Merinding.. Tanda Kiamat Sudah Tampak tapi Jarang Disadari, UAH: Jaga 2 Amalan di Akhir Zaman Ini

12 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - - Fenomena perubahan zaman semakin terasa cepat dan aneh. Waktu seolah berlari, teknologi kian mendekatkan segalanya, dan masyarakat makin mudah terpapar informasi palsu. Di tengah situasi itu, muncul peringatan menohok dari penceramah muda Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH).

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa zaman telah berubah drastis dan umat manusia saat ini hidup di masa yang tanda-tandanya sudah disinggung oleh Nabi Muhammad SAW sejak lebih dari 1.400 tahun lalu.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, Nabi telah menyebut dalam hadis tentang tanda-tanda akhir zaman yang menunjukkan bahwa umat berada di penghujung usia dunia. Tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi itu telah muncul satu per satu dan kini menjadi kenyataan yang sulit dibantah.

"Eranya sudah berubah. Dengarkan satu hadis ini yang Nabi sampaikan jauh-jauh hari," kata Ustadz Adi Hidayat dengan nada serius, mengawali penjelasannya soal tanda kiamat.

Dalam ceramah tersebut, ia membacakan hadis Nabi dalam terjemahan bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami umat. Hadis itu menggambarkan bagaimana waktu akan terasa berjalan dengan sangat cepat di akhir zaman.

Dikutip Ahad (29/06/2025) dari tayangan video di kanal YouTube @JasnitraArahman, Ustadz Adi menjelaskan bahwa di akhir zaman, satu tahun akan terasa seperti sebulan, sebulan terasa seperti sepekan, sepekan seperti sehari, dan sehari seperti hanya satu jam.

Simak Video Pilihan Ini:

Perahu Terbalik Dilabarkan Ombak Tinggi Pantai Selatan, Nelayan Cilacap Tewas Tenggelam

Tanda Kiamat yang Sudah Tampak

"Setahun akan terasa seperti sebulan. Sebulan akan terasa seperti sepekan. Sepekan akan terasa seperti sehari. Sehari terasa kayaknya baru saja terjadi," jelasnya.

Ia pun bertanya kepada jamaah, "Sudah datang belum?" Menurutnya, tanda itu sudah hadir dalam kehidupan saat ini. Banyak orang merasa waktu berjalan begitu cepat tanpa sadar.

Tanda kedua, lanjut Ustadz Adi Hidayat, adalah mudahnya akses ke pasar. Dahulu orang harus berjalan kaki atau naik angkot untuk membeli kebutuhan. Kini cukup mengakses lewat ponsel, barang bisa sampai ke rumah.

"Taqarubul aswaq. Pasarnya mudah diakses. Sekarang klik di handphone, sudah datang. Sudah kejadian belum? Sudah," katanya menekankan.

Setelah dua tanda itu muncul, kata Nabi menurut penjelasan Ustadz Adi, akan muncul ledakan masalah sosial. Tipu-menipu semakin merajalela, fitnah tersebar di mana-mana, dan kebohongan menjadi hal yang lumrah.

Yantasirul kadib tantasirul fitan, katanya mengutip bagian lain dari hadis. Artinya, ketika dua tanda itu terjadi, maka tipu daya dan fitnah menyebar di berbagai lini kehidupan.

"Bisa di rumah tangga, bisa di sekolah, bisa di masyarakat, bisa di lingkungan, bisa di kehidupan dunia secara global," lanjutnya.

Dalam kondisi seperti ini, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan pesan penting dari Nabi. Kata Nabi, cukup dua amalan yang dijaga untuk menghadapi zaman penuh fitnah ini.

Dua Amalan yang Harus Dijalankan

"Kalau itu sudah terjadi, maka tolong jaga dua amalan saja," ujarnya dengan tegas.

Amalan pertama adalah menjaga sholat. Ia mengingatkan agar jangan sampai meninggalkan sholat meskipun dunia sedang kacau dan kehidupan terasa makin sulit.

"Satu, mohon jaga jangan tinggal sholat. Itu pesan saya," ucapnya.

Amalan kedua yang sangat penting menurutnya adalah memperbanyak dzikir, khususnya dzikir mengingat kematian. Hal ini agar hati tetap tenang dan jiwa selalu dalam kesiapan menghadapi akhir hidup.

"Yang kedua, mohon upayakan selalu ingat dzikir untuk wafat," tambahnya.

Ustadz Adi juga menyampaikan bahwa dzikir kepada kematian akan menjadi pengingat agar manusia tidak terlalu cinta dunia dan selalu siap menghadapi akhirat.

Ia menyarankan agar setiap muslim menyisihkan waktu dalam sehari untuk mengingat kematian dan mengoreksi diri atas apa yang sudah dilakukan.

"Karena dengan ingat kematian, hati menjadi lunak dan tidak mudah tertipu oleh gemerlap dunia," katanya lagi.

Ceramah ini mengingatkan bahwa di tengah modernitas dan kecepatan zaman, manusia tidak boleh lupa akan akhir kehidupan yang pasti datang.

Dengan menjaga sholat dan memperbanyak dzikir tentang kematian, seorang muslim bisa tetap kuat dan lurus di tengah derasnya arus fitnah akhir zaman.

Ustadz Adi Hidayat pun mengajak umat Islam untuk terus memperkuat iman dan amal, serta tidak terbawa arus zaman yang menyesatkan.

"Jangan sampai kita hidup dalam kepalsuan dan melupakan hakikat akhir kehidupan," pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |