Jika Iran vs Israel dan AS Picu Perang Dunia III, Benarkah akan jadi Perang Akhir Zaman Tanda Kiamat?

12 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Perang Iran dan Israel terus memanas. Teranyar, Amerika Serikat turut terlibat dengan mengebom tiga siklus nuklir Iran yakni Fordo, Isfahan, dan Natanz pada Minggu (22/6/2025) dini hari. 

"Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordo, Natanz, dan Isfahan. Seluruh pesawat telah meninggalkan wilayah udara Iran dan kembali dengan selamat. Muatan bom terbesar dijatuhkan di Fordo,” tulis Presiden AS Donald Trump melalui media sosial.

Mengutip analisis pakar keamanan internasional asal Inggris, Profesor Anthony Glees dari The Mirror, ketegangan Iran vs Israel tak menutup kemungkinan bisa menjadi cetak biru terjadinya perang global.

Eskalasi Iran vs Israel dapat memicu konflik luas. Para analis militer dan geopolitik memandang jika AS terlibat langsung menghadapi Iran, kemungkinan Rusia atau Tiongkok mendukung Teheran secara terbuka semakin tinggi. 

Di sisi lain, keterlibatan militer AS ke Eropa mungkin memancing reaksi dari blok NATO–Rusia, serta China yang berperan saat blok barat melemah. Ketegangan ini bisa memicu awal Perang Dunia III.

Terkait dengan Perang Dunia III, seorang jemaah Al Bahjah pernah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya tentang peperangan global itu apakah akan menjadi perang akhir zaman atau tidak? Peperangan akhir zaman atau Malhamah Kubra itu apakah akan menjadi salah satu tanda kiamat?

Saksikan Video Pilihan Ini:

Terharu, Polisi Pensiun Diarak Naik Vespa

Penjelasan Buya Yahya

Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya mengatakan bahwa perang seperti Perang Dunia III bisa terjadi kapan saja. Namun, untuk dijadikan itu sebagai Malhamah Kubra tidak bisa. 

“Terjadinya Malhamah Kubra itu nanti ada,” katanya, dikutip dari YouTube Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, tidak semuanya bisa dihubungkan dengan kiamat. Sebab, tanda-tanda kiamat sudah jelas diterangkan dalam Al-Qur’an dan hadis nabi seperti munculnya Dajjal, matahari terbit dari barat, dan sebagainya.

“Tidak semua tanda kiamat kita akan menemuinya. Kewajiban kita adalah meyakini itu semua. Dan tolong jangan menghubungkan kejadian hari ini langsung kepada ayat (tentang kiamat)," ujar Buya Yahya.

"Kalau menduga mungkin iya, tapi jangan dipastikan oh itu ayat ini-ini, mengilmiah-ilmiahkan, menghubung-hubungkan tapi kita bukan ahlinya itu bermasalah. semoga Allah jaga iman kita. Wallahu a’lam,” pungkas Buya Yahya.

Tanda Kiamat dalam Hadis Nabi

Mengutip situs Keislaman NU, salah satu hadis nabi yang sahih tentang tanda-tanda kiamat adalah hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, diriwayatkan oleh beberapa perawi hadis, dan diakui oleh para ulama. Berikut adalah redaksi hadisnya.

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ   

Artinya, “Dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Wallahu a’lam.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |