Ucapan Doa untuk Orang yang Berbuat Baik Kepada Kita: Bentuk Ungkapan Syukur Tulus

2 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta Ucapan doa untuk orang yang berbuat baik kepada kita bisa disampaikan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur. Menerima kebaikan tersebut merupakan sebuah anugerah yang patut disyukuri dengan tulus. Salah satu bentuk ungkapan syukur yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam adalah dengan memberikan ucapan doa.

Ucapan doa ini bukan sekadar formalitas, melainkan cerminan penghargaan mendalam atas kebaikan yang diterima. Dengan mendoakan kebaikan bagi mereka, kita berharap Allah SWT membalas segala kebaikan tersebut dengan balasan yang lebih baik lagi.

Hal ini juga sejalan dengan ajaran Islam tentang pentingnya berterima kasih kepada sesama manusia yang merupakan bagian tak terpisahkan dari rasa syukur kepada Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Jumat (15/8/2025).

Doa Utama: Jazakallahu Khairan

Doa yang paling umum dan sangat dianjurkan untuk diucapkan kepada seseorang yang telah berbuat baik adalah "Jazakallahu Khairan". Ucapan ini memiliki makna yang sangat mendalam dan mencakup permohonan agar Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan. Ini adalah bentuk pujian tertinggi karena mengakui bahwa balasan terbaik hanya datang dari Allah SWT.

Lafaz doa ini adalah sebagai berikut:

  • Arab: جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا
  • Latin: Jazakallahu khairan
  • Terjemah: "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan."

Keutamaan ucapan ini ditegaskan dalam sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang dibuatkan kepadanya kebaikan, lalu ia mengatakan kepada pelakunya: 'Jazakallah khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh ia telah benar-benar meninggikan pujian',"

Hal ini seperti diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-AlbaniDengan mengucapkan Jazakallahu Khairan kita tidak hanya berterima kasih, tetapi juga mendoakan keberkahan dan balasan terbaik bagi mereka yang telah berbuat baik kepada kita.

Variasi Ucapan Jazakallahu Khairan

Ucapan "Jazakallahu Khairan" memiliki variasi yang disesuaikan dengan jenis kelamin dan jumlah orang yang dituju. Memahami variasi ini penting agar ucapan doa untuk orang yang berbuat baik kepada kita disampaikan dengan tepat dan sesuai.

Berikut adalah beberapa variasi yang sering digunakan:

  • Untuk satu laki-laki: جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا (Jazakallahu khairan)
  • Untuk satu perempuan: جَزَاكِ اللَّهُ خَيْرًا (Jazakillahu khairan)
  • Untuk banyak orang (laki-laki/campuran): جَزَاكُمُ اللَّهُ خَيْرًا (Jazakumullahu khairan)

Terkadang, tambahan kata "katsiran" (كَثِيْرًا) yang berarti "banyak" juga sering digunakan untuk menekankan harapan balasan kebaikan yang melimpah, menjadi Jazakallahu khairan katsiran. Ini menunjukkan keinginan agar kebaikan yang dibalas oleh Allah tidak hanya sekadar baik, tetapi berlimpah ruah.

Cara Menjawab Ucapan Jazakallahu Khairan

Meskipun tidak ada dalil atau hadis spesifik dari Rasulullah SAW yang secara eksplisit menjelaskan cara menjawab ucapan "Jazakallahu Khairan", beberapa ulama telah memberikan pendapat dan anjuran mengenai respons yang baik. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dalam praktik keislaman selama tidak bertentangan dengan prinsip dasar.

Beberapa pendapat mengenai cara menjawab ucapan doa untuk orang yang berbuat baik kepada kita adalah:

  • Wa Iyyaka (untuk laki-laki), Wa Iyyaki (untuk perempuan), Wa Iyyakum (untuk jamak): Artinya "Dan kepadamu juga" atau "Dan kepada kalian juga". Jawaban ini menunjukkan balasan doa yang serupa kepada orang yang mendoakan.
  • Wa Jazakallahu Khairan: Artinya "Dan semoga Allah juga membalasmu dengan kebaikan." Ini adalah bentuk balasan doa yang sama, menegaskan kembali harapan kebaikan dari Allah untuk kedua belah pihak.
  • Mengamini doa tersebut: Mengingat "Jazakallahu Khairan" adalah sebuah doa, mengamininya juga merupakan bentuk penerimaan yang baik dan tulus. Ini adalah respons yang paling sederhana namun tetap bermakna.

Pilihan jawaban dapat disesuaikan dengan konteks dan kenyamanan yang terpenting adalah menunjukkan penghargaan dan balasan doa yang baik. Selain itu, bisa juga dengan hanya mengucapkan Syukron Katsiron yang memiliki arti "terima kasih banyak" dalam bahasa Arab.

Menurut Mu'jam al-Wasit yang diterbitkan oleh Majma' al-Lughah al-Arabiyyah di Kairo, penggunaan kata syukron dalam bahasa Arab klasik telah dikenal sejak masa awal Islam. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi mengucapkan terima kasih merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang telah dipraktikkan sejak berabad-abad lamanya.

Doa untuk Orang yang Memberi Makan dan Minum

Ketika seseorang memberikan makanan atau minuman, ada doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk terima kasih dan permohonan keberkahan bagi mereka. Doa ini menunjukkan perhatian Nabi terhadap detail-detail kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana umatnya harus menyikapinya.

Lafaz doa ini adalah sebagai berikut:

  • Arab: اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي
  • Latin: Allahumma ath'im man ath'amanii wasqi man saqaanii
  • Terjemah: "Ya Allah, berikanlah makan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berikanlah minum kepada orang yang memberi minum kepadaku."

Doa ini terdapat dalam hadis sahih riwayat Muslim. Mengucapkan doa ini adalah cara yang sempurna untuk menyampaikan ucapan doa untuk orang yang berbuat baik kepada kita dalam konteks pemberian makanan dan minuman, memohon balasan langsung dari Allah SWT.

Doa Keberkahan untuk Keluarga dan Harta

Selain doa umum untuk balasan kebaikan, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa spesifik untuk memohon keberkahan bagi orang yang berbuat baik, khususnya terkait keluarga dan harta mereka. Doa ini mencerminkan harapan kebaikan yang menyeluruh dan berkelanjutan bagi pemberi kebaikan.

Lafaz doa ini adalah sebagai berikut:

  • Arab: بَارَكَ اللهُ لَكَ فِيْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ
  • Latin: Baarakallahu laka fii ahlika wa maalika
  • Terjemah: "Semoga Allah memberkahimu pada keluarga dan juga hartamu."

Doa ini menunjukkan perhatian dan harapan kebaikan yang menyeluruh bagi orang yang telah memberikan pertolongan, sebagaimana disarankan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat lain. Dengan mengucapkan doa ini, kita tidak hanya berterima kasih atas kebaikan yang diterima tetapi juga memohon keberkahan yang luas bagi kehidupan mereka.

Syukur sebagai Bentuk Ketaatan

Syukur dalam Islam adalah sebuah konsep yang jauh melampaui sekadar ucapan lisan. Ia merupakan pengakuan tulus terhadap nikmat Allah SWT yang disertai dengan ketundukan sepenuh hati kepada-Nya. Ini juga melibatkan penggunaan nikmat tersebut sesuai dengan kehendak-Nya, menjadikannya sebuah bentuk ketaatan yang menyeluruh.

Syukur bukan hanya sekadar "Alhamdulillah" di bibir, tetapi juga cerminan keimanan yang mendalam dan pengakuan bahwa segala nikmat berasal dari Allah semata. Dengan bersyukur, seorang Muslim akan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan. 

Melalui syukur, seorang hamba mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengakui bahwa setiap kebaikan, termasuk ucapan doa untuk orang yang berbuat baik kepada kita, adalah bagian dari karunia-Nya. Ini adalah bukti bahwa syukur adalah pilar penting dalam membangun hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta.

Menurut Kitab Adab al-Mu'asyarah karya Imam al-Ghazali, mengucapkan terima kasih dengan cara yang sopan dan beradab merupakan cerminan dari akhlak mulia yang harus dimiliki setiap Muslim. Adab yang baik dalam berterima kasih juga menunjukkan tingkat pendidikan dan kepribadian seseorang.

Anjuran Berbuat Baik dan Membalas Kebaikan

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama, sebuah prinsip yang tertanam kuat dalam Al-Qur'an dan hadis. Ajaran ini menekankan pentingnya berbuat baik kepada orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga, dan siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Ini adalah fondasi masyarakat yang saling peduli dan mendukung.

Membalas kebaikan dengan doa adalah salah satu cara yang paling mulia untuk memenuhi anjuran ini, terutama jika tidak ada cara lain untuk membalasnya secara materi. Ucapan doa untuk orang yang berbuat baik kepada kita menjadi pengganti yang kuat untuk balasan fisik, memastikan bahwa kebaikan tidak berlalu begitu saja tanpa apresiasi.

Dengan demikian, praktik mendoakan orang yang berbuat baik tidak hanya merupakan bentuk terima kasih tetapi juga wujud ketaatan terhadap perintah agama untuk senantiasa menyebarkan kebaikan dan membalasnya dengan cara terbaik yang kita miliki.

Daftar Sumber

  • HR Muslim
  • Mu'jam al-Wasit. Majma' al-Lughah al-Arabiyyah. Kairo: Dar al-Ma'arif. 2020.
  • Al-Ghazali, Abu Hamid. Kitab Adab al-Mu'asyarah. Beirut: Dar al-Fikr. 2017.

FAQ

  1. Apa arti ucapan doa untuk orang yang berbuat baik kepada kita?Ucapan doa ini adalah bentuk terima kasih dan permohonan agar Allah membalas kebaikan mereka.
  2. Apa doa yang paling umum diucapkan?Doa yang paling umum adalah "Jazakallahu Khairan".
  3. Bagaimana cara mengucapkan "Jazakallahu Khairan" untuk perempuan?Untuk perempuan, ucapkan "Jazakillahu Khairan".
  4. Bagaimana jika yang berbuat baik lebih dari satu orang?Untuk banyak orang, ucapkan "Jazakumullahu Khairan".
  5. Apakah ada doa khusus untuk orang yang memberi makan?Ya, ada doa khusus: "Allahumma ath'im man ath'amanii wasqi man saqaanii".
  6. Mengapa penting mendoakan orang yang berbuat baik?Mendoakan mereka adalah bentuk syukur kepada Allah dan penghargaan atas kebaikan sesama.
  7. Apakah membalas kebaikan dengan doa sudah cukup?Jika tidak mampu membalas dengan perbuatan, mendoakan adalah bentuk balasan yang dianjurkan dalam Islam.
Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |