Liputan6.com, Jakarta - Di antara amalan-amalan Sunnah di hari Jumat, salah satunya adalah anjuran sedekah. Keutamaan sedekah di hari Jumat sangat besar, mengingat kedudukan istimewa Jumat sebagai Sayyidul Ayyam (penghulu hari).
Merujuk Buku Ringkasan Kitab Al-Umm (Rujukan Utama Kitab Fiqih Mazhab Asy-Syafi'i, karya Imam Muzani, Imam Syafii menyitir hadis anjuran sedekah Jumat. "Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan," demikian Imam Syafi'i menjelaskan.
Lebih dari itu, Allah SWT juga memuji hamba-Nya yang bersedekah, di antaranya dalam Surat Al-Baqarah ayat 3: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al-Baqarah: 3).
Lantas, apa saja keutamaan sedekah di hari Jumat? Mari simak penjelasannya, lengkap dalil dan penjelasannya.
1. Jumat Hari Terbaik untuk Bersedekah
Dalam al-Minhajul Qawim, Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan bahwa waktu-waktu utama seperti Jumat, Ramadhan, 10 hari pertama Dzulhijjah, dan hari-hari raya adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk bersedekah.
Berikut adalah 10 keutamaan sedekah di hari Jumat:
Hari Jumat adalah hari paling mulia dalam Islam. Oleh karena itu, amalan pada hari ini, termasuk sedekah, menjadi lebih utama dan berpahala besar.
Nabi SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ فِيهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ
Artinya: “Sebaik-baik hari yang pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat.” (HR. Muslim, no. 854).
Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam Buku al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu menjelaslkan, hari Jumat adalah hari istimewa yang di dalamnya terdapat keutamaan dan keistimewaan tersendiri. Amal ibadah di hari Jumat, seperti sedekah, akan mendapatkan keutamaan dan pahala yang berlipat karena keistimewaan hari tersebut.
Hari Jumat memiliki keistimewaan karena menjadi hari berkumpulnya kaum Muslimin dalam shalat Jumat, adanya khutbah, dan waktu mustajab doa. Hari Jumat juga merupakan hari yang penuh berkah dan rahmat, sehingga sangat dianjurkan memperbanyak amal kebaikan, termasuk sedekah.
2. Pahala Dilipatgandakan
Sedekah di hari Jumat mendapat balasan berlipat ganda dibanding hari biasa
Dalam Al-Umm, Imam al-Syafi’i menukil hadis:
وَفِي الْجُمُعَةِ فَضْلٌ وَتَعْظِيمٌ وَفِيهَا يُضَاعَفُ الْأَجْرُ وَالثَّوَابُ
Artinya: “Pada hari Jumat terdapat keutamaan dan kemuliaan, dan di dalamnya dilipatgandakan pahala dan ganjaran.” (al-Umm, juz 1, hlm. 239).
Dalam Al-Umm, Imam Syafii menjelaskan, Hari Jumat adalah hari yang sangat mulia dan dimuliakan dalam syariat Islam. Keutamaan hari ini tidak hanya terkait dengan pelaksanaan shalat Jumat, tetapi juga segala bentuk amal kebaikan yang dilakukan pada hari tersebut, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, dan bersedekah.
Menurut asy-Syafi’i, keutamaan dan kemuliaan hari Jumat menyebabkan pahala dan ganjaran ibadah yang dilakukan di dalamnya menjadi berlipat ganda. Hal ini didasarkan pada banyak dalil, baik dari Al-Qur’an maupun hadits, yang menunjukkan kemuliaan hari Jumat sebagai hari raya mingguan umat Islam (sayyidul ayyam). Oleh karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak amal shalih di hari Jumat, terutama sedekah, karena pahalanya lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya.
Imam asy-Syafi’i juga menegaskan bahwa memperbanyak amal kebaikan pada waktu-waktu utama (seperti hari Jumat dan bulan Ramadhan) adalah sunnah dan sangat dianjurkan. Hal ini karena Allah melipatgandakan pahala pada waktu-waktu yang istimewa tersebut.
3. Hari Raya Mingguan Umat Islam
Hari Jumat disebut sebagai hari raya mingguan, sehingga amal baik, termasuk sedekah, sangat dianjurkan.
Nabi SAW bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ
Artinya: “Sesungguhnya hari Jumat adalah tuan dari segala hari dan paling agung di sisi Allah.” (HR. Ahmad, no. 15548).
Merujuk Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab karya Imam an-Nawawi, karena kemuliaan hari Jumat ini, amal ibadah yang dilakukan pada hari Jumat, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan sedekah, menjadi sangat dianjurkan dan pahalanya berlipat ganda.
Selain itu, Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa para ulama Syafi’iyyah sepakat mengenai keutamaan memperbanyak amal shalih di hari Jumat, baik ibadah mahdhah (seperti shalat) maupun ghairu mahdhah (seperti sedekah dan membantu orang lain).
Dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan sedekah pada hari yang mulia ini karena keutamaannya yang sangat besar di sisi Allah.
4. Waktu Mustajab Doa
Para ulama berpendapat, sedekah diiringi doa pada waktu mustajab di hari Jumat berpotensi besar dikabulkan. Sebab, hari Jumat adalah waktu mustajab untuk berdoa.
Hal ini berdasar hadis:
فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
Artinya: “Pada hari itu terdapat satu waktu, tidaklah seorang Muslim mendapati waktu itu dalam keadaan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah, kecuali Allah akan memberikannya.” (HR. Bukhari, no. 935).
Para ulama sepakat bahwa pada hari Jumat terdapat satu waktu yang sangat mustajab untuk berdoa, di mana doa tidak akan tertolak. Karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan amal baik seperti sedekah di hari Jumat, khususnya pada waktu-waktu yang diduga sebagai waktu mustajab.
Ini menjadi motivasi besar bagi umat Islam untuk memanfaatkan hari Jumat dengan sebaik-baiknya.
5. Menghapus Dosa
Sedekah di hari yang utama seperti Jumat, lebih besar peluang penghapusan dosa, sebagaimana sabda Nabi SAW:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
Artinya: “Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, no. 614) Rujukan: Sunan Tirmidzi Penjelasan:
Hadits ini mengandung perumpamaan yang sangat jelas dan mudah dipahami. Nabi ﷺ menggambarkan sedekah sebagai air, sedangkan dosa diibaratkan api. Sebagaimana air dapat memadamkan api dengan sempurna, demikian pula sedekah dapat menghapuskan dan memadamkan dosa-dosa yang dilakukan seseorang.
Imam al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi (syarah Sunan Tirmidzi) menjelaskan, hadits ini menunjukkan keutamaan sedekah dalam menghapus dosa-dosa kecil (الصغائر).
Sedekah yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah, akan menjadi sebab dihapusnya dosa-dosa yang telah lalu, sebagaimana dijelaskan juga dalam firman Allah:
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ
“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan itu menghapuskan kesalahan-kesalahan.” (QS. Hud: 114)
Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebutkan bahwa sedekah termasuk amal yang sangat mulia dan menjadi penebus dosa. Namun, jika dosa tersebut adalah dosa besar, maka tetap harus disertai taubat yang sungguh-sungguh.
6. Pahala Dilipatgandakan pada Waktu-Waktu Utama
Bersedekah di hari Jumat lebih dianjurkan karena waktu utama. Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Minhajul Qawim menganjurkan agar umat Islam bersedekah dan melakukan amalan sunnah di waktu-waktu utama. Salah satunya adalah pada hari Jumat.
“Disunnahkan bersedekah pada waktu-waktu utama seperti Jumat dan Ramadhan.” demikian dikutip dari al-Minhajul Qawim, Ibnu Hajar al-Haitami.
Bersedekah di hari Jumat lebih dianjurkan karena waktu utama.
7. Menjadi Pelindung di Hari Kiamat
Sedekah di hari Jumat memberi perlindungan kelak di akhirat. Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa naungan sedekah pada hari kiamat adalah perlindungan nyata yang Allah berikan kepada orang yang gemar bersedekah.
Hal ini menunjukkan betapa besar kedudukan sedekah di sisi Allah, sehingga ia bisa menjadi sebab keselamatan dan kenyamanan di hari yang sangat sulit tersebut.
Hal ini berdasar hadis Nabi SAW:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ
Artinya: “Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya hingga diputuskan perkara di antara manusia.” (HR. Ahmad, no. 17333)
8. Mendatangkan Keberkahan Harta
Sedekah di hari yang penuh keberkahan seperti Jumat, akan menambah keberkahan harta. Hal ini berdasar hadis:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Artinya: “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2588)
Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa maksud “sedekah tidak mengurangi harta” adalah secara hakikat, harta yang dikeluarkan di jalan Allah tidak akan berkurang, bahkan akan diberkahi dan diganti oleh Allah dengan sesuatu yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat. Jika secara lahiriah harta tampak berkurang, maka secara maknawi dan hakikatnya justru bertambah dengan berkah dan pahala.
Sementara, Ibnu Hajar al-Asqalani menafsirkan bahwa sedekah bisa menolak berbagai bala, mendatangkan rezeki, serta menambah keberkahan dalam harta. Allah akan memberikan ganti berupa tambahan rezeki, ketenangan, atau terhindar dari musibah yang nilainya lebih besar dari harta yang disedekahkan.
Dengan kata lain, balasan Allah bisa berupa tambahan materi, kesehatan, atau perlindungan dari kesulitan.
9. Menghidupkan Sunnah Nabi
Rasulullah SAW sangat menganjurkan memperbanyak amal saleh di hari Jumat. Sedekah di hari Jumat adalah bagian dari menghidupkan sunnah Rasulullah SAW.
Merujuk Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, sedekah di hari Jumat adalah bagian dari menghidupkan sunnah Rasulullah SAW. Hal ini karena Rasulullah menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amal kebaikan di hari Jumat, dan sedekah termasuk amal yang paling utama.
Melaksanakan sedekah di hari Jumat berarti mengikuti tuntunan dan sunnah Nabi, serta mendapatkan keutamaan dan pahala yang berlipat ganda.
Dalam Al-Adzkar (hal. 87-89, cetakan Dar al-Minhaj), Imam an-Nawawi berkata, yang artinya: “Disunnahkan memperbanyak sedekah pada hari itu (yakni hari Jumat), berbuat baik kepada manusia, memperbanyak dzikir kepada Allah Ta’ala, dan berbagai macam bentuk kebaikan lainnya.”
10. Mendapatkan Doa Malaikat
Malaikat akan turun dan berdoa bagi hama Allah yang bersedekah di pagi hari, terlebih pada Jumat pagi. Malaikat juga akan memohonkan ganti rezeki bagi pelakunya.
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
Artinya: “Tidaklah seorang hamba berada di pagi hari kecuali ada dua malaikat yang turun, salah satunya berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’” (HR. Bukhari, no. 1442).
Hadits ini sangat memotivasi untuk selalu bersedekah dan tidak takut kekurangan, karena malaikat sendiri setiap hari mendoakan kebaikan dan pengganti bagi orang yang dermawan, serta mendoakan kebinasaan bagi orang yang kikir. Sedekah adalah sebab datangnya keberkahan dan tambahan rezeki.
Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan keutamaan besar dari sifat dermawan dan bahaya dari sifat kikir. Doa malaikat yang mustajab ini menjadi motivasi untuk gemar bersedekah. Orang yang bersedekah akan didoakan malaikat agar Allah mengganti hartanya dengan yang lebih baik, sedangkan orang yang kikir didoakan agar hartanya binasa atau tidak berkah.
Sementara, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari mengungkapkan, kata “خَلَفًا” (ganti) dalam hadits ini bisa bermakna ganti secara materi (harta diganti dengan harta yang lebih banyak), atau ganti secara maknawi (diberi keberkahan, keselamatan, atau pahala di akhirat).
Sedangkan “تَلَفًا” (kebinasaan) bisa bermakna hartanya rusak, hilang, tidak berkah, atau pelakunya sendiri tertimpa musibah.
People also Ask:
1. Keistimewaan sedekah di hari Jumat?
Keistimewaan sedekah di hari Jumat meliputi pahala yang dilipatgandakan, pintu rezeki yang terbuka lebar, doa yang lebih mudah dikabulkan karena hari Jumat memiliki waktu mustajab, serta membawa keberkahan hidup bagi diri dan keluarga, bahkan pahalanya setara dengan sedekah di bulan Ramadhan. Sedekah di hari Jumat juga merupakan sunah yang dianjurkan dan dapat memperkuat keimanan seseorang.
2. Ibnu Qayyim berkata sedekah di hari Jumat?
Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyatakan bahwa keutamaan bersedekah pada hari Jumat lebih besar dibandingkan bersedekah di hari-hari lainnya, sama seperti keutamaan bersedekah di bulan Ramadan dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hal ini menggarisbawahi nilai istimewa hari Jumat sebagai waktu yang sangat baik untuk berbagi dan beramal dengan harapan pahala yang berlipat ganda dan keberkahan dari Allah SWT.
3. 3 Jenis sedekah Terdahsyat?
Sedekah yang dilakukan secara diam-diam akan lebih murni niatnya dan lebih besar pahalanya di sisi Allah SWT. Ketiga jenis sedekah di atas—sedekah dalam keadaan sehat dan kikir, kepada keluarga terdekat, dan secara sembunyi-sembunyi—menunjukkan betapa luasnya kesempatan kita untuk meraih pahala besar melalui sedekah.
4. Lebih utama sedekah subuh atau sedekah Jumat?
Lalu, mana yang lebih utama? Para ulama menjelaskan bahwa kita tidak perlu memilih. Keduanya sangat utama. Namun, amalan yang paling sempurna dan paling dahsyat adalah menggabungkan keduanya, yaitu melakukan Sedekah di Waktu Subuh pada Hari Jumat

3 weeks ago
15
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5095573/original/012538800_1736934827-pexels-helloaesthe-15707485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393639/original/014086000_1761564726-76bfeb1a-9ad5-49ad-bbf0-2bbfba586a46.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3098127/original/085622900_1586415856-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165346/original/086610700_1742183992-cd9e6f09dddc797bbc48fde0b17ab2f2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400504/original/082953500_1762135176-doa_menghilangkan_pikiran_kotor.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380779/original/021538300_1760432736-Pria_muslim_membaca_Al-Qur_an__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/904568/original/070887100_1434622909-imagepemimpinresized.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3120399/original/060326300_1588698008-syed-muizur-MrRUgFfSjBA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5381630/original/058311500_1760512958-Dua_orang_muslim_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365522/original/031085600_1759199598-Wanita_berdoa_menengadahkan_kedua_tangan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2223459/original/090937300_1526989466-iStock-483807056.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975686/original/001020200_1729565914-nama-sahabat-nabi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3349760/original/068310500_1610683254-muslim-woman-pray-with-beads-read-quran_73740-667__4_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2816698/original/011383300_1558943066-shutterstock_1104214622.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380435/original/008084100_1760424585-Pria_berdoa_setelah_sholat__Pexels_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/813545/original/080167000_1424263004-neraka.jpg)





























