Liputan6.com, Jakarta - Ali bin Abi Thalib RA, sahabat, sepupu sekaligus menantu Rasulullah Muhammad SAW. Ali dikenal cerdas sehingga sampai saat ini pun, petuah atau kata-kata bijaknya masih lestari. Misalnya, Quotes Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan.
Rasulullah pernah memuji kecerdasan dan kedalaman ilmu Ali bin Abi Thalib. Nabi SAW bersabda,
أَنَا مَدِينَةُ الْعِلْمِ وَعَلِيٌّ بَابُهَا
Artinya: Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya.
Berikut ini adalah 100 quotes Ali bin Abi Thalib tentang Kehidupan yang menginspirasi dan menyentuh hati. Agar memudahkan, maka quotes ini dibagi per kategori atau sub-tema atau topik.
Kumpulan quotes Ali bin Abi Thalib tentang kehidupan ini dirangkum dari berbagai sumber, meliputi 2.000 Kata Mutiara dari 200 Tokoh Dunia, karya Budi Santoso, Teks Klasik; Nahj al-Balāghah dan Ghurar al-Hikam wa Durar al-Kalim dan sumber lainnya.
Tentang Ilmu & Akal
1. “Ilmu adalah penunjuk jalan menuju kebenaran.”
→ Ali bin Abi Thalib menekankan bahwa ilmu tidak sekadar pengetahuan, tetapi sarana yang membawa seseorang pada kebenaran hakiki. Tanpa ilmu, manusia bisa tersesat dalam kebodohan.
2. “Ilmu adalah cahaya bagi akal dan sumber segala keutamaan.”
→ Ilmu bagaikan pelita yang menerangi pikiran. Orang berilmu dapat membedakan yang baik dan yang buruk, sehingga ia bisa mencapai kemuliaan.
3. “Dengan ilmu, kebodohan terbunuh, dan kemuliaan tumbuh.”
→ Pengetahuan memusnahkan kebodohan yang memalukan, dan darinya lahir kehormatan serta martabat.
4. “Ilmu tanpa amal adalah bencana.”
→ Mengetahui tetapi tidak mengamalkan sama saja membawa celaka. Ilmu sejati harus membuahkan amal baik.
5. “Ilmu adalah harta paling agung yang tidak akan habis.”
→ Berbeda dengan harta benda, ilmu tak berkurang ketika diajarkan, bahkan makin bertambah nilainya.
6. “Akal adalah kemuliaan yang tidak akan lapuk.”
→ Akal sehat yang digunakan dengan benar menjadi sumber kehormatan yang kekal.
7. “Akal dan ilmu berjalan beriringan, keduanya tidak pernah berpisah.”
→ Ilmu tanpa akal bagaikan beban, akal tanpa ilmu bagaikan pedang tumpul. Keduanya saling melengkapi.
8. “Akal adalah kekayaan tertinggi, baik di dunia maupun di akhirat.”
→ Nilai akal sehat jauh melebihi harta duniawi. Akal dapat menyelamatkan di dunia dan akhirat.
9. “Sebaik-baik bagian dalam diri manusia adalah akalnya.”
→ Bagian tubuh bisa lemah, harta bisa hilang, tetapi akal adalah keunggulan utama manusia dibanding makhluk lain.
10. “Akal yang sempurna adalah akal yang bersabar.”
→ Kesempurnaan akal tampak saat seseorang mampu mengendalikan diri dalam kesulitan.
11. “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia akan menjadi orang yang cerdas.”
→ Mengenali kelemahan, kekuatan, dan hakikat diri adalah pintu menuju kebijaksanaan.
12. “Amal seseorang adalah ukuran akalnya.”
→ Kualitas pikiran seseorang bisa diukur dari perbuatannya. Amal baik menunjukkan akal yang sehat.
Tentang Kesabaran & Ujian
13. “Kesabaran itu ada dua: sabar menghadapi apa yang engkau benci, dan sabar menahan diri dari apa yang engkau sukai.”
→ Sabar bukan hanya saat musibah, tetapi juga saat menahan diri dari kenikmatan yang terlarang.
14. “Kesabaran pada musibah akan memperbanyak ganjaran.”
→ Semakin besar ujian, semakin besar pahala bagi orang yang sabar menghadapinya.
15. “Sabar adalah salah satu bentuk kemenangan.”
→ Dengan bersabar, seseorang sudah meraih kemenangan awal karena ia tidak dikalahkan oleh emosinya.
16. “Derajat mulia hanya bisa dicapai dengan kesabaran di kala bencana.”
→ Orang yang bertahan sabar dalam ujian akan diangkat derajatnya oleh Allah.
17. “Kesabaran adalah perisai bagi orang beriman.”
→ Dengan sabar, seseorang terlindungi dari keputusasaan dan tergelincir ke dalam dosa.
18. “Manisnya keberhasilan menghapus pahitnya kesabaran.”
→ Ketika hasil baik telah diraih, penderitaan sabar sebelumnya terasa ringan.
19. “Kesabaran adalah tanda keberanian sejati.”
→ Berani bukan sekadar maju berperang, tetapi juga mampu menahan diri dalam cobaan.
20. “Tiada bekal yang lebih baik dari takwa, dan tiada senjata yang lebih kuat daripada kesabaran.”
→ Kesabaran adalah senjata utama menghadapi ujian hidup.
21. “Sempitkan hawa nafsu, maka dadamu akan lapang dengan kesabaran.”
→ Menahan nafsu membuat hati lebih luas dan tenang.
22. “Kesabaran itu indah, baik di awal maupun di akhir ujian.”
→ Sabar saat musibah baru datang memang sulit, tetapi itulah sabar yang paling mulia.
Tentang Zuhud, Dunia & Qana’ah
23. “Orang yang hidupnya terikat dunia bagaikan musafir yang digiring dalam tidur, tanpa sadar ke mana ia dibawa.”
→ Dunia sering memperdaya, orang mengejarnya tanpa sadar bahwa ajal mendekat.
24. “Manusia adalah anak-anak dunia, maka tak layak disalahkan bila mereka mencintai ibunya.”
→ Dunia memang tempat lahir dan tumbuh, tetapi jangan sampai cinta dunia melupakan akhirat.
25. “Kaya di negeri asing serasa tanah air, sementara miskin di tanah air sendiri serasa asing.”
→ Kekayaan sering menentukan penerimaan sosial, meski tidak selalu benar.
26. “Qana’ah (merasa cukup) adalah harta yang tak pernah habis.”
→ Orang yang merasa cukup akan selalu kaya hati, meski sedikit harta.
27. “Harta adalah sumber syahwat dan sebab banyaknya dosa.”
→ Ketamakan sering lahir dari cinta harta.
28. “Orang kikir adalah tawanan dari kekikirannya.”
→ Ia tidak bebas karena terpenjara oleh rasa takut kehilangan harta.
29. “Ketamakan adalah perbudakan yang tidak pernah berakhir.”
→ Orang tamak tidak akan pernah puas; selalu menjadi budak keinginannya.
30. “Cinta dunia menumpulkan mata hati.”
→ Terlalu terpikat dunia membuat orang buta terhadap kebenaran.
31. “Ambillah pelajaran dari kefanaan dunia.”
→ Segala yang fana mengingatkan bahwa yang kekal hanyalah akhirat.
32. “Bekal terbaik adalah takwa, karena dunia hanyalah titipan sementara.”
→ Dunia bukan tujuan akhir; takwa yang akan menolong di akhirat.
Tentang Akhlak, Adab & Perilaku
33. “Kemurahan hati ialah memberi sebelum diminta.”
→ Kebaikan sejati adalah yang dilakukan tanpa menunggu orang lain meminta.
34. “Tidak ada kekayaan seperti akal, tidak ada kemiskinan seperti kebodohan, dan tidak ada warisan yang lebih mulia daripada adab.”
→ Akhlak dan adab lebih berharga dari harta.
35. “Orang yang menasihatimu sebenarnya sedang memberimu hadiah terbaik.”
→ Nasihat sejati adalah tanda kepedulian.
36. “Jangan malu memberi sedikit, sebab menolak itu lebih kecil nilainya.”
→ Memberi walau sedikit lebih baik daripada tidak memberi sama sekali.
37. “Balaslah kebaikan dengan yang lebih baik darinya.”
→ Jangan pernah lupa kebaikan orang lain; balaslah dengan lebih.
38. “Perangi keburukan dalam dirimu, maka keburukan orang lain akan lebih ringan di matamu.”
→ Introspeksi diri lebih utama daripada sibuk mencari salah orang lain.
39. “Keras kepala akan merusak pendapat.”
→ Keangkuhan menutup pintu nasihat dan kebenaran.
40. “Buah dari amanah adalah keselamatan.”
→ Menjaga amanah mendatangkan keamanan dan kepercayaan.
41. “Keadilan adalah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.”
→ Adil berarti proporsional, tidak berlebih atau kurang.
42. “Kasih sayang pada yang lemah menarik kasih sayang Allah.”
→ Mengasihi yang lemah adalah pintu rahmat Ilahi.
43. “Meninggalkan hal yang sia-sia adalah adab terbaik.”
→ Akhlak mulia tampak pada kemampuan menjaga waktu dari hal tak berguna.
44. “Hiasan terbaik bagi seseorang adalah akhlaknya.”
→ Akhlak lebih indah dari pakaian atau penampilan lahir.
F. Tentang Persahabatan, Sosial & Etika Publik
55. “Hati manusia bagaikan binatang liar; jika engkau jinakkan dengan kasih, ia akan mendatangimu.”
→ Persahabatan lahir dari kelembutan, bukan paksaan.
56. “Kekurangan sahabat adalah keterasingan.”
→ Tidak memiliki teman membuat hidup terasa sunyi.
57. “Jika ada orang memberi salam kepadamu, balaslah dengan yang lebih baik.”
→ Balasan salam adalah bentuk penghormatan dan mempererat hubungan.
58. “Teguran yang baik kepada sahabatmu adalah hadiah yang berharga.”
→ Menegur dengan kasih sayang adalah tanda persahabatan sejati.
59. “Persaudaraan lebih membutuhkan kasih sayang daripada kasih sayang membutuhkan persaudaraan.”
→ Tanpa kasih, persaudaraan hanya nama; dengan kasih, ia menjadi nyata.
60. “Berprasangka baiklah kepada seorang mukmin, sebab kebenaran ada pada lisan mereka.”
→ Husnuzan menjaga keharmonisan sosial.
61. “Orang yang meminta kepadamu tetap bebas hingga engkau berjanji; jika engkau sudah berjanji, engkau terikat.”
→ Janji adalah tanggung jawab yang harus dipenuhi.
62. “Banyak bermusyawarah akan membuatmu tahu titik kesalahanmu.”
→ Konsultasi melahirkan kebijaksanaan.
63. “Manusia memusuhi apa yang tidak mereka ketahui.”
→ Kebodohan sering menimbulkan kebencian tanpa alasan.
64. “Syafaat adalah sayap bagi peminta.”
→ Menolong orang yang butuh bantuan ibarat memberinya sayap untuk terbang dari kesulitan.
Tentang Kepemimpinan, Keadilan & Pemerintahan
65. “Alat utama kepemimpinan adalah kelapangan dada.”
→ Pemimpin sejati harus sabar, pemaaf, dan lapang dalam menghadapi rakyat.
66. “Tegakkan kebenaran, maka kebatilan akan surut dengan sendirinya.”
→ Keadilan dan kebenaran otomatis melemahkan kebatilan.
67. “Seorang pemimpin wajib menata dirinya sebelum menata orang lain.”
→ Keteladanan lebih kuat daripada sekadar perintah.
68. “Barangsiapa memperbaiki dirinya, Allah akan memperbaiki urusannya.”
→ Perbaikan diri adalah syarat perbaikan masyarakat.69. “Kuatkan akalmu dan lawan hawa nafsumu, niscaya engkau akan berhasil.”
→ Pemimpin yang mengendalikan diri lebih mudah menegakkan keadilan.
70. “Tidak ada penolong yang lebih baik bagi pemimpin selain musyawarah.”
→ Musyawarah mencegah kezaliman dalam keputusan.
71. “Jangan tergesa-gesa dalam memutuskan perkara; pertimbangan adalah keselamatan.”
→ Keputusan yang tergesa menimbulkan kerusakan.
72. “Kesabaran adalah panglima pasukan, dan amal adalah pengawasnya.”
→ Dalam kepemimpinan, sabar dan amal nyata lebih penting daripada kata-kata.
73. “Keadilan adalah keseimbangan antara suka dan benci.”
→ Pemimpin adil tidak memihak karena hawa nafsu.
74. “Amanah seorang penguasa adalah keselamatan rakyatnya.”
→ Kekuasaan adalah tanggung jawab, bukan hak istimewa.
Tentang Ibadah, Doa & Taqwa
75. “Orang yang sakit dan diuji tidak lebih butuh doa daripada orang sehat yang tak tahu ujian apa menantinya.”
→ Semua orang butuh doa, baik yang sedang diuji maupun yang merasa aman.
76. “Takwa adalah bekal terbaik bagi manusia.”
→ Takwa meliputi semua amal, ia adalah persiapan menghadapi kematian.
77. “Dzikir yang benar adalah ketika hati dan lisan selaras.”
→ Dzikir bukan sekadar ucapan, tapi juga kesadaran hati.
78. “Ikhlas membuat amal menjadi sehat.”
→ Amal tanpa ikhlas seperti tubuh tanpa ruh.
79. “Amal tanpa ilmu adalah kesesatan, dan ilmu tanpa amal tidak berguna.”
→ Keduanya harus berjalan seiring.
80. “Kenalilah Tuhanmu, maka hidupmu akan mengenalmu.”
→ Mengenal Allah adalah kunci mengenal tujuan hidup.
81. “Doa seorang mukhlis menghidupkan hati.”
→ Doa yang ikhlas mampu menenangkan jiwa.
82. “Barangsiapa mengenal Allah, ia akan menata dirinya.”
→ Ma’rifatullah menumbuhkan akhlak mulia.
83. “Zakat dari akal adalah menanggung orang bodoh dengan sabar.”
→ Sebagaimana harta dizakati, akal pun ada haknya—yaitu mengajari yang tidak tahu.
84. “Bersihkan niatmu, maka amalmu akan menjadi kuat.”
→ Niat adalah fondasi amal; jika bersih, amal akan kokoh.
Tentang Nafsu, Jiwa & Perbaikan Diri
85. “Akal memimpin pasukan Allah, sementara hawa nafsu memimpin pasukan syaitan.”
→ Hidup adalah pertarungan batin; siapa mengikuti akal, ia bersama kebenaran.
86. “Perang terbesar adalah melawan dirimu sendiri.”
→ Jihad melawan nafsu lebih berat daripada perang melawan musuh lahir.
87. “Kekuatan sejati adalah menguasai hawa nafsu.”
→ Orang yang menang atas dirinya lebih mulia daripada yang menang atas musuhnya.
88. “Mengendalikan amarah adalah kecerdasan yang sejati.”
→ Orang pintar bukan yang pandai bicara, tetapi yang mampu menahan amarah.
89. “Mulailah dari dirimu ketika ingin membenahi orang lain.”
→ Perbaikan sosial dimulai dari introspeksi.
90. “Barangsiapa menundukkan hawa nafsunya, ia adalah orang yang merdeka.”
→ Nafsu yang liar membuat manusia menjadi budaknya.
91. “Perbaikilah dirimu sebelum menasihati orang lain.”
→ Keteladanan lebih kuat daripada nasihat.
92. “Tafakur yang benar akan menundukkan syahwat.”
→ Merenungi ciptaan Allah membuat hati tenang dan jauh dari maksiat.
Tentang Harta, Rezeki & Amal Sosial
93. “Harta adalah ujian, maka gunakanlah untuk kebaikan.”
→ Kekayaan bisa membawa kebaikan jika dipakai di jalan Allah.
94. “Ada dua ‘sekutu’ dalam harta: ahli waris dan musibah.”
→ Harta pasti pergi, entah diwarisi atau musnah.
95. “Bersedekah memperindah kefakiran, dan syukur memperindah kekayaan.”
→ Orang miskin mulia bila dermawan, orang kaya mulia bila bersyukur.
96. “Memberi kepada orang lemah sama dengan memberi kepada Allah.”
→ Amal sosial adalah ibadah yang langsung dicatat sebagai penghambaan.
97. “Menahan diri dari menyakiti orang lain adalah keuntungan terbesar akal.”
→ Keuntungan sejati bukan materi, tetapi menjaga orang lain dari mudarat.
98. “Rezeki sudah terbagi, maka carilah dengan cara yang mulia.”
→ Jangan tamak, cukup berusaha secara halal.
99. “Sebelum engkau berjanji, engkau bebas; setelah berjanji, engkau terikat.”
→ Janji terkait dengan amanah dan tanggung jawab.
100. “Ketergantungan pada harta membuat hati resah, sementara qana’ah membuat hati tenteram.”
→ Ketenangan bukan pada banyaknya harta, tapi pada hati yang merasa cukup.
People Also Talk:
1. Kata mutiara Ali bin Abi Thalib apa yang menjadi milikmu?
Salah satu kata mutiara terkenal dari Ali bin Abi Thalib yang berhubungan dengan kepemilikan adalah "Apa yang menjadi takdirmu akan menemukanmu" atau "Apapun yang ditakdirkan untukmu, akan mencari jalan untuk menemukanmu". Kutipan ini menekankan bahwa segala sesuatu yang memang ditakdirkan untuk Anda, pasti akan sampai kepada Anda, sehingga tidak perlu khawatir berlebihan akan apa yang belum Anda miliki atau apa yang tidak terjadi.
2. Motto hidup dari Ali bin Abi Thalib?
Motto hidup Ali bin Abi Thalib mencerminkan sikap menerima takdir, kesabaran, dan kesadaran akan kefanaan dunia, seperti ungkapan "Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi maka senangilah apa yang terjadi" dan pentingnya tidak perlu menjelaskan diri kepada orang lain, karena orang yang menyukai kita tidak akan membutuhkan penjelasan, sementara orang yang tidak menyukai kita tidak akan peduli.
3. Apa saja perkataan Ali bin Abi Thalib?
- Kata-kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib Bijak:
- Ada kalanya yang sedikit lebih berkah daripada yang banyak.
- Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.
- Aku tidak sebaik yang kau ucapkan, tapi aku juga tidak seburuk apa yang terlintas di dalam hatimu.
4. Apa kata Ali bin Abi Thalib tentang berharap kepada manusia?
Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa hal yang paling pahit dalam hidup adalah berharap kepada manusia. Ungkapan ini menekankan bahwa ketergantungan pada manusia untuk memenuhi harapan dapat membawa kekecewaan dan kepedihan.
Referensi:
- Buku 2.000 Kata Mutiara dari 200 Tokoh Dunia, karya Budi Santoso
- Teks Klasik; Nahj al-Balāghah
- Ghurar al-Hikam wa Durar al-Kalim
- Al-Islam.org
- ai.stmikkomputama.ac.id