HR. Muslim dari Abu Qatadah)
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan:
"فِي هَذَا الْحَدِيثِ فَضِيلَةُ صَوْمِ عَاشُورَاءَ، وَهُوَ يَكْفِرُ ذُنُوبَ السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ، وَهُوَ صَوْمٌ مُسْتَحَبٌّ شَدِيدُ الْتَأْكِيدِ"
Fī hādzā al-ḥadīts faḍīlat ṣawmi ‘Āsyūrā’, wa huwa yukaffiru dhunūb as-sanah al-māḍiyah, wa huwa ṣawm mustaḥabbun syadīd at-ta’kīd
“Hadis ini menunjukkan keutamaan puasa Asyura; ia menghapus dosa setahun lalu dan merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.”
(Syarh Shahih Muslim, Nawawi, Jilid 8)
Apakah Cukup Hanya Puasa di Tanggal 10?
Puasa di tanggal 10 Muharram (Asyura) sudah sah dan bernilai pahala besar, bahkan mampu menghapus dosa setahun yang lalu. Hal ini berdasarkan hadis sahih dari Nabi SAW, tanpa adanya syarat harus mengiringinya dengan hari lain. Maka bagi siapa pun yang hanya sempat puasa satu hari saja, tetap termasuk dalam sunnah yang diakui.
Hal yang paling utama adalah menambahkan puasa sehari sebelum (Tasu’a) atau sesudahnya (tanggal 11). Tujuannya adalah untuk menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi, seperti yang disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW dalam hadis:
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
Ṣūmū yauma ‘Āsyūrā’ wa khālifū fīhi al-Yahūd, ṣūmū qablahu yauman aw ba‘dahu yauman
“Puasalah kalian di hari Asyura dan bedakanlah dengan orang Yahudi, berpuasalah juga sehari sebelumnya atau sesudahnya.”
(HR. Ahmad)
Menambah hari puasa membuat seseorang tidak hanya memperoleh pahala besar, tetapi juga menunjukkan ketaatan yang lebih mendalam terhadap sunnah Rasulullah SAW dan semangat membentuk identitas umat Islam yang khas.
Fadilah Puasa Suro dan Tata Cara
Tata cara puasa Suro atau Asyura memiliki beberapa tingkatan keutamaan.
Imam Ibn Qudamah dalam al-Mughni menyebutkan tingkatan puasa Asyura:
"أَفْضَلُهَا أَنْ يُصَامَ قَبْلَهُ يَوْمٌ وَبَعْدَهُ يَوْمٌ، وَيَلِيهِ أَنْ يُصَامَ التَّاسِعُ وَالْعَاشِرُ، وَيَلِيهِ إِفْرَادُ الْعَاشِرِ بِالصَّوْمِ"
Afḍaluha an yuṣāma qablahu yaumun wa ba‘dahu yaum, wa yalīhi an yuṣāma at-tāsi‘ wa al-‘āsyir, wa yalīhi ifrādu al-‘āsyir biṣ-ṣawm
"Yang paling utama adalah puasa pada hari sebelumnya dan sesudahnya, lalu puasa Tasu’a dan Asyura, dan terakhir hanya puasa Asyura."
(al-Mughni, Ibn Qudamah, Jilid 3)
Tingkatan tersebut mencakup:
- Tertinggi: 3 hari (9, 10, 11 Muharram)
- Menengah: 9 dan 10 Muharram
- Minimum: 10 Muharram saja
Yang paling utama adalah berpuasa tiga hari, yaitu tanggal 9, 10, dan 11 Muharram, kemudian tingkat menengah dengan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Jika tidak mampu, minimal cukup dengan puasa pada tanggal 10 Muharram saja sebagai bentuk sunnah yang tetap berpahala besar.
Fadilah Puasa Suro atau Asyura: Niat dan Waktu Pelaksanaan
Lafaz niat puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu ṣawma yaumi ‘Āsyūrā’ sunnatan lillāhi ta‘ālā
“Aku berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”
Boleh niat di pagi hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Dalam al-Majmu’, Imam Nawawi menyebut:
“Niat puasa sunnah boleh dilakukan di pagi hari selama belum makan/minum, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW.”
(al-Majmu’, Nawawi, Jilid 6)
People Also Ask (QNA)
Apa saja keutamaan puasa Asyura?
Menghapus dosa selama satu tahun, memperbanyak pahala, dan mengikuti sunnah Nabi SAW.
Kenapa dianjurkan puasa tanggal 9 dan 11 juga?
Guna membedakan diri dari kaum Yahudi, sesuai dengan anjuran Nabi.
Bolehkah niat puasa di pagi hari?
Boleh, selama belum membatalkan puasa. Berdasarkan hadis Aisyah RA dan pendapat Imam Nawawi.
Apakah puasa Asyura wajib?
Tidak. Hukumnya sunnah mu’akkad.
Apa bedanya puasa Asyura dan Tasu’a?
Tasu’a adalah tanggal 9, Asyura tanggal 10. Idealnya dilakukan bersamaan.
Berapa hari idealnya puasa Asyura dilakukan?
3 hari (9, 10, 11), tetapi satu hari pun tetap sah.
Apakah ada manfaat medis?
Ya, termasuk detoksifikasi, kontrol berat badan, dan peningkatan kesehatan jantung.